Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52700 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jeanne Francois
"Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan peran Prancis pada masa pemerintahan Mitterand sebagai anggota tetap DK PBB dalam menghapus apartheid. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitiaan kualitatif, data sekunder dianalisis berdasarkan teori polemologi temuan Gaston Bouthol. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Prancis masa Mitterand turut andil dalam agenda PBB yang menghapus apartheid tanpa mengorbankan kepentingan nasionalnya di Afrika Selatan.

This thesis has a purpose to show which roles that France in the year of Mitterand, as a permanent member of Security Council of United Nations, did to nullify apartheid. This thesis uses the qualitative method; secondary data were analyzed based on Gaston Bouthol's theory of polemology. The thesis summarizes that France in the year of Mitterand did involve in UN agenda eliminating apartheid without sacrificing its national interest in South Africa."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S16387
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Izza El Hambra
"Fokus penelitian ini terletak pada perkembangan Konstitusi Prancis pada masa Republik Kelima. Tujuannya untuk menggambarkan perubahan yang terjadi pada Konstitusi Prancis selama Republik Kelima yang tercermin dalam pengubahan beberapa pasal konstitusi. Penelitian ini menggunakan data yang dianalisis berdasarkan konsep konstitusi dan amendemen. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa amendemen yang terjadi berimplikasi memperkuat karakter negara Prancis, dan menyempurnakan peran presiden, parlemen, dan dewan konstitusi sebagai lembaga tinggi negara Prancis.

This thesis discusses The focus of this research lies on the raising of French Constitution During 5th Republic. This research were analyzed based on the concept of constitution and amendment. The thesis concluded that the amendement has goals to describe the character of France, and to make perfect the role of president, parliament, and Conseil Constitutionnel as the highest state body of France."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S14405
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alimizar Ariyoga
"Skripsi ini membahas mengenai Partai Komunis Filipina pada masa Pemerintahan Marcos periode 1968-1986 yaitu Communist Party of the Philippine (CPP). CPP didirikan pada 26 Desember 1968 dibawah pimpinan Jose Maria Sison. CPP terbagi atas dua jalur perjuangan yaitu jalur perjuangan bersenjata lewat New People_s Army (NPA) dan jalur politik yaitu National Democratic Front (NDF). Melalui kedua jalur perjuangan tersebut CPP berhasil memperoleh dukungan rakyat Filipina dalam menentang pemerintahan Marcos. Korupsi, feodalisme oleh kelompok oligarki, dan administrasi yang tidak tertata dalam pemerintahan menyebabkan anggota CPP meningkat pesat pada masa tersebut. Dalam perkembangannya CPP menjadi salah satu gerakan separatis yang mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah Marcos. Diberlakukannya Hukum Darurat Perang (Martial Law) menjadi bentuk perlawanan Marcos terhadap perkembangan CPP. Martial Law merupakan sebuah upaya untuk mengamankan kondisi politik, sosial, ekonomi dan hukum di Filipina dari upaya-upaya pemberontakan kelompok-kelompok dengan ideologi Marxist- Leninis-Maois. Akan tetapi diberlakukannya Martial Law mendorong timbulnya pertentangan dari rakyat Filipina yang menyebabkan degradasi legitimasi terhadap pemerintahan Marcos, yang menyebabkan rakyat Filipina yakin bahwa satu-satunya jalan keluar dari kemelut ini adalah kekerasan. Hal ini dapat menjelaskan mengapa kelompok komunis meningkat dratis selama Marcos berkuasa.

This thesis examines the Communist Party of the Philippines during the reign of Marcos period 1968-1986 of the Communist Party of the Philippines (CPP). CPP was founded under the leadership of Jose Maria Sison of December 26, 1968. CPP divided in two lines of struggle that is the way of armed struggle by the New People's Army (NPA) and the political path that is the National Democratic Front (NDF). Through the struggle of the CCP both channels managed to garner support for the Philippines people against the Marcos government. Corruption, feudalism oligarchy and the administration has not been acquired in the government led to the members of the CCP increased rapidly during this period. In its development, the CCP became one of the movement separatist is receiving more attention from the Marcos government. The application of the Emergency Act of War (Martial Law) in a form of resistance against the development of the Marcos to CPP. Martial Law is an effort to ensure the political, social, economic and legal life in the Philippines with the ideology of the Marxist-Leninist-Maoist insurgency groups efforts. However, the enactment of Martial Law to promote the emergence of the opposition of the Philippines people, causing the degradation of the legitimacy of Marcos governmen, which led to the Philippines people believed that the violence is the only form of this mess. This may explain why the communist group dramatically increased during the Marcos government"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S12290
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Robiatul A.
"Malaysia yang merupakan salah satu negara jajahan Inggris mendapat pengaruh yang sangat besar dari Inggris dalam berbagai aspek, seperti politik, ekonomi, dan pertahanan. Kondisi sebagai sebuah negara yang belum sepenuhnya mandiri setelah merdeka membuat Malaysia sangat bergantung kepada Inggris dan menjadikan Inggris sebagai arah kebijakan politik luar negerinya. Hal ini ditambah dengan kepemimpinan perdana menteri Malaysia yang pertama, Tunku Abdul Rahman yang sangat menghormati dan mengagumi Inggris. Namun karena berbagai faktor, di antaranya kemunduran yang dialami negara-negara Barat, termasuk Inggris, serta perlakuan-perlakuan Inggris terhadap Malaysia yang merendahkan negara tersebut seperti menaikkan biaya pendidikan di Inggris untuk pelajar Malaysia yang menuntut ilmu disana, membuat Malaysia di bawah kepemimpinan perdana menteri keempatnya, Mahathir Mohamad, mengubah arah kebijakan politik luar negerinya yang dikenal dengan Look East Policy pada 9 Februari 1982 atau _kebijakan melihat ke Timur_ yang dapat diartikan Malaysia menyontoh negara-negara Asia Timur, seperti Jepang dan Korea Selatan. Mahathir menganggap Malaysia dapat mencontoh nilai-nilai positif dari kedua negara tersebut, seperti etos kerjanya yang tinggi. Salah satu bentuk kerja sama dari Look East Policy ini adalah mobil nasional Malaysia, Proton (Perusahaan Otomobil Nasional) yang dibuat untuk bersaing dengan mobil-mobil buatan Eropa yang ada di Malaysia.

Malaysia which was one of the British colonies has a great influence on many aspects of the England, like politics, economics, and defense. Condition as a country that is not entirely independent of independence after a British, Malaysia relies heavily on England as the direction and make its foreign policy. This added the first leadership of Prime Minister of Malaysia, Tunku Abdul Rahman, which is respected and admired England. However, due to various factors, such setbacks experienced by Western countries, including England, as well as the degrading treatment of England to Malaysia as the country raised the cost of education in England for Malaysian students, created under the leadership of Malaysia's fourth prime minister, Mahathir Mohamad, to change the direction of his foreign policy known as the Look East Policy at the date of February 9, 1982 or who 'see' policy which can be interpreted Malaysia East emulate the East Asian countries, like Japan and South Korea. Malaysia's Mahathir assume Malaysia can follow the positive values of these countries, such as a high work ethic. One form of cooperation from the Look East Policy is the Malaysian national car, the Proton (National Automotive Company) that created to compete the European-made cars in Malaysia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S12407
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ryfky Eka Putra
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas peran CBS Evening News dalam pemberitaan perang Vietnam pada tahun 1962 hingga 1975. CBS Evening News sebagai salah satu program berita di stasiun televisi CBS di Amerika Serikat memberitakan kondisi perang vietnam serta mengungkap berbagai informasi tentang perang yang ditutup-tutupi oleh pemerintah Amerika. Sejak tahun 1962 hingga 1975, Walter Cronkite menjadi pembawa berita dan Kepala Redaksi dalam CBS Evening News dan membawa program ini menempati rating pertama kategori program berita malam. Selama perang berlangsung, CBS Evening News berhasil menjalankan perannya sebagai Lembaga Keempat di Amerika.

Abstract
This thesis is about the role of CBS Evening News in reporting Vietnam War in United States of America (1962-1975). CBS Evening News is one of the news programs in CBS_s TV station. This news program has reported on condition of Vietnam War and has revealed information about the war which covered by US government. Since 1962 until 1975, Walter Cronkite was the newscaster and chief of editorial staff in CBS Evening News and brought up this program to the first rating for nightly news program category. During the war time, CBS Evening News successful played the role as the Fourth Estate in United States of America."
2010
S12424
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deacon, Richard
London: Grafton Books, 1990
944.025 D 101 f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : KITLV, 2009
992.2 K 421
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sebayang, Korina Dumina
"Sebuah integrasi ekonomi dan politik yang sudah lama dicita-citakan Eropa mulai terwujud dengan penandatanganan perjanjian yang menandai berdirinya Uni Eropam pada tahun 1992. Perjanjian ini kemudian harus diratifikasi oleh negara_negara anggota untuk disahkan. Di Prancis, proses ratifikasi dilakukan melalui referendum. Hasil referendum menunjukkan perbedaan tipis antara masyarakat yang mendukung (51 %) dan yang menolak (49 %). Isi skripsi ini akan memaparkan golongan masyarakat yang menolak Perjanjian Uni Eropa dan alasan penolakan tersebut. Pembahasan dilakukan dengan memaparkan isi perjanjian yang paling utama dan memaparkan situasi sosial ekonomi dan politik Prancis pada masa itu. Hasil dari pembahasan menunjukkan bahwa pertimbangan masyarakat yang menolak ratifikasi didasari oleh kondisi sosial ekonomi dan bentuk Uni Eropa yang menuntut adanya penyerahan sebagian kedaulatan dari negara-negara anggota kepada Uni Eropa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarno
"Skripsi ini menceritakan awal mula berperannya perempuan Vietnam saat terjadinya perang Vietnam antara tahun 1960-1975. Berperannya perempuan tidak terlepas dari keadaan yang saat itu terjadi. Budaya Konfusianisme yang mengekang perempuan juga turut mendorong perempuan untuk berperang. Harapan akan persamaan hak, emansipasi, sempat dinikmati oleh perempuan pada masa perang Vietnam. National Liberation Front, sebagai organisasi militer politik yang ada di Vietnam Selatan menjadi motor meningkatnya peran serta perempuan dalam perang tersebut. Akan tetapi setelah perang usai, posisi perempuan kembali lagi kepada posisi sebelum perang Vietnam.

This paper discuss about the early birth of women role in Vietnam Warbetween 1960 until 1975. The Women role cannot be apart from the situation at that time. Confucianism restrains the women, but also leading them to join the war. Hoping for equality of right and emancipation, the women in Vietnam had a changes to feel it during the war. National Liberation Front, as a political military organization in South Vietnam, being a motor to actuate the women to play more significant role during the war. But afte the war, the women position turn back again to their old position in traditional custom."
2010
S12546
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Rahmaesya
""Krautrock", sebuah subgenre musik "Rock" eksperimental asal Jerman yang muncul di akhir tahun 1960an adalah salah satu bentuk nyata subkultur generasi muda di masa itu sebagai bentuk resistensi atau penolakan akan budaya mainstream. Dalam perkembangannya, Kraftwerk adalah satu-satunya grup musik yang berhasil mengangkat "Krautrock" ke dalam industri budaya massa dan menjadikannya akar dari genre musik "Electronica" dan "Techno" yang berkembang hingga sekarang. Pada albumnya yang bertajuk Computer Welt, Kraftwerk yang kerap disebut sebagai Godfathers of Techno, memilih kritik terhadap komputerisasi dan teknologi sebagai ideologi di balik lirik-lirik lagunya. Penggunaan instrumen-instrumen elektronik dan komputer dipadukan dengan tema dan lirik yang menentang komputerisasi, menciptakan suatu ambivalensi sebagai penegasan akan kritik terhadap penggunaan teknologi itu sendiri. Eklektisisme genre, ambivalensi ideologi, serta pengaruhnya terhadap perkembangan musik internasional, menjadikan Kraftwerk sebuah bukti nyata produk budaya pascamodernisme dan industri budaya massa.

"Krautrock", a subgenre of experimental "Rock" music from Germany, emerged in the late 1960s as a subculture that embeds the young generation"s resistance or rejection on mainstream culture. In its development, Kraftwerk is the only group that succeeded in bringing "Krautrock" into the mass culture industry and made it the root of today"s "Electronica" and "Techno." In their album entitled Computer Welt, Kraftwerk, often called as the Godfathers of Techno, chose critic on computerization and technology as the ideology behind their lyrics. The use of electronic instruments and computers strengthened the ambivalency of their critic on the use of technology itself. Eclecticism in genre, an ambivalent ideology, and its influence to the development of international music makes Kraftwerk a living product of postmodernism culture and mass culture industry."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15000
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>