Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66906 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdullah Mubarok
"Setiap tarikat mempunyai berbagai tata cara peribadatan, teknik spiritual dan latihan-latihan rohani, seperti zikir, suluk atau menyepi, dan lain-lain. Di dalam tarikat Naqsyabandiyah Haqqani terdapat suatu latihan untuk mencapai kedekatan diri dan persatuan dengan Tuhan, yaitu meditasi sufistik yang merupakan suatu latihan konsentrasi untuk menghadirkan seorang syekh ke dalam diri orang yang melakukan meditasi. Meditasi sufistik membutuhkan suatu perantara untuk meraih cinta Ilahi. Pengikut tarikat mempercayai guru-guru besar mereka merupakan penghubung tersebut. Guru-guru mereka dipercayai merupakan para wali AIlah (kekasih Allah). Seseorang yang berhasil menguasai meditasi sufistik dipercaya dapat melakukan penyembuhan spiritual, karena ia telah mendapatkan akses pada kekuatan rohani dan jasmani. Mereka menjadikan penyembuhan spiritiual sebagai pelengkap penyembuhan kesehatan. Akan tetapi, penyembuhan spiritual ini sering diabaikan oleh ilmu kedokteran modern, sekalipun penyembuhan spiritual ini sudah lama diterapkan oleh tarikat ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choiriyah
"Skripsi ini membahas tentang tari Sema yang terdapat dalam praktik zikir khatam khawajagan pada Tarikat Naqsyabandiyah Haqqani. Yang kemudian menjadi pertanyaan, rahasia apa yang tersirat dalam tari mistis Sema dalam kaitannya sebagai metode zikir? Metode penelitian yang digunakan adalah metode participant observer, yakni penulis meneliti dan mengikuti zikir pada Tarikat Naqsyabandiyah Haqqani yang terletak di wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pemilihan data ini terkait dengan rekomendasi dari Presiden Haqqani Sufi Institute of Indonesia, Arief Hamdani. Untuk menunjang penelitian, penulis juga memperkaya dengan studi pustaka. Untuk kebutuhan analisis, penulis menggunakan teori yang diterapkan oleh Annemarie Schimmel yang dalam karyanya banyak membahas tentang Jalaluddin Rumi dan tari Sema. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tari Sema merupakan tari mistis yang dipraktikkan di zawiyah Tarikat Naqsyabandiyah Haqqani sebagai wujud dari rasa cintanya terhadap Rumi. Tujuan akhir dari tari mistis ini adalah untuk memperoleh puncak ekstase dalam zikirnya, sebagai sarana untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada Tuhan hingga memperoleh kepuasan lahir dan batin.

The focus of this study is about the mystical dance of Sema that used in practices of zikir khatam khawajagan on Tarikat Naqsyabandiyah Haqqani. It becomes a question, what is the secrets beyond mistical dance of Sema related as zikir method? The research_s method that writer used is a method of participant observer, that the writer investigated and joint in to their zikir at zawiyah Tarikat Naqsyabandiyah Haqqani which was located at Kebayoran Baru, South Jakarta. This data collection related to recommendation from Presiden Haqqani Sufi Institute of Indonesia, named Arief Hamdani. To support this study, the writer also enriched the data with literature study. To analyse the study, the writer used an analysis theory used by Annemarie Schimmel that most of her works discussed about Jalauddin Rumi and sema dance. The result of this research concludes that Sema dance is a mystical dance that was practiced at Tarikat Naqsyabandiyah Haqqani_s zawiyah as their loves to Jalaluddin Rumi. The final purpose of this mystical dance is to get a peak ecstasy in their zikir, as one of zikir method to get closer to God until they get the physical and spiritual satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13202
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lathif Purwa Atmaja
"Tasawuf menjadi faktor utama dalam Islamisasi secara masif di Nusantara sekitar abad ke-12 M. Di Pulau Jawa, tasawuf juga sebagai fondasi tergerusnya hegemoni agama Hindu-Budha yang pada saat itu dipegang oleh Majapahit. Ajaran tasawuf dengan organisasi tarikatnya menjadi semakin kokoh dan beradaptasi dengan kebudayaan Nusantara.
Keberhasilan tasawuf dalam periode awal Islamisasi diteruskan oleh salah seorang sufi dari Nusantara, yaitu Ahmad Khatib Sambas (w. 1878 M), yang dibuktikan dengan mengembangkan sebuah tarikat baru yang bernama tarikat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Suburnya pengaruh tarikat ini di Nusantara membawanya ke Pondok Pesantren An-Nawawi yang terletak di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Penelitian ini mendeskripsikan sejarah tarikat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren An-Nawawi, ajaran yang terdapat di dalamnya, dan pengaruhnya bagi masyarakat di sekitar lokasi tersebut. Analisis penelitian ini diperoleh dengan kajian pustaka dan metode kualitatif, dengan menggunakan teori tasawuf, tarikat, dan gerakan sosial, serta mengkorelasikannya dengan fakta dan fenomena di lapangan. Dengan wawancara dan berpartisipasi aktif selama tiga bulan dalam setiap kegiatan tarikat di pondok pesantren tersebut, merupakan upaya untuk mendukung metodologi dan memperoleh tujuan dalam penelitian ini.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tarikat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren An-Nawawi menjadi pusat perkembangan tarikat di Kabupaten Purworejo dan wilayah sekitarnya. Selain itu, tarikat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan masyarakat Kabupaten Purworejo di bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, dan agama.

Tasawuf becomes the main factor in massively spreading of Islam in Indonesia in the 12th century. In Java, tasawuf also acts as a foundation of decreasing Hindu and Buddha‟s hegemony as majority‟s religion in Majapahit Kingdom. Tasawuf brings its own color for Islam in Nusantara. The values of society tradition influenced by Hindu-Buddha absorbed in tasawuf, so it has a syncretic characteristic. Tasawuf helps the tariqa organization stronger and adapts with local cultures.
The succeeded of tasawuf in the early period of Islamization was continued by a sufi from Nusantara who was Ahmad Khatib Sambas (d. 1878). It was proved by developing of a new tariqa called Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. The influence brought to Pondok Pesantren An-Nawawi located in Purworejo Regency, Central Java.
The research describes the history of Qadiriyah wa Naqsyabandiyah in Pondok Pesantren An-Nawawi with all aspects and its influences toward society. Using tasawuf‟s, tariqa‟s, and social movement‟s theories it was explained the corelation with actual condition by doing qualitative study with Qadiriyah wa Naqsyabandiyah‟s participants within three months, including participation in tariqa activities.
The result shows this order becomes a center of the tariqa development in Purworejo Regency and around. This tariqa has a big influence for Purworejo Regency society in economic, social, politic, cultural, and religious aspect as well.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yon Machmudi
"
ABSTRAK
Tarikat Qadiriah wan Nagsyabandiah, disingkat TQN, didirikan oleh Syekh Ahmad Khatib Sambas pada abad ke-19 M. Awal penyebaran tarikat ini berpusat di Makkah, tetapi sejak abad ke-20 M ketika terjadi penyerbuan tentara Abdul Aziz yang beraliran wahabi dan anti tarikat, pusat penyebaran tarikat ini tidak lagi di Mekkah. Pusat penyebaran tarikat kemudian bergeser ke Indonesia.
Dalam sebuah tarikat terdapat pemimpin tertinggi yang disebut mursyid. Mursyid ini memegang kekuasaan tertinggi dalam tarikat. Di Jombang, TQN yang dipimpin oleh Kyai Dhimyati ini mempunyai ciri-ciri kepemimpinan. Pertama, rekruitmen dan suksesi kepemimpinan tidak lagi bersifat tertutup dan menjadi otoritas mutlak mursyid, suksesi kepemimpinan telah bergeser pada pemilihan mursyid dengan Cara musyawarah, hanya saja faktor keturunan atau geneologi masih tetap mendominasi. Kedua, mempunyai efektifitas dan otoritas kepemimpinan yang masih sangat kuat dan tidak tergoyahkan. Ketiga, mempunyai pengaruh wilayah kepemimpinan yang terbatas tetapi memiliki wilayah penyebaran yang relatif luas dan tidak terbatas.
Itulah sebuah kepemimpinan yang berlaku pada masyarakat tarikat dengan mursyid sebagai pemimpin tertinggi. Kalau pemimpin informal Islam lainnya telah mengalami pergeseran dan pemudaran otoritas kepemimpinan maka untuk mursyid sebagai pemimpin informal masih tetap memiliki otoritas yang kuat, karena dia masih menempati posisi sentral dalam komunitasnya.
"
1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liza D Boediman
"ABSTRAK
Ada banyak cara untuk dapat meraih kesejahteraan spiritual (Spritual Well-being) salah satunya dengan menjalani hidup bertasawuf khususnya tarekat. Melalui metode tarekat dan peran mursyid tarekat Naqsyabandiyah Nazimiyah dapat mengantarkan murid atau salik wanita pengikut tarekat ini menjadi sedekat mungkin dengan Allah dan meraih akhlak mulia melalui transformasi jiwa serta menemukan kembali makna hidup dan spiritualitasnya. Tujuan penelitian ini selain untuk mendapatkan gambaran spiritual well-being wanita pengamal tarekat Naqsyabandiyah Nazimiyah di Jakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Obyek penelitian adalah anggota Tarekat sufi Naqsyabandiyah Nazimiyah. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan terlibat (participant observation) dengan wawancara mendalam (in-depth interview) kepada 5 subyek wanita sebagai informan utama untuk mengeksplorasi kedalaman data. Metode triangulasi juga dipakai untuk mengecek kebenaran data yang telah didapat dari informan utama.
Dari analisis data, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode-metode tarekat dan peran mursyid terbukti dapat membantu para wanita pengamal tarekat ini mencapai kesejahteraan spiritual mereka; mereka mampu membangun hubungan yang bermakna dan memuaskan dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain dan lingkungan dimana ekspresi energi spiritual antara lain: merasakan cinta dan kepedulian Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, penuh harapan, hubungan yang baik dengan orang lain, ikhlas, memaafkan, tidak menghakimi, bahagia, berpikir positif, melayani orang dan toleransi.

ABSTRACT
There are many ways to achieve spiritual welfare (Spiritual Well-being) one of them by practicing tasawuf; particularly congregation. Through methods of congregation and roles of the mursyid of Naqsyabandiyah Nazimiyah order could assist their women followers to be as close as possible to God and achieve noble character through a transformation of the soul and rediscover the meaning of their life and spirituality. The purpose of this study is to get an overview of spiritual well-being on women practitioner of Naqsyabandiyah Nazimiyah order in Jakarta.
This study used a qualitative approach of phenomenology. The research object is a member of the Sufi orders Naqsyabandiyah Nazimiyah. Data was collected through participant observation with in-depth interviews to 5 subjects of women as key informants to explore the depths of the data. Triangulation method is also used to check the correctness of data that has been obtained from key informants.
From the data analysis, the result of this study indicates that the methods and the role of a mursyid proven could help women practitioner of this order reach their spiritual well-being; they are able to build a meaningful and satisfying relationship with God, self, others and environment in which the expression of this spiritual energy, among others are feel the love and care of God in everyday life, full of hope, a good relationship with others, sincere, forgive, nonjudgmental, happy, positive thinking, serving people and tolerance."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Hadi Wiji Muthari
Jakarta: Balai Pustaka, 2000
808.1 ABD m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mahmud Sujuthi
Yogyakarta: Galang Press, 2001
297.272 MAH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sudirman Tebba
Jakarta: Kencana, 2014
297.5 SUD k (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aditya Prabowo
"Skripsi ini membahas tentang Tarikat Tijaniyah di Pondok Buntet Pesantren Cirebon. Kemudian yang menjadi pertanyaan, Apakah Pondok Buntet Pesantren Cirebon masih menerapkan ajaran Tarikat Tijaniyah hingga sekarang ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode participant observer, yakni sumber data primer diperoleh penulis dari hasil studi lapangan dengan mengunjungi Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Pondok Buntet Pesantren Cirebon. Selain studi lapangan, penulis memperoleh data sekunder dari pustaka, yaitu dengan mencari serta membaca buku-buku, skripsi dan tesis yang berkaitan dengan tarikat dan juga yang berkaitan dengan Tarikat Tijaniyah dan Syekh Ahmad Al-Tijani.. Tujuan penelitian ini yaitu memaparkan sejarah dan profil Pondok Buntet Pesantren Cirebon, menjelaskan sejarah Tarikat Tijaniyah dan sejarah masuknya Tarikat Tijaniyah ke Indonesia, hingga ke Pondok Buntet Pesantren Cirebon dan menjabarkan zikir Tarikat Tijaniyah yang masih diterapkan di Pondok Buntet Pesantren Cirebon hingga sekarang ini.

The Research focus on Tarikat Tijaniyah in Pondok Buntet Pesantren Cirebon. The Question is whether Pondok Buntet Pesantren Cirebon until now still teaching Tarikat Tijaniyah. The Method of research is uses participant observer, primary source of data obtained writer from result studied in field with the manner visited Institute Islamic Education of Buntet Pesantren Cirebon. Besides field study, writer get secondary source of data from books, journals, skripsi and tesis which is related to Tarikat Tijaniyah and Syekh Ahmad Al-Tijani. The purposes of this research try to explain history of Pondok Buntet Pesantren Cirebon, and biography of Kyai Anas. Furthermore, it describes Tarikat Tijaniyah and how Tarikat Tijaniyah come to Indonesia, Pondok Buntet Pesantren Cirebon Pondok and Buntet Pesantren Cirebon still teaches zikr of Tarikat Tijaniyah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S13303
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wilson, Paul
Jakarta: 1991
158.128 WIL t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>