Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138288 dokumen yang sesuai dengan query
cover
H.M.Z. Iqbal Moenaf
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1993
TA3823
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Septia Andi Akbarsyah
"ABSTRAK
Penelitian ini menyajikan gambaran lengkap mengenai partisipasi masyarakat yang dilakukan dalam pengembangan pariwisata yang berlangsung di Pulau Pramuka. Keberadaan pariwisata di Pulau Pramuka saat ini tidak lepas dari keterlibatan secara aktif masyarakat setempat. Penelitian ini membahas mengenai proses partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat setempat Pulau Pramuka untuk melihat sejauh mana masyarakat berperan penting dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di suatu kawasan. Penelitian ini juga berfokus pada pengetahuan dan perspektif yang dibentuk oleh masyarakat Pulau Pramuka (emic) dengan menggunakan metode etnografi dan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan partisipasi observasi. Melalui data-data tersebut nantinya akan menjadi penting dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan selama ± 40 hari di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

ABSTRACT
This research presents a comprehensive picture regarding community participation in the development of tourism that takes place on Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. The existence of tourism on Pulau Pramuka is currently inseparable from the involvement of local community. This study discusses the participation process carried out by local community of Pulau Pramuka in which they play important role in the development of community-based tourism in stated area. This research also focuses on the knowledge and perspective created by the local community of Pulau Pramuka (emic) using ethnographic methods with in-depth interviews and participatory observation data colections techniques. Furthermore, these data will be important in this study. Data collection was carried out for ± 40 days on Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Nurmala Hayati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5123
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sediono
"ABSTRAK
Tulisan ini merupakan hasil penelitian tentang Peran Serta Anak Sekolah dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kecamatan Menteng Jakarta Pusat. Peran serta anak sekolah dalam pengelolaan lingkungan hidup merupakan faktor penting dalam upaya mewujudkan manusia Indonesia sebagai pembina lingkungan hidup. Untuk mencapai manusia Indonesia sebagai pembina lingkungan hidup perlu ditumbuhkan dan dikembangkan kesadaran masyarakat (anak sekolah) akan tanggung jawabnya dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui penyuluhan, bimbingan, pendidikan, dan penelitian tentang lingkungan hidup (pasal 9 UU nomor 4 Tahun 1982). Wujud kongkrit dari kesadaran dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup tersebut tercermin dalam peran sertanya untuk memanfaatkan, memelihara, menata, mengawasi, mengendalikan, memulihkan dan mengembangkan lingkungan hidup. Pembangunan yang berkelanjutan memerlukan partisipasi aktif dari semua pihak, terutama anak sekolah yang merupakan generasi muda penerus masa depan. Selama ini belum banyak diketahui seberapa besar peran serta anak sekolah dalam melaksanakan secara aktif program-program pembangunan umumnya dan pengelolaan lingkungan hidup khususnya yang meliputi usaha pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup. Dengan makin berkembangnya kehidupan ekonomi, dan teknologi serta jasa yang dapat membantu kemudahan perikehidupan manusia, maka ada kecenderungan anak sekolah bergantung pada jasa dan teknologi yang ada sehingga dapat berdampak negatif pada kemandirian dan kreatifitas anak.
Penelitian akan mendeskripsikan sejauhmana peran serta anak sekolah dasar dalam pengelolaan lingkungan hidup. Di samping itu akan dikaji pula faktor-faktor yang mempengaruhi peran serta anak sekolah tersebut. Faktor-faktor dimaksud adalah persepsi dan pengetahuan anak, peran guru, peran orang tua dan masyarakat, kondisi fisik sekolah dan prestasi belajar siswa tentang lingkungan.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Menteng Jakarta Pusat, dengan mengambil sampel 287 anak sekolah dasar kelas VI, yang diambil dari sembilan sekolah dasar secara purposive sampling.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik observasi dan kuesioner serta tes prestasi belajar tentang lingkungan. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan program SPSS- PC, dalam bentuk tabulasi silang (cross tabulation). Untuk menguji hubungan antarvariabel digunakan uji statistik berupa x2 dan koefisien kontingensi C.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa :
Peran serta anak sekolah dalam pengelolaan lingkungan hidup di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat memiliki bentuk yang beraneka ragam. Bentuk-bentuk kegiatan peranserta anak sekolah dalam pengelolaan lingkungan hidup tersebut, meliputi:
· penjagaan keamanan, kebersihan, kesehatan pribadi dan lingkungan, dengan hasil penelitian responden yang menjawab selalu : 44,94%; kadang-kadang 36,04% dan tidak pemah 19,02%.
· penggunaan perpustakaan, alat-alat P3K, alat pelajaran dan alat rumah tangga, serta ikut serta dalam kegiatan senam kesegaran jasmani, dengan hasil penelitian responden yang menjawab selalu : 38,69% ; kadang-kadang 39,58% dan tidak pernah 21,73%.
· bakti sosial, pramuka, pecinta alam, penghijauan, pengumpulan sumbangan, dan pemberantasan/pencegahan penyakit menular, dengan hasil penelitian responden yang menjawab selalu : 48,15% ; kadang-kadang 32,90% dan tidak pernah 18,95%.
· perawatan dan pemeliharaan tanaman, pelaksanaan UKS, pemberian informasi, dan penggunaan benda-benda bekas serta penyaluran hobi, dengan hasil penelitian responden yang menjawab selalu : 41,39% ; kadang-kadang 37,84% dan tidak pernah 20,77%.
Kegiatan dan peran guru dalam mengingatkan dan memperhatikan kebersihan kelas, sekolah dan lingkungan, menyediakan buku dan fasilitas kebersihan, menyesuaikan bahan pelajaran, melaksanakan UKS dan pramuka, aktif dalam pengelolaan lingkungan, mengundang penceramah dan mengadakan lomba kebersihan sekolah, berdasarkan analisis data ditemukan responden yang menjawab selalu 71,93 %, kadang-kadang 20,81 % dan tidak pernah 7,27 %.
Kegiatan dan peran orang tua serta masyarakat dalam mengingatkan dan memperhatikan kebersihan rumah dan lingkungan, menyediakan buku dan fasilitas kebersihan, aktif dalam pengelolaan lingkungan, membayar iuran sampah dan keamanan, mengikuti siskamling, kepedulian kawan dan masyarakat terhadap pelestarian lingkungan, sanitasi lingkungan, dan ketersediaan tempat sampah, berdasarkan analisis data ditemukan responden yang menjawab selalu 54,33 %, kadang-kadang 36,00 % dan tidak pemah 9,67 %.
Analisis hubungan antar variabel menemukan dengan α = 0,05 dk = 4 dari daftar distribusi x2 di dapat x2 0,95(4) = 9,49 dan koefisien kontingensi maksimum (C maks) = 0,816.
Oleh karena itu penelitian ini memberikan pengujian yang berarti, bahwa pengetahuan dan persepsi anak tentang lingkungan cukup besar, dan memiliki peranan untuk meningkatkan peran serta anak dalam pengelolaan lingkungan dengan x2 hitung = 63,46, dan koefisien kontingensi C = 0,4225. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi peran serta anak dengan pengujian yang cukup berarti dalam penelitian ini meliputi peran guru, dengan χ2 hitung = 41,40, dan koefisien kontingensi C = 0,355 ; peran orang tua dan masyarakat, dengan χ2 hitung = 48,88, dan koefisien kontingensi C = 0,381 serta kondisi fisik sekolah, dengan χ2 hitung = 49,71, dan koefisien kontingensi C = 0,384. Faktor prestasi belajar anak tentang lingkungan dipengaruhi oleh peran orangtua dan masyarakat dengan χ2 hitung = 13,515, dan koefisien kontingensi C = 0,212.
Kondisi fisik sekolah dasar, mempengaruhi peran serta anak dalam ikut serta pada berbagai kegiatan di sekolah maupun di rumah. Pada sekolah dasar yang kondisi fisiknya baik, ditemukan pola prestasi belajar, pengetahuan dan persepsi anak serta peran sertanya dalam pengelolaan lingkungan hidup tinggi.
Kesimpulan
Peran serta anak sekolah dalam pengelolaan lingkungan hidup di Kecamatan Menteng sebagian besar dalam kategori sedang. Namun demikian orang tua dan masyarakat serta guru di sekolah telah memberikan bimbingan dan contoh perilaku membina lingkungan yang cukup memadai. Faktor-faktor yang mempengaruhi peran serta anak dalam pengelolaan lingkungan dalam penelitian ini antara lain tingkat pengetahuan dan persepsi anak, peran guru, peran orang tua dan masyarakat, dan kondisi fisik sekolah.

ABSTRACT
This thesis is the result of research on participation of students in management of the environment (case study in Sub District of Menteng, Central Jakarta). Participation of students in management of the environment is an important factor in the attempt of encouraging Indonesian citizens to act as organizers of the environment. To achieve this goal, awareness and responsibilities by society (students) for management of the environment should be developed through consolidation, guidance, education and research. The implementation of the society increased awareness and responsibility of the environment should be demonstrated by their participation in using, ordering, caring, supervising, managing, improving and developing their environment. The need for sustainable development requires active participation from all sides, including students, as they are the generation of the future. So far it is unknown what the amount of participation of the students is, in the active implementation of the programmes of development in general and the specific programmes on management of the environment. The development of the economy, and the progress in technology and services, has caused a considerable change in the life style of students to wards consumerism and a negative impact on creativity and self understanding. The following school program in regards to already existing environmental management need to be implemented intensively by active involvement of the students in the schools : LTKS (School Health Organization), 5K (safety , cleanliness, health, orderliness, family atmosphere), Pramuka (Boy Scouts), Pembinaan Kesiswaan (student care and development) and PKLH (population and environmental education).
This research will give a description about the extend of the participation of students in the management of their environment. In addition, it will also describe the factors that influence the participation of students. These factors include perception and knowledge of students, participation of teachers, participation of parents and community, the physical condition of the schools and student achievement on environmental knowledge.
This research takes place in the Sub District of Menteng , Central Jakarta, and involves 287 respondents of sixth grade students, from nine schools. The samples were selected in purposive sampling based on the role of primary school and the area involved.
Data in this research are obtained by using the technique of observation and questionnaire, with an additional achievement test on the environment. Analysis of data is carried out descriptively by implementing program SPSS-PC, in the form of cross tabulation. To carry out intervariable relationship tests, this research makes use of such statistical tests as χ2 and coefficient contingency C.
The result of this research reveals that :
The participation of students in the management of their environment in the sub district of Menteng, Central Jakarta, consists of a variety of activities, as described below with its analysis :
1. Maintenance of security, cleanliness, personal and environmental health. In response to questions regarding these activities, the students' replies were always = 44.94%, seldom = 36.04%, never = 19.02%,
2. Utilization of the library, first aid equipment learning tools, home making tools, and participation in physical exercises. In regards to these activities, the students responses were: always = 38.69%, seldom = 39.58%, never = 21.73%,
3. Social service, boy scouts, nature lover, reforestation, collecting contributions, and preventing the spread of disease. On these activities, the students' responses were always = 48.15%, seldom = 32.90%, never = 18.95%,
4. Maintenance of plants, implementation of a school health organization, provision of information, utilization of junk, and practizipation in hobbies. On these activities, the students' responses were : always = 41.39%, seldom = 37.84%, never = 20.77%.
The teachers activities and roles on warning, giving attention to class cleanliness, school and environment cleanliness, providing facilities, adjusting the content of teaching materials, school health, boy scouts, inviting guest lecturers, clean-up competion, and managing the environment, can be described based on the result of analysis, as teachers who are always implement such activities= 71.93%, seldom = 20.81%, and never = 7.27%.
The parents and society roles on warning, giving attention to cleanliness in the home and environment, providing facilities, paying tax for environmental security, joining a task force for guarding environmental sanitation, and managing the environment, can be described, based on the result of analysis, that parents who are always implementing such activities : 54.33%, seldom - 36.00%, and never - 9.67%.
The relationship intervariables used cc = 0.05, df = 4, χ20.95(4)=9.49, maximum coefficient contingency Cmax = 4.816. Based on these tables , this research proved that the knowledge and perception of students on environment are sufficient and have a role to improve the participation of students in management of environment (χ2 = 63.46,C= 0.4225). The other factors influencing the participation of students in this research include the role of teacher, (χ2 =41.40,C =0.355) the role of parents and community, (χ2=48.88,C=0.381) and the physical conditions of the schools (χ2=49.71,C=0.384). The factor of students' achievement on environmental knowledge is influenced by the role of parents and community.
The physical condition of the schools influences the participation of students in activities at school and at home. In schools that are in good physical condition, the pattern of student achievement, knowledge perception and the participation are highly founded.
The participation of students' in the management of their environment can be said to be overall moderate. Besides that, the roles of parents and society in giving guidance and examples for maintaining the environment are quite good. Factors that influence students in managing their environment in this research are teachers, knowledge and perception of the students, parents and society, and the schools physical condition.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Hariadi
"Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang merupakan suatu studi kelayakan dari aspek lingkungan, dalam prakteknya disusun setelah suatu kegiatan berjalan, sehingga tidak sesuai dengan maksud dari penetapan kebijakan tentang AMDAL tersebut. George C. Edward III mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kebijakan yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi, dan prosedur operasi standar.
Penelitian terhadap pelaksanaan kebijakan tentang AMDAL ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif, yang memberikan gambaran pelaksanaan kebijakan tentang AMDAL (PP No. 51 Tahun 1993) di Komisi AMDAL Daerah DKI Jakarta dan pembahasan atas pelaksanaan kebijakan tersebut secara kualitatif dengan mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kebijakan di atas.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa komunikasi tentang isi kebijakan telah dilaksanakan dengan baik melalui kegiatan periodik berupa penyegaran kepada para instansi terkait dan konsultasi regional pelaksanaan AMDAL se-Jawa yang dikoorfinir oleh Pemerintah Pusat. Dari faktor sumber daya diperoleh bahwa sumber daya manusia pelaksana kebijakan ini tidak mencukupi baik dari mutu maupun jumlahnya. Sebagian besar anggota Komisi yang aktif secara formal belum memiliki dasar-dasar tentang AMDAL, dan minimnya jumlah tenaga pelaksana di lapangan dalam melakukan pengawasan. Sedangkan dari sumber daya kewenangan diketahui bahwa kewenangan yang dimiliki oleh Komisi maupun oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah tidak memadai untuk dapat melaksanakan kebijakan ini dengan baik. Kewenangan tersebut berada pada instansi pembina dan pemberi izin.
Dari faktor disposisi/sikap aparat diketahui bahwa sikap aparat yang bertugas pada instansi pembina dan pemberi izin kurang mendukung dengan tidak mewajibkan penyusunan AMDAL sebagai salah satu syarat perizinan. Dari faktor prosedur operasi standar, telah dikeluarkan lnstruksi Gubernur Nomor 84 Tahun 1997 yang mewajibkan penyusunan AMDAL sebagai persyaratan perizinan daerah. Instruksi ini juga kurang membantu pelaksanaan kebijakan tentang AMDAL selain karena dikeluarkan setelah kebijakan tentang AMDAL berjalan selama empat tahun, juga karena sikap kurang mendukung dari aparat pelaksana pada mstansi-instansi terkait."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Arijati
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1992
TA3960
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Darsiati Sunarto
"Indonesia sebagai suatu lingkungan hidup meliputi luas kurang lebih 200 juta hektar berbentuk daratan dan 560 juta hektar berbentuk lautan. WiIayah ini memiliki sumber daya alam hayati yang beraneka ragam. Dengan potensi ini kita dituntut untuk selalu dapat melestarikan disamping memanfaatkannya secara bijaksana, karena ini adalah milik bangsa. Kita harus punya kesadaran bahwa tumpuan kesejahteraan umat manusia tergantung pada keberhasilannya, pada pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Ditegaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi, sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, bahwa:
"Konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya merupakan tanggung jawab dan kewajiban Pemerintah serta masyarakat" (Bab I pasal 4).
Masyarakat yang dimaksud dalam usaha-usaha pelestarian ini ialah masyarakat peranggrekan, baik yang sudah bergabung dalam Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI), maupun yang belum bergabung.
Di samping peran masyarakat dalam pelestarian anggrek, juga diteliti tentang sejauh mana fungsi organisasi PAI dalam menunjang usaha-usaha pelestarian.
Hipotesis kerja dalam penelitian ini ialah :
1. Masyarakat berperanserta secara nyata dalam usaha pelestarian jenis anggrek.
2. Besarnya peran masyarakat dalam pelestarian ini dipengaruhi oleh :
a. keadaan sosial ekonomi
b. pendidikan
c. kemampuan teknis
d. lamanya masyarakat terlibat dalam kegiatan peranggrekan.
3. Organisasi non formal ikut serta meningkatkan peranserta masyarakat dalam pelestarian anggrek.
Penelitian ini mempunyai tujuan :
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui apakah ada usaha-usaha dalam masyarakat Indonesia sehubungan dengan pelestarian sumberdaya alam, khususnya anggrek.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui kelompok masyarakat yang besar peransertanya dalam usaha-usaha pelestarian species anggrek dan fungsi organisasi peranggrekan PAI dalam menunjang usaha-usaha pelestarian ini.
Kegiatan yang dapat dianggap sebagai peranserta antara lain, adalah:
1. Sumbangan finansial di luar kegiatan organisasi misalnya pengeluaran uang untuk mendapatkan anggrek langka, dan perawatannya. Juga melakukan kegiatan yang mengkampanyekan pelestarian anggrek, misalnya turut dalam kepanitiaan pameran anggrek ataupun forum-forum diskusi masalah peranggrekan.
2. Merasa terlibat dengan masalah, peranggrekan, misalnya sering mendiskusikan masalah anggrek dengan lebih dari satu orang, ataupun membujuk seseorang untuk mengambil sikap positif terhadap pelestarian anggrek. Mencari petunjuk dari orang lain tentang anggrek langka, bahkan menulis surat, mengumpulkan literatur ataupun mengadakan pertemuan-pertemuan yang membahas masalah peranggrekan.
3. Peranserta yang lebih intensif ialah tertariknya seseorang untuk menanam jenis-jenis anggrek langka, mengusahakan bibit sendiri maupun melakukan silangan anggrek untuk mempertahankan suatu jenis tertentu, menangani perawatan langsung di kebun seperti menyiram, memberi pupuk ataupun membasmi hama dengan pestisida dan fungisida.
Lokasi penelitian termasuk di dalam empat wilayah kota DKI Jakarta dan sekitarnya yaitu Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Kabupaten Bogor dan Tangerang. Responden berjumiah 100 orang yang terbagi menjadi 3 kelompok yaitu Petani pengusaha, Hobiist dan Peminat Biasa. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara berdasarkan kuesioner, wawancara mendalam dengan anggota ataupun pengurus Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI), wawancara dan observasi terhadap beberapa orang petani tradisional yang turun-temurun.
Analisis data dilakukan secara kuantitatif, dan deskriptif. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kelompok hobiist mempunyai tingkat partisipasi yang paling besar, yaitu sebesar 25,5% serta termasuk responden yang pendidikannya tinggi serta memiliki lahan yang luas.
Kesimpulan akhir yang dapat ditarik adalah bahwa semakin tinggi tingkat sosial ekonomi, semakin tinggi pendidikan serta kemampuan teknis, semakin lama masyarakat anggrek terlibat dalam kegiatan ini, maka semakin besar pula perannya dalam pelestarian anggrek; dalam hal ini organisasi Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) diharapkan dapat lebih meningkatkan peranannya.

Indonesia as a life environment covers a territory of approximately 200 million hectares of land and 560 million hectares of seas. Indonesia's soil contains a great variety of biotic resources. The people of this country expected to be able to conserve as well as to benefit the resource wisely sustainable. The people ought to realize that the well being of mankind depend on the success of the conservation environments.
The national policy have been asserted in the law number 5 of the year 1990, on conversation, of the natural resources and ecosystem that: "Conservation of life natural resources and their ecosystems is the responsibility of the Government and the community as well".( chapter 1 article 4 ).
The community meant in the efforts for conservation are those who are engaged in orchid cultivations, both those who have already been members of PAI (Indonesian Orchid Association) and those who have not.
Besides the role played by the community in the reservation of orchids, there has also been a study on to what extent the PAI organization has made efforts to boost conservation.
The hypothesis of the study covers :
1. The communities participate openly in the efforts to conserve orchid variety.
2. The role of community in the effort of orchid conservation is influenced by :
a. economic social conditions
b. education
c. technical capability
d. duration of people involved in the orchid activities.
3. Non formal organizations join in the efforts to boost the role of the communities in conservation of orchids.
The study aims :
1. General purpose
To find out whether there are efforts in Indonesian communities to conserve natural resources especially in orchid conservation.
2. Special purpose
To find out the groups in the community which have enormous roles in their endeavors for the preservation of orchids, species of orchids and the function of the PAI orchid organization to promote these conservation efforts.
All the 15 kinds of activities included in the participation scale components are among others.
- Financial contribution from outside the organizational activities, e.g. spending money to obtain rare species of orchids and to cultivate rare - species of orchids. Included in the activities is the campaign for the conservation of orchids e.g. participating in the activities conducted by the committee of orchid exhibition or in discussion forums on orchid matters.
- Concerned feelings in orchid matters, e.g. frequent discussions on orchid matters with more than one person, or showing efforts to persuade people to take positive attitude toward conservation of orchids.
- More intensive activities aim at attracting people to grow rare orchid species, seeking seeds of orchids to maintain certain species, or handling direct care in their gardens such as watering, fertilizing as well as spraying with pesticide and fungicide.
The location for study covers four areas in the Jakarta Administration and its environments, namely West Jakarta, Central Jakarta, East Jakarta, South Jakarta, the country of Bogor and that of Tangerang. The number of respondents is one hundred, which is divided into 3 groups, namely farmers, entrepreneurs and hobbyist and ordinary, interested people.
The collection of prime data is conducted by way of interviews, filling in questionnaires, intensive interviews with members or executives of the Indonesia Orchid Association (PAI), interviews and observations on a number of hereditary, traditional farmers.
The analysis of data is conducted quantitatively, namely through interpretations of figures obtained from the field which have been arranged into tables, and quantitative analysis of data, namely the real pictures of situation found in the field which are obtained through observations or studies and are descriptively analyzed.
For this particular purpose, cross tables used to analyze the level of the respondents' participation, by measuring the level of participation from the points of the respondents' group, education, the size or the gardens and the monthly spending of the respondents. From the results of the studies it is known that the hobbyist group has the highest level of participation, that in, as high as 25,5%, including respondents with high level of education and those having large gardens.
The final conclusion that can be drawn is that the higher the socio - economic condition, the higher the level of education as well as technical capability, and the longer the orchid community is involved in this field, the greater the participation in the efforts to conserve orchids; therefore, the organization Indonesian Orchid Association (PAI) in greatly hoped to step up its roles.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firouza Hilmayati Putri
"[Ekosistem perairan tawar, seperti sungai sebagai penyangga dari aktivitas antropogenik. Manusia sebagai elemen utama memiliki kewajiban untuk menjaga kualitas sungai, baik sebagai masyarakat ataupun pemerintah. Limbah domestik dari aktivitas manusia, seperti limbah deterjen dan fecal coliform telah melebihi daya tampung dan daya dukung perairan. Sehingga berdampak pada degradasi lingkungan. Kebijakan hukum lingkungan hidup dapat menjadi batasan untuk aktivitas manusia yang menggunakan bantaran sungai, tetapi dalam penerapannya masih terdapat kesenjangan antara masyarakat, pemerintah, dan produk hukum. Atas dasar deskripsi tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis status mutu air yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 tahun 2003 dan meramalkan kebijakan lingkungan hidup dengan rencana skenario kebijakan yang akan datang. Studi kasus dilakukan di bantaran Sungai Cipinang dengan metode bola salju. Nilai mutu air Sungai Cipinang adalah -134 dengan status tercemar berat. Rencana skenario kebijakan lingkungan hidup menghasilkan empat macam narasi. Narasi satu adalah kondisi ideal, narasi dua adalah keterkaitan antara nilai masyarakat terhadap lingkungan, narasi tiga adalah kerusakan sumber daya alam bersama, dan narasi empat adalah tidak terlaksananya peraturan., River is one of the freshwater aquatic ecosystem. The function of river as a buffer for human activity. Humans as a major element have an obligation to maintain the water quality of river, either as a society or government. Domestic waste from human activities, such as detergent and fecal coliform have been exceeded of carrying capacity. It can impact to environmental degradation and river become damage. Policy of environmental’s law, may be limit to human activities, but in practice, there is still gap between society, government, and legal products. Based on the description, the purposes of this study are, to analyze the status of water quality based on the decree of the Minister Environment No. 115 in 2003, community participation, and predict the environmental policy with scenario. Case studies conducted in Cipinang’s river with the snowball method. The value of water quality is -134, and the status are heavily polluted. Scenario planning for environmental’s policy have four scenarios. First scenario is an ideal condition, second is relationship between the communities values and environmental, third is tragedy of the commons, and fourth is not implemented of regulations.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkifli Ali
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranserta siswa sekolah lanjutan tingkat pertama dalam pelestarian lingkungan di wilayah DKI Jakarta, hubungan antara peranserta tersebut dengan pelestarian lingkungan dan hubungan penerapan mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Kehidupan Jakarta (PLKJ) pada SLTP di Wilayah DKI Jakarta terhadap pelestarian lingkungan di sekolah mereka masing-masing serta mencari model hubungan antara peranserta tersebut dengao peiestarian lingkungan.
Metode penelitian yang diterapkan adalah metode survei, dengan menarik sejumlah sampel pada sekolah sanggar di Wilayah Jakarta Timur. Sebagai bahan kajian pengumpulan data dilakukan dengan menerapkan empat cara yaitu wawancara berstruktur dengan 252 orang responden siswa SLTP yang telah memperoleh pelajaran PLKJ, wawancara tidak berstmktur dengan sejumlah guru, dan kepala sekolah SMP, pengamatan lapangan dan penelaahan data sekunder yang telah ada.
Data dalam penelitian ini di analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif, dimaksudkan agar peneliti lebih banyak mengadakan interpretasi dari data yang dikumpulkan melalui wawancara tidak berstruktur dan pengamatan di lapangan. Sedangkan analisis kuantitatif, diolah berdasarkan data hasil isian berstruktur melalui metode statistik.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Diduga terdapat hubungan antara peranserta siswa SLTP di Wilayah OKI Jakarta dengan pelestarian lingkungan di DKI Jakarta.
2. Diduga ada kontribusi penerapan pelajaran PLKJ terhadap pelestarian lingkungan di Wilayah OKI Jakarta.
3. Diduga hubungan antara peranserta siswa tersebut dengan pelestarian lingkungan merupakan hubungan yang linier.
Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan menerapkan teknik korelasi Spearman Product Moment yang dikenal dengan koefisien korelasi peringkat. Disamping itu untuk melihat bentuk hubungan antara variabel bebas {peranserta) dengan variabel terikat (pelestarian lingkunga) diterapkan teknik analisis regresi OLS (Ordinary Least Square) dengan menggunakan program TSP (Technical Statistic Programme).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara peranserta siswa SLTP dengan pelestarian lingkungan di sekolah mereka masing-masing. Peranserta ini umumnya (> 50%) terlihat dalam perencanaan kerja bakti, merancang papan pengumuman, papan nama yang akan ditaruh di taman sekolah, membuang sampah pada tempatnya, mengajak adik kelas membuang sampah di tempamya dan menjaga kebersihan kelas. Disamping itu, juga terlihat peranserta siswa dalam hal: merencanakan jenis tanaman yang akan ditanam di pekarangan sekolah, pembentukan taman, penyusunan jadwal piket yang akan merawat tanaman, perencanaan tata kelas, menjaga kelancaran saluran air libah, pengadaan bibit, memberi laporan kepada guru jika terdapat masalah dalam pelestarian, membantu pembiayaan dan meningkatkan ilmu pengetahuan tentang lingkungan hidup.
Secara keseluruhan peranserta siswa SLTP di Wilayah OKI Jakarta dalam pelestarian lingkungan di sekolah mereka masing-masing tergolong baik. Baiknya peranserta ini nampaknya berkaitan baiknya dengan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran PLKJ.
Berdasarkan analisis statistik hubungan antara peranserta siswa dengan pelestarian lingkungan pada tingkat keyakinan 95 % diperoleh koefisien koreiasi 0,656, rasio kritik 2,458 dan angka kritik ini temyata lebih besar dari CR label.
Dari penelitan dapat ditarik beberapa kesimpulan berikut:
1. Terdapat hubungan yang nyata antara peranserta siswa yang diteliti dengan pelestarian lingkungan di sekolah mereka masing-masing. Besarnya hubungan tersebut adalah 0,943
2. Peraserta siswa tersebut terlihat dalam tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan /pengawasan.
3. Terdapat hubungan antara pemahaman mata pelajaran PLKJ dengan pelestarian lingkungan.
4. Jika dilihat secara pasial, terayata hubungan antara peranserta siswa pada tahap perencanaan , tahap pelaksanaan dan pemeliharaan signifikan pada taraf nyata 95 %. Besarnya hubungan tersebut bertunit-turut adalah: 0,685 dan 0,691.
5. Hubungan antara sikap responden dengan pelestarian lingkungan ternyata kecil dan setelah diuji dengan menggunakan Speannan Product Momen tidak signikan.
6. Terdapat hubungan antara pemahaman mata pelajaran PLKJ dengan pelestarian lingkungan. Besarnya hubungan tersebut 0,527 , setelah diuji secara statistik ternyata signifikan pada taraf kepercayaan 90%.
7. Hubungan antara variabel bebas peranserta dengan variabel terikat pelestarian lingkungan ternyata bukan linier, tetapi merupakan fijngsi eksponen. Diperoleh bentuk hubungan tersebut adalah:
Y = 5,46 X0-01
Y - Pelestarian lingkungan X = Peranserta
8. Bentuk hubungan antara indikator-indikator pada variabel bebas dengan variabel terikat pelestarian lingkungan terlihat sebagai berikut:
Y = 5,471 XI-0-007 X2°'°H X30-003 X40'003
dimana: Y = Pelestarian lingkungan
XI = Peranserta dalam tahap perencanaan
X2 = Peranserta dalam pelaksanaan dan pemeliharaan
X3 = Sikap terhadap pelestarian X4 = Pemahaman terhadap PLKJ
Dari model diatas dapat dikatakan, apabila kita ingin meningkatkan pelestarian Hngkungan di OKI Jakarta melaui siswa Sekolah Lajutan Pertama, adalah lebih cepat melalui peranserta siswa tersebut dalam pelaksanaan dan pemeliharaan dari pada peningkatan terhadap sikap atau pemahaman terhadap PLKJ."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jambi: Lazuardi Indah, 1997
306 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>