Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58238 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sherilla
"Skripsi ini membahas bagaimana orientasi seksual tokoh utama ditampilkan dalam novel l'Immoraliste karya Andr' Gide. Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis sintagmatik dan paradigmatik. Orientasi seksual tokoh utama dapat terlihat berdasarkan peristiwa-peristiwa dalam cerita, deskripsi para tokoh serta dari analisis latar ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggambaran orientasi seksual tokoh dilakukan secara halus dan tidak secara langsung.

The Focus of this study is to find how the main character's sexual orientation is shown in the novel of Andr' Gide, l'Immoraliste. Using the syntagmatic and paradigmatic analysis, the main character's sexual orientation was observed based on the story events, the description of the character's and the places as well. The result of this study shows that Gide did not describe the main character's sexual orientation directly."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S14283
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Kartika Dewi
"Patriarki adalah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan dalam berbagai aspek. Posisi laki-laki yang lebih dominan ketimbang perempuan memunculkan praktik misogini. Artikel ini membahas wacana misogini yang diperlihatkan melalui respons tokoh laki-laki terhadap tindakan pemberontakan tokoh-tokoh perempuan dalam roman LÉcole des Femmes karya Andre Gide. Metode kualitatif diterapkan dalam artikel ini untuk membahas fokus kajian secara deskriptif dan mendalam. Dengan menggunakan pendekatan struktural dari Roland Barthes dan kajiannaratologi Gérard Genette, roman ini dikaji melalui aspek sintagmatik, paradigmatik, serta fokalisasi. Konsep misogini yang dikemukakan oleh Jack Holland digunakan dalam artikel ini untuk melihat praktik-praktik misogini yang muncul melalui usaha tokoh perempuan melepaskan diri dari otoritas laki-laki. Dalam menganalisis kekuasaan wacana misogini pada lingkup budaya patriarki, artikel ini juga menggunakan teori analisis wacana kritis dari Norman Fairclough yang difokuskan pada konteks dalam teks. Artikel ini mengungkapkan representasi wacana misogini yang membentuk pola pikir masyarakat, sehingga memiliki kekuasaan untuk mempertahankan sistem sosial patriarki.

Patriarchy is a social system that put men as the primary holder of power in every aspect. The position of men that is more dominant than womens evoke the practice of misogyny. This article discusses the discourse of misogyny shown by the male characters responses to the rebellion of female characters in the novel LÉcole des Femmes by André Gide. Qualitative methods are applied in this article to discuss the focus of the study in a descriptive and in-depth manner. Using the structural approach by Roland Barthes and the study of narratology by Gérard Genette, this novel will be examined through syntagmatic, paradigmatic, and focalisation aspects. The concept of misogyny by Jack Holland is used in this article to see misogyny practices arising from the efforts of female figures to break away from the authority of male. To analyze the power that discourse of misogyny holds in patriarchal culture, this article will also use Norman Faircloughs theory of critical discourse analysis focused on context in the text. This article finds that the representation of misogynys discourse shapes the societys mindset, therefore, it has the power to maintain patriarchy as a social system."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Ratna Sagita
"Penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan sifat padanan dan ketaksejajaran bentuk unsur bahasa Prancis bermuatan budaya materiil dalam novel La Symphonie Pastorale karya Andr_ Gide (1919) beserta terjemahannya. Analisis sifat padanan berdasarkan pada teori Catford yang menyatakan bahwa suatu padanan dikatakan memadai jika memiliki kesesuaian fungsi komunikatif (berkaitan dengan konteks) dan/atau makna leksikal dengan BSa. Analisis komponen makna leksikal menggunakan kamus Petit Robert (1976) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005). Metode penelitian yang digunakan adalah metode _kualitatif_ dan kepustakaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar (44 dari 49) unsur BSu (Bahasa Sumber) dipadankan secara memadai. Senada dengan teori Catford yang mengutamakan pengalihan fungsi komunikatif TSu ke dalam TSa, unsur bahasa yang menggunakan gaya bahasa metonimia dinilai memadai karena konteks TSa sama dengan konteks TSu, meskipun makna leksikalnya berbeda. Sementara itu, ketaksejajaran bentuk yang terjadi disebabkan oleh padanan berupa kata generik, pelesapan unsur BSu, dan pemadanan unsur BSu metonimia dengan unsur BSa bukan metonimia"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14512
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edlina Hafmini Eddin
"ABSTRAK
Dalam pembahasan yang terdiri dari 2 bab, telah diurai_kan rangkaian cerita Les Faux-Monnayeurs dan masalah penuturnya. Sebagaimana telah dikemukakan dalam pendahuluan, tujuan penelitian ini adalah mengemukakan identitas penutur, menemukan kedudukan serta perannya dalam karya. Analisis karya dimulai dengan membuat urutan satuan cerita Les Faux-Monnayeurs dan mencari hubungan sebab akibat satuan-satuan cerita tersebut untuk mendapatkan logika narasi. Hal itu tidak dapat dilakukan karena secara keseluruhan satuan-satuan cerita tersebut tidaklah berkaitan. Oleh karena itu, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan satuan-satuan cerita menurut tokoh untuk mendapatkan alur tokoh-tokoh yang terdapat dalam karya ini. Ternyata alur-alur tersebut juga tak saling berkait, tidak didapat kesatuan cerita. Namun demikian tokoh-tokoh yang terdapat dalam roman ini mempunyai hubungan dengan

"
1985
S14378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Putri Andika
"ABSTRAK
Artikel ini membahas gagasan penolakan kemunafikan dalam beragama yang diperlihatkan melalui tokoh-tokoh perempuan dalam roman L rsquo; cole des Femmes karya Andr Gide. Metode kualitatif digunakan dalam artikel ini untuk membahas fokus kajian secara deskriptif dan mendalam. Dengan menggunakan pendekatan struktural Roland Barthes, roman berlatar khas keluarga bourgeois Prancis di akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20 ini diteliti melalui aspek naratif yang melibatkan aspek sintagmatik dan paradigmatik. Konsep kesetaraan gender yang dikemukakan oleh Simone de Beauvoir jugadiperlukan guna melihat usaha tokoh perempuan dalam melepaskan diri dari belenggu otoritas laki-laki. Dalam teks ini, tokoh perempuan menunjukkan perlawanannya atas tindakan tokoh laki-laki yang menggunakan agama sebagai pembenaran atas praktik patriarkalnya. Agama yang dijadikan laki-laki sebagai alat untuk mengesahkan tindakan patriarkal merujuk pada tindakan munafik dalam beragama.
ABSTRACT

AbstractThis article discusses the idea of rejection of religious hypocrisy shown by female characters in Andr Gide 39 s L 39 cole des Femmes. Qualitative methods are used in this article to discuss the focus of the study in descriptive and in depth. Using the structural approach of Roland Barthes, the romance of a typical French bourgeois family in the late nineteenth to early twentieth centuries was examined through a narrative aspect involving both syntagmatic and paradigmatic aspects. The concept of gender equality proposed by Simone de Beauvoir is also necessary to see the efforts of female characters to escape from the shackles of male authorities. In this text, women 39 s figures show their opposition to the actions of male figures who use religion as justification for their patriarchal practices. Religion that men make as a means to legitimize patriarchal acts refers to religious acts of hypocrisy.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Chodidjah
"Dalam perkembangan kesusastraan modern Jepang, khususnya pada masa setelah perang, telah lahir corak baru dalam aliran sastra yang berbeda dengan hasil karya sastra sebelumnya. Hal ditandai juga dengan munculnya pengarang-pengarang barn dengan berbagai karyanya. Endo Shusaku, disebut sebagai novelis Katolik, dengan novelnya Chinmoku juga memperlihatkan sebuah hasil karya sastra yang populer, tidak saja di negeri Jepang sendiri, tetapi juga di berbagai negara lainnya. Endo Shusaku dalam novel Chinmoku menggamharkan periode sejarah Jepang yang dikenal dengan abad Kristen di Jepang yaitu pada abad ke-17. Dengan menggunakan beberapa catatan sejarah, Endo merangkai cerita ini dengan sangat ahli, sehingga menjadi cerita yang sangat mengharukan dan sangat mencerminkan sisi kemanusiaan. Analisis mengenai tokoh utama novel ini yang mengalami dilema dan pergolakan batin yang sangat berat dilakukan dengan menggunakan metode penelitian pustaka. Adapun pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologi yaitu teori psikologi Carl Gustav Jung, yang dibatasi hanya mengenai konsep Self dan Gambaran Allah (Imago Del). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan memahami latar belakang tindakan murtad yang dilakukan oleh tokoh utama novel Chinmoku ini. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan teori tersebut, diketahui bahwa latar belakang tindakan murtad yang dilakukan oleh pendeta Rodrigues adalah ungkapan rasa cinta kasihnya terhadap umat Kristen Jepang, dengan kata lain, ungkapan rasa cinta kasihnya terhadap sesama manusia. Dengan penerapan teori Jung ini sekaligus dapat dibuktikan bahwa Gambaran Allah terdapat dalam jiwa Rodrigues. Dengan demikian, kalau dikatakan bahwa karya sastra merupakan hasiI renungan pengarang terhadap hidup dan kehidupan ini, maka dapat dikatakan pula bahwa gagasan yang terdapat dalam novel Chinmoku karya Endo Shusaku tersebut merupakan hasil renungannya mengenai persoalan kehidupan manusia yang dihadapinya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle Lesmana
"Michelle Lesmana Kerumitan Penyajian Roman These Karya Andre Gide (di bawah bimbingan DR. Apsanti Djokosujatno), Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Depok, 1993. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperlihatkan penyajian roman These yang khas dan rumit. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan struktural dan teori yang dipakai adalah teori Roland Barthes mengenai hubungan sintagmatik dan paradigmatik, teori Todorov mengenai cerita ideologis dan cerita mitologis, teori Hudson tentang penokohan dan teori E.M. Forster tentang tokoh bulat dan tokoh datar.
Setelah penelitian dilakukan ternyata satuan-satuan isi cerita These dapat dikelompokkkan ke dalam subcerita-subcerita yang dapat berdiri sendiri dari segi histoire. Subcerita-subcerita tersebut mempunyai tema yang sama yaitu nilai manusia terletak pada usahanya untuk mengabdi bagi kemanusiaan. Sebagian dari subcerita-subcerita itu dimasukkan ke dalam cerita pokok dengan cara enchessement dan sebagian lagi dengan cara alternance. Banyaknya subcerita-subcerita yang merupakan cerita berbingkai, mengakibatkan pengaluran tokoh These terpotong-potong dalam gugus-gugus episode. Abstraksi fungsi-fungsi utama diperlukan untuk menemukan hubungan antara cerita pokok dan subcerita-subcerita yang kehadirannya secara sepintas lalu seperti tak memiliki hubungan yang langsung dan dalam.
Abstraksi itu perlu dilakukan karena cerita These menggambarkan pemikiran-pemikiran yang menjadi penghubung episode-episode. Pengaluran tersebut menunjukkan bahwa cerita These termasuk cerita ideologis. Pengaluran roman These juga berkaitan erat dengan penutur, karena cerita yang berlapis-lapis tersebut diiringi pula oleh aspek penuturan yang berlapis-lapis. Penokohan roman These juga sangat khas karena tokoh-tokoh dalam roman tersebut, selain ditampilkan melalui deskripsi tokoh These juga dibiarkan berbicara sendiri (melalui kutipan] sehingga pembaca seolah merasakan kehadiran mereka secara langsung dan hidup. Kekhasan penokohan dalam These juga dicapai berkat tokoh-tokoh yang hampir seluruhnya digambarkan sebagai tokoh bulat yang memiliki banyak segi, baik kelebihan maupun kekurangan mereka masing-masing. Tokoh-tokoh bulat tersebut ditampilkan secara langsung maupun tak langsung. Dari hasil penelitian terungkap bahwa roman These memiliki penyajian yang khas dan rumit."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yelinda
"Karya sastra merupakan hasil dari rekaan seseorang terhadap realitas kehidupan yang disampaikan dalam bentuk tulisan. Sebuah karya sastra tidak lepas dari peran pengarang. Novel Perempuan Semusim (2005) merupakan karya sastra yang lahir melalui hasil pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide, dan gagasan Amitri Dinar Sari. Novel tersebut mengangkat isu lesbianisme. Lesbian merupakan orientasi seksual perempuan kepada perempuan yang ditunjukkan melalui perilaku seksual. Praktik lesbian di dalam novel Perempuan Semusim (2005) ditampilkan melalui gambaran perilaku seksual para tokoh perempuan. Oleh karena itu, penelitian ini membahas tentang orientasi seksual para tokoh perempuan dalam novel Perempuan Semusim (2005)  karya Amitri Dinar Sari. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teori pedekatan intrinsik dan hermeneutik. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif dalam bentuk narasi (Sutopo, 2006). Sementara itu, teori hermeneutik, yaitu ilmu interpretasi teks (Palmer, 1969). Hasil penelitian ini, yaitu ditemukan adanya dua pasangan perempuan yang memiliki orientasi seksual lesbian. Selain itu, ditemukan perilaku seksual para tokoh perempuan lesbian, seperti hubungan seksual dan ungkapan verbal seksualitas. Fenomena lesbian dapat disebabkan karena beberapa faktor, yaitu kegagalan dalam menjalin hubungan asmara dan lingkaran pergaulan antara perempuan dan perempuan.

Literature is the result of a person's imagination of the reality of life delivered from in written. A literary work cannot be separated from the role of the author.  Novel Perempuan Semusim (2005) is a literature born through the results of Amitri Dinar Sari's thoughts, feelings, experiences, and ideas. The novel raised the issue of lesbianism. Lesbian is a sexual orientation of women to women which is shown through sexual behavior. The practice of lesbians in the novel Perempuan Semusim (2005) is shown through a description of the sexual behavior of female characters. Therefore, this study discusses the sexual orientation of female characters in the novel Perempuan Semusim (2005) by Amitri Dinar Sari. This study uses qualitative research methods with intrinsic and hermeneutic approach theory. Qualitative research methods are research methods that produce descriptive data in the form of narratives (Sutopo, 2006). Meanwhile, hermeneutic theory, namely the science of interpreting texts (Palmer, 1969).  The results of this study, namely found two female couples who have lesbian sexual orientation. In addition, sexual behavior of characters of lesbian women was found, such as sexual relations and verbal expressions of sexuality. Lesbian phenomena can be caused by a number of factors, namely failure in having a love affair and relationships between women and women."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mokodompit, Esther J.
"Tujuan penelitian ini adalah untuk memperlihatkan adanya keutuhan sintagmatik dan paradigmatik dalam Roman L'Ecole des Femmes, suivi de Robert et de Genevieve, mengingat fakta bahwa ketiga teks dalam roman ini pada awalnya diterbitkan secara terpisah pada saat yang berbeda-beda.
Pendekatan yang akan dipakai dalam menganalisa adalah pendekatan struktural. Sedang teori yang dipakai adalah teori hubungan sintagmatik dan paradigmatik Roland Barthes dan teori sekuen Schmitt dan Viala.
Roman L'Ecole des Femmes, suivi de Robert et de Genevieve terdiri atas tiga teks panjang, yaitu L'Ecole des Femmes, Robert dan Genevieve. Tiap teks memiliki pengaluran sendiri. Pengaluran dalam teks pertama bersi_fat kronologis, dengan 20 tahun elips antara teks pertama bagian I dan teks pertama bagian 2. Pengaluran dalam teks kedua bersifat deskriptif. Pada teks ketiga, pengaluran bersifat kronologis. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sekuen-sekuen yang terdapat dalam ketiga teks tersebut bersifat saling melengkapi.
Hubungan logis yang tunggal untuk ketiga teks sekali_gus dimungkinkan dengan adanya sekuen-sekuen yang saling melengkapi tersebut. Hubungan logis yang tunggal untuk ketiga teks sekaligus juga membuktikan bahwa ketiga teks saling terikat dan merupakan suatu keutuhan.
Penokohan terbentuk melalui tampilnya gambaran yang berbeda-beda atas tokoh yang lama dalam tiap-tiap teks. Gambaran yang utuh atas tokoh diperoleh setelah menyatu_kan dan menyarikan gambaran yang berbeda-beda atas tokoh tersebut dalam ketiga teks sekaligus, sedemikian rupa sehingga terlihat adanya saling ketergantungan dan keterkaitan antara ketiga teks. Terdapat kesatuan latar, yaitu ruang dan waktu peris-tiwa.
Hasil penelitian membuktikan bahwa roman L'Eco1e des Femmes, suivi de Robert et de Genevieve merupakan suatu keutuhan."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S14384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Setiati
"Penyalian Roman. Roman, sebagai salah satu bentuk karya sastra, memiliki dua aspek penting, yakni aspek cerita dari aspek penceritaan. Namun, pendapat orang mengenai nilai kedua aspek tersebut tidak selalu sama. Forster, seorang ahli sastra dari Inggris, misalnya, mengatakan bahwa baginya aspek cerita merupakan segi yang paling penting dalam sebuah roman. Tanpa cerita tidak mungkin roman terwujud (Forster, 1974:41). Pendapat itu bertentangan dengan pendapat beberapa tokoh sastra yang muncul kemudian, misalnya, pendapat Jean Ricardou, ahli sastra dari Prancis. Guyon mengutip pendapat Ricardou yang menyatakan bahwa pada masa sekarang ini sebuah roman lebih merupakan petualangan penulisan daripada penulisan sebuah pe-tualangan (Guyon, 1972:403). Pendapat tersebut sesuai dengan kenyataan yang dijumpai dalam dunia kesusastraan Modern. Petualangan di bidang penulisan roman memang semakin mening-kat dan menghasilkan karya-karya yang mempunyai tehnik penya-jian yang khas, yaitu karya-karya yang penyajiannya menyim_pang dari konvensi. Karena itu, tidak mengherankan bila akhir-_akhir ini, khazanah kesusastraan, khususnya di Prancis, menja_di lebih kaya dengan karya-karya semacam itu, yang sebagian besar merupakan hasil kegiatan kelompok penulis nouveau roman, seperti Michel Butor, Robbe Grillet, dan Nathalie Sarraute..."
Depok: Universitas Indonesia, 1984
S14269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>