Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1333 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Seoul: Language Plus, 2010
R KOR 495.715 SEO w
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Jong-rok
"Buku ini ditulis oleh Kim, Jong-rok tata bahasa Korea. Di bagian 1 membahas tentang Elemelen dasar Korea, bagian 2. yaitu kata dari bagian pidato serta memodifikasi kata benda, kata ganti dalam karakteristik budaya China "
Seoul: Park Lee Jeong, 2005
KOR 495.75 KIM w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul: Yonsei Dehakgyo Chulphanbu, 2011
KOR 495.781 JEO w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Seoul: Language Plus, 1997
KOR 495.78 KOR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gyeonggido: Ch'angbi, 2011
KOR 895.7408 CHO s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kyung Ki-Do: Chang bi, 2006
KOR 895.730 8 SEG
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chicago: Encyclopaedia Britannica, Inc., 1952
R 081 GRE XLVII
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Dwianti
"Zaman Edo dalam sejarah Jepang disebut dengan Zaman Feodal. Ini dikarenakan sistem pemerintahan Jepang menggunakan sistem Feodal, yaitu sistem politik yang menekankan ketergantungan antara Raja dan tuan tanah. Kaum samurai sebagai golongan yang disegani adalah kaum prajurit yang mengabdikan hidupnya untuk majikan. Kesetiaan kaum samurai pada majikannya sangatlah mendalam. Hal itu disebabkan karena kesetiaan merupakan salah satu nilai yang terkandung dalam bushido, yang merupakan kode moral yang harus dihormati dan dijalankan oleh kaum samurai. Dikarenakan kaum samurai sangat menjunjung tingggi nilai kesetiaan tersebut, mereka rela mengorbankan apapun demi kebaikan majikannya termasuk mengorbankan nyawanya.

Edo period in Japan's history called the Feudal Age. This is because the Japanese system uses Feudal system, the political system that emphasizes the interdependence between the King and the landlords. The samurai as a respected group is the soldier who dedicated his life to the employer. The samurai loyalty to his master is deep. That's because loyalty is one of the values ​​contained in bushido, which is the moral code that should be respected and implemented by the samurai. Due to the tremendous high respect samurai value loyalty, they are willing to sacrifice anything for the sake of his master, including sacrifice his life.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dharmasena Akmal Aji
"Pada zaman Edo di Jepang, terdapat sistem kasta yang menjadikan kaum bushi (武士) atau pejuang sebagai kelas yang paling tinggi. Bushi terbagi menjadi Daimyo (大名) dan Samurai (侍). Daimyo memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada samurai, sebagai pemilik tanah dan pemberi upah kepada para samurai yang berjuang di bawah mereka. Namun, ada samurai yang menjadi ronin (浪人), yakni samurai tanpa tuan. Di Jepang terdapat salah satu kisah terkenal yang berkaitan dengan ronin , yaitu adalah kisah keempat puluh tujuh ronin yang membalas dendam atas kematian tuan mereka. Kisah ini kemudian diadaptasi menjadi film yang disutradarai oleh Kenji Mizoguchi. Meskipun berstatus sebagai ronin , keempat puluh tujuh pejuang tersebut tetap memegang nilai-nilai Bushido. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai Bushido berdasarkan deskripsi nilai-nilai bushido dari Nitobe Inazo yang terdapat dalam film "The 47 Ronin " karya Kenji Mizoguchi dengan menggunakan metode mise en scene yang dirujuk dari buku John Gibbs. Peneliti menemukan bahwa di dalam film ini Oishi menunjukkan nilai-nilai kebajikan, keadilan, kejujuran, kebenaran, kesetiaan , kehormatan, pengendalian diri.

During the Edo period in Japan, there was a caste system that placed the bushi (武士) or warriors as the highest class. The bushi were divided into Daimyo (大名) and Samurai (侍). Daimyo held a higher position than samurai, as they were landowners and provided salaries to the samurai who fought under them. However, there were samurai who became ronin (浪人), meaning samurai without a master. In Japan, there is a famous story related to the ronin, known as "The 47 Ronin," who sought revenge for the death of their lord. This story was later adapted into a film directed by Kenji Mizoguchi. Despite being ronin, the forty-seven warriors still adhered to the values of Bushido. This research aims to analyze the values of Bushido based on Nitobe Inazo's descriptions found in the film "The 47 Ronin" by Kenji Mizoguchi, using the mise en scene method referred to in John Gibbs' book. The researchers found that in this film, Oishi exemplified the values of virtue, justice, honesty, truth, loyalty, honor, and self-control.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>