Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146106 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adhika Irlang Suwiryo
"Komunikasi merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Melalui komunikasi, setiap maksud dapat disampaikan meskipun dengan cara yang tidak sama bagi setiap penutur. Dalam setiap tuturan terkandung berbagai makna, tergantung kebutuhan dari penutur. Salah satu makna yang dituturkan adalah makna perintah. Seiring berkembangnya bahasa, makna perintah tidak lagi hanya disampaikan melalui intonasi imperatif. Tuturan bermakna perintah dapat pula disampaikan dengan dua intonasi lainnya, yaitu intonasi deklaratif dan intonasi interogatif. Pemilihan atas intonasi yang berbeda menjadi ketergantungan pada siapa penutur dan siapa mitra tutur yang terdapat dalam konteks. Sumber data penelitian ini adalah empat episode komedi situasi Office Boy (KSOB) yang ditayangkan oleh Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan bentuk tuturan bermakna perintah yang terdapat dalam keempat episode tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik rekam. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, didapatkan berbagai jenis tuturan bermakna perintah berdasarkan intonasi yang berbeda. Jenis tuturan bermakna perintah berdasarkan intonasi imperatif terdapat sembilan jenis, yaitu perintah biasa, permintaan, larangan, ajakan, panggilan, saran, penawaran, persilaan, dan dorongan semangat. Jenis tuturan bermakna perintah berdasarkan intonasi deklaratif terbagi atas empat jenis, yaitu perintah biasa, ajakan, permintaan, dan larangan. Kemudian, jenis tuturan bermakna perintah berdasarkan intonasi interogatif terdapat tiga jenis, yaitu perintah biasa, permintaan, dan penawaran"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10743
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia, 2014
499.221 PRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Hayati
"Kata hai tidak hanya dapat digunakan dengan tujuan memberi respon terhadap pertanyaan yang diajukan oleh lawan bicara, tapi juga memiliki beberapa tujuan penggunaan lain yang berbeda sesuai dengan konteks saat kata hai tersebut digunakan. Skripsi ini membahas tujuan penggunaan kata hai yang terdapat dalam komik Kobo-Chan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa mahasiswa pemelajar bahasa Jepang agar lebih memahami tujuan penggunaan kata hai dalam percakapan dalam bahasa Jepang untuk lebih meningkatkan kemahiran berbahasa Jepang.

Hai is not only can be used in response to questions to signal agreement or assent, but also can be used in other situation depended on the contexts. The focus of this study is about the goal of hai using which used in Kobo-Chan comics. This research is qualitative descriptive interpretive. The research suggest that student who learn Japanese language should be more understand about the goal of hai using in conversation, so they can improve their skillful in Japanese language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13712
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Letriana Cesaria
"Skripsi merupakan sebuah penelitian tentang kategori aspek dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk melihat kemunculan/ketidakmunculan penanda aspek dalam kalimat pasif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku pelajaran Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas XII yang ditulis oleh Alex Suryanto, dkk. dan diterbitkan oleh ESIS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode simak dan teknik sadap. Melalui penelitian ini diketahui bahwa setiap kalimat tidak dapat dilepaskan dari aspek. Penafsiran yang berbeda-beda akan timbul pada kalimat pasif jika tidak ada penanda aspek. Penanda aspek dapat membantu pembaca untuk memahami konteks kalimat, apakah suatu peristiwa pada konteks kalimat itu akan terjadi, sudah terjadi, atau sedang terjadi. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan penanda waktu sering muncul dalam kalimat terjadi. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukan penanda waktu sering muncul dalam kalimat beraspek/tidak beraspek."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10811
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia, 2014
499.221 BAH
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 2012
499.221 PRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Rahmila Fahmi
"Kartun-kartun yang dimuat di media cetak, khususnya koran, biasanya mengungkap tema yang dekat dengan kehidupan masyarakat. Kartun tidakhanya terdiri dari unsur gambar saja, namun juga memiliki unsur bahasa. Bahasa di dalam kartun dapat diteliti secara liunguistis, salah satunya melalui pragmatik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek-aspek pragmatik yang cenderung digunakan kartunis di dalam kartun yang diciptakannya. Aspek-aspek tersebut adalah praanggapan, implikatur, pertuturan, dan dunia kemungkinan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan kartun dengan konteks di luar bahasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan teknik sadap. Data penelitian diambil dari kartun Timun yang terbit setiap hari Minggu di koran Kompas. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, aspek pragmatik yang cenderung digunakan kartunis adalah praanggapan. Dari 13 kartun Timun, terdapat 9 kartun yang menandung praanggapan. Aspek pragmatik yang berikutnya adalah implikatur. Implikatur yang terdapat dalam kartun Timun muncul secara tersirat melalui ujaran para tokohnya. Sementara itu, dunia kemungkinan terlihat dari gambar-gambar yang karyunis ciptakan. Apa yang digambar kartunis mustahil terjadi dalam dunia nyata, seperti ayam yang berbicara kepada manusia. Hubungan kartun dengan konteks di luar bahasa diperlihatkan kartunis melalui gambar dan penggunaan kata-kata tertentu di dalam ujaran tokoh. Melalui gambar dan ujaran para tokoh terlihat bahwa kartunis menggunakan peristiwa aktual yang terjadi pada saat kartun tersebut diterbitkan. Oleh karena itu, dalam memahami kartun Timun, pembaca harus mengetahui peristiwa, konteks, dan waktu yang melatarbelakangi cerita dalam kartun."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10943
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Hakim
"Penelitian ini merupakan penelitian tentang penggunaan afiks bahasa Indonesia yang bergabung dengan kata dalam bahasa Inggris, Penelitian ini dilakukan untuk mencari jenis afiks, perubahan kelas kata, dan proses morfofonemik yang terdapat dalam majalah teknologi informasi. Dalam penelitian ini, penulis ingin melihat apakah penggunaan afiks bahasa Indonesia yang bergabung dengan kata dalam bahasa Inggris sama dengan penggunaan afiks bahasa Indonesia dalam wacana berbahasa Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simak. Metode yang digunakan dilakukan dengan cara tenik sadap. Teknik ini dilakukan dengan cara menyadap penggunaan bahasa dalam majalah teknologi informasi PC Media. Penulis menemukan tiga jenis afiks yang terdapat dalam data, yaitu prefiks, sufiks, dan kombinasi afiks. Selain itu, ditemukan pula prefiks me (N)- yang bergabung dengan partikel -nya. Setelah mengalami afiksasi, kata berbahasa Inggris yang penulis analisis ada yang mengalami perubahan dan ada yang tidak. Perubahan kelas kata yang terjadi adalah perubahan dari verba (V) menjadi nomina (n) dan nomina (n) menjadi verba (v) sedangan proses yang tidak mengalami perubahan adalah verba (v) tetap menjadi (v) dan nomina (n) tetap menjadi nomina (n). Selain itu, penulis menemukan bahwa afiks mem- hanya dapat bergabung dengan kata berbahasa Inggris yang berkategori nomina (n). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada dua proses perubahan morfofonemik yang terdapat dalam data, yaitu proses penambahan fonem dan proses penghilangan fonem. Berdasarkan hasil analisis data, penulis melihat bahwa proses afiksasi dapat dimasukkan ke dalam proses pemadanan sebagai salah satu bagian dari proses penyerapan"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10772
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Ayu Poernamaningrum
"Mengenai proposisi dan argumen dalam iklan kecantikan di tabloid Nova. Penelitian ini bertujuan untuk mengurai konsep yang diacu dan menguraikan unsur-unsur yang dominan melalui deskripsi representamen..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10783
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Khairunisah
"Dalam skripsi ini dibahas mengenai metafora apa saja yang merujuk pada istilah seksual, bentuk metafora yang ditemukan, serta hubungan ranah sumber dan ranah sasaran. Dalam skripsi ini yang dianalisis adalah metafora istilah seksual yang ditemukan dalam headline surat kabar Lampu Merah periode September 2007-Februari 2008. Dalam menganalisis metafora yang ditemukan dalam headline Lampu Merah, penulis menggunakan teori semantik, teori yang dikemukakan oleh Knowles dan Moon (2006), Lokoff dan Johnson (1980) (1993), serta Siregar (2004). Lakoff dan Johnson mengemukakan bahwa metafora tidak hanya persoalan bahasa, tetapi juga sebagai suatu perilaku bahasa yang berhubungan dengan pikiran atau cara berpikir manuasia (konseptual). Metafora dapat dilihat sebagai pemetaan dasar dari sebuah pengalaman di satu ranah untuk sebuah pengalaman di ranah yang lain. Dengan demikian, metafora bekerja diantara dua ranah, yaitu ranah sumber dan ranah sasaran. Penulis memanfaatkan tabel yang dibuat oleh Siregar (2004) untuk melihat hubungan antara ranah sumber dengan ranah sasaran. Hubungan tersebut berupa perbandingan antara kata metafora dalam ranah sasaran dengan ranah target. Perbandingan ini dapat dilihat dari subjek, objek, dan alat yang digunakan dalam melakukan suatu perbuatan. Melalui teori pemetaan konseptual ini, dapat terlihat bahwa penulis berita memanfaatkan berbagai ranah untuk mengungkapkan istilah seksual. Beberapa verba yang mempunyai kesamaan konsep dengan persetubuhan ternyata termasuk dalam suatu ranah sehingga dibuat penamaan SEKSUAL sebagai PERTANIAN, UTANG, PEMAKAIAN, KEHIDUPAN HEWAN, HEWAN, ALAT, PERUBAHAN BENTUK, SAMBUNGAN, PERPUTARAN, GESEKAN, PRODUKSI, PEMBUNUHAN, LUBANG, PEMASUKAN, BENTUK, PINJAMAN, PANAS, SENTUHAN, KETIDAKAKTIFAN, MAKANAN, TINDAKAN, KELEZATAN, dan PENCURIAN."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11085
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>