Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162871 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erwin Kallo
Yogyakarta: Ombak, 2004
346.07 ERW a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Kallo
Jakarta: Ombak, 2003
346.07 ERW a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fahira Ananda Ferry
"

Fokus dari penelitian ini kapasitas dan aplikasi pemasaran digital di PT Adhi Persada Properti sebagai bagian dari bisnis properti di Indonesia dan Badan Usaha Milik Negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami fungsi, implementasi, dan parameter pemasaran digital di perusahaan. Melalui penelitian ini, perusahaan dapat memahami masalah sebenarnya mengenai implementasi pemasaran digital dan bagaimana memecahkannya. Penelitian ini adalah kualitatif eksploratif dan menggunakan studi kasus PT Adhi Persada Properti. Data dikumpulan menggunakan wawancara mendalam. Partisipan dari penelitian ini adalah para karyawan dari kantor pusat dan projek, The Padmayana dan Grand Taman Melati Margonda 2. Peneliti menyarankan agar perusahaan menggunakan agensi digital untuk membantu mereka dengan pemasaran digital karena masalah datang dari pengetahuan karyawan.

 


The focus of this study is the capacity and application of digital marketing in PT Adhi Persada Properti as one of the property businesses in Indonesia and part of State-Owned Enterprises. The purpose of this study is to understand the function, implementation, and parameter of digital marketing in the company. By this research, the company can understand the real problem regarding the digital marketing implementation and how to solve it. This research is qualitative exploratory and uses the case study of PT Adhi Persada Properti. The data were collected using an in-depth interview. The participants of this research are the employees from the headquarter and the projects, The Padmayana and Grand Taman Melati Margonda 2. The researcher suggests that the company uses the digital agency to help them with digital marketing implementation as the problem comes from the knowledge of the employees.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairy
"ABSTRAK
Industri properti adalah salah satu industri yang mengikuti suatu siklus. Dalam sejarah
industri properti Indonesia, teramati bahwa sikius properti berulang antara delapan sampai
dengan sepuluh tahun sekali dengan booming properti terakhir terjadi pada tahun 1990-
1992. Industri properti Indonesia pada tahun 1998 ini berada pada phase pasca booming
yang ditandai dengan salah satu ciri khasnya yaitu terjadinya oversupply. Ditambah dengan
situasi perekonomian dan politik yang kurang menguntungkan, industri properti Indonesia
berada pada masa sulit.
Diantara sekian banyak bisnis dalam industri properti yang terancam bangkrut pada masa
sulit ini, bisnis manajemen properti merupakan salah satu bisnis yang masih memberikan
harapan untuk dapat bertahan. Bisnis manajemen properti ini mengelola suatu produk
properti yang telah selesai dibangun sehingga kemungkinan kelancaran arus kas relatif lebih
besar dibandingkan dengan bisnis lain dalam industri properti.
PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan manajemen properti profesional yang harus
mampu bersaing agar dapat mempertahankan pangsa pasarnya. Perusahaan ini juga ikut
merasakan sulitnya kondisi bisnis saat ini sehingga diperlukan penerapan strategi yang tepat
agar perusahaan manajemen properti ini dapat bertahan dan melewati masa sulit.
Berdasarkan model of grand strategy clusters dari Pearce dan proposed model of corporate
strategi dari Wheelen, PT. XYZ disarankan menempuh strategi turnaround sebagal strategi
tingkat korporatnya. Dengan memperhatikan faktor eksternai dan faktor internai, pada phase
retrenchment dari strategi turnaround PT. XYZ menempuh strategi improve operational
efficiency dengan melakukan terutama pengurangan baya (cost reduction) yang juga diikuti
dengan pengurangan aset (asset reduction) secara terbatas.
Pada phase recovery dari strategi turnaround, PT XYZ dapat melakukan strategi ekspansi
dengan memasuki segmen baru, pasar baru, pasar in-house management, serta akuisisi dan
aliansi strategis untuk memperkuat daya saing dan meraih pangsa pasar yang lebih besar.
Dengan mempethatikan kapabilkas dan kompetensi intinya, PT. XYZ menerapkan strategi
focused low cost sebagai strategi tingkat bisnisnya.
Pada strategi tingkat fungsional, PT. XYZ menerapkan strategi-strategi yang terutama
bertujuan untuk mengefisien kegiatan-kegiatan di seluruh funngsi yang ada.
Melalui strategi-strategi ini diharapkan PT. XYZ dapat bertahan dan melewati masa sulit
serta mampu meningkatkan pangsa pasarnya di masa depan
;ABSTRAK
Industri properti adalah salah satu industri yang mengikuti suatu siklus. Dalam sejarah
industri properti Indonesia, teramati bahwa sikius properti berulang antara delapan sampai
dengan sepuluh tahun sekali dengan booming properti terakhir terjadi pada tahun 1990-
1992. Industri properti Indonesia pada tahun 1998 ini berada pada phase pasca booming
yang ditandai dengan salah satu ciri khasnya yaitu terjadinya oversupply. Ditambah dengan
situasi perekonomian dan politik yang kurang menguntungkan, industri properti Indonesia
berada pada masa sulit.
Diantara sekian banyak bisnis dalam industri properti yang terancam bangkrut pada masa
sulit ini, bisnis manajemen properti merupakan salah satu bisnis yang masih memberikan
harapan untuk dapat bertahan. Bisnis manajemen properti ini mengelola suatu produk
properti yang telah selesai dibangun sehingga kemungkinan kelancaran arus kas relatif lebih
besar dibandingkan dengan bisnis lain dalam industri properti.
PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan manajemen properti profesional yang harus
mampu bersaing agar dapat mempertahankan pangsa pasarnya. Perusahaan ini juga ikut
merasakan sulitnya kondisi bisnis saat ini sehingga diperlukan penerapan strategi yang tepat
agar perusahaan manajemen properti ini dapat bertahan dan melewati masa sulit.
Berdasarkan model of grand strategy clusters dari Pearce dan proposed model of corporate
strategi dari Wheelen, PT. XYZ disarankan menempuh strategi turnaround sebagal strategi
tingkat korporatnya. Dengan memperhatikan faktor eksternai dan faktor internai, pada phase
retrenchment dari strategi turnaround PT. XYZ menempuh strategi improve operational
efficiency dengan melakukan terutama pengurangan baya (cost reduction) yang juga diikuti
dengan pengurangan aset (asset reduction) secara terbatas.
Pada phase recovery dari strategi turnaround, PT XYZ dapat melakukan strategi ekspansi
dengan memasuki segmen baru, pasar baru, pasar in-house management, serta akuisisi dan
aliansi strategis untuk memperkuat daya saing dan meraih pangsa pasar yang lebih besar.
Dengan mempethatikan kapabilkas dan kompetensi intinya, PT. XYZ menerapkan strategi
focused low cost sebagai strategi tingkat bisnisnya.
Pada strategi tingkat fungsional, PT. XYZ menerapkan strategi-strategi yang terutama
bertujuan untuk mengefisien kegiatan-kegiatan di seluruh funngsi yang ada.
Melalui strategi-strategi ini diharapkan PT. XYZ dapat bertahan dan melewati masa sulit
serta mampu meningkatkan pangsa pasarnya di masa depan
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berry Chaerul Basyir
"ABSTRAK
Kebutuhan akan properti hunian di kota Jakarta terus meningkat, terutama bagi MBR Masyarakat Berpenghasilan Rendah . Keberadaan RUSUNA Rumah Susun Sederhana seharusnya dapat menjawab permasalahan itu akan tetapi beberapa RUSUNA yang sudah dibangun pemilihan lokasinya kurang tepat karena memiliki aksebilitas dan sarana transportasi yang tidak terjangkau. Pengembangan Kawasan TOD Transit-Oriented Development di kota Jakarta seharusnya dapat menjawab permasalahan tersebut. Keberadaan hunian MBR berupa RUSUNA pada Kawasan transit seharusnya menjadi perhatian karena mereka lebih membutuhkan hunian serta transportasi umum. Keberadaan mereka akan memaksimalkan penggunaan angkutan masal dan menjauhkan kawasan transit dari eklusifitas, serta keberlanjutan dari Kawasan TOD tetap terjaga. Permasalahan dari pembangunan RUSUNA TOD terletak pada mahalnya harga tanah dan biaya kosntruksi serta belum adanya peraturan atau regulasi terkait, Sehingga pengembang atau pengelola TOD enggan untuk mengembangkannya. Dari permasalahan tersebut muncullah pertanyaan penelitian Apakah keberadaan RUSUNA pada TOD diperlukan, mengingat kondisi pasar berpenghasilan rendah dan pengguna kawasan TOD mendukung adanya pengembangan RUSUNA pada kawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode campuran, dimana metode kuantitatif dengan menyebar kuesioner kepada pekerja di Kawasan Lebak Bulus dan pengguna angkutan masal KRL dan Bus Transjakarta, dan metode kualitatif melalui wawancara responden, para ahli dan stakeholder terkait.

ABSTRACT
The need for residential property in Jakarta continues to increase, especially for MBR Low Income Society . The existence of RUSUNA Public Vertical Housing should be able to answer the problem but some RUSUNA already built the location election is inappropriate because it has accessibility and transportation facilities that are not reachable. The development of TOD Transit Oriented Development area in Jakarta should be able to answer the problem. The existence of MBR occupancy in the form of RUSUNA in transit area should be a concern because they need more occupancy and public transportation. Their existence will maximize the use of mass transport and keep the transit area from exclusivity, and the sustainability of the TOD Area is maintained. The problem of RUSUNA TOD development lies in the high price of land and the cost of construction and the absence of regulation or related regulation, so the developer or manager of TOD is reluctant to develop it. From these problems came the question of research Whether the existence of RUSUNA in TOD is necessary, given the low income market conditions and users of the TOD region in support of the development of RUSUNA in the region. This study uses a mixed method, where quantitative methods by spreading questionnaires to workers in Lebak Bulus area and mass transit users KRL and Bus Transjakarta, and qualitative methods through interview respondents, experts, and relevant stakeholders."
2018
T50679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suparjo Sujadi
"This article does endeavor to launch many issues in recent agrarian reform in Indonesia. Many factors become considerations to conduct newly agrarian reforms and momentously. The prior agrarian reforms outstanding in the ideal agrarian and land tenure structure that has reflected many land conflicts needs adequate resolution. That situation coincides to the huge number of deprived people who living in less in public service such as food education, health, living hood that have reflected any social-economic gaps. All of them ideally are the mostly agrarian concern to be accomplished by mainly idea to create ideal land tenure and access to land itself Ultimately, the unfinished on delegation of power between central to local government in post decentralization law since 1999 has been substantial problems."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
HUPE-37-1-(Jan-Mar)2007-90
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nimim Putri Safira
"Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun berbanding lurus dengan peningkatan kebutuhan akan hunian yang layak serta fasilitas pendukungnya yang lengkap namun berbanding terbalik dengan ketersediaan lahan yang dapat dikembangkan sebagai hunian, oleh karenanya pengembangan mixed-use properti merupakan solusi atas permasalahan kurangnya ketersediaan lahan. Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan metode studi kepustakaan. Peraturan perundang-undangan yang terdapat di Indonesia sebenarnya hanya mengenal istilah Rumah Susun, dan istilah-istilah yang lain merupakan istilah serapan dari bahasa asing yang digunakan oleh para pengembang dalam memasarkan produknya. Pada dasarnya UU 20/2011 sudah mengakomodir adanya konsep mixed-use properti. Hal ini dapat diperhatikan dalam ketentuan Pasal 50 serta penjelasan Pasal 50 huruf b UU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun. Dalam setiap tahapan pengembangan mixed-use properti, terdapat aturan-aturan hukum yang tidak boleh dikesampingkan dan harus sangat diperhatikan, mulai dari tahapan pra-pembangunan, tahapan pembangunan, tahapan pasca-pembangunan. Dalam proses pengembangan mixed-use properti ini, terdapat beberapa permasalahan hukum yang perlu diperhatikan.Terkait studi kasus dimana penulis memilih pengembangan mixed-use properti di Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah dikarenakan di daerah tersebut telah diterbitkan beberapa Peraturan Daerah, khususnya di Kabupaten Sleman, yang cenderung menambah permasalahan hukum dalam rangka mixed-use properti.

The increase of population growth from year to year and directly proportional to the increase in demand for proper-residential with complete facilities, but inversely proportional to the availability of land that can be developed as residential, therefore the mixed-use development property is a solution to the problem of the lack of land availability. Form of study is a normative legal research with the literature study method. Legislation in Indonesia was only familiar with the term of ?Rumah Susun?. Other terms are term uptake of foreign languages ​​used by developers in marketing their products. Basically Law 20/2011 already accommodate the concept of a mixed-use property. This can be noted in the provisions of Article 50 as well as the elucidation of Article 50 paragraph b of Law No. 20 of 2011 on the ?Rumah Susun?. In every stage of the development of mixed-use properties, there are rules of law that should not be ruled out and should be very concerned, ranging from pre-construction stages, development, stage, and post-development stages. In the process of developing a mixed-use properties, there are some legal issues that need to be noted. Related to the case study in which the authors chose the mixed-use development property in Daerah Istimewa Yogyakarta, is due in the area has issued several Regional Regulation, particularly in Sleman, which tends to add to the legal issues in the framework of a mixed-use development property.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
T45065
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Permata Sari Yuliadi
"Selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran internasional terpadat yang mengalami peningkatan frekuensi pelayaran internasional setiap tahun dikarenakan selat ini sangat strategis dan memiliki nilai komersial tinggi. Kondisi morfologi, batimetri dan pasang surut (pasut) yang sangat kompleks menyulitkan kegiatan navigasi dan menyebabkan terjadinya kecelakaan kapal terutama tabrakan, kandas dan tenggelam serta meningkatkan resiko terjadinya pencemaran lingkungan akibat kecelakaan kapal tanker. Saat ini telah dibangun Trafic Separation Scheme (TSS) untuk meningkatkan keselamatan navigasi terutama mengurangi terjadinya tabrakan antar kapal.Tetapi usaha tersebut dirasakan belum maksimal mengingat kompleksnya karakteristik selat ini. Marine Electronic Highway (MEH) merupakan suatu konsep untuk meminimalisasi terjadinya kecelakaan di Selat Malaka. MEH adalah suatu konsep sistem pembaharuan informasi kelautan untuk keselamatan pelayaran serta perlindungan lingkungan laut. Sistem ini mampu menampilkan informasi real time mengenai perairan Selat Malaka yang diinginkan seperti pasut. Pasut merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan guna keselamatan pelayaran bagi kapal-kapal berdraft besar, karena dengan data pasut real time dapat dilakukan analisis, prediksi dan penentuan kedalaman aktual untuk keperluan keselamatan navigasi. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, digunakan sistem telemetri dengan medium transmisi berbasis satelit untuk melakukan pengiriman data dari stasiun pasut terpilih ke data center di Batam, sehingga informasi kedalaman aktual di perairan Selat Malaka pada lokasi dan saat tertentu dapat didistribusikan dan diterima oleh para pelaut dalam waktu yang relatif singkat guna mendukung keselamatan navigasi seperti merencanakan lintasan kapal dan memberikan petujuk bagi para pelaut untuk mengetahui ambang batas aman perairan yang akan dilalui. Metode Admiralty digunakan untuk analisis data pasut dan menentukan konstanta harmonik pasut untuk prediksi pasut dan dibandingkan dengan data pasut observasi. Selain itu, Formzahl ratio digunakan untuk menentukan tipe pasut disekitar lokasi stasiun pasut. Saat ini, telah dipilih 4 lokasi stasiun pasut untuk proyek MEH, yaitu Pulau Jemur, Tanjung Medang, Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Sengkuang.
The Malacca Strait is one of the world’s busiest international shipping route with increase of shipping annually due to the strategic location of the strait, going it high commercial value. The strait’s morfology, bathimetry and tidal conditions are very complex, so that make navigation a very difficult task and contributes to accidents leading to collision, grounding or sinking of ships and increased risk of marine pollution (tanker accidents). Currently a Traffic Separation Scheme (TSS) system has been built to improve the safety of navigation, especially to prevend accidents between ships. This effort however is still far from enough due to the complex characteristics of the straits. Marine Electronic Highway (MEH) is one of the concept to minimize an accident in the Malacca strait. MEH is a renewal marine information system for safety navigation and environmental protection. This system can display real time information required, especially tidal information to the real time depth at the position of the ship in the Malacca Strait, Tidal information is one of the most important variable for the safety of navigation of draft ships, because through it, mariners could conduct analysis, predictions and determine of the actual depth. Using today’s advance technology, a telemetry system is use with a technology based on satellite as a transmission medium to send real time tidal data from tidal station to data centre in Batam. Hence, the actual depth of the Malacca Strait on a certain location and time could be distributed and receive by mariners in a relatively short time to support the planning of the ships sailing and giving guidelines to mariners on depth required. Admiralty method is use to analyze the tidal data and determine the tidal harmonic constants to predict the tide in which compare with tidal observed data. Beside that, Formzahl Ratio is use to determine the tidal characteristics at the surrounding tidal stations. So far, four tidal stations selected for the MEH project, these tidal locations are Pulau Jemur, Tanjung Medang, Tanjung Balai Karimun and Tanjung Sengkuang."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T39498
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Latuconsina, Zulkifli
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
S24306
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Sukanti Sumantri
"Perjanjian bisnis dalam bidang kawasan wisata dapat dibuat dan dilaksanakan oleh pihak-pihak terkait dalam bisnis tersebut. Dalam menyusun perjanjian bisnis pengembangan kawasan wisata harus dipahami karateristik tersendiri yang berbeda dengan bisnis properti lainnya. Potensi pariwisata yang beraneka ragam berupa panorama alam, budaya, adat-istiadat dan wisata alam lainnya. Perjanjian bisnis pengembangan kawasan wisata harus meperhatikan karateristik yang dimiliki bisnis tersebut yaitu antara lain padat modal, padat tenaga kerja, berjangka waktu menengah-panjang, dan mencakup luas tanah ratusan hektar. Selain itu dengan munculnya trend pengembangan kawasan wisata yang memiliki berbagai kawasan lain selain kawasn wisata. Hal itu dimunginkan dengan adanya kawasan hunian (residential), kawasan bisnis (central business district), yang dibangun secara terpadu seperti yang dijumpai pada berbagai kawasan wisata yang telah dan sedang dikembangkan di Pulau Bintan Riau, Nusa Dua Bali, Tanjung Lesung, dan lain-lain. Bagi konsultan hukum atau biro-biro hukum yang terkait dengan isnis tersebut khususnya pemerintah dareha kota/kabupaten dalam era otonomi daerah merupakan tantangan baru. Para lawyers tersebut harus juga memahami komplesitas manajemen terpadu yang mengelola kawasan terpadu dalam kawasan pariwisata selain aspek-aspek hukum yang telah mereka miliki selama ini."
2001
HUPE-31-1-Mar2001-58
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>