Ditemukan 907 dokumen yang sesuai dengan query
Raisye Soleh Haghia
"Skripsi ini membahas mengenai pemikiran majalah Keoetamaan Isteri tentang kemajuan perempuan yang diungkapkan melalui artikel dalam majalah Keoetamaan Isteri. Majalah tersebut terbit di Medan pada tahun 1937-1941. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa majalah Keoetamaan Isteri lahir sebagai salah satu alat untuk mewujudkan visi Perhimpunan Keoetamaan Isteri dalam mempertinggi derajat kaum puteri. Majalah tersebut merupakan media untuk menyebarkan segala tujuan, harapan, dan aktivitas perhimpunan ke berbagai daerah. Pemikiran yang terungkap yaitu derajat kaum perempuan dapat meningkat apabila perempuan tersebut memiliki ilmu pengetahuan. Dengan demikian, mereka akan memiliki kemandirian dan harga diri sebagai seorang perempuan yang bertanggung jawab untuk membangun keluarga, bangsa dan negara.
This research discusses about Keoetamaan Isteri magazine_s thought concerning women development which was showed through articles in Keoetamaan Isteri magazine. This magazine published at Medan in 1937-1941. The results conclude that Keoetamaan Isteri magazine published as a tool to achieve the vision of Keoetamaan Isteri Association in enhance women dignity. That magazine is a media to disseminate the vision, hopes, and activity of the association everywhere. Thought that found is women dignity will enhance if they have good knowledge. So, they will have independence and pride as a woman who responsible in developing family, society and nation"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12371
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Mulia Widiyanti
"Penelitian mengenai majalah Doenia Kita ini ditujukan untuk melengkapi penulisan tentang sejarah pers Perempuan masa kolonial dan juga sejarah local Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumber-sumber tertulis yang digunakan, berupa surat kabar yang telah berbentuk mikrofilm maupun masih asli. Skripsi berjudul _Ide-ide kemajuan perempuan dalam majalah Doenia Kita (1937-1941)_ secara garis besar menggambarkan keadaan kaum perempuan di Indonesia saat itu. Saat itu, ide kemajuan yang diperjuangkan oleh Kaum Muda perempuan terpengaruh oleh kebudayaan Barat. Kebudayaan Barat dianggap dapat membebaskan perempuan dari keterbelakangan. Anggapan tersebut bertentangan dengan kaum konservatif yang masih mempertahankan kebudayaan Timur. Doenia Kita sebagai sebuah majalah perempuan dipengaruhi oleh organisasi Istri Indonesia, khususunya ide tentang kemajuan perempuan. Bagi Doenia Kita, kebudayaan Barat mengandung unsur positif seperti kedisiplinan, kerja keras, penghargaan terhadap hak perempuan dalam pendidikan, sedangkan kebudayaan Indonesia cenderung suatu kebudayaan Timur yang dianggap konservatif memiliki nilai-nilai tertentu yang tidak menghambat kemajuan perempuan.
The research of Doenia Kita magazine was purposed to complete this paper about the history of woman magazine at colonial time and also about the Indonesian local history. This research was done by using the historical method that consisted of four stages, heuristic, critic, interpretation, and historiography. The written sources used here were microfilm or authentic magazine. The title of this research is _Ideas of Woman Progress in Doenia Kita Magazine (1937-1941)_, which basically tells us about the situation of women in Indonesia at that time. Ideas of woman progress struggled by the young women which influenced by Western cultures. Western cultures seemed to be considered to liberate women from inferiority. That was contrary with the Indonesian conservatives who persisted the Eastern culture. Doenia Kita as a women magazine had been influenced by the opinion from the organization of Isteri Indonesia, especially ideas about woman progress. For Doenia Kita, Western culture contained of certain positive elements like discipline, hard work and respect to woman rights in education, whilst Indonesian culture was inclined to be considered a conservative Eastern culture having certain values which did not pursue woman progress."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12372
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Adelia Wulandari
"Skripsi ini bertujuan menggambarkan perjuangan kaum perempuan pada awal abad ke-20. Majalah Isteri lahir pada Desember 1928 sebagai hasil Kongres Perempuan Indonesia Pertama. Majalah Isteri merupakan media bersama organisasi-organisasi perempuan yang tergabung dalam Perikatan Perkoempoelan Isteri Indonesia (PPII) yang anggotanya-anggotanya secara umum bercorak Islam, Kristen, sosial atau nasionalis sekuler. Majalah Isteri membahas tiga wacana utama yaitu pendidikan, kedudukan perempuan dalam perkawinan, dan politik. Dalam wacana pendidikan, majalah Isteri menekankan pentingnya pendidikan modern bagi kaum perempuan tanpa meninggalkan tradisi. Dalam wacana kedudukan perempuan, majalah Isteri menekankan pada pentingnya memperbaiki kedudukan perempuan dalam perkawinan. Hal ini terkait perkawinan anak, perkawinan paksa, dan poligami. Tetapi wacana tersebut menimbulkan perdebatan keras diantara anggotanya. Redaksi majalah Isteri akhirnya mengambil tindakan melarang tulisan-tulisan bertema kedudukan perempuan dalam perkawinan yang terkait agama. Dalam wacana politik, majalah Isteri yang menganut politik kooperatif menekankan pada pentingnya kuat secara politik agar kuat pula secara sosial dan ekonomi. Majalah Isteri terbit pada Mei 1929 sebagai sebuah organ yang mandiri, tetapi karena masalah finansial. Pada 1932 kepengurusan majalah Isteri diambil alih oleh pengurus PPII.
This undergraduate thesis discussed about women's struggle in the early twentieth century. Isteri was founded on December 1928 as a result of the first Indonesian women‟s congress in 1928. Isteri was an inter-organizational press under Perikatan Perkoempoelan Isteri Indonesia (PPII - Federation of Indonesian Women‟s Organizations) consisted of Islamic, Christian, social, and secular- nationalist organizations. Isteri discussed three main issues. They were education, women in marriage and politic. First, Isteri concerned on modern education for women without abandoning tradition. Second, Isteri concerned on women in marriage such as child marriage, forced marriage, and polygamy. However, these issues considered too controversial because of the connection to some religions. The discussion deteriorated shortly afterward causing Isteri forbade any articles related to any religions. The third, Isteri concerned on the importance of political power to maintain social and economic power. Isteri which first published on May 1929 had an independent board separated from PPII. But in 1932, PPII had to take over Isteri due to financial problem."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45067
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Siti Marjuni
"Penelitian ini menjelaskan mengenai majalah Isteri Soesila yang mengangkat isu kemajuan perempuan Bumiputra dalam sudut pandang Islam. Saat itu, Islam dianggap sebagai agama yang menghambat kemajuan perempuan dilihat dari ajaran-ajarannya yang mendiskriminasi perempuan seperti pemberlakuan poligami, hukum waris yang dianggap tidak adil bagi perempuan karena lebih memberi bagian yang lebih besar kepada laki-laki, hukum talak, pembatasan pergaulan dengan laki-laki, dll. Isteri Soesila berusaha mempresentasikan bahwa Islam bukan agama yang menghambat kemajuan perempuan, sebaliknya Islam menjunjung tinggi kedudukan perempuan. Hal ini dapat dilihat dari penulisan artikel-artikel dalam Isteri Soesila yang mengangkat hal ini. Metode dalam penelitian ini menggunakan beberapa tahap berawal dari pengumpulan data-data antara lain mengumpulkan artikel-artikel yang terdapat dalam Isteri Soesila mengenai isu-isu kemajuan perempuan Bumiputra serta data sekunder yang mendukung penelitian ini. Setelah data tersebut terkumpul tahap selanjutnya adalah mengkritik sumber dengan cara memperbandingkan isu yang diangkat Isteri Soesila dengan majalah yang sejaman dengan keberadaan Isteri Soesila. Hal ini untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda dan melihat tanggapan dari majalah lain tentang isu yang diangkat oleh Isteri Soesila. Setelah tahap tersebul dilakukan maka langkah selanjutnya adalah menginterpetasi tentang isu-isu yang diangkat oleh Isteri Soesila dari sumber-sumber yang telah didapatkan dari sudut pandang penulis. Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah penulisan tentang permasalahan yang ingin diangkat dari sumber - sumber yang telah melalui proses sebelumnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S12677
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Christam Pranata
"Konflik internal Angkatan Bersenjata Jepang yang dibahas dalam skripsi ini adalah konflik yang terjadi pada tahun 1937-1941. Konflik internal itu terdiri dari konflik antara Angkatan Darat dengan Angkatan Laut, dan konflik yang terjadi di dalam kedua angkatan itu sendiri. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana terjadinya dan berakhirnya konflik internal Angkatan Bersenjata Jepang tersebut. Sebagai pisau analisis digunakan teori konflik menurut Patricia G. Steinhoff, seorang profesor dalam bidang sosiologi. Konflik yang terjadi di Angkatan Darat dan Angkatan Laut dilatarbelakangi oleh dua peristiwa penting, yaitu Perang Cina-Jepang (1937-1945) dan Persekutuan militer dengan Jerman dan Italia. Dengan latar belakang kedua peristiwa itu di atas, di dalam Angkatan Darat dan Angkatan Laut terjadi konflik antara atasan-bawahan, antar faksi, dan antara individu. Permasalahan yang muncul adalah mengenai invasi Jepang di daratan Cina, dan rencana Jepang untuk mendapatkan sumber daya alam di Asia Tenggara. Rencana invasi ke Asia Tenggara itu bisa membuat Jepang berperang dengan Amerika Serikat yang menguasai Filipina. Sebagian besar pemimpin Angkatan Laut berharap perang bisa dihindari, sedangkan Angkatan Darat menganggap jika perundingan gagal maka perang dengan Amerika harus tetap dilakukan. Konflik dapat diakhiri ketika kaisar mengumumkan perang pada bulan Desember 1941. Setelah perintah itu dikeluarkan, Angkatan Darat dan Angkatan Laut bekerjasama dalam menyusun strategi penyerangan. Angkatan Darat menyerang Malaya dan Angkatan Laut menyerang Pearl Harbor di Hawaii. Tidak ada lagi pertentangan antara Angkatan Laut dan Angkatan Darat, serta antara individu-individu yang ada di dalam kedua angkatan. Setuju tidak setuju, keputusan kaisar harus tetap dijalankan. Sikap patuh kepada kaisar ini disebabkan karena prajurit Jepang memiliki semangat bushido dan kokutai sebagai karakteristik bangsa Jepang. Kokutai menempatkan kaisar sebagai dewa dan pemimpin negara yang harus ditaati perintahnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13523
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sholeh Gisymar
Yogyakarta : Arina, 2004
899.221 3 SHO k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Amini, Ibrahim
Bogor: Cahaya , 2004
306.8 IBR nt
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Simanungkalit, Rita M.M.
"Ada kontradiksi antara Undang-undang Perkawinan dan ketentuan hukum agama, khususnya hukum agama Kristen dan Katholik, salah satunya ialah dalam hal perceraian. Undang-undang Perkawinan Pasal 39, 40, 41 mengatur dan membolehkan adanya perceraian. Ketentuan hukum Agama Kristen dan Katholik, bukan saja tidak mengatur dan tidak membolehkan, tetapi malah melarang terjadinya perceraian. Hukum agama Kristen dan Katholik tidak bisa menerima dan tidak bisa mengakui perceraian walaupun perceraian itu atas Keputusan Pengadilan. Jika Undang-undang Perkawinan memberikan peranan kepada agama dan/atau kepercayaan sesuai dengan falsafah Pancasila yang menjiwai Undang-undang tersebut. Pasal 2 ayat (1) Undang-undang Perkawinan, menentukan bahwa perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya. Mengapa Undang-undang Perkawinan tidak menentukan bahwa perceraian adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan/atau kepercayaannya. Penelitian menggunakan bahan primer berupa perundang-undangan, dokumen-dokumen hukum dan putusan-putusan Pengadilan Negeri, yang berkaitan dengan perkawinan dan Perceraian menurut hukum negara dan agama Kristen. Bahan hukum sekunder berupa buku-buku dan wawancara dengan para pastor dan pendeta. Bahan-bahan hukum dianalisis secara kualitatif dengan proses berpikir deduktif. Metode penemuan hukum yang dipakai oleh hakim adalah metode argumentum a contrario, penafsiran sosiologis dan penafsiran grammatical. Tidak ada perceraian bagi pasangan suami isteri yang beragama Kristen Katolik bagi perkawinan yang ratum et consummatum, meskipun telah bercerai melalui Pengadilan Negeri, tidak dapat dilakukan perkawinan baru, walaupun dapat ditolong secara pastoral. Gereja-gereja Kristen Protestan memungkinkan adanya perceraian dan perkawinan baru.
There is Contradiction between the marriage law and religious law, especially Christian and catholic law, among others is about divorce. The marriage law article 39, 40, 41 regulate and even allow divorce to happen. The law of Christian and catholic, not only does not regulate such thing neither not allow, they even forbid such divorce. The Christian and catholic law can not accept and accept divorce even though such divorce is made by the court of law. If the marriage law give such role to a religion and/or belief in accordance to principals of Pancasila which is the guidance to the that law. Article 2 paragraph (1) of the marriage law, determine that when a marriage is legal when it is done in accordance with the person?s religious belief. Why does not the marriage law determine that the divorce is law when it is done in accordance with the person?s religious belief. The type of law study is descriptive critical doctrines. Even the law is primary law material, including regulations, documents, and public justices, related to marriage and divorce of Christians. The secondary law materials consist of books, interviews with priests, and pastoral councils. The law materials are analyzed qualitatively by descriptive thinking process.. The law method used by jugde is argumentum a contrario method, sociological and grammatical estimations. There is not disforce of Catholic-Christians spouses in ratum et consummatum marriage, even though the divorce has occurred in the public justice, the new marriage can not be carried out, even though it can do pastorally. The exception is that the cancel of marriage and engament for the sake of faith (privilegi paulinum). Protestant Christian churches enable the occurrence of divorce and permission of new marriage."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24616
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Nasution, Rumonda
"Marital property and its inheritance aspect; some factors that may deter unification efforts of Indonesian family law"
Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, 1992
346.042 NAS h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Khairuddin N.M.
Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan. Universitas Gajah Mada, 1998
176 KHA p
Buku Teks Universitas Indonesia Library