Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Depatemen Kelautan dan Perikanan, 2005
341.42 BAT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Usman Pelly
"nanya dong dok
In the first part of this article, the author presents theories about the concept of nation which has been developed since the early 20th century. By presenting these theories the author aims to reveal the ambiguities of the concept of nation that has been developed by various scholars. The explanation focuses only on certain group in the society, whereas the subject contains psychological and emotional values which are difficult to be examined objectively. Another problem is the construction of the concept of nation based on more than one discourse. The author describes further the explanation of the concept of nation from the anthropological viewpoints. Malinowski relates the concept of nation to the existence of ethnic groups. Leach and Barth revise Malinowski's concept in their discussion about ethnic boundaries. Within the political and historical discourses, the concept of nation relates to the objective and subjective relations with the state as developed by Mill and Renan. In the post Second World War, the concept of nation is associated with the emergence of nation-states, the presence of social awareness of colonialism and set upon many ethnic groups as stated by Anderson. At the end, the author depicts the problem faced by the Indonesian in their efforts to maintain the existence of their nation-state and provides alternatives to solve the problem."
1997
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Riwanto Tirtosudarmo
Jakarta : LIPI Press, 2010
320.959 8 RIW m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia, 1982
330.9 LIM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Boeke, Hendrik Enno.
Djakarta: Bhratara, 1971
307.72 BOE g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
A. Kahar Maranjaya
"Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik. Sebagai negara kesatuan, Indonesia menganut asas desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk meyelenggarakan otonomi daerah seluas-luasnya. Kewenangan otonomi luas adalah keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan yanag mencakup kewenangan semua bidang pemerintahan. Terlebih dalam negara modern, terutama apabila dikaitkan dengan paham negara kesejahteraan urusan pemerintahan tidak dapat dikenali jumlahnya, karena kewenangan otonomi mencakup segala aspek kehidupan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pelayanan urusan dan kepentingan umum. Selain sangat luas urusan pemerintahan dapat senantiasa meluas sejalan dengan meluasnya tugas negara dan/atau pemerintah.
Namun keleluasaan itu bukan tampa batas , karena bagaimanapun daerah, dalam negara kesatuan Republik Indonesia bukan daearah yang berbentuk atau memiliki atribut negara. Seperti dijelasakan dalam penjelasan Pasal 18 UUD 1945, ?oleh karena negara Indonesia itu suatu eenheidstaat maka Indonesia lidak akan mempunyai daerah dalam lingkungannya yang bersifat staatjuga". Dengan demikian penyelenggaraan otonomi daerah dalam negara kesatuan RI ada batasnya yaitu ketentuan-ketentuan yang tidak boleh dilampaui atau diselenggarakan oleh daerah seperti urusan bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain meliputi kebijakan tentang perencanaan nasionaldan pengendalian pembangunan nasional secara makro, dan perimbangan keuangan, sistem adminstrasi negara dan lembaga perekonomian negara, pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pendayagunaan sumber daya alam serta teknologi tinggi yang strategis, konservasi dan standardisasi nasional.
Batas kewenangan otonomi daerah itu dapat berwujud berbagai bentuk peraturan perundang-undangan dan/ atau hukum, misalnya; Pancasila, Unadang-Undang Dasar 1945, Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Undang-Undang, dan Peraturan Pemerintah. Ketentuan-ketentuan yang menjadi batas atau rambu-rambu otonomi daerah itu ditentukan oleh badan pembentuk peraturan perundang-undangan seperti MPR,DPR dan Presiden. Sehingga pemberian otonomi kepada daerah secara luas, nyata, dan bertanggungjawab dapat menjadi formula yang tepat bagi pemeliharaan abadi ?bhinneka tunggal ika?sebagai simbol abadi negara kesatuan RI dan yanag secara cepat pula mengantarkan rakyat Indonesia menjadi suatu masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan sosial dalam suatu susunan masyarakat demokratis dan berdasarkan atas hukum. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pronk, Jan P.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1994
327.16 PRO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Quraish Shihab
Jakarta: Lentera Hati, 2005
297.211 5 QUR l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Piliang, Yasraf Amir
Bandung: Matahari, 2010
149.97 PIL d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>