Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127746 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dimas Setyo Saputro
"Penelitian ini membahas jejak pakai alat tulang di SitusGua Pawon. Berdasarkan jejak pakai tersebut akan diketahui penggunaan alat tulang. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengamatan pada bagian tajaman alat tulang guna mengetahui bentuk jejak pakai. Pengamatan tersebut dilakukan dengan alat bantu berupa kaca pembesar dan kemera SLR...

Focus of this undergraduate thesis is about use wear of bone tools at Gua Pawon site. Base of this use wear will known the use of bone tools. The Research was done by observing the bevel part of bone tool. Observation were made with the help of magnifying glasses and SLR camera..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11567
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Dewi Trisna
"Tulisan ilmiah ini berisi tentang hasil penelitian terhadap artefak tembikar prasejarah dari Situs Pasir Angin, Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini atas ijin dan menggunakan data tembikar Pasir Angin yang terdapat dan tersimpan di Pusat Arkeologi Nasional. Jakarta. Hal-hal yang menjadi pokok penelitian adalah bentuk, ragam hias, dan teknologi yang tertuang dalam artefak tembikar prasejarah tersebut. Pada penjelasan akhir dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ketiga pokok penelitian tersebut saling dihubungkan, sehingga akan menghasilkan kesimpulan yang saling berkaitan antara bentuk-bentuk artefak tembikar dengan ragam hias yang menyertainya. Selain itu, penelitian ini juga menghasilkan kesimpulan yang berkaitan dengan teknik-teknik yang digunakan dalam menghasilkan bentuk-bentuk dari artefak tembikar prasejarah dari Situs Pasir Angin"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S11512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Githa Pramadyati Setiawan
"Adanya kehidupan yang lebih menetap ini mendorong berkembangnya pola pikir dan tingkat kecerdasan, khususnya pada teknologi pembuatan peralatan sehari-hari, termasuk peralatan dari bahan bebatuan. Di Indonesia, adanya konsep pembuatan alat batu yang yang lebih sempurna dan sesuai dengan tujuan penggunaannya berlangsung pada periode Preneolitik. Penelitian terhadap artefak batu periode Prenelolitik di Indonesia telah banyak dilakukan pada daerah-daerah gua dan ceruk di sekitar perbukitan karst di Sulawesi dan Jawa. Namun, penelitian mengenai artefak batu dari periode Preneolitik di wilayah Sumatera masih jarang dilakukan. Salah satu situs yang menghasilkan artefak batu dari periode Preneolitik adalah Situs Gua Pondok Selabe-1, Baturaja, Sumatera Selatan. Permasalahan penelitian yang diajukan terhadap alat batu dari Situs Gua Pondok Selabe-1 adalah bagaimana tipologi alat batu yang ditemukan, bagaimana karakteristik alat batu, serta bagaimana pemanfaatan bahan baku pada situs ini. Untuk mencapai tujuan penelitian dalam upaya mengetahui tipe-tipe, karakteristik serta pemanfaatan alat batu yang terdapat pada Situs Gua Pondok Selabe-l, maka dilakukan beberapa tahapan penelitian. Tahap-tahap yang dilakukan merupakan pengamatan terhadap aspek kualitatif dan kuantitatif dengan mengamati unsur-unsur teknologi batu yang dijadikan atribut sehingga dihasilkan beberapa klasifikasi. Pengamatan aspek kualitatif dan kuantitatif tersebut meliputi analisis morofologi, analisis bahan baku, analisis permukaan alat, serta analisis khusus pada bagian tajaman alat yang meliputi lokasi, bentuk dan jenis tajaman alat. Setelah dilakukan klasifikasi, didapatkan tiga tipe kelompok alat yaitu tipe serpih, tipe bilah dan tipe batu inti yang umumnya berukuran kecil dengan bentuk tidak beraturan dan mencerminkan teknologi pembuatan yang masih sangat sederhana. Ketiga tipe tersebut dapat dikelompokkan lagi berdasarkan adanya jejak pakai berupa retus buat dan retus pakai sehingga dihasilkan kelompok tipe alat serpih, tipe alat bilah, tipe serpih dipakai, tipe bilah dipakai dan tipe batu inti dipakai. Jenis-jenis bahan baku yang digunakan dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitar situs antara lain rijang, andesit, fosil kayu, jasper, tufa, gamping dan kalsedon."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siswoyo Adi
"Anyaman dan tenunan dimasa lalu belum pernah atau jarang ditemukan. Hal ini disebabkan bahan bakunya tak bertahan terhadap kondisi alam dalam jangka waktu yang lama, kalaupun bertahan telah membatu. Oleh karena itu penelitian terhadap teknologi ini beralih kebekas jejaknya saja (matriks). Diantaranya melalui temuan gerabah. Hias anyam dan tenun yang menghiasi gerabah dari situs Gunung Wingko, memiliki jumlah dan jenis variasi yang tak terdapat di situs sejaman lainnya di Indonesia. Hal ini menyebabkan situsnya menjadi khas, Dari penelitian situsnya, sedikit sekali yang membahas mengenai artefak gerabah, terlebih pada teknik anyam dan tenun yang terlepas dari hias gerabah.
Dalam penelitian ini dibahas motif hias anyam dan tenun. Tujuannya adalah mengungkapkan teknik-teknik dart pola serta cara pembentukannya dan menyusunnya kedalam suatu perkembangan pola-pola teknik. Penerapan dalam bidang arkeologi, adalah mem_peroleh teori mengenai prinsip teknologi anyam, disamping secara praktis dapat digunakan sebagai petunjuk dalam mengidentifikasi suatu motif anyam dan tenun pada gerabah.
Untuk mencapai tujuannya, metode yang digunakan antara lain analisis khusus, analisis stratigrafia.dan seriasi, dan analog terbatas dengan mengkaitkan pada metode pengamatan barang tenun yang dipakai pada industri pertekstilan sekarang. Adapun hasilnya, bahwa situs ini telah mengenal tenun dan anyam dengan pola-pola berupa; kepang, tikar, bagor, dan kain. Perkembangan teknik cara-buat tersebut, mendapatkan pula per_bedaan bahan-baku yang digunakan. Dan penelitian ini masih perlu diujikan lebih lanjut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S11976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Warini
"Gua Pawon merupakan salah satu situs prasejarah di Jawa Barat penghasil alat tulang. Jejak pakai yang berbeda dapat memberikan informasi penggunaan yang berbeda pula. Oleh sebab itu, penelitian ini mempertanyakan ragam bentuk dan penggunaan alat tulang di Gua Pawon. Tujuan penelitian ini untuk menunjukkan secara detail bentuk alat tulang dan ciri bekas penggunaannya yang dapat menunjukkan fungsinya yang beragam berdasarkan jejak pakainya dan diharapkan dapat memperkaya khazanah pengetahuan tentang alat tulang di Indonesia, khususnya Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan bagian tajaman alat tulang dengan alat bantu berupa mikroskop dengan pembesaran yang berbeda guna menunjukkan detail bentuk dari jejak pakai. Bentuk jejak pakai yang tampak dibandingkan dengan penelitian para ahli mengenai penggunaan alat tulang dan etnografi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebuah alat tulang tidak hanya dapat digunakan untuk satu aktivitas, tetapi dapat juga digunakan untuk beberapa aktivitas dan beragam material.

Pawon Cave is one of the prehistoric sites in West Java producing bone tools in the late Pleistocene-early Holocene. Different use traces can provide information on different uses. Therefore, this study questions the various forms and uses of bone tools at Pawon Cave. The purpose of this study is to show in detail the shape of bone tools and the characteristics of their use that can show their diverse functions based on use traces and are expected to enrich the treasury of knowledge about bone tools in Indonesia, especially West Java. This study was conducted by observing the sharp part of the bone tool with a microscope with different magnifications to show the detailed shape of the use trace. The shape of the visible use trace was compared with expert research on the use of bone tools and ethnography. The results of the study show that a bone tool in Pawon Cave is not only used for one activity, but can also be used for several activities and various materials. These activities are cutting, carving, hole punching, drilling, scraping, and rubbing. While the materials are plants, bark, animal skin, and soil."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ketut Wiradnyana
"ABSTRAK
Keterbatasan artefak di Situs Bukit Kerang Kawal Darat I, yang hanya menghasilkan kapak pendek, spatula dan fragmen gerabah dengan hasil analisa karbon yang relatif muda, menyulitkan upaya mengidentifikasi budayanya. Hal tersebut disebabkan adanya asumsi yang selalu mengaitkan Situs Bukit Kerang dengan sisa aktivitas pendukung budaya Hoabinh. Budaya dimaksud juga dicirikan dengan teknologi artefaktual berbahan kerakal yang dipangkas di seluruh sisi-sisinya yang dikenal dengan sebutan sumatralith. Keberadaan bukit kerang yang diasumsikan sebagai bagian dari budaya Hoabinh dengan artefak temuan yang berciri Bacsonian tersebut menjadikan permasalahan dalam mengidentifikasi situs dimaksud. Dengan alur pemikiran induktif atas keberadaan budaya materi yang ditemukan di situs-situs arkeologi yang teknologinya berciri Sonviian, Hoabinhian dan Bacsonian di Asia Tenggara, untuk dibandingkan dengan data budaya materi dari Situs Bukit Kerang Kawal Darat I. Maka dapat diinterpretasikan bahwa telah terjadi perubahan teknologi alat litik, yang awalnya bersumber dari teknologi yang disebut Sonviian hingga Basonian. Mengingat Hoanbinhian memilki data yang paling lengkap dari ketiga ciri teknologi tersebut, maka artefak yang ditemukan di Situs Bukit Kerang Kawal Darat I merupakan hasil dari Tekno Kompleks Hoanbinh."
Medan: Balai Arkeologi Sumatera Utara, 2017
930 BAS 20:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Vulovik, Visna
"Penelitian ini mengkaji tentang subsistensi manusia terutama dalam memanfaatkan tulang sebagai bahan baku peralatan. Alat tulang dimanfaatkan manusia sebagai alat bantu dalam melakukan suatu pekerjaan. Adanya pemanfaatan tulang untuk alat dapat dikenali dari bentuk, ukuran, serta ciri-ciri fisik lain yang terlihat pada alat tulang. Hal ini dapat terjadi karena adanya perlakuan tertentu pada tulang pada saat proses pembuatan dan pemakaian alat. Proses tersebut dapat berupa penajaman, penggosokan, pemangkasan, kilapan, peretusan, dan patahan. Usaha untuk menginterpretasikan pemanfaatan alat tulang oleh manusia masa lampau dilakukan dengan beberapa analisis, yaitu analisis khusus yang meliputi analisis fauna dan analisis artefaktual, serta analisis kontekstual. Tujuan analisis ini untuk mendapatkan gambaran pemanfaatan tulang hewan sebagai bahan baku, teknologi dan morfologi alat tulang, serta gambaran perkembangan teknologi alat tulang dalam satuan lapisan budaya. Gambaran pengolahan dan pemanfaatan alat tulang menggunakan teknologi pembentukan tulang yang dikemukakan oleh Eileen Johnson (1985). Gambaran pengolahan dan pemanfaatan alat tulang dilakukan dengan menempatkan unsur tajaman sebagai indikator utama dalam mengamati alat tulang. Berdasarkan bentuk, alat tulang dibagi menjadi dua hentuk utama, yaitu spatula dan lancipan. Berdasarkan indikasi kemunculan dan sebaran, penggunaan elemen tulang hewan untuk dijadikan sebagai alat pada situs Braholo didominasi oleh ulna Macaca sebagai bahan baku lancipan, dan tulang panjang Bovidae sebagai bahan baku spatula. Teknologi dan morfologi alat tulang tampak pada munculnya ciri-ciri luka buat dan pakai yang menimbulkan beberapa bentuk dan variasi. Alat tulang pada Situs Braholo memiliki jumlah dan bentuk yang beragam. Penyebab keragaman tersebut terutama disebabkan oleh faktor teknologis, antara lain proses pembuatannya yang belum terstandardisasi sehingga menghasilkan cukup banyak subtipe dan varian. Dalam hal ini, spatula memiliki 3 bentuk subtipe dan 19 bentuk varian, sedangkan lancipan memiliki 5 bentuk subtipe dan 13 bentuk varian. Ciri pembentukan alat tulang yang sama pada setiap lapisannya, menunjukkan adanya kelanjutan tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi. Puncak pemanfaatan alat tulang pada situs Braholo terdapat pada lapisan Preneolitik Holosen dan Preneolitik-Neolitik Holosen, sama halnya dengan situs-situs lainnya di Gunung Sewu. Situs Braholo sendiri mungkin juga mendapat pengaruh tradisi Sampung, di mana alat tulang dari Situs Braholo memiliki kesamaan bentuk dengan alat tulang dari Sampung."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Prasetyanti Lydia
"Selain sebagai sumber daya pangan, kerang ternyata juga dimanfaatkan sebagai salah satu alat atau sarana untuk melakukan suatu pekerjaan bagi manusia pada masa lalu. Hal inidibuktikan dengan adanya benda-benda peninggalan masa lalu yang berupa artefak alat kerang dari banyak situs-situs bersejarah, baik di dalam maupun di luar Indonesia. Artefak alat kerang yang dibahas dalam penelitian ini adalah berasal dari situs-situs gua Prasejarah di daerah Jawa Timur, dan yang menjadi koleksi dari Museum Nasional Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk dan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh masing-masing jenis alat kerang yang diteliti, serta jenis-jenis kerang yang dipakai; (2) menjelaskan fungsi dari masing-masing jenis alat kerang tersebut, serta teknik buat dan cara penggunaannya (3) menjelaskan hubungan antara jenis dan bentuk-bentuk alat kerang yang dihasilkan dengan kondisi lingkungan sekitar situs tempat penemuan alat-alat kerang tersebut. Metode yang dipakai untuk mencapai tujuan yang dikehendaki adalah (a) pengumpulan data, (b) pengolahan data, dan (c) penafsiran data. Pada tahap pertama, dilakukan pengumpulan data melalui sumber-sumber literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Kemudian pada tahap selanjutnya, yaitu tahap pengolahan data, data yang telah dikumpulkan dicatat dan dianalisis melalui analisis khusus. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui jenis kerang yang dipakai, ukuran, pola pecah, serta ciri-ciri khsuus yang dimiliki oleh masing-masing jenis alat kerang yang diteliti. Sedangkan untuk mengetahui fungsi, teknik buat, dan cara yang memuat data etnografi tentang kehidupan beberapa masyarakat tradisional yang masih memanfaatkan sumber daya kerang dalam kehidupannya. Karena masih sangat terbatasnya data kepustakaan yang ada maka untuk memperoleh gambaran dan pemahaman lebih jauh tentang penggunaan alat-alat kerang pad amasa lalu, dilakukan beberapa percobaan dengan menggunakan kerang-kerang dari jenis yang sama dengan kerang-kerang yang diteliti. Selain itu, juga dilakukan kajian terhadap sumber-sumber tertulis yang berkaitan dengan masalah penelitian. Pada tahap akhir dari penelitian ini, yaitu tahap penafsiran data, dibuat suatu rangkuman dari analisis yang telah dilakukan. Kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: artefak alat kerang koleksi Musium Nasional Jakarta yang berasal dari situs-situs gua Prasejarah di Jawa Timur, memiliki ciri-ciri khusus tertentu yang membedakannya dengan pecahan-pecahan kerang biasa pada umumnya, (2) kerang-kerang yang dipakai sebagai alat dari masa lalu tersebut, hanya berasal dari satu jenis kerang saja, yaitu: Polymesoda sp., (3) keseluruhan artefak alat kerang yang diteliti dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) jenis alat, yaitu: kelompok Penyerut, serta kelompok Penusuk dan Penyerut. Masing-masing jenis alat kerang ini memiliki teknik buat yang pada dasarnya adalah sama, yaitu teknik pukul (teknik pecah) dengan menggunakan bantuan alat-alat lainnya. Sedangkan fungsi dan cara pakai dari masing-masing jenisalat kerang tersebut bila dikaji lebih jauh, ternyata berkaitan erat dengan kondisi flora dan fauna serta keadaan lingkungan dari situs-situs yang bersangkutan. Adapun kesimpulan-kesimpulan yang dicapai dalam penelitian ini adalah bersifat sementara, karen masih dibutuhkan pengujian dan penelitian lebih lanjut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Senitza Emely
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12005
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jawa Tengah: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, 2008
R 930.1 MEN (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>