Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112244 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Junaidi Abdilah
"Pengembangan ekologi industri dilakukan untuk merubah paradigma industri tradisional menjadi industri yang berwawasan lingkungan. Ekologi industri merupakan sistem yang digunakan untuk mengelola aliran material dan energi dalam suatu kegiatan industri sehingga menghasilkan efisiensi semaksimal mungkin dan menekan hasil samping yang dihasilkan. Tujuan utamanya adalah untuk merubah paradigma lama dengan paradigma baru yang menyatakan bahwa kegiatan industri merupakan kegiatan yang tidak boleh terpisahkan dari alam. Ekologi industri memang merupakan suatu kajian yang masih baru yang menggunakan pendekatan sistem dalam studi-studinya untuk mengintegrasikan antara sistem industri dan alam serta mencari cara-cara untuk mendisain ulang sistem industri tersebut. Ekologi industri ini merupakan salah satu konsep untuk menerapkan pembangunan berkelanjutan. Ekologi industri merupakan multi disiplin ilmu yang membahas masalah sistem industri, aktivitas ekonomi dan hubungannya yang fundamental dengan sistem alam. Salah satu dampak negatif yang dapat membahayakan kebersihan dan kesehatan lingkungan adalah limbah berbahaya dan beracun (B3) yang belum di kelola dengan baik oleh masing-masing industri yang menghasilkannya. Bagi industri penghasil limbah B3, keberadaan industri yang bergerak di bidang pengelolaan limbah B3 sangat membantu dalam hal pengelolaan limbah B3 tersebut baik dalam kegiatan pengangkutan, pengumpulan dan pemanfaatan limbah B3 bagi industri yang membutuhkan. Industri pengelolaan limbah B3 merupakan industri yang memiliki ijin resmi dari Kementrian Lingkungan Hidup di Indonesia, sehingga kegiatan pengelolaan limbah B3 yang dilakukan harus sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Selain perannya dalam mengembangkan jaringan eko-industri dalam pemanfaatan limbah B3, keberadaan industri pengelolaan limbah B3 juga memberikan beberapa dampak terhadap aspek sosial seperti membuka lapangan pekerjaan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

The development of industrial ecology is to change the paradigm of traditional industries become pro-environmental industry. Industrial ecology is a system used to manage the flow of material and energy of industrial activity to achieve eficiency of resources consumption and minimum pollution produced. The main goal is to change the old paradigm to a new paradigm which states that industrial activity should not be separated from nature. Industrial ecology is a relatively new study that uses a systems approach in his studies to integrate the industrial and natural systems as well as finding ways to redesign the industrial system. Industrial ecology is one of concept for implementing sustainable development. Industrial ecology is a multi-diciplinary science wich examine the problem of industrial system, economic activity and its relationship to the fundamental natural systems. One of the negative impacts that may harm healthcare and hygiene the environment is hazardous and toxic waste (B3) that not managed properly by each of the industries. To hazardous wastes producer, the existence of industrial that engages in management of hazardous and toxic wastes is very important in terms of the management of hazardous and toxic waste in the transportation activities, collection and utilization hazardous waste for industries that require. Hazardous waste management industry is an industry that has official permission from the Ministry of Environment in Indonesia, so the hazardous waste management activities must be conducted according with applicable regulations. In addition to its role in developing industrial ecology networks in the hazardous waste utilization, hazardous waste management industry presence also gives some impact on social aspects such as creating jobs and providing economic benefits for local communities."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T39393
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perusahaan X merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam produksi komponen-komponen elektronik dengan waktu operasi 24 jam sehari.
Untuk operasi tersebul dibuluhkan fasilitas-fasilitas pendukung atau biasa disebul "utility" yang salah satunya adalah instalasi pengolah air limbah (Waste water treatment plant), dimana air buangan dari proses produksi diolah terlebih dahulu sampai mencapai ambang batas kandungan logam berbahaya tertentu sebelum disalurkan ke saluran umum.
Oleh karena pabrik X berada dalam suatu kawasan industri dengan peraluran dan kontrol yang ketat dalam masalah air Iimbah ini. maka diperlukan pengelolaaan jadwal pemeliharaan yang baik agar instalasi selalu berada dalam kondisi yang baik, sehingga penggunaannya dapat menjadi optimal.
Untuk mencapai fungsi tersebut diperlukan suatu jadwal pemeliharaan terencana dan pelaksanaan pemeliharaan itu sendiri yang menjamin fungsi alat tetap terjaga dengan baik.
Diharapkan hasil dari jadwal pemeliharaan inslalasi air limbah ini dapat digunakan sebagai acuan dalam memelihara/merawat setiap peralatan-peralatan yang mendukung pada instalasi pengolah air limbah pada PT. X. sehingga instalasi tersebut selalu dapat bekerja dengan optimal."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S37417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39800
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
TA2554
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Oldy Darius Samiri
"Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini begitu banyak apartemen yang telah dibangun dan sudah dihuni di Jakarta, bahkan untuk Jakarta Selatan saja sudah ada 96 apartemen. Begitu banyaknya apartemen yang ada di ibukota Indonesia ini pun mengakibatkan salah satu permasalahan yang cukup penting dalam industri gedung bertingkat dengan padat penghuni atau pengguna, seperti, apartemen, pusat perbelanjaan, rumah susun, dan perhotelan adalah masalah limbah yang dihasilkan. Penanganan limbah domestik yang telah ada saat ini sudah berkembang dengan baik, tetapi memiliki banyak kekurangan dalam memaksimalkan peranannya.
Penelitian yang akan dikembangkan ini lebih mengutamakan pembuatan dan pengujian kinerja alat pengolah limbah berbasis The Pipe Wheel dengan inovasi sistem pemutar luar dalam bentuk prototype. Pengujian alat ini dengan cara mengetahui kenaikkan kadar oksigen terlarut/Disolve Oxygen (DO) dalam air limbah. Alat yang dikembangkan ini menggunakan pipa berongga yang diberikan celah untuk proses aerasinya, dimana alat ini akan diputar dengan roda gigi yang disambung ke motor listrik.
Hasil yang ingin dicapai ini membutuhkan suatu alat yang memiliki kapasitas cukup dan teknologi memperbaiki baku mutu air limbah yang tertata rapi dan kontiunitas untuk menyeimbangkan potensi baku mutu kembali ke titik normal agar limbah digunakan kembali untuk keperluan mencuci, menyiram, dan membilas.
Pada pengujian didapatkan kenaikkan DO yang cukup signifikan dengan menggunakan sampel yang dibagi tiga untuk pengolahan awal, pengolahan setelah satu jam, dan setelah dua jam pengolahan. Dari parameter tersebut, akan terlihat efektifitas dari alat pengolahan berbasis The Pipe Wheel ini, yang dimana kenaikkan DO dapat menunjukkan bahwa alat yang dibuat melakukan kinerja dengan baik.

According to the Central Statistics Agency (BPS), there are so many apartments that have been built and was inhabited in Jakarta, South Jakarta alone even for the existing 96 apartments. There are so many apartments in the capital of Indonesia is also one of the problems resulted in a fairly important in an industry with a solid story building occupants or users, such as apartments, shopping centers, and hotels is the problem of waste generated. Handling existing domestic waste is now well developed, but it has many flaws in maximizing the role.
This research will be developed to prioritize the manufacture and testing of performance-based of The Pipe Wheel waste processing devices with outside player system innovation in the form of a prototype. The testing tool is a way to know the increase in dissolved oxygen / Dissolve Oxygen (DO) in waste water. This tool was developed using a hollow pipe provided an opening for aeration process, where the device will be rotated with a gear which connected to themotor.
Results to be achieved requires a device that has enough capacity and technology to improve wastewater quality standards and contuinity neat to balance the potential for quality standards in order to return to the normal point of wastewater reused for washing purposes, watering, and rinse.
On testing showed the increase of DO significantly by using the sample divided by three for initial processing, processing after an hour, and after two hours of processing. From these parameters, we will see the effectiveness of the tool-based processing of the Pipe Wheel, which is where the increase in DO may indicate that the tool made do with a good performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52297
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yohan
"Telah dilakukan penelitian menggunakan metode deskriptif
tentang kinerja PT PPLI dalam pengelolaan limbah B3 di Indonesia. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji kinerja PT PPLI dalam pengelolaan limbah B3 di
Indonesia sehubungan dengan dampak limbah B3 terhadap lingkungan. Adanya
peningkatan laju pertumbuhan penduduk dan perekonomian (industrialisasi) telah
banyak menggunakan surnber daya alam yang sangat berpotensi untuk merusak
lingkungan di samping menimbulkan pencemaran akibat limbah dari hasil
industrialisasi tersebut. Kondisi ini pada akhirnya akan menurunkan kualitas
lingkungan hidup itu sendiri, sehingga pada gilirannya nanti akan dapat menjadi
ancaman besar terhadap kelangsungan hidup. Peraturan Pemerintah Nomor 18
Tahun 1999 Juncto Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) menyatakan, bahwa
limbah sebagai sisa suatu usaha dan/atau kegiatan bisa terdiri atas limbah B3 dan
limbah non B3. Meskipun kedua-duanya bisa berdampak negatif terhadap
lingkungan, namun limbah B3 mempunyai tingkat bahaya yang lebih besar
daripada limbah non B3. Masih banyak perusahaan penghasil limbah B3 yang
tidak peduli akan dampak yang ditimbulkan oleh limbah B3 tersebut, sehingga
tidak sedikit yang melalaikan kewajiban pengelolaannya. Kehadiran PT PPLI
Cileungsi-Bogor, sebagai satu-satunya pusat pengolahan limbah industri-B3
(PPLI-B3) di Indonesia, pada mulanya disambut dengan begitu antusias dari
banyak kalangan industri multinasional yang telah lama menimbun limbah B3 di
lokasi pabriknya. Namun, di saat terjadinya krisis ekonomi yang melanda
Indonesia di sepanjang tahun 1997-1998 antusias tersebut mulai memudar. Hal ini
terbukti dengan makin berkurangnya penerimaan limbah B3 oleh PPLI-B3 di
tahim 1998-1999, hampir 45% dari tahun sebelurnnya. Secara rata-rata per
tahunnya, jumlah limbah B3 yang dikirim ke PPLI-B3 masih sekitar 30% dari
kapasitas terpasang sebesar 60.000 ton/tahun. Padahal produksi limbah B3 di
Jawa Barat dan DKI Jakarta berdasarkan survey yang dilakukan PPLI-B3 di tahun
1994 adalah 128.000 ton/tahun. Hal ini yang merekomendasikan akan perlunya
penegakan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan Iimbah B3. Di
samping itu, dengan semakin menyebarnya pusat-pusat industri yang banyak
menghasilkan limbah B3 menumut untuk secara bertahap membangun PPLI-B3 di
daerah-daerah Iain. Akhirnya, yang terpenting di dalam pengelolaan lingkungan
hidup akibat limbah B3 adalah perlunya pergeseran paradigma dari end of pipe
treatment menjadi cleaner production. Hal ini menurut kesadaran dari semua
pihak, khususnya pihak industri, untuk melakukan kegiatan minimisasi limbah."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T16804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Prasmono
Jakarta: Universitas Indonesia, 2003
T36380
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>