Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105357 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herman Darmawi
Jakarta: Bumi Aksara, 2006
332.1 Dar p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tupamahu, Stefan
"Training adalah salah satu sarana yang umum digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan kompetensi pegawainya. Menyelenggarakan training telah sering dilakukan, namun hanya sebagian perusahaan saja yang kemudian juga melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan training-nya. Evaluasi training sebenarnya telah disadari merupakan kegiatan yang harus dilakukan agar perusahaan dapat meyakini bahwa training yang diselenggarakannya tersebut benar-benar memberikan dampak yang positif bagi peningkatan kinerja pegawai maupun perusahaan secara keseluruhan.
Pada tahun 1959, Donald L. Kirkpatrick mengemukakan pendapatnya mengenai evaluasi training yang dikenal sebagai teori The Four Levels, suatu teori yang sangat terkenal dan telah menjadi bahan diskusi selama bertahun-tahun. Teori tersebut pada intinya menyatakan bahwa kegiatan evaluasi training dapat dibagi menjadi empat tingkat/level, yaitu: Level 1 (Reaction), Level 2 (Learning), Level 3 (Behavior), dan Level 4 (Results).
Menurut Kirkpatrick, keempat level evaluasi tersebut perlu dilakukan secara lengkap agar efektivitas suatu training dapat diukur secara utuh. Masalahnya, tidak setiap level evaluasi dapat dengan mudah dilakukan. Level 1 dan Level 2 telah sering dilakukan karena relatif mudah, murah, dan dilakukan pada saat training berlangsung, sementara Level 3 dan Level 4 lebih jarang dilakukan antara lain karcna kendala waktu, biaya, dan metode penelitian yang lebih rumit serta dilakukan setelah eks-peserta training kembali ke tempat kerjanya semula.
Dalam perkembangan selanjutnya, disadari bahwa efektivitas training perlu diteliti dalam ukuran-ukuran finansial, antara lain dalam bentuk Return on Training Investment (ROTI), agar dapat memberikan informasi yang tegas dan nyata kepada perusahaan mengenai kontribusi training terhadap kinerja perusahaan. Dapat tidaknya RDTI diukur telah menjadi bahan perdebatan para peneliti. Kirkpatrick sendiri berpendapat bahwa hal tersebut tidak mungkin dilakukan karena menurutnya training hanyalah salah sate faktor dari sekian faktor yang berpengaruh terhadap kinerja seseorang dan bahwa faktor-faktor tersebut sangat sulit untuk diisolasi satu dengan lainnya. Results dari suatu training juga menurutnya sangat sukar untuk diidentifikasi. Sebaliknya, peneliti yang lain tidal( hanya menyatakan bahwa ROTI dapat dihitung namun juga menekankan pentingnya evaluasi training dilakukan hingga tahap perhitungan ROTI.
Penelitian yang dilalukan penulis ini bertujuan untuk mengevaluasi training pada Level 3 dan Level 4 serta menghitung ROTI dari training tersebut. Penelitian dilakukan di Bank X, suatu bank milik negara, alas training Selling Retail Bank Services (SRBS) yang telah diselenggarakan bank tersebut selama beberapa tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa training SRBS memiliki performa yang baik pada Level 3 dan Level 4, serta ROTI sebesar 441% yang mengindikasikan bahwa manfaat yang diperoleh dari training tersebut jauh lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk penyelenggaraannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T17351
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Satria
"Aliran modal akibat gejolak harga komoditas dan pasar finansial global bisa berdampak buruk terhadap stabilitas sektor finansial dan makroekonomi negara penghasil komoditas primer. Masuknya modal asing mengakibatkan mis-alokasi sumberdaya finansial dan saat aliran modal keluar bisa menjadi sumber instabilitas finansial dan ketidakpastian dalam perekonomian. Dengan demikian, memahami determinan aliran modal penting untuk menentukan respon kebijakan stabilisasi ekonomi akibat dampak negatif aliran modal.
Tujuan dari disertasi ini adalah untuk menganalisis peran penting dari harga komoditas primer internasional terhadap aliran modal dan dampak dari aliran modal tersebut terhadap alokasi kredit perbankan antar sektor ekonomi dan dinamika makroekonomi di Indonesia. Dengan menggunakan metode empiris Struktural Vector Autoregression (SVAR) dan Dynamic Stochastic General Equilibrium (DSGE), disertasi ini menunjukkan bahwa harga komoditas memiliki peran yang lebih penting terhadap aliran modal dibandingkan gejolak pasar finansial global dalam horizon waktu yang lebih panjang. Dari sisi dampaknya terhadap dinamika makroekonomi Indonesia, aliran modal menyebabkan ekspansi sektor finansial dan siklus bisnis. Temuan disertasi ini menunjukkan bahwa tidak seluruh sektor perekonomian mengalami ekspansi akibat aliran modal yang disebabkan kenaikan harga komoditas. Perubahan alokasi sumberdaya finansial menyebabkan perbedaan respon antar sektor ekonomi terhadap masuknya modal asing yang disebabkan oleh harga komoditas primer. Perbedaan respon antar sektor ekonomi terhadap aliran modal masuk disebabkan perbedaan kendala finansial antar sektor ekonomi di Indonesia. Implikasi kebijakan disertasi ini adalah: bauran kebijakan moneter dan makroprudensial perlu (seharusnya) memperhatikan dampak sektoral aliran modal yang bersumber dari kenaikan harga komoditas.

Both of the commodity price and global financial market induced capital inflow could harm financial and macroeconomic stability in a commodity-dependent economy. Foreign capital inflow would cause the misallocation of the financial resources across economic sectors and become a source of financial instability and economic uncertainty. Therefore, understanding the determinants of capital inflow is a considerable aspect of conducting an economic stabilization policy response to this capital inflow.
This dissertation investigates the importance of commodity price roles on capital inflow, and the consequences of this commodity price induced capital inflow to financial resource allocation across sectors and macroeconomic dynamics in the Indonesian economy. Employing a Structural Vector Autoregression (SVAR) and a Dynamic Stochastic General Equilibrium (DSGE) method, this dissertation reveals the importance of the commodity price on foreign capital inflow compared to global financial market fluctuation within a long run time horizon. Also, the effect of this commodity price-induced capital inflow on Indonesian macroeconomic dynamics is expansionary. However, not all of the economic sectors expand due to the commodity price increase. Financial resource allocation changes due to this capital inflow caused a different effect on economic sectors. We found the changes in this financial resource allocation due to the difference in financial friction between economic sectors in the Indonesian economy. The policy relevance of these findings is straightforward. The monetary and macroprudential stabilization policy response on commodity price-induced capital inflows should consider the financial resources allocation effect across the economic sector.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeremia Timotius Pujosaputro
"Investasi pada instrumen surat utang negara (SUN) di Indonesia memiliki perkembangan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dependensi APBN terhadap SUN yang naik serta partisipasi investor yang meningkat dari tahun ke tahun menjustifikasi hal tersebut. Pemahaman yang lebih komprehensif mengenai SUN serta faktor apa saja yang mempengaruhi pergerakan imbal hasilnya dapat menambah perspektif bagi pemerintah dan investor. Penelitian ini mencoba mencari hubungan jangka pendek dan jangka panjang antara imbal hasil SUN 10 tahun dengan inflasi, suku bunga, nilai tukar, pergerakan imbal hasil surat utang Amerika bertenor 10 tahun, serta instrumen derivatif credit default swap (CDS) bertenor 5 tahun dalam rentang waktu 2015-2021 dengan menggunakan metode regresi vector error correction model. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa suku bunga, inflasi, imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun dan instrumen CDS memiliki hubungan yang signifikan dan positif terhadap pergerakan imbal hasil SUN dalam jangka pendek dan panjang. Sementara, nilai tukar memiliki hubungan yang signifikan positif dalam jangka pendek namun berhubungan negatif dalam jangka panjang.

Investment on Indonesian Government 10-year Bonds has had significant improvement in the last few years. The phenomenon has been justified not just by the increase of dependency of the state budget in relation to government bonds, but also the increase of participants investing in government bonds every year. A comprehensive understandment on government bonds and factors affecting their yield can give a perspective to the government and the investors. This paper examines the short-term and long-term relationship of inflation, BI rate, exchange rate, US treasury yield, and 5-year credit default swap on bonds yield from 2015-2021 period using vector error correction model. BI Rate, inflation, 10-year US Treasury Yield and CDS instrument shows positive and significant relationship towards SUN in short-term and long-term. Exchange rate shows positive and significant relationship on short-term, but shows negative and significant relationship on the long-term."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Yuwono
"ABTSRAK
Industri migas sektor hulu merupakan salah satu penopang utama perekonomian nasional. Peranan penting ini sangat bergantung pada tersedianya cadangan migas yang menjamin kelangsungan produksi. Estimasi jumlah cadangan dan peningkatan konsumsi domestik dapat merubah status Indonesia menjadi "net oil importer" apabila tidak ditemukan cadangan baru. Dalam upaya menghindari atau menunda status tersebut, telah dilakukan peningkatan daya tarik investasi untuk melakukan aktivitas eksplorasi dengan dikeluarkannya paket-paket insentif untuk memperbaiki elemen-elemen perjanjian eksplorasi dan produksi migas.
Paket-paket insentif tersebut memperbaiki elemen-elemen perjanjian untuk memperluas peluang kontraktor dalam memperoleh keuntungan dalam upaya meningkatkan dayatarik investasi rnigas. Namun kebijaksanaan ini dipandang masih mengecewakan oleh para kontraktor. Belakangan ini banyak usulan yang diajukan kepada Pertamina untuk memperoleh insentif diluar yang tercantum dalam paket paket insentif. Lebih jauh lagi, telah berkembang issue mengenai insentif tambahan dengan dalih untuk mempertahankan iklim investasi. Untuk mengukur dayatarik investasi perjanjian eksplorasi dan produksi migas Indonesia dipertukan analisa dan perbandingan dengan sistem-sistem lainnya dalam kompetisi global.
Analisa dan perbandingan dengan beberapa sistem di dunia menunjukkan keunggulan komparatif sistem Indonesia. Penggunaan data primer yang diaplikasikan kedalam masing-masing sistem menunjukkan bahwa sistem Indonesia menjanjikan "returns on in-vestment" yang lebih tinggi dibanding sistem lainnya.
Analisa terhadap issue-issue insentif yang berkembang, antara lain konsolidasi pajak, insentif marginal field dalam wilayah kerja yang sudah berproduksi, dan peningkatan net split kontraktor, menunjukkan bahwa issue-issue ini tidak sejalan dengan spirit kerjasama yang saling menguntungkan.
Dalam kondisi tertentu terdapat insentif yang tidak dapat terealisir sepenuhnya oleh kontraktor akibat mekanisme perjanjian itu sendiri. Insentif DMO Fee sebesar harga pasar selama 60 bulan pertama masa produksi dalam banyak kasus tidak dapat terealisir sepenuhnya, terutama untuk produksi lapangan pertama dalam suatu wilayah kerja Insentif ini akan dapat direalisir sepenuhnya dengan realisasi insentif dimulai pada saat sudah tersisa sejurnlah produksi untuk dibagi antara Pertamina dan kontraktor.
Selain itu pemberian insentif interest recovery memerlukan kriteria yang jelas dan dituangkan dalam peraturan formal untuk menghindari pemberian insentif ini kepada wilayah kerja yang tidak membutuhkan."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Pustaka Adina, 2017
332.1 KRI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Tulisan ini mencoba memberikan ulasan posisi ketahanan pangan Indonesia serta memahami problema mendasar persoalan pangan dan instrumen kebijakan pangan yang ada terutama politik produksi dan stabilisasi harga. Kemudian memberikan gambaran akan fenomena perubahan lingkungan internasional di bidang perdagangan dan inventasi terkait dengan semakin berhimpitnya pasar komoditi pangan-energi-pasar finansial. Selanjutnya dicari arah bagaimana seharusnya Indonesia menanggapi perubahan tersebut dengan merumuskan politik pertanian untuk ketahanan pangan yang berlandaskan pada politik pendapatan dan kesejahteraan petani, bukan politik komoditas, serta menjadikan gizi dan kesehatan penduduk menjadi arah politik intervensi pangan. Orientasi stabilisasi harus dikembangkan pada orientasi ketahanan pangan rumah tangga, didukung fungsi penyangga (iron stock) pemerintah, dan status gizi masyarakat."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Artikel ini bertujuan untuk menganalisis tingkat risiko sistemik sektor perbankan di
Indonesia dengan melihat keterkaitan perdagangan dan nilai saham dari bank-bank yang ada
di Indonesia. Penelitian dilakukan terhadap 16 bank yang sahamnya aktif diperdagangkan di
Bursa Efek Indonesia, dengan menggunakan pengujian regresi kuantil (quantile regression)
dengan model penelitian CoVaR. Hasil pengukuran dan analisis risiko sistemik menunjukkan
bahwa mayoritas bank individu memberikan kontribusi tambahan pada risiko sistemik
secara keseluruhan. Selain itu, berdasarkan analisis keterkaitan finansial antar bank, dapat
ditarik kesimpulan bahwa risiko individu sebuah bank yang dikondisikan kepada risiko bank
lain menghasilkan tambahan risiko yang beragam. Hal ini mengkonfirmasi bahwa ketika
sebuah bank mengalami distress, keadaan tersebut tidak serta merta memberikan tambahan
risiko individu kepada bank lain. Berdasarkan hasil yang diperoleh, disarankan kepada
pemerintah untuk melakukan pengawasan khusus melalui OJK terhadap bank dengan
kontribusi risiko sistemik yang tinggi dan keterkaitan finansial yang kuat dengan bank lain
melalui pengawasan pergerakan sahamnya."
332 JBPPK 7:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arlyne Indrayani
"Teori menunjukan bahwa perusahaan yang sukses akan mengantisipasi turbulensi lingkungan melalui perencanaan strategis (Miller & Cardinal, 1994). Melalui penelitian ini akan dibuktikan bahwa perusahaan akan menerapkan fleksibilitas dalam membuat pilihan keputusan perencanaan strategis mengenai bagaimana perusahaan akan beradaptasi ketika terjadi perubahan lingkungan. Melalui fleksibilitas perusahaan akan dapat mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan turbulensi lingkungan, memperluas pengaruh perencanaan strategis perusahaan terhadap kinerjanya. Penelitian ini akan menggunakan regresi karena bersifat untuk melihat hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya, Adapun persamaan regresi yang akan dipakai adalah single cross sectional design karena banyaknya sampel dari penelitian kali ini dimana sampel dari penelitian ini adalah 1 perusahaan yaitu PT. Pertamina Geothermal Energy. Hasil yang dicapai dari penelitan ini adalah bahwa perencanaan strategis mempengaruhi kinerja finansial dan non-finansial melalui fleksibilitas. Ada dua fleksibilitas yang mempengaruhi perencanaan strategis dan kinerja finansial serta ada dua fleksibilitas yang mempengaruhi perencanaan strategi dengan kinerja non-finansial. penulis menyadari kekurangan dari skripsi ini sehingga menyarankan untuk menambah lagi sampel baik dari industri sejenis maupun industri lain dalam penelitian selanjutnya dan juga menyarankan bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan strategis yang baik namun tetap memungkinkan adanya fleksibilitas.

Theory predicts that succesful organizations will anticipate and adress environmental turbulance through strategic planning (Miller and Cardinal, 1994). It also predicts that they will demonstrate flexibility in strategically planning decision option about how they will adapt when the environtment changes. Through flexibility organization are better prepared to cope with environmental turbulance, enchancing their influance of their strategic planning on performance. This research use regression to investigating relationship between one to another variable. This single cross sectional design approach was adopted because this research limited to single sample, which is PT. Pertamina Geothermal Energy. The result, strategic planning affect financial and non-financial performance through flexibility. Two types of fexibility mediate the relationship between strategic planning and financial performance and two types of flexibility mediate the relationship between strategic planning ang non-financial erformance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6592
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>