Ditemukan 151818 dokumen yang sesuai dengan query
Sakya Anindhita
"Skripsi ini membahas makna perjalanan bagi dua tokoh utama dalam film _Le Grand Voyage_ karya Isma_l Ferroukhi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bantuan teori-teori dari kajian sinema. Hasil penelitian menyatakan bahwa melalui analisis aspek naratif dan sinematografis ditemukan perbedaan watak kedua tokoh utama yang menjadi sumber konflik. Di akhir perjalanan, kedua tokoh utama memiliki kesamaan pandangan terhadap makna perjalanan. Perjalanan ini berdampak besar dan bermakna mendalam bagi kedua tokoh utama yang ditandai dengan penemuan kedua tokoh utama akan makna cinta dan kehidupan. Makna "besar" dalam perjalanan tersebut berarti besar dari segi jarak, ruang, dan waktu, juga besar dari segi nilai-nilai spiritual.
The Focus of this study is to find the meaning of voyage according to two main characters on Ismael Ferroukhi_s film, _Le Grand Voyage_. This study is using qualitative method with the help of theories on cinema studies. The final results of this study shows that the differences of the two main characters in the film are recognized from the narative and cinematographic aspect; at the end of the voyage, both has the same view regarding the meaning of the voyage; the voyage has a big impact and deep meaning for them; the two main characters reveals a spiritual discovery; the meaning of "grand" in the voyage is grand of distance, space, and time, and also grand for its spirituality values."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S14368
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Randy Fauzan Jausin
"
ABSTRAKArtikel ini merupakan penelitian yang membahas strategi dan teknik subtitling dalam film Prancis Le Grand Voyage dengan data berupa transkripsi dialog film dalam Bahasa Prancis dan subtitle dalam Bahasa Indonesia. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teori sepuluh strategi subtitling milik Gottlieb dan aturan teknis subtitling milik Karamitroglou, Carroll dan Ivarsson. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, strategi yang paling banyak digunakan adalah strategi transfer dan satu-satunya strategi yang tidak digunakan adalah strategi transkripsi. Untuk teknik subtitling, ditemukan bahwa terdapat banyak subtitle yang keterbacaan teksnya kurang, karena harus mengikuti rata-rata tempo dialog yang cepat. Oleh karena itu, dalam menerjemahkan dialog ke dalam subtitle, penerjemah subtitle perlu pengetahuan yang mendalam mengenai cara menerapkan strategi subtitling.
ABSTRACTThis article is a research that studies subtitling strategies and techniques in the french film Le Grand Voyage with data in the form of film dialogue transcripts in French and subtitles in Indonesian. The analysis in this research utilizes Gottlieb 39 s theory of the ten subtitling strategies and Karamitroglou, Carroll and Ivarsson 39 s proposed subtitling standards and techniques. Based on the analytical results of this research, the most used strategy is the transfer strategy and the only strategy unused is the transcription strategy. By the viewpoint of subtitling techniques, it is found that many subtitles lack readability, caused by the pursuit of dialogue tempos which are averagely rapid. Due to those circumstances, to translate a dialogue into a subtitle, a subtitle translator requires further knowledge on how to use subtitling strategies."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Annisa Dhea Ellita
"Artikel ini berusaha untuk mengungkap makna yang terkandung dalam cerita pendek yang berjudul Le Père karya Guy de Maupassant dengan menggunakan pendekatan struktural dari Roland Barthes. Guy de Maupassant terkenal dengan ciri khas karyanya yang banyak menceritakan tentang rasa pesimis. Sama halnya dengan cerita pendek yang mengisahkan tentang seorang pria bernama François Tessier yang jatuh cinta kepada wanita bernama Louise ini, dalam cerita ini ia ingin menunjukkan bahwa penyesalan atas suatu kesalahan atau perbuatan buruk akan selalu datang terakhir dan terkadang, saat penyesalan itu datang, seseorang sudah terlalu terlambat untuk bisa memperbaiki semuanya. Tidak ada yang bisa dilakukan lagi untuk menebus kesalahan yang telah dilakukan dan yang tersisa tinggallah penyesalan dan kehampaan yang akan terus menghantui kehidupan seseorang. Tokoh François Tessier dalam cerpen ini menunjukkan betapa menyiksa dan menderitanya seseorang apabila menjalani kehidupan yang selalu dibayangi oleh penyesalan akan masa lampau dan di waktu yang bersamaan ia tidak berdaya untuk berbuat apapun untuk keluar dari penderitaan tersebut.
This article attempts to reveal the meaning behind Guy de Maupassant’s short story Le Père using Roland Barthes’s theory of structural approach. Guy de Maupassant is always known with his own characteristic in his works which often portray the pessimism as the main theme. The same goes with this short story which tells about a man named François Tessier who was deeply in love with a woman named Louise. This story wants to show us that the regret upon our past mistakes and bad behavior always come late and sometimes, when the regret comes, it is just too late to fix everything. Nothing can be done to make everything right and what left is only the regret and emptiness which will always haunt us. François Tessier’s character in this story pictures how suffocating and excruciating a life can be if someone is haunted by a lifetime remorse while at the same time he can do nothing to escape from the misery."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Yoan Sinar Liniara
"
ABSTRAKArtikel ini membahas tentang pembongkaran mitos P re No l dalam film komedi Le P re No l. Film Le P re No l ini menceritakan tentang petualangan seorang anak bersama seorang pencuri yang menyamar menjadi Le P re No l. Penelitian ini berfokus pada analisis aspek naratif dan sinematografis film untuk memperlihatkan bagaimana mitos P re No l dibongkar, berbasis teori Roland Barthes mengenai mitos dan pemaknaan tanda atau semiologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pembongkaran mitos P re No l berupa pergerseran makna identitas P re No l yang terlihat melalui penokohan P re No l, mulai dari kostum penyamaran hingga interaksinya dengan tokoh lain serta bagaimana tokoh P re No l ditampilkan dalam latar.
ABSTRACTThis paper is about the deconstruction of P re No l myth in comedy movie Le P re No l. The movie shows us the adventure of a boy with a thief who disguised himself as Le P re No l. This research focuses on narative aspect and cinematography aspect analysis to show how the P re No l myth is deconstructed utilising Roland Barthes Theory on myth and semiology. The result shows us the deconstruction of P re No l Myth through the alteration of P re No l identity that can be observed in P re No l characterization including his costume to his interaction with other character and also in the scene where he is presented. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Douriux, Huges
"Fevrier 1911, Juliette Le Goff, fille de marin mort en mer, apprend que son frere a disparu au large de l'Australie lors du naufrage de son navire. Elle decide alors de partir a sa recherche, devenant tour a tour mousse, joueuse de cartes professionnelle, courtisane ..."
Paris: Plon, 2004
843.914 DOU l
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Nini Hidayati Jusuf
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Abya Zara Ayesha
"Film Kimssi Pyoryugi (2009) karya Lee Hae-jun menceritakan kisah antara dua tokoh korban modernisasi perkotaan yang ter-alienasi dari kehidupan sosial mereka masing-masing. Penelitian ini membahas mengenai unsur intrinsik penokohan dan perubahan makna alienasi oleh kedua tokoh utama dalam film Kimssi Pyoryugi karya sutradara Lee Hae-jun. Dalam menganalisis penokohan dan analisis perubahan makna, metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan sumber data primer, yaitu film Kimssi Pyoryugi. Hasil temuan menunjukkan bahwa Kim laki-laki mengalami perkembangan karakter menjadi berwatak terbuka dan bertekad kuat. Sementara Kim perempuan menjadi berwatak peduli dan pemberani. Kedua tokoh mengalami perubahan bentuk alienasi dari alienasi psikis menjadi alienasi fisik. Perubahan ini kemudian mengubah pemaknaan alienasi kedua tokoh Kim menjadi suatu alternatif pilihan dalam usaha memenuhi esensi, hakikat dan martabat mereka sebagai manusia.
Kimssi Pyoryugi (2009), a film directed by Lee Hae-jun tells the story of two characters as a victim of modernization who are alienized from their respective social lives. This study analyzes the intrinsic factor of characterization and the characters’ understanding of alienation. The research method used in this study is descriptive analyzation with the primary data of the film Kimssi Pyoryugi (2009) directed by Lee Hae-jun. The result of this research proofs that male Kim has developed a character that is independent and determined. Meanwhile, female Kim has developed a character that is caring and brave. The two Kim characters experienced a change of alienation from psychological alienation to physical alienation. This change affects their understanding on the concept of alienation. Alienation has become an alternative to fulfil their essence, nature, and dignity as human beings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Anindita Kosala
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan fungsi permainan peran melalui alur, tokoh, dan ruang, serta makna permainan itu. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan struktural dan teori yang akan digunakan dalam skripsi ini adalah teori struktural mengenai hubungan sintagmatik dan paradigmatik dari Roland Barthes, teori tentang sekuen dari M.P Schmitt dan A.Viala,dan teori mengenai tokoh serta ruang yang dijabarkan oleh Anne Ubersfeld dalam Lire le Th?_tre. Sementara untuk analisis makna akan digunakan pendekatan psikologi sosial dari Biddle & Thomas serta Sarbin mengenai Teori Peran yang terdapat dalam buku Teori-Teori Psikologi Sosial oleh Dr. Sarlito Wirawan Sarwono. Analisis fungsi mengungkapkan bahwa permainan memengaruhi gerak alur, mengungkapkan sifat dan keinginan tokoh serta membagi tokoh menjadi kelompok tokoh artificiel (dibuat-buat) dan naturel (wajar). Melalui analisis ruang terungkap bahwa terdapat ruang konkret dan abstrak yang mendukung analisis alur dan penokohan. Setelah analisis fungsi maka dilakukan analisis makna permainan. Dari sudut pandang sosial, manusia terikat oleh perannya dalam masyarakat. Permainan adalah bagian dari pergaulan dan sebagai alat untuk mengatasi perbedaan. Dari sudut pandang psikologis, permainan adalah alat untuk melampiaskan keinginan dan metafora dari usaha manusia berpura-pura untuk menutupi keburukan. Sebagai kesimpulan dapat dikatakan bahwa permainan dapat membuat kita lebih memahami diri sendiri"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14425
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nurindah I.F. Sophiaan Hadianto
"
ABSTRAKSetelah dua unsur dalam teks dibahas, yaitu unsur alur dan tokoh, kita dapat melihat perkembangan sikap tokoh Gaston dan tokoh-tokoh lain yang ingin memiliki Gaston. Tokoh Jacques mempunyai peranan yang penting dalam diri Gaston, karena ia mempunyai Gaston dalam pembentujkan identitasnya
"
1985
S14472
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nini Hidayati Jusuf
1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library