Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62332 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Hajati Hoesin
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1992
TA3815
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ridwan Saidi, 1942-
"Social life and customs of Betawi people"
Jakarta: Perkumpulan Renaissance Indonesia, 2011
306.598 2 RID p (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dinas Kebudayaan DKI, 1986
709.92 PET
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: FIB, 2011
306 LAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
306 UNI r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wika Rahmi
"Tesis ini membahas upaya pelestarian batik Betawi serta faktor pendukung dan penghambatnya; cara para pelaku pelestarian mempertahankan eksistensi; dan tinjauan upaya pelestarian dari perspektif ketahanan budaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif dan studi kasus pada sanggar batik Betawi di Jakarta Selatan. Upaya pelestarian batik Betawi dilakukan melalui dua bentuk: (1) revitalisasi, dengan cara menghidupkan pengrajin batik asli Betawi; memberikan modal peralatan dan bahan baku; memberdayakan masyarakat setempat; membentuk paguyuban pengrajin dan tempat belajar, berbagi, dan berdiskusi; membantu pemasaran; dan mendirikan koperasi; (2) rekacipta, dengan cara: recreated tradition, yaitu mempertahankan motif batik lama yang dimodifikasi dan diberi fungsi baru; dan invented tradition, yaitu menciptakan motif batik kreasi baru dan fungsi baru dengan menggali dan mengkaji khazanah suku Betawi untuk mengembangkan dan memperkaya motif. Faktor pendukung: motivasi kuat; pembinaan berkelanjutan; keterlibatan orang-orang non-Betawi; peran media massa; dukungan moril masyarakat dan pemerintah setempat; dan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 209 Tahun 2012 tentang Pakaian Dinas. Faktor penghambat: keterbatasan dalam modal, SDM, lahan, dan pemasaran. Para pelaku pelestarian dapat mempertahankan eksistensi mereka karena mampu menerapkan fungsi adaptation/adaptasi, goal attainment/pencapaian tujuan, integration/integrasi, dan latent pattern maintenance/pemeliharaan pola. Ditinjau dari ketahanan budaya, upaya pelestarian batik Betawi mampu memenuhi aspek pelestarian yang dinamis dan kreatif; perwujudan identitas dan eksistensi pemilik kebudayaan; serta edukasi, sosial, dan ekonomi, yang dapat mendukung ketahanan budaya.

This thesis discusses an efforts to preserve batik Betawi along supporting and inhibiting factors; method of preservation actors maintain their existence; and review preservation of efforts from the perspective of cultural resilience. This research uses qualitative method with descriptive analysis approach and cases on the batik Betawi studios in South Jakarta. The efforts to preserve batik Betawi are through two forms: (1) revitalization, are the way turning the native craftsmen of batik Betawi; providing a capital equipment and a raw materials; empowering a local communities; establish a community and a learning center for sharing and discussing; help to find market; and establish a cooperatives; (2) recreative by recreated tradition, which maintain the old motif have been modified and having a new function; and invented tradition, which is creating new creation of batik and new function by explore and assess the Betawinesse literatures to develop and to enrich the motive. Supporting factors: strong motivation; sustainable development; the involvement of the non-Betawi people; the role of the mass media; supporting moral between communities and local government; and Governor of Jakarta Regulation No. 209 of 2012 about uniform. Inhibiting factors: capital constraint; human resources; land; and marketing. Preservation actors can maintain their existence because they apply the function of adaptation, goal attainment, integration, dan latent pattern maintenance. Reviewed from cultural resilience, the efforts to preserve batik Betawi able to fulfill the aspects of preservation which are dynamic and creative; embodiment of the identity and the existence of culture owners; and educational, social, and economic, which can support cultural resilience."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zaidah Dewi
"Kemunculan berbagai televisi swasta menyebabkan timbulnya semacam persaingan di antara televisi swasta dalam hal merebut perhatian dan minat penonton. Berbagai cara dilakukan untuk menarik hati penonton, antara lain dengan menyiarkan berbagai acara yang kiranya disukai para penonton. Salah satu acara yang tampaknya cukup disukai itu adalah sinetron. Sinetron Si Doel Anak Sekolahan merupakan satu di antara sinetron yang cukup sukses menarik perhatian penonton. Sinetron SDAS ini beberapa kali meraih rating tertinggi dalam meraih jumlah penonton. Keadaan ini menarik untuk diamati Iebih jauh, terutama karena sinetron ini menyajikan cerita dengan menggunakan latar atau setting kebudayaan Betawi, yang kemudian menimbulkan banyak komentar. Ada yang menganggap apa yang ditampilkan dalam SDAS itu sesuai dengan realitas dalam masyarakat Betawi, ada pula yang tidak. Pertentangan pendapat itu menimbulkan pertanyaan lebih jauh mengenai bagaimana sebenarnya SDAS menggambarkan budaya Betawi, sejauh mana is menggambarkan budaya tersebut. Pertanyaan-pertanyaan itu mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai hal tersebut. Hal lain yang juga menjadi alasan dilakukan penelitian ini adalah karena kelebihan yang dimiliki televisi dari media lain menyebabkan pesan yang disampaikan televisi mempunyai kecenderungan membuat penonton, khususnya anak-anak, percaya dan menganggap hal tersebut sesuai dengan kenyataan atau realitas. Padahal, belum tentu pesan yang disampaikan itu sesuai dengan realitas yang ada. Untuk melihat kesesuaian antara realitas dalam sinetron dengan realitas budaya Betawi, digunakan kerangka pemikiran yang didasarkan pada teori Model Komunikasi Gerbner. Model tersebut dianggap cukup tepat sebab dapat menjelaskan permasalahan penelitian. Menurut model tersebut, terdapat dua bentuk realitas yang terjadi dalam proses komunikasi. Realitas pertama, yaitu realitas yang ada dan dialami atau dilihat oleh seseorang. Sedangkan realitas kedua yaitu hasil persepsi atau pengamatan terhadap realitas pertama yang disampaikan kepada orang lain. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian analisis isi kualitatif. Alasannya, karena peneliti ingin mengetahui secara lebih dalam bagaimana kualitas sebuah isi pesan. Analisis isi kualitatif dalam hal ini dianggap mampu memberikan hasil pengamatan yang lebih luas terhadap penelitian ini. Objek penelitian ini adalah sinetron Si Doel Anak Sekolahan bagian pertama (SDAS I). Unit analisisnya adalah segala aspek yang memperlihatkan bentuk budaya Betawi, secara umum terbagi dua, yaitu dalam bentuk data verbal (dialog dan lagu tema) serta data non verbal (adegan, setting, tema). Data dikumpulkan melalui pengamatan dengan menonton sinetron SDAS I dalam bentuk video sehingga bisa dilakukan berulang kali. Datadata yang dikumpulkan adalah keseluruhan unit analisis (data verbal dan non verbal). Data akan dianalisis dengan menggunakan model umum komunikasi Gerbner sebagai kerangka berpikir, dengan metode perbadingan, dimana data yang diperoleh dari sinetron akan diperbandingkan dengan data standar. Sebagai standar perbandingan antara realitas dalam sinetron SDAS dengan realitas dalam budaya Betawi, akan digunakan konsep tujuh unsur budaya universal, dalam hal ini tujuh unsur budaya Betawi, serta nilai-nilai dalam budaya Betawi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori Gerbner memang tepat digunakan dalam penelitian ini. Dari sana diketahui bahwa gambaran budaya Betawi dalam sinetron SDAS I sebagian ada yang sesuai dengan realitas yang ada, sebagian tidak. Dengan demikian tepat yang disebutkan Gerbner bahwa realitas kedua (R2 atau realitas sinetron SDAS I) tidak sepenuhnya sesuai dengan realitas pertama realitas Betawi). Dalam beberapa hal, penggambaran budaya Betawi dalam SDAS I ada yang sesuai namun ada pula yang tidak sesuai dengan realitas yang ada. Kesimpulan yang bisa ditarik adalah gambaran budaya Betawi dalam sinetron SDAS I tidak sepenuhnya sesuai dengan realitas Betawi yang sebenarnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekurang-sesuaian itu, antara lain adalah pengaruh sifat komersil dari sinetron, serta persepsi, pengetahuan dan pengalaman pihak pembuat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S4194
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
306 IDE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>