Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43058 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Merdeka, 2001
342.050 2 BAH
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Political roles of Indonesian House of Representatives after the New Order era."
Jakarta : Pusat Pengkajian dan Pelayanan Informasi, 2001
320.958 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tenny Rosanti
"The House of representative's library is one supporting component of the performance of the House of Representatives' member and its lines. With the changing of time, the library is demanded to provide a prompt and precise information services. Five dimensions of Servqual namely reliability, assurance, tangibles, empathy and responsiveness become the starting point to study about quality of the House of Representatives' library.
This research is to indentify the service quality of the House of representative's library and to find out position the service quality of the House of Representatives' library on Diagram Kartesius.
Descriptive-quantitative method is being use on this research. Data gathered consist of primary data and secondary data. Questionnaires are the primary data while secondary data gathered through documentation assessments and library studies. Questionnaire on this research is Servqual Questionnaire that is designed based on Liked scale. Service quality scoring is calculated by the gab due to different score of expectation and perception of service quality performance accepted by the user. While the overall score of quality services is based on calculation of average score of all five Servqual dimensions. And sum scale is used to calculate the importance of each dimension.
The research samples were 116 visitor of the House of Representative' library visiting from 1 October to 30 November 2004 and only were considered respondent using the Simple Random Sampling technique.
The research shows that the service quality of the House of Representatives' library in general is fair it is 73% of the maximum service. Services' attributes need to have priority improvement are physical facilities are visually appealing, promises to do something by a certain times and shows a sincere interest in solving library user.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14170
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janne Erliyandi
"Media Massa dapat membuat publik memperhatikan isu isu melalui pemberitaannya. Hal ini merupakan kekuatan media dalam membuat suatu isu menjadi penting bagi publiknya dan mampu membentuk opini publik. Opini publik terbentuk berdasarkan informasi yang disediakan media dalam pemberitaannya yang kemudian menyebabkan munculnya pendapat mengenai hal tersebut. Opini publik ini dalam bidang public relations adalah sesuatu hal yang patut untuk di kontrol karena sebuah opini dapat mengarahkan pandangan seseorang pada sebuah isu dan organisasi jika isu tersebut berkaitan dengan organisasi.
Penulisan kali ini bertujuan untuk menganalisis pemberitaan media massa terhadap Lembaga DPR RI dan menganalisis pemberitaan tersebut dalam perspektif public relation. Dalam tulisan ini dibahas mengenai pemberitaan mengenai konflik DPR RI dan juga sorotan media akan isu ini mengarahkan perhatian publik pada Lembaga DPR RI yang dapat mengarahkan publik untuk beropini tentang hal tersebut. Dalam public relations sorotan publik terhadap organisasi dan opini publik adalah sesuatu yang penting untuk dianalisa karena dapat menyebabkan hal positif jika pemberitaannya dinilai positif tetapi juga bisa sebaliknya Pemberitaan media mengenai konflik DPR RI dapat mengacu pada opini publik terhadap isu tersebut kemudian ini menjadi penting bagi public relations karena persepsi publik tentang institusi dapat terpengaruh.

Massa media can make public concern about some issue through news. This is the power of media which can make some issue more important for public and as public opinion maker. Public opinion formed based on the information which provide by media through their coverage and lead to an opinion Public opinion in public relations field is something that should be controlled because an opinion leads to someone perspective about an issue and organization if the issue is relate to the organization.
This paper's objectives are to analyze mass media coverage about Indonesian Parliament and the perspective of public relations relate to that. This paper discussed the news concerning conflict in Indonesian Parliament. Media attention about this issue can lead public attention to this institution that can direct the public to give their opinion about this issue. In public relation public attention and opinion against organization which cause by media coverage is something important to analyzed because it can be positive if the news rated positively but also on the contrary. Media coverage about conflict in Indonesia Parliament can lead to public opinion regarding the issue Then this becomes important in public relation because public perception about the institution can be affected."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Baharuddin
Jakarta: Pustaka Pergaulan, 2004
328 ARI d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Lidya
"Keberadaan kader Golkar wanita di DPR berhubungan erat dengan pelaksanaan fungsi rekrutmen politik Golkar. Rekrutmen politik dimaksudkan sebagai proses pencalonan kader-kader untuk menduduki jabatan politik di DPR. Seorang kader wanita dapat menjadi anggota DPR bila ia mampu menempatkan namanya di urutan posisi "nomor jadi" dalam daftar calon tetap anggota DPR.
Penelitian ini mencoba untuk mengungkapkan rekrutmen politik anggota DPR Wanita Fraksi Karya Pembangunan (FKP) tahun 1992. Ada beberapa pertimbangan untuk membatasi masalah pada persoalan rekrutmen anggota DPR Wanita FKP. Pertama, jumlah anggota DPR wanita FKP selalu lebih banyak dari fraksi-fraksi lainnya. Kedua, sejak Golkar mengikuti pemilu (tahun 1971), kader wanita di FKP jumlahnya terus meningkat walaupun Golkar mengalami penurunan perolehan kursi DPR. Ketiga, Golkar memberikan perhatian serius pada masalah peningkatan peranan wanita di bidang politik yang tercantum dalam program umum Golkar sejak 1978 (hasil MUNAS II). Keempat, peningkatan jumlah kader-kader Golkar wanita di FKP pada pemilu 1992 tidak sebesar periode sebelumnya.
Dalam menghadapi pemilu 1992, Golkar melakukan beberapa perubahan. Kader-kader yang memperoleh nomor urut pertama sampai dengan nomor yang diperkirakan masuk sebagai anggota DPR kini langsung menjadi anggota DPR sehingga tidak lagi ditemui kader kader yang mengundurkan diri. Istilah Vote Getter yang selama ini dilekatkan pada kader-kader tertentu dan dipasang pada nomornomor awal di daftar caleg sekarang tidak lagi ditemukan karena semua kader yang masuk sebagai caleg tetap seluruhnya merupakan Vote Getter. Akibatnya, terjadi perubahan dalam mengisi keanggotaan MPR. Biasanya dari posisi nomor urut dapat diperkirakan kader-kader yang akan masuk sebagai anggota MPR, tetapi karena terjadi perubahan susunan nomor urut maka terdapat skala prioritas bagi kader yang akan duduk sebagai anggota MPR.
Walaupun Golkar telah mencoba meningkatkan jumlah kader wanita di FKP sebagaimana yang terjadi pada pemilu 1982 dan 1987, tetapi peningkatan itu tidak berlanjut pada pemilu berikutnya. Dalam keanggotaan DPR periode 1992-1997 prosentase pertambahan kader wanita di FKP mengalami penurunan sebesar 31,25 % dari periode sebelumnya. Pada 2 periode sebelumnya prosentase pertambahan anggota DPR wanita di FKP sebanyak 33,33% sementara pada pemilu 1992 hanya 2,08%. Rendahnya pertambahan kader wanita di FKP pada tahun 1992 tidak dapat dilepaskan dari rekrutmen politik Golkar.
Penelitian ini mencoba mengungkapkan bagaimana rekrutmen politik anggota DPR wanita FKP periode 1992-1997. Diasumsikan bahwa ada beberapa pertimbangan tertentu yang diambil Golkar dalam memberikan "nomor jadi" pada kader wanita di dalam daftar calon tetap anggota DPR pada pemilu 1992. Pertimbangan yang dianggap amat menentukan keberadaan kader wanita di DPR yaitu menyangkut kebijakan Golkar terhadap pencalonan kader wanita, pemenuhan kriteria yang ditetapkan Golkar terhadap calon anggota DPR wanita dan pertimbangan unsur primordial. Untuk menjawab permasalahan penelitian dikumpulkan 2 macam data yaitu data kepustakaan dan data lapangan. Data lapangan didapat melalui wawancara mendalam dengan para informan yang dianggap mengetahui persoalan rekrutmen kader wanita sebagai anggota DPR pada pemilu 1992 dengan menggunakan pedoman wawancara.
Hasil penelitian menunjukan bahwa rekrutmen kader Golkar wanita untuk dicalonkan sebagai anggota DPR tahun 1992-1997 dilandasi oleh suatu kebijakan yang mentargetkan jumlah kader wanita sebesar 15%, walaupun kenyataannya sejak pemilu 1987 jumlah mereka di DPR telah mencapai 16,05%. Akibatnya, laju pertambahan kader wanita pada pemilu 1992 menjadi tertahan bahkan dapat dikatakan dibatasi oleh kebijakan 15%. Pertambahan 2,08% kader wanita di FKP pada tahun 1992 tidak memiliki arti bila dibandingkan dengan pertambahan yang terjadi pada periode sebelumnya yaitu 33,33%. Rekrutmen anggota DPR wanita FKP tahun 1992 secara tidak langsung ditentukan juga oleh unsur kemampuan dan pengaruh yang ditetapkan Golkar. Walaupun unsur ini dapat berdiri sendiri-sendiri namun kader wanita yang akan menduduki kursi DPR dituntut memiliki perpaduan keduanya. Mereka merupakan kader-kader yang memiliki nilai lebih sehingga dianggap istimewa. Jumlahnya amat terbatas sehingga mereka sesungguhnya hanya mewakili sekelompok kecil kaum wanita Indonesia. Secara eksplisit memang tidak dinyatakan pentingnya pertimbangan unsur primordial dalam rekrutmen kader Golkar sebagai anggota DPR, tetapi dari hasil penelitian terungkap bahwa unsur agama dan suku/daerah ternyata sangat berperan dalam penempatan seorang kader wanita terutama yang berdomisili di Jakarta untuk masuk sebagai caleg di suatu daerah pemilihan tertentu. Ini disebabkan karena unsur suku/daerah atau agama yang melekat dalam diri seseorang dapat digunakan sebagai strategi untuk mempengaruhi masyarakat dan secara politis berdampak pada perolehan suara Golkar di daerah pemilihan tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T3929
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1976
S5443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Diskursus ketatanegaraan tidak dapat dilepaskan dari pembahasan mengenai bangunan demokrasi. Keberadaan DPR di Indonesia dengan fungsi pengawasannya terhadap pemerintah merupakan salah satu wujud demokrasi. Dengan pendekatan historis yuridis tulisan hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa politik hukum undang-undang lembaga perwakilan tersebut cenderung terus memperkuat fungsi pengawasan parlemen terhadap pemerintah dengan menyediakan penambahan instrumen yang dapat digunakan oleh badan legislatif sebagai institusi dan anggota DPR secara individu untuk melakukan fungsi pengawasan. Kecenderungan politik hukum tersebut sesuai dengan cita-cita demokrasi di Indonesia yang menginginkan representasi rakyat dalam konteks perwujudan kedaulatan rakyat dalam badan perwakilan, namun tidak menghilangkan daya kritis rakyat kepada penguasa."
JK 12:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alliyyu Virga Saputri
"Perpustakaan DPR RI memiliki jumlah koleksi fisik dari berbagai bidang ilmu pengetahuan. Oleh karena itu agar setiap koleksi dapat dimanfaatkan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan anggota perpustakaan, diperlukan adanya perencanaan yang matang dalam pelaksanaan pengembangan koleksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi proses pengembangan koleksi di Perpustakaan DPR RI, perencanaan perpustakaan terkait koleksi fisik yang lebih banyak dibandingkan dengan rak penyimpanannya dan proses penyiangan di Perpustakaan DPR RI. Pendekatan penelitian kualitatif, dengan metode studi kasus dan menggunakan teknik pengumpulan data observasi partisipasi selama 3 minggu pada tanggal 20 Juni hingga 8 Juli 2022 dan wawancara 1 hari pada tanggal 1 November 2022 dengan pihak terkait. Hasil penelitian menunjukkan, tahapan pengembangan koleksi Perpustakaan DPR RI memuat analisis kebutuhan, seleksi, dan pengadaan. Namun, pedoman penyiangan koleksi baru diresmikan, maka Perpustakaan DPR RI belum melakukan kegiatan penyiangan ditunjukkan dengan rak penyimpanan koleksi berlebih. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengadaan dilaksanakan setiap tahun, tetapi tidak dilakukan proses penyiangan sehingga koleksi yang sudah selesai diolah tidak langsung dijajarkan di rak penyimpanan.
The DPR RI Library has many physical collections from various fields of science. Therefore, in order for each collection to be utilized properly and in accordance with the needs of library members, it is necessary to have careful planning in implementation of collection development. The purpose of this study was to identify the collection development process at the DPR RI Library, especially relating to the issue of insufficient space for the physical collections in the shelves and the weeding process. The research approach is descriptive qualitative, using the case study method and using data collection techniques: 3 weeks of participatory observation and 1 day of interviews with related parties. The results of the study show that the stages of developing the DPR RI Library collection include needs analysis, selection, and acquisition. However, guidelines for weeding collections have just been inaugurated, so the DPR RI Library has not carried out weeding activities as indicated by excess collection storage shelves. It can be concluded that the acquisition activities are carried out every year, but the weeding process is not, so that the library materials that have been processed cannot be put into the bookshelves."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Faridi
"Fokus penelitian ini adalah pengusaha dalam dunia politik Studi Pada DPR RI Periode 2014-2019 . Penelitian ini dilatarbelakangi karena jumlah pengusaha yang menjadi anggota DPR RI Periode 2014-2019 meningkat signifikan sebesar 266 47,54 dibandingkan dengan periode sebelumnya dari tahun 2009-2014 yang hanya berjumlah 215 39,09 . Penelitian ini menggunakan teori Frederick 2006 dengan melihat 17 karekteristik yang melekat pada diri entrepreneur seorang pengusaha untuk menjadi anggota DPR RI Periode 2014-2019.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengambil informan dari lima orang anggota DPR RI Periode 2014-2019 dari partai Golkar, Demokrat, PAN dan PKB.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa karakteristik yang ada dalam diri anggota DPR RI periode 2014-2019 adalah komitmen, dorongan kuat untuk berprestasi, berorientasi pada kesempatan dan tujuan, Inisiatif dan tanggung jawab, pengambilan keputusan yang persisten, mencari umpan balik, Internal locus of control, toleransi terhadap ambiguitas, pengambilan resiko yang terkalkulasi, integritas dan reliabilitas, toleransi terhadap kegagalan, energi tingkat tinggi, kreatif dan inovatif, visi, independen, percaya diri dan optimis dan membangun tim. Dari semua karakteristik yang melekat dalam diri pengusaha ternyata faktor yang paling dominan adalah dorongan kuat untuk berprestasi.

The focus of this study is a entrepreneur in the politic case study of DPR RI in Period 2014 2019 . This research is motivated because the number of entrepreneurs who are members of the DPR RI 2014 2019 period increased significantly by 266 47.54 compared with the previous period of 2009 2014 which amounted to only 215 39.09. This study uses the theory of Frederick 2006 to see the 17 characteristics inherent in the entrepreneur an entrepreneur to become a member DPR RI from 2014 to 2019 period. This study used qualitative methods to take the informant of the five members of DPR RI 2014 2019 period of the Golkar party, the Demokrat, PAN and PKB.
Results of this study concluded that the characteristics that exist in the period 2014 2019 member of Parliament is a commitment, a strong urge for achievement, and goal oriented opportunities, initiative and responsibility, decision making persistent, seek feedback, internal locus of control, tolerance for ambiguity, taking calculated risks, integrity and reliability, tolerance to failure, high energy, creative and innovative, vision, independent, confident and optimistic and team building. The conclusion of this study describe that members of Parliament in DPR RI in period 2014 2019 the characteristics inherent in the entrepreneur turns the most dominant factor is the strong urge for achievement.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>