Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137388 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andika Wijaya
"Pesan herantai merupakan sejenis pesan yang menginstruksikan pembacanya untuk menyalin dan menyebarkan isi pcsan kepada orang lain. Sejak ditemukannya tcknologi pesan singkat (SMS) dan surat clektronik (E-mail), kepopuleran pesan berantai semakin meningkat. Tidak sedikit pembaca pcsan bcrantai yang terbujuk untuk melakukan tindak penerusan pesan, k valaupun isi pcsan herantai yang diterima tersebut tidak berguna atau tidak masuk akal sekalipun.
Penelitian ini membahas tenting strategi-strategi yang ditarapkan dalam berbagai pesan berantat dalam membujuk pembaca pesan untuk meneruskan pesan tersehut kepada orang lain dan persamaan-persamaan yang terdapat dalam setiap pcsan herantai. Penelitian dilakukan terhadap lima contoh pcsan herantai vang berhedalcngan menggunakan metode analisis 1vacana kritis dan analisis genre.
Hasil penelitian menunjukkan adanya penerapan bcrbagai macam strategi persuasi di dalam suatu pesan herantai dan adanya persamaan_persamaan dalam fungsi bagian-bagian teks pesan-pesan berantai yang berbeda. Hasil penclitian tersebut diharapkan dapat mcmbantu meningkatkan sikap kritis masyarakat dalam menghadapi pcsan-pesan bcrantai sebelum memutuskan untuk melakukan penerusan pcsan tersebut.

Chain message is a message that contains a request/ instruction towards the reader to copy and circulate the message. The invention of E-mail and cellular phone's short message service gives rise to the popularity of such messages among the people of 21'' century. Surprisingly, although some messages contain useless or irrational information, many people keep forwarding every chain message they have received toward their friends, relatives, or even total strangers.
This research focuses on what kind of strategies applied in the chain messages that can persuade people to do the instruction to forward the messages and whether there is any similarity between different kinds of chain messages. The research analyzed live samples from different kind, of chain message by using the method of critical discourse anztysis and genre analysis.
The result of the research indicates that there is a tendency to combine different kinds of persuasion strategies in each single chain message and there are some similarities in the function of each part of the text among different chain messages. By acknowledging the different kinds of persuasion strategies applied in chain messages and the functions of each part of the messages, it can help to improve the critical minds of the society in facing chain messages before deciding whether it is necessary to forward the messages.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13940
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Latifani Daniarsa
"Media di setiap negara Asia Tenggara beroperasi dengan cara yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor tidak terhindarkan seperti ekonomi, politik, masyarakat, dan budaya yang kemudian menciptakan tingkat kebebasan pers yang berbeda di setiap negara Asia Tenggara. Tujuan utama pada penelitian ini adalah untuk menginvestigasi strategi persuasi dalam tajuk rencana pada media berbahasa Inggris pilihan di Asia Tenggara. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menelaah struktur organisasi genre tajuk rencana The Jakarta Post (Indonesia), Bangkok Post (Thailand), dan New Straits Times (Malaysia) serta menyelisik pola pemilihan jenis attitude di tiap tiga media pilihan. Strategi persuasi yang digunakan media Asia Tenggara ini digali dengan menggunakan analisis genre (Iedema, dkk., 1994) dan appraisal, spesifiknya sistem attitude (Martin dan White, 2005). Hasil analisis menunjukkan bahwa genre yang diadopsi oleh The Jakarta Post, Bangkok Post, dan New Straits Times adalah eksposisi media (media exposition) dengan struktur organisasi teks yang melibatkan Tesis^Argumen^Penguatan Tesis. Struktur tersebut menunjukkan bahwa ketiga media cenderung eksplisit dalam menunjukkan posisi pro atau kontra terhadap sebuah isu. Sementara itu, pola pemilihan jenis attitude yang ditemukan pada ketiga media cenderung berbeda. The Jakarta Post cenderung fokus secara eksplisit menilai negatif peristiwa, benda, serta fenomena ketika membahas isu yang berkaitan dengan pemerintahan di Indonesia. Hal ini terlihat dari pola penggunaan appreciation negatif inscribe pada tajuk rencana yang mengangkat permasalahan dalam negeri. Bangkok Post cenderung melibatkan penilaian negatif implisit mengenai perilaku tokoh yang bersangkutan khususnya dari kalangan pemerintahan ketika membahas isu dalam negeri. Strategi ini ditunjukkan melalui pola penggunaan judgment negatif invoke yang ditemukan pada tajuk rencana Bangkok Post yang membahas isu domestik. New Straits Times cenderung secara implisit menilai negatif perilaku seseorang ketika membahas masalah yang berkaitan dengan ras tertentu. Hal ini terlihat dari pola penggunaan judgment negatif invoke pada teks dengan topik yang berkaitan dengan komunitas sebuah ras di Malaysia.
Media in each Southeast Asian country operates differently due to a number of factors such as economics, politics, social, and culture, which eventually lead to different levels of press freedom in each Southeast Asian country. The aim of this research is to investigate persuasion strategies in editorials of selected English-language media in Southeast Asia. To achieve this goal, the researcher examined the organizational structure of the editorial text genres of The Jakarta Post (Indonesia), Bangkok Post (Thailand), and New Straits Times (Malaysia) and examined the pattern of selecting types of attitudes in each of the three selected media. The persuasion strategies used by Southeast Asian media were explored using genre analysis for media discourse (Iedema, et al., 1994) and appraisal framework specifically the sub-system attitude (Martin dan White, 2005). The results of the analysis show that the genre adopted by The Jakarta Post, Bangkok Post, and New Straits Times is media exposition with the organizational structure involving Thesis^Argument^Reiteration of Thesis. This structure shows that the three media tend to be explicit in showing a pro or con position on an issue since they persuade the readers by focusing on explaining one point of view without offering another. Meanwhile, the patterns of choosing the type of attitude found in the three media tend to be different. The Jakarta Post tends to focus explicitly on negatively assessing events, objects and phenomena when discussing issues related to government in Indonesia. This can be seen from the pattern of using negative inscribed appreciation in editorials that discuss domestic problems. The Bangkok Post tends to involve implicit negative judgments regarding the behavior of actors involved, especially from the government when discussing domestic issues. This strategy is demonstrated through the pattern of using invoked negative judgment found in Bangkok Post editorials discussing issues within the country. The New Straits Times tends to implicitly judge someone's behavior negatively when discussing issues related to certain race. This can be seen from the pattern of using invoked negative judgment in texts with topics related to a community of a race in Malaysia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuri Aprillia Ramadhona
"ABSTRAK
Wacana persuasi muncul tak hanya dalam komunikasi lisan tetapi juga tulisan.
Dalam perkembangannya, wacana persuasi terdapat juga dalam karya-karya sastra
seperti novel yang menitikberatkan elemen persuasi dalam alur cerita. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis wacana persuasi yang terdapat dalam novel The
Alchemist karya Paolo Coelho. Novel ini mengisahkan tentang seorang
penggembala domba bernama Santiago yang sering dipersuasi untuk terus
meneruskan perjalanannya menuju Mesir demi menemukan harta karun di sekitar
Piramida yang pernah berulang kali hadir dalam mimpinya. Lebih khususnya,
penelitian ini akan meneliti strategi persuasi yang dipraktikkan oleh para tokoh
pemersuasi, relasi kuasa masing-masing tokoh dengan Santiago, dan identitas
tokoh Santiago dalam keseluruhan wacana persuasi. Penelitian ini adalah
penelitian berbasis Analisis Wacana Kritis (AWK) dari Norman Fairclough yang
diikuti oleh teori persuasi dari Ehninger, Monroe, dan Gronbeck. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa terdapat strategi persuasi dan relasi kuasa yang berbedabeda
yang digunakan oleh para tokoh pemersuasi. Tokoh Santiago pun
ditokohkan pengarang sebagai tokoh yang inferior dalam keseluruhan data. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memperkaya penelitian dalam karya fiksi yang
berbasis AWK dan berguna untuk mendalami kajian ilmu komunikasi, khususnya
persuasi, secara lebih mendalam.

ABSTRACT
Discourses of persuasion are issued not only in spoken but also written means of
communication. Nowadays, such discourses are discovered in a number of
fictional works like novel, whose narration focuses on persuasion theme. The aim
of this research is to analyze discourse of persuasion issued in The Alchemist, a
novel by a well-known author Paolo Coelho. The novel provides a story about a
shepherd named Santiago, who is frequently persuaded to continue his journey to
Egypt in order to discover treasure nearby the Pyramid that has been recurrently
appeared in his dream. This research is specifically purposed to examine three
points; strategies of persuasion practiced by persuaders in the narrative; power
relations among characters; and Santiago?s identity in the whole persuasive
discourse. The research uses Critical Discourse Analysis (CDA) method proposed
by Norman Fairclough and persuasion theory from Ehninger, Monroe, and
Gronbeck. The result of this study shows that there is variation in the use of
persuasion strategies and the construction of power relation imposed to Santiago.
Moreover, Santiago is also known to be depicted as an inferior character
throughout the discourse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43841
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kussusilowati Trihandayani
"Dalam pasar persaingan bebas, merek lokal bersaing ketat dengan merek global. Pembangunan merek global memiliki keunggulan utama yaitu economies of scale, khususnya dalam iklan dan promosi, public relations, kemasan, dan kegiatan-kegiatan pemasaran lainnya. Dengan menggunakan satu wajah tunggal perusahaan atau produk, keputusan-keputusan desain menjadi lebih mudah dan lebih hemat dalam produksi, penelitian, dan pengembangan. Sedangkan keunggulan pembangunan merek lokal mempunyai kebebasan untuk mengembangkan nama-nama merek, unsur-unsur visual, asosiasi untuk masing-masing konsumen, dan memproduksinya secara lokal. Salah satu cara membangun merek suatu produk untuk memenangkan persaingan adalah dengan beriklan.
Dalam tesis ini, penulis menganalisis makna tanda dalam iklan merek lokal dan global, dan strategi penyusunan pesan iklan merek lokal dan merek global. Iklan yang digunakan adalah iklan kosmetik Sariayu versi Kharisma Jogja dan versi Bunga Khatulistiwa dan iklan kosmetik Revlon versi Animal Instinct dan versi James Bond 007.
Penelitian deskriptif ini bersifat kualitatif dengan menggunakan teknik analisis semiotik-Dalam melakukan analisis semiotik, penulis menggunakan konsep strategi penyusunan pesan iklan dari Philip Kotler. Untuk itu penulis menggabungkan konsep analisis semiotika iklan dari Roland Barthes dengan konsep elemen-elemen iklan dari Gilson dan Berkman serta konsep signeme non verbal dari Arthur Asa Berger. Selain itu, penulis juga menggunakan konsep teknik pengambilan gambar dari Arthur Asa Berger.
Paduan antara konsep-konsep tersebut menghasilkan rumusan baru yang dikemukakan oleh penulis, yaitu Analisis Semiotika Iklan Kosmetik Terpadu yang mangandung unsur (1) pesan linguistik: a. headline, subhead, body copy, slogan, (2) pesan ikonik terkodekan: a. gaya rambut, b. struktur wajah, c. ekspresi wajah, d. tata rias, e. desain iklan, f warna, (3) pesan ikonik tak dikodekan: a. gaya rambut, b. struktur wajah, c. ekspresi wajah, d. tata rias, e. desain iklan, f. warna, (4) teknik pengambilan gambar.
Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa makna tanda iklan kosmetik merek lokal lebih menonjolkan unsur-unsur tradisional dan potensi yang dimiliki oleh Indonesia. Sedangkan iklan merek global lebih menonjolkan hal-hal yang sifatnya universal dan trend dunia. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa strategi penyusunan pesan iklan kosmetik lokal dan global adalah: (1) Menggunakan gaya citra (image), (2) menggunakan pendekatan seksual dan emosional, (3) menggunakan beberapa kata asing, (4) menggunakan model wanita cantik, (5) menggunakan teknik pengambilan gambar secara close up.
Dan hasil analisis, penulis mencoba memberikan beberapa rekomendasi praktis, yaitu (1) Iklan merek lokal dapat tetap menonjolkan unsur-unsur tradisional dan potensi yang dimiliki oleh Indonesia, sedangkan iklan merek global sebaiknya menyesuaikan isi pesan dengan budaya Indonesia, agar tercipta kedekatan dengan konsumen. (2) desain iklan dibuat menarik dan unik, (3) teknik pengambilan gambar dibuat secara close up yang melambangkan keintiman antara model dengan pembaca. Sedangkan rekomendasi akademisnya adalah dibuat penelitian lanjutan yang menggali seberapa efektif strategi penyusunan pesan iklan kosmetik terpadu bagi khalayak, karena berhasil tidaknya suatu kampanye iklan adalah bila iklan tersebut berpengaruh terhadap khalayak."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T12401
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gumgum Gumelar Fajar Rakhman
"Persuasi adalah usaha penyampai pesan agar penerima pesan berespon sesuai dengan tujuannya. Usaha ini dilakukan di hampir semua bidang kehidupan. Orang tua mempersuasi anak, guru mempersuasi murid, politikus mempersuasi konstituennya dan produsen mempersuasi konsumennya.Luasnya bidang cakupan persuasi mendorong munculnya berbagai penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi keberhasilan persuasi. Sejauh ini, kebanyakan penelitian berpusat pada faktor yang mempengaruhi keberhasilan persuasi yang bersifat argumentatif.Karena penelitian-penelitian itu tidak membawa hasil yang memuaskan, timbullah usaha untuk meneliti efektivitas pesan yang bukan bersifat argumentatif, melainkan bersifat naratif. Pesan naratif ternyata mengurangi kecenderungan penerima pesan untuk memberikan argumen tandingan, karena pesan naratif membuat penerima pesan hanyut dalam alur cerita.Disertasi ini menguraikan hasil penelitian yang dilakukan dengan metode eksperimen dalam konteks perilaku ramah lingkungan. Ditemukan bahwa persuasi naratif terbukti lebih efektif dibandingkan dengan persuasi argumentatif. Selanjutnya juga ditemukan bahwa pesan naratif yang dibingkai dengan risiko kerugian individual ternyata lebih efektif daripada pesan yang dibingkai dengan risiko kerusakan lingkungan.

Persuasion is an attempt to delivers message so the receiver able to respond accordingly. This purpose exists in all of our life aspect. Parents persuade their child, teacher persuade their student, politician persuade their constituent and producer do it as well to their consumers. The breadth of this field encourages many studies about factors that influenced the effectiveness of persuasion process.So far, most of the existing studies focused on factors that influenced to the effectiveness of persuasion with an argumentative type. However, due to unsatisfying results made from these previous studies, there is an attempt, which instead focused on the persuasion with argumentative type, it is focused on a narrative persuasion type. Narrative message type is apparently reduced the receiver tendency to give a counter argument by made them transported into the plot of a story.This research outlined findings through an experimental method with the pro environmental behaviour as its context. It was found that narrative persuasion type significantly effective compared to the argumentative type. Further, it was also proved that a narrative message type which is framed by an individual lost risk was likely more effective compare to a message which framed by an environmental lost scenario.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
D2342
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hodijah
"Komunikasi ayah dan anak merupakan bentuk relasi sepanjang hidup. Dalam keluarga, ayah memegang peran penting dalam pembentukan kepribadian anak. Ayahku (Bukan) Pembohong karangan Tere-Liye merupakan salah satu karya sastra yang memuat kedekatan hubungan ayah terhadap anak melalui wacana persuasif. Skripsi ini secara khusus membahas strategi persuasi yang digunakan tokoh Ayah terhadap Dam, sejak kecil hingga dewasa, melalui dongeng dan percakapan. Penelitian kualitatif ini menggunakan model analisis wacana kritis Norman Fairclough yang dihubungkan dengan teori persuasi Ehninger, Monroe, dan Gronbeck. Hasil penelitian tahapan persuasif yang dibangun melalui percakapan menampilkan perubahan relasi kuasa dan pembentukan identitas tokoh ayah dan anak sepanjang cerita.

Communication between father and son is a long-life relationship. In a family, a father holds a significant role in his children's character building. Ayahku (Bukan) Pembohong written by Tere-Liye is one of many novels that show father and children relationship by using persuasive discourse. The focus of this study is the persuasion strategies that the Father applies to Dam, since Dam was still child until he becomes an adults, especially by usinng tales and conversations. This qualitative research uses critical discourse analysis model from Norman Fairclough's theory that related to Ehninger. Monroe, and Gronbeck's persuasion theory. The result of the persuasive stage applied in the story shows the changing of power relation and the building of the father and the son's character all along the storyline.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munawar Holil
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas teks Wawacan Samun (WS) yang terkandung dalam
naskah berbahasa Sunda dan ber-genre wawacan. Tujuan penelitian adalah
menyajikan suntingan teks dan terjemahan teks WS dalam bahasa Indonesia,
mengetahui perbedaan teks yang diproduksi di skriptorium pesantren dan
kabupaten, serta menunjukkan tegangan antara konvensi dan kreasi dalam teks.
Untuk mencapai tujuan itu digunakan teori filologi dan sastra. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari lima naskah yang mengandung teks WS terdapat dua
versi cerita, yaitu versi skriptorium pesantren dan versi skriptorium kabupaten.
Naskah yang diproduksi di skriptorium pesantren dan kabupaten memperlihatkan
penggunaan bahasa dan tema cerita yang berbeda. Naskah pesantren banyak
menggunakan ungkapan dan peribahasa serta interferensi kata-kata yang berasal
dari bahasa Arab, sedangkan naskah dari kabupaten menggunakan gaya bahasa
langsung tanpa menggunakan ungkapan dan peribahasa serta dominan dengan
interferensi kata-kata yang berasal dari bahasa Melayu. Dalam hal tema, naskah
pesantren mengandung tema cerita: ?upaya menyebarkan agama Islam? atau
?proses Islamisasi?, sedangkan naskah kabupaten bertema ?kebaikan, kesabaran,
dan kerja keras merupakan sifat dan sikap yang harus dimiliki oleh seorang calon
pemimpin?. Dalam hal tegangan antara konvensi dan kreasi tampak bahwa para
penyalin teks WS masih mengikuti konvensi penulisan metrum pupuh yang
konvensional walaupun banyak ditemukan kekeliruan. Kreasi yang dilakukan para
penyalin teks WS difokuskan dalam penggarapan aspek naratif. Suntingan teks
dan terjemahan menggunakan versi pesantren yang diwakili naskah SD 26.

ABSTRACT
This research analyses Wawacan Samun (WS) texts in Sundanese manuscripts
with wawacan genre. This research aims at presenting WS text editions and their
translations in Indonesian Language, acknowledges the text differences produced
in pesantren (an Islamic institution whose students live in the boarding school
system) scriptorium and kabupaten (district) scriptorium, and shows the tense
between convention and creation in the texts. To achieve this objective, philology
and literary theories were used. The research found out that out of five WS
manuscripts there are two story versions, i.e. pesantren scriptorium and kabupaten
scriptorium. The texts produced in pesantren scriptorium and kabupaten
scriptorium show the different languages and story themes. The pesantren
manuscript mostly uses expressions, proverbs, and the interference of words
derived from Arabic Language, while the kabupaten manuscript uses a direct
language style without using expressions and proverbs as well as being dominated
with interference words derived from Malay Language. In term of the theme, the
pesantren manuscript illustrates: ?the efforts to propagate Islam? or ?an
Islamization process?; meanwhile, the kabupaten manuscript has the themes of
?good deeds, patience, hard working as the attribute to be possessed by a to-be
leader?. In term of the tense between convention and creation, it is clearly seen
that the editors of WS texts still follow the conventional pupuh metrum writing
with many errors found. The creation done by WS text editors is focused on
narrative aspects. The editions and translations use the pesantren version
represented by SD 26"
2016
D2237
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Mulyana
"ABSTRAK
Iklan merupakan unsur yang penting dalam meningkatkan penjualan suatu produk. Melalui ikian produk dikomunikasikan kepada khalayak, sekaligus bujukan dan rayuan untuk membeli produk secara tersirat maupun tersurat.
Pesan iklan dirancang dengan menampilkan rangkaian tanda dan simbol verbal dan nonverbal untuk membentuk makna kepada sasaran. Dari rangkaian tanda dan simbol tampil, pesan ikian tidak lagi hanya sekedar memberi inforniasi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan, tetapi pesan diarahkan untuk mempersuasi khalayak secara langsung maupun tidak langsung, melalui pesan yang menghibur, atau dengan acuan psikografis konsumen, terutama iklan televisi, dengan kelebihan teknologinya yang dapat menyampaikan pesan secara audiovisual, sehingga dapat menciptakan "realita televisi".
Terlihat bahwa iklan televisi sangat potensial dalam menciptakan iklan-iklan yang ekspresif sehingga menimbulkan impresi sekaligus mempersuasi khalayak. Jadi dapat dikatakan bahwa semua iklan persuasif, di samping informatif. Namun seringkali sifat informatifnya menjadi minim, karena lebih dominan persuasifnya.
Ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak yang dapat diakibatkannya terhadap (talon) konsumen, antara lain pengaruh iklan seperti itu akan menciptakan "kebutuhan yang diciptakan", artinya konsumen membeli suatu produk bukan karena memang membutuhkannya, tetapi karena pengaruh pesan iklan, dan dianggap dapat menigkatkan kcnsumerisme.
Beranjak dari hal di atas, penelitian ini mencoba meneliti bagaimana tanda dan simbol dimaknakan dalam iklan di televisi untuk mengesankan dan mempersuasi pemirsa. Pesan dibagi dalam empat kategori, yaitu isi, struktur, format dan daya tarik (appeals). Pembahasan dilakukan dengan memberi interpretasi masing-mas ing kategori .
Pengkategorian dilakukan dengan pendekatan metode analisis isi, selanjutnya berdasarkan data kuantitatif dilakukan deskriptif-analitis yang bersifat kualitatif terhadap pesan iklan di televisi, didasarkan pada tekstual dan kontekstual. Penentuan RCTI sebagai bahan penelitian dilakukan secara purposif, karena RCTI sampai sekarang merupakan stasiun televisi. yang paling banyak mendapatkan porsi periklanan nasional, sehingga dianggap dapat mewakili stasiun televisi lainnya. Adapun pemilihan waktu tayangan prima (prime-time, 19.00-22.00 WIB) dengan pertimbangan bahwa pada waktu tersebut merupakan waktu di mana televisi paling banyak ditonton pemirsa. Teori yang melandasi penelitian ini adalah teori tentang tanda dan makna (theories sign and meaning), yang dikembangkan berdasarkan pemikiran dari Ferdinand de Saussure dan -Charles Fierce. Teori ini digunakan sebagai landasan teoritis yang menjadi sandaran berpikir dalam memahami tanda dan makna dalam iklan. Sedangkan analisis dan interpretasi mengacu pada aspek semiotik dalam melihat tanda sebagai fungsi dan hubungannya dengan tanda-tanda lain yang berkaitan dengan signifikasi. Tanda yang merupakan perlambangan yang mewakili sesuatu dalam iklan. Berdasar pada teori tersebut muncul beberapa pertanyaan penelitian: bagaimana simbol dan tanda membentuk kesan yang persuasif dalam iklan di televisi, apakah ada perbedaan penggunaanya untuk produk-produk tertentu, dan kecenderungan apa yang tampak dalam iklan televisi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanda dan simbol yang digunakan merupakan komunikasi simbolik yang akrab dengan khalayak sasaran, yang dikembangkan dan dimanipulasi untuk mengesankan makna tertentu mengenai suatu produk; terdapat perbedaan penggunaan tanda dan simbol untuk jenis produk yang berbeda. Jenis produk kategori barang tidak tahan lama, terutama consumer goods atau mass product cenderung menggunakan pendekatan fisik produk, sementara jenis produk yang masuk kategori barang tahan lama dan jasa atau industrial product cenderung menggunakan pendekatan terhadap citra yang terkait dengan produk.
Kesimpulan dari hasil analisis menunjukkan bahwa televisi sebagai media beriklan menentukan kemasan pesan iklan, sehingga dalam iklan televisi terlihat kecenderungan penggunaan sistem kode non verbal dibanding verbal.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyan Sasangka
"Analisis Framing dalam artikel “Efek Berantai Kenaikan BBM”, betujuan untuk menelaah atau memahami lebih dalam pesan yang ingin disampaikan dalam suatu artikel. Artikel ini menggambarkan permasalahan yang sering terjadi di Indonesia, yaitu kenaikan Bahan Bakar Minyak. Efek yang ditimbulkan tidak hanya satu, melainkan juga akan berhubungan dengan seluruh elemen masyarakat luas. Pemicu utama yaitu kondisi ekonomi masyarakat Indonesia yang belum merata, menyebabkan permasalahan ini menjadi permasalahan yang rumit untuk diselesaikan. Framing artikel tersebut menggunakan model framing Gerald M. Kosicki dan Zhongdan Pan. Model framing tersebut, menganalisis kata perkata maupun kalimat perkalimat secara detail. Sehingga pemahaman akan artikel bisa ditelaah dan lebih bisa dipahami secara mendalam.

Framing Analysis in article “Chain Effect of Fuel Ascention” purpose for understanding some messages inside the article. This article describe some issues that always happened in Indonesia, it is ascention fuel. The effects not only one, but also connected with all over citizen. The main cause is low economy condition in Indonesia that made the problems more complicated. This article use framing Gerald M. Kosicki and Zhongdan Pan model. This model was analyzing the detail of every word and every sentences. Therefore, reader can be more understanding.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andriadi
"ABSTRAK
Degradasi apresiasi terhadap film Western mutakhir melatarbelakangi penelitian ini. Para produser film mencoba merevitalisasi elemen film Western agar menghasilkan karya yang lebih menarik dengan atmosfer yang berbeda. Penelitian ini menelaah invensi dan interaksi budaya melalui eksplorasi unsur-unsur eksternal yang menyebabkan perubahan pada formula genre Western dalam film Wild Wild West (1999) dan Django Unchained (2012). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi pembalikan tipe struktur estetika dalam kedua film tersebut. Pertama, latar karya menunjukkan ruang yang semakin modern dan cenderung mengurangi ruang kebudayaan liar; kedua, ikon persenjataan dan transportasi yang digunakan oleh para tokoh semakin modern; ketiga, tokoh hero yang ditampilkan semakin marjinal; keempat, ide cerita semakin variatif dan dinamis; kelima, situasi dan pola tindakan yang disuguhkan menunjukkan formula kekerasan yang semakin brutal. Evolusi yang terjadi pada kedua film teranalisis dipengaruhi oleh politisasi produksi, perubahan jaman, dan perubahan selera penonton/masyarakat."
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
400 JIKKT 4:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>