Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180974 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novita Wulandari Supriyatna
"Skripsi ini membahas cara berkomunikasi tokoh Papa atau Mama dengan anak_anak, ciri bahasa pria dan wanita yang terlihat pada saat tokoh Papa atau Mama berkomunikasi, serta ciri bahasa anak dan bahasa remaja yang terlihat pada saat tokoh Arno dan Gerty berkomunikasi dalam buku_Und was wird aus uns? Eine Familie geht auseinander. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metode penelitian deskriptif ekspositoris. Hasil penelitian menyatakan bahwa Mama lebih kooperatif dibandingkan dengan Papa saat berkomunikasi dengan anak, cara berkomunikasi tokoh Papa dan Mama memperlihatkan ciri bahasa pria dan wanita dan cara berkomunikasi tokoh anak (Arno) memperlihatkan ciri bahasa anak, serta tokoh Gerty memperlihatkan ciri bahasa remaja.

The focus of this study is the communication between parent and their children, the nature language of men, women, child, and adult, based on how the characters from book _Und was wird aus uns? Eine Familie geht auseinander_ communicate. This study using a qualitative descriptive research. The data collected from the library research. Researcher suggests that how the characters (from the book) communicate are reflecting their nature language based on their status, gender and age."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15010
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Angie Ratih Desnaria
"Makalah ini memaparkan dan mengindentifikasi kata sapaan ? kata sapaan yang dipakai untuk menyebutkan orang tua dalam masyarakat Indonesia dan Belanda. yang ditemukan dalam 4 forum di internet (Femaledaily, Rahasiabunda, Gooievraag dan Zegmaaryes). Selain itu, dengan menggunakan metode deskriptif kualitaitf, makalah ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi keberagaman kata sapaan untuk orang tua di kedua negara tersebut. Keberagaman kata sapaan dilihat dari nuansa yang muncul pada kata sapaan tersebut. Kata sapaan-kata sapaan yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah bapak dan ibu, ayah dan bunda, papa dan mama, papi dan mami, abah dan emak, babe dan nyak, pipi dan mimi untuk pemakaian dalam masyarakat Indonesia dan untuk pemakaian di dalam masyarakat Belanda adalah vader dan moeder, papa dan mama, pappa dan mamma, pap dan mam, pappie dan mammie, pa dan ma, moeke, dan nama depan orang tuanya. Latar belakang sejarah dan budaya tak dapat dilepaskan dari pengaruh pemilihan dan penggunaan kata sapaan ? kata sapaan untuk menyebutkan orang tua. Nuansa makna yang mendominasi pemilihan kata sapaan tersebut adalah nuansa moderen dan netral.

This paper describes and identifies various terms of address for parents, which are commonly used in Indonesia and in the Netherlands, based on 4 internet forums ( Femaledaily, Rahasiabunda, Gooievraag dan Zegmaaryes). Furthermore, using the qualitative descriptive method this paper also discusses the factors that might be the cause of the diversity of the terms which address parents in the two countries. The diversity of the terms of address is viewed from the nuances. This paper gives an updated list of terms of address for parents in Indonesia such as bapak and ibu, ayah and bunda, papa and mama, papi and mami, abah and emak, babe and nyak, pipi and mimi and in the Netherlands terms such as vader and moeder, papa and mama, pappa and mamma, pap and mam, pappie and ma, moeke and their first names. The historical and cultural background plays an important role in influencing the choice of using the terms of address for parents. The two dominant nuances attached to the terms of address for parents are modern and neutral.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Augustina Isakh
"Dalam skripsi ini kata sandang Belanda akan dibahas dalam kaitannya dengan substantif yang menyertainya, yang dijabarkan dalam analisis sintagmatis dan analisis paradigmatis; berbagai kasus khusus pemakaian kata sandang de, het, een, dan _ yang nonidiomatis; Berta ciri-ciri sintaksisnya. Selain itu juga akan dibahas ciri-ciri pembeda semantis kata sandang Belanda menurut beberapa pakar linguistik Belanda. Sebagai tambahan juga dibahas mengenai kata tunjuk dalam Bahasa Belanda, yang meliputi deze, die, dit, dan oat. Dalam meneliti kata sandang ini penulis mengadakan penelitian pustaka dan penelitian korpus. Pertama-tama penulis mengumpulkan berbagai sumber rujukan pustaka yang berkaitan, dengan kata sandang. Setelah itu bahasan yang berasal dari sumber tadi dilengkapi dengan penelitian korpus. Dari hasil penelitian tersebut penulis menyimpulkan bahwa kata sandang tidak memiliki makna, namun kata sandang memiliki fungsi, yaitu menentukan kata benda dan mensubstantifkan suatu kata, sehingga erat sekali keterikatan antara kata sandang dan kata benda. Berdasarkan tatabahasa baku Belanda, kata sandang termasuk salah satu kelas kata yang barmakna gramatikal, karena kehadirannya di dalam kalimat harus didampingi Oleh kelas kata benda, sehingga keterikatan tersebut akan memunbulkan makna baru."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini dilakukan dalam rangka memahami kesadaran
orang tua terhadap masalah anak-anak dengan fobia spesifik, meneliti bagaimana orang tua mengidentifikasi
fobia spesifik, memahami tahapan metode yang digunakan untuk mengatasi orang tua anak yang fobia spesifik, dan menjelaskan alasan orang tua
menggunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengatasi fobia spesifik anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif studi kasus. Objek penelitian ini adalah komunikasi terapeutik orang tua. Subyek penelitian adalah lima anak dari
orang tua yang memiliki fobia spesifik sebagai
sumber informasi utama, yaitu, ibu dari
anak-anak fobia spesifik; anak-anak dan kerabat sebagai sumber pendukung informasi. Hasil dari penelitian ini adalah adanya tiga model komunikasi terapeutik orang tua dengan anak fobia spesifik: model pengalaman perwakilan, model pengalaman nyata, dan bermain model
pengalaman"
384 JKKOM 3:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Bahri Djamarah
Jakarta : Rineka Cipta , 2004
302.2 SYA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Suryadi
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S2165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Humboldt, Wilhelm von
Paderborn Ferdinand Schoningh 1959
400 H 419
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Humboldt, Wilhelm von
Paderborn Ferdinand Schoningh 1959
400 H 419
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Indana Zulfa
"ABSTRAK
Anak kalimat dalam Bahasa Jerman memiliki banyak fungsi sintaksis. Beberapa fungsi di antaranya sebagai pengganti subjek, objek, menunjukkan keterangan tempat, keterangan waktu, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis anak kalimat dalam buku Die blauen und die grauen Tage karya Monika Feth berdasarkan fungsi sintaksis yang teorinya dikemukakan oleh Karin Pittner dan Judith Berman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa anak kalimat yang berfungsi sebagai Akkusativsatz dan Adverbialsatz sering muncul. Sementara itu, anak kalimat yang berfungsi sebagai Genitivobjektsatz dan Pr dikativsatz tidak ditemukan dalam data.

ABSTRACT
Dependent clauses in German language has various syntactic functions. Some of those functions are as subject replacement, object replacement, adverb of place, adverb of time, etc. This research aims to discover kinds of dependent clause on Die blauen und die grauen Tage by Monika Feth based on its syntactic function whose theory is found by Karin Pittner and Judith Berman. The result of this research shows that the dependent clause that often appear as Akkusativsatz and Adverbialsatz. On the other hand, the dependent clauses that function as Genitivobjektsatz and Pr dikativsatz are not found in the data. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmawati Sarang
"Penelitian ini bermaksud membahas ciri-ciri Verba Resiprokal (VR) dalam Bahasa Indonesia (BI). Hasil pembahasan mengenai VR dalam BI selama ini menunjukkan bahwa pola pembentukan VR bervariasi. Pola pembentukan yang bervariasi itu umumnya dianggap sama saja, yaitu mengungkapkan makna resiprokal atau berbalasan. Di lain pihak, pola pembentukan yang sama ternyata dapat juga mengungkapkan makna yang bukan resiprokal. Dalam penelitian ini, VR dalam BI ditinjau dari segi sintaksis dan semantik. Dari segi sintaksis, pembahasan dititikberatkan pada fungsi sintaksis, yaitu hubungan antara VR yang berfungsi sebagai Predikat (P) dan fungsi-fungsi sintaksis lainnya dalam kalimat, seperti fungsi Subjek (S), Objek (0), Pelengkap (Pel), dan Keterangan (Ket). Dari segi semantik, penelitian ini membahas tipe-tipe VR berdasarkan ciri semantis kewaktuan yang dikandung verba.
Data penelitian diambil dari kumpulan cerpen dan artikel. Penggunaan cerpen dan artikel sebagai sumber data didasari oleh pemikiran bahwa cerpen dan artikel umumnya merupakan narasi, dan dalam narasi terdapat cukup banyak verba yang di dalamnya terkandung peristiwa berbalasan atau timbal balik. Selain itu, pemilihan cerpen dan artikel dimaksudkan agar dapat mewakili berbagai ragam bahasa tubuh, yaitu ragam bahasa sastra dan media massa. Dengan penulis yang berbeda-beda, diharapkan akan didapatkan gaya penulisan yang berbeda-beda, dan dengan demikian kemungkinan untuk mendapatkan berbagai bentuk VR Pill lebih besar.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa VR mempunyai ciri-ciri yang bersifat umum dan khusus. Ciri umum, artinya ciri itu dimiliki oleh setiap VR yang dibentuk dengan pola apa pun. Ciri umum itu adalah makna berbalasan dalam melakukan kegiatan yang dinyatakan oleh verbanya. Sebaliknya, ciri khusus adalah ciri yang hanya dimiliki oleh VR tertentu. VR umumnya berbentuk intransitif atau semitransitif. Dalam VR berbentuk intransitif, tidak diperlukan hadirnya Nomina (N) di belakang verba, baik yang berfungsi sebagai O maupun Pel. Dalam VR berbentuk semitransitif, dituntut hadirnya N di belakang verba, dan N itu berstatus sebagai Pel. VR dapat ditandai secara gramatikal, atau VR tanpa penanda leksikal, dan secara leksikal, atau VR dengan penanda leksikal. VR tanpa penanda leksikal dapat diturunkan melalui proses afiksasi dan reduplikasi, sedangkan VR dengan penanda leksikal dapat berupa verba dasar dan verba berafiks yang disertai penanda leksikal seperti saling, Baku, satu sama lain, dan batik.
Umumnya VR tanpa penanda leksikal dan VR dengan penanda leksikal adalah verba aktivitas yang memiliki ciri semantis kewaktuan [+din,+dur,-tel, -lip]. Namun, tipe aktivitas pada VR tanpa penanda leksikal itu dapat berubah menjadi verba penyelesaian yang berciri [+ din, +dur, +tel,-lip] jika kegiatan yang dinyatakan oleh verba tersebut telah selesai atau tuntas. Selesainya kegiatan itu ditunjukkan oleh pewatas telah, Adv setelah, atau adanya titik akhir dalam kegiatan tersebut. Tipe aktivitas itu juga dapat berubah menjadi verba pencapaian yang berciri [+dn, -dur ,+tel,-lip] jika selesainya kegiatan yang dinyatakan oleh verbanya berlangsung sesaat.
Demikian pula VR dengan penanda leksikal. Tipe aktivitas itu dapat berubah menjadi verba penyelesaian, yang ditunjukkan oleh sasaran yang menjadi titik akhir kegiatan itu dan keterangan waktu yang menyatakan bahwa kegiatan yang disebut dalam verba itu telah selesai."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>