Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113766 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Surabaya: Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala , 1995/96
726.145 IND c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Surabaya: Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Jawa Timur, 1996
726.1 CAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Koos Siti Rochmani
"Ilmu arkeologi di Indonesia ini berumur masih sangat muda bila dibandingkan dengan ilmu - ilmu yang lain. Kurangnya minat masyarakat terhadap ilmu ini mengakibatkan sangat sedikitnya sarjana - sarjana arkeo_logi di Indonesia. Sedangkan di Indonesia ini banyak sekali terdapat peninggalan - peninggalan arkeologi yang tersebar di seluruh wilayah. Maka sesungguhnya masih banyak tenaga arkeologi yang dibutuhkan. Karena banyaknya jumlah candi-candi di Indo_nesia, yang kesemuanya membutuhkan pengawasan dan perawatan, sedangkan jumlah tenaga ahli sangat terbatas, maka hingga sekarang baru beberapa saja di antaranya yang sudah dipugar. Salah satu candi yang sudah dipugar itu ialah candi Jawi. Mengingat candi merupakan salah satu bukti se_jarah yang konkrit yang harus diwariskan pada generasi yang akan datang, maka pemerintah mengusahakan penang_gulangan dari keruntuhannya lebih lanjut, bahkan jika mungkin akan diusahakan pemugaran kembali candi-candi itu. Namun bagaimanapun juga pemugaran ini tidak boleh mengurangi nilai arkeologis dari bangunan itu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S11798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta : Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Dirjen Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991
726.145 IND c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: 2011, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
R 726.1 SER (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Yudo Wahyudi
"Candi Panataran merupakan salah satu peninggalan kebudayaan materi dari masa Hindu-Buddha yang berada di daerah Blitar, Jawa Timur. Candi ini diketahui dibangun dari masa Majapahit berdasarkan temuan beberapa angka tahun yang berada pada berbagai komponen di kompleks percandian. Penemuan Prasasti Palah yang in situ dari jaman Kadiri menjadikan beberapa sarjana menghubungkan candi ini dengan bangunan suci Palah yang telah ada sejak masa Kediri. Berbagai komponen dalam percandian ini menyiratkan pada suatu sifat keagamaan tertentu yang menjadi dasar bagi percandian ini. Upaya rekonstruksi keagamaan dilakukan dengan pendekatan arkeologi sejarah yang didukung aleh sumber data artefaktual berupa komponen percandian dan data tekstual baik primer maupun sekunder. Metode fenomenologi agama dipandang sesuai untuk mengungkap makna berbagai fenomena keagamaan yang muncul di kompleks ini.
Pengungkapan rekonstruksi keagamaan tidak terlepas dari penerapan lima unsur religi yang biasa digunakan untuk mengkaji masalah keagamaan. Tokoh utama yang dipuja merupakan kajian utama untuk dapat merekonstruksi sifat keagamaan candi Pengungkapan tokoh utama yang dipuja ini sebagai penjabaran dari konsep keyakinan yang dianut. Komponen lain yang dikaji adalah tentang ritual keagamaan yang terjadi di kompleks percandian ini dan terkait dengan tata upacara yang dilakukan. Terakhir adalah upaya merekonstruksi fungsi candi ini yang berkaitan dengan umat keagamaan, karana kegiatan umat pendukungnya akan menunjukkan sejauh mana fungsi bangunan suci ini masih terus dapat bertahan.
Candi Panataran merupakan bangunan suci yang memiliki keunikan-keunikan dibandingkan dengan pola percandian yang sejaman dengannya. Keberadaan candi ini juga didukung oleh berbagai pemberitaan dalam sumber tekstual. Keunikan dan kekayaan data tersebut pada akhirnya dapat membantu untuk merekonstruksi berbagai unsur keagamaan yang berhubungan dengannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15378
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfan Nur Rochman
"Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas sehari-hari masyarakat Jawa Kuno berdasarkan relief naratif Candi-candi Jawa Timur abad ke-13—15 Masehi. Identifikasi aktivitas sehari-hari pada relief mengacu pada kategorisasi John R. Hitchcock (1972). 114 panil relief dari 10 candi di Jawa Timur menggambarkan aktivitas sehari-hari. Dari 114 panil tersebut, telah teridentifikasi 144 aktivitas sehari-hari berdasarkan kategorisasi John R. Hitchcock. Perbandingan dengan sumber tertulis sezaman menghasilkan gambaran aktivitas sehari-hari masyarakat Jawa Kuno abad ke-13—15 Masehi. Studi ini juga mengkategorisasikan aktivitas sehari-hari masyarakat Jawa Kuno berdasarkan dikotomi ruang domestik dan publik.

The purpose of this study is to identify daily activities of Ancient Javanese society based on narrative reliefs on Eastern Javanese temples of 13—15th centuries. The identification refers to the categorization proposed by John R. Hitchcock (1972). 114 panels of 10 Eastern Javanese temples depict daily activities. From 114 panels, 144 activities have been identified based on Joh R. Hitchcock’s categorization. Analogy with written records infers the condition of daily activities of Ancient Javanese society circa 13—15th centuries. This study also categorizes the Ancient Javanese society’s daily activities based on domestic and public spaces dichotomy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sugiyanti
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1992
726.1 SRI a (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989
930.1 DEP p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
S. Djulianto Susantio
"Kenyataan sehari-hari menunjukkan banyak peninggalan purbakala rusak atau lapuk oleh berbagai sebab. Secara umum faktor perusak dapat dibagi dua yaitu faktor alam dan fak_tor manusia. Faktor alam terdiri atas unsur biotik dan un_sur abiotik, sementara faktor manusia terdiri atas unsur yang disengaja dan unsur yang tidak disengaja.
Perusakan oleh unsur biotik, misalnya, terdapatnya beberapa jenis tumbuhan besar dan kecil pada dan di sekitar bangunan purbakala. Tumbuh-tumbuhan tersebut antara lain ilalang, pohon, lumut, ganggang, dan jamur. Pada beberapa bangunan purbakala tertentu, terjadi penerjangan batu-batu oleh sekawanan gajah dan pelapukan oleh hewan-bewan kecil. Perusakan oleh unsur abiotik, bangunan tidak dapat terhindar dari berbagai faktor cuaca yang ekstrim seperti panas, hu_jan, dan angin. Bahkan tidak dapat terhindar dari keadaan tanah yang labil atau gembur, serta gempa bumi, tanah longsor, letusan gunung berapi, dan banjir. Perusakan oleh un_sur manusia yang disengaja misalnya vandalisme, grafitisme, ..."
Depok: Universitas Indonesia, 1985
S11821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>