Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58264 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mulia Widiyanti
"Penelitian mengenai majalah Doenia Kita ini ditujukan untuk melengkapi penulisan tentang sejarah pers Perempuan masa kolonial dan juga sejarah local Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumber-sumber tertulis yang digunakan, berupa surat kabar yang telah berbentuk mikrofilm maupun masih asli. Skripsi berjudul _Ide-ide kemajuan perempuan dalam majalah Doenia Kita (1937-1941)_ secara garis besar menggambarkan keadaan kaum perempuan di Indonesia saat itu. Saat itu, ide kemajuan yang diperjuangkan oleh Kaum Muda perempuan terpengaruh oleh kebudayaan Barat. Kebudayaan Barat dianggap dapat membebaskan perempuan dari keterbelakangan. Anggapan tersebut bertentangan dengan kaum konservatif yang masih mempertahankan kebudayaan Timur. Doenia Kita sebagai sebuah majalah perempuan dipengaruhi oleh organisasi Istri Indonesia, khususunya ide tentang kemajuan perempuan. Bagi Doenia Kita, kebudayaan Barat mengandung unsur positif seperti kedisiplinan, kerja keras, penghargaan terhadap hak perempuan dalam pendidikan, sedangkan kebudayaan Indonesia cenderung suatu kebudayaan Timur yang dianggap konservatif memiliki nilai-nilai tertentu yang tidak menghambat kemajuan perempuan.

The research of Doenia Kita magazine was purposed to complete this paper about the history of woman magazine at colonial time and also about the Indonesian local history. This research was done by using the historical method that consisted of four stages, heuristic, critic, interpretation, and historiography. The written sources used here were microfilm or authentic magazine. The title of this research is _Ideas of Woman Progress in Doenia Kita Magazine (1937-1941)_, which basically tells us about the situation of women in Indonesia at that time. Ideas of woman progress struggled by the young women which influenced by Western cultures. Western cultures seemed to be considered to liberate women from inferiority. That was contrary with the Indonesian conservatives who persisted the Eastern culture. Doenia Kita as a women magazine had been influenced by the opinion from the organization of Isteri Indonesia, especially ideas about woman progress. For Doenia Kita, Western culture contained of certain positive elements like discipline, hard work and respect to woman rights in education, whilst Indonesian culture was inclined to be considered a conservative Eastern culture having certain values which did not pursue woman progress."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12372
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Subardjo Djojoadisuryo
Jakarta: Yayasan Idayu , 1975
320.959 8 DJO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Marjuni
"Penelitian ini menjelaskan mengenai majalah Isteri Soesila yang mengangkat isu kemajuan perempuan Bumiputra dalam sudut pandang Islam. Saat itu, Islam dianggap sebagai agama yang menghambat kemajuan perempuan dilihat dari ajaran-ajarannya yang mendiskriminasi perempuan seperti pemberlakuan poligami, hukum waris yang dianggap tidak adil bagi perempuan karena lebih memberi bagian yang lebih besar kepada laki-laki, hukum talak, pembatasan pergaulan dengan laki-laki, dll. Isteri Soesila berusaha mempresentasikan bahwa Islam bukan agama yang menghambat kemajuan perempuan, sebaliknya Islam menjunjung tinggi kedudukan perempuan. Hal ini dapat dilihat dari penulisan artikel-artikel dalam Isteri Soesila yang mengangkat hal ini. Metode dalam penelitian ini menggunakan beberapa tahap berawal dari pengumpulan data-data antara lain mengumpulkan artikel-artikel yang terdapat dalam Isteri Soesila mengenai isu-isu kemajuan perempuan Bumiputra serta data sekunder yang mendukung penelitian ini. Setelah data tersebut terkumpul tahap selanjutnya adalah mengkritik sumber dengan cara memperbandingkan isu yang diangkat Isteri Soesila dengan majalah yang sejaman dengan keberadaan Isteri Soesila. Hal ini untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda dan melihat tanggapan dari majalah lain tentang isu yang diangkat oleh Isteri Soesila. Setelah tahap tersebul dilakukan maka langkah selanjutnya adalah menginterpetasi tentang isu-isu yang diangkat oleh Isteri Soesila dari sumber-sumber yang telah didapatkan dari sudut pandang penulis. Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah penulisan tentang permasalahan yang ingin diangkat dari sumber - sumber yang telah melalui proses sebelumnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S12677
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Boangmanalu, Singkop Boas
"Nama Leo Nikolaivich Tolstoy (1828-1910) tidak asing lagi bagi kita berkat kemasyhurannya dalam bidang kesusasteraan. Buku-bukunya telah banyak beredar dan dibaca oleh penggemar sastra serta diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Namun pengenalan kita terhadap pengarang ini belum sampai kepada pengenalan yang sesungguhnya, terbukti dari kekurangan penulisan mengenai diri pengarang serta penga-nalisisan terhadap karya-karyanya, artinya kita belum me_lihat adanya pelacakan serta pengkelolaan yang bisa dipertanggung-jawabkan keabsahannya secara ilmiah. Pengetahuan kearah itu bisa dikatakan masih berkisar di sekitar kulitnya saja, dengan kata lain belum ada pendalaman yang memuaskan. Penulisan yang kurang memadai seperti yang pernah dilakukan oleh A0H K. Hadimadja dalam bukunya Aliran_-aliran Klassik Romantik Dan Realisme. Dan sejumlah pener_bitan yang bersifat keagamaan dari Badan Penerbit Kristen. Lain halnya seperti yang terdapat di Rusia, kepengarangan Tolstoy mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan lembaga penulisan ilmiah tentang kesusasteraan dimana Tolstoy mendapat tempat nomor dua tertinggi setelah penyair besar Aleksander Phuskin dalam deretan nama-nama pengarang Rusia terkenal hingga saat ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S14775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Rachman
"Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap, dan di dalam hierarki gramatikal wacana merupakan satuan bahasa yang tertinggi. Wacana merupakan satuan bahasa yang tidak terbatas dalam jumlah kalimat dan kalimat-kalimat tersebut merupakan komponen konstruksi wacana. Kalimat-kalimat dalam wacana itu tidak terlepas-lepas begitu saja, melainkan saling berpautan dengan kalimat-kalimat yang lain secara semantis tekstual, membuat kesatuan yang utuh sebagai suatu wacana. Kohesi adalah istilah yang menunjuk pada perpautan kalimat-kalimat itu, yang membatasi kumpulan kalimat itu sebagai suatu wacana. Dengan menghubungkan kalimat-kalimat itu secara kohesif, maka dapat diketahui tingkat kekohesifan wacana itu. Kohesi ditandai oleh pemarkah-pemarkah yang menghubungkan kalimat-_kalimat yang terdapat di dalam wacana itu. Pemarkah-pemarkah itu berupa alat kohesi yang terdiri dari pengacuan (reference), penggantian (substitution), pelesapan (ellipsis), konjungsi (conjuction), dan leksikon (lexicon). Hasil analisis kekohesifan pada karya tulis mahasiswa BTPA III, ternyata tidak sepenuhnya kohesif, karena ada kalimat-kalimat yang tidak menggandung unsur kohesif. Secara umum penggunaan tipe-tipe ikatan kohesif pada seluruh wacana hampir sama, kecuali pada wacana Korea Selatan. Urutan penggunaan tipe ikatan kohesif pada wacana Korea Selatan adalah kolokasi, pengacuan, konjungsi, penggantian, dan pelesapan, sedangkan ketiga wacana lainnya adalah kolokasi, konjungsi pengacuan, penggantian, dan pelesapan. Alat kohesi yang dominan dipergunakan pada semua wacana adalah lama, yaitu leksikon, sedangkan yang jarang dipergunakan adalah pelesapan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S12412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdillah Hanafi
Surabaya: Usaha Nasional, 1981
302.2 ABD m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Nugroho
Cirebon: Pustaka Pelajar, 2000
303.33 HER m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Yusmita
"Pandangan hidup Jawa menempatkan alam nyata berdampingan dengan alam gaib. Keyakinan ini membawa mitos pada peran yang penting. Mitos merupakan cerita rakyat yang berkisar pada pengekspresian kekuatan-kekuatan gaib pada kosmos, yang diyakini dan diceritakan turun temurun secara lisan.
Tulisan ini akan membahas hubungan antara mitos dan ornamen , dengan mengambil studi kasus pada ornamen Putri Mirong di Keraton Yogyakarta. Bagaimana ornamen berbicara tentang konsep-konsep spirittuil melalui bentuk, wama, letak, posisi dan arah hadap, serta kemungkinan penerapan kembali ornamentasi pada arsitektur masa sekarang adalah tujuan dari pembahasan penulisan ini. Dengan berlatar belakang mitos Ratu Kidul, ornamen Putri Mirong yang pada dasarnya merupakan elemen pelengkap arsitektur dapat memegang peranan yang besar dalam penciptaan karya arsitektur yang lebih bermakna."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Amira Aufa Fitri
"Artikel ini membahas tentang Pertjatoeran Doenia dan Film sebagai majalah film yang bercorak nasionalisme Indonesia. Majalah ini terbit pada 1941 – 1942 seiring dengan sifat pergerakan nasional Indonesia yang condong ke arah kooperatif dan pengembangan kemajuan bangsa melalui ekonomi, usaha-usaha dagang, sekolah, dan juga pers Indonesia. Di saat yang sama, terjadi peningkatan signifikan pada produksi film di Hindia Belanda menyusul kesuksesan Terang Boelan (1937) yang membuktikan bahwa resep tertentu dalam membuat film dapat menjanjikan keuntungan finansial yang besar. Majalah ini kemudian muncul untuk mendukung industri film yang sedang berkembang di Hindia Belanda dan mengarahkannya untuk kemajuan bangsa Indonesia. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Pertjatoeran Doenia dan Film memiliki peran dalam membangun rasa nasionalisme bangsa Indonesia melalui diskursus- diskursus yang termuat dalam lembaran majalah mengenai hakikat film Indonesia, hubungan antara modernisme dan kemajuan bangsa, hingga pemberitaan-pemberitaan tentang politik pergerakan menjelang akhir kolonialisme Belanda. Untuk mencapai kesimpulan tersebut, digunakan sembilan nomor majalah Pertjatoeran Doenia dan Film dan dianalisis dengan berbagai literatur tentang periode akhir kolonialisme Belanda. Sebagai soft media yang mengedepankan berita hiburan, majalah ini dapat lolos menyuarakan cita-cita kaum pergerakan pada masa itu tanpa diberangus oleh pemerintah.

This article discusses Pertjatoeran Doenia dan Film as film magazine with Indonesian nationalism as its characteristic. This magazine published in 1941-1942 along with the nature of Indonesian national movement by its cooperative and national development through economy, trading businesses, schools, and Indonesian press. At the same moment, there was significant increase of Dutch East Indies‟ film industry following the success of Terang Boelan (1937) that proved a certain recipes in film making could bring huge number of financial returns. Then, this magazine appeared to support the developing film industry in Dutch East Indies and make it beneficial to the behalf of Indonesia nation. From this research, it can be concluded that Pertjatoeran Doenia dan Film has a role in developing sense of Indonesian nationalism through discourses contained in the magazine about the essence of Indonesian film, the connection between modernism and nation development, and coverage of political movement in the end of Dutch colonialism in Indonesia. In reaching that conclusion, nine numbers of series of Pertjatoeran Doenia dan Film magazine were used and analyzed with various literatures about the late period of Dutch colonialism. As a soft media delivering entertainment news, this magazine was able to voicing the ideals of the nationalists at the time without being suppressed by the government."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>