Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119571 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yania Andarini
"Kompositum adjectival adalah kompositum yang dibentuk dari dua morfem bebas atau lebih yang memiliki inti (anggota kedua) berupa adjektiva. Kompositum adjektival memiliki beberapa bentuk dan berbagai hubungan makna antar anggotanya. Tujuan penelitian adalah menggambarkan pembentukan kompositum adjectival, menguraikan hubungan makna antar anggotanya serta melihat apakah pada setiap bentuk kompositum adjektival memiliki hubungan makna yang sama. Hasil akhir penelitian yang dilakukan memiliki kesimpulan bahwa kompositum adjektival terdiri dari dua bentuk yaitu kompositum adjektival berbasis bukan kata turunan dan kompositum adjektival berbasis kata turunan. Kompositum adjektival berbasis kata turunan sendiri terdiri dari kompositum kompositum derivatif dan derivat komposit. Pada kompositum adjektival berbasis bukan kata turunan yang anggota pertamanya berupa nomina memiliki hubungan makna perbandingan, penguat, perinci dan hubungan makna dengan bantuan kata depan. Pada kompositum adjektival berbasis bukan kata turunan yang anggota pertamanya berupa adjektiva, hubungan makna yang terjadi adalah hubungan makna penguat dan makna perinci. Hubungan makna penguat merupakan hubungan makna yang terjadi pada kompositum adjektival berbasis bukan kata turunan yang anggota pertamanya berupa verba, preposisi dan adverbia. Sedangkan pada kompositum adjektival berbasis bukan kata turunan yang anggota pertamanya berupa numeralia, hubungan makna yang terjadi adalah makna perinci. Pada kompositum adjectival berbasis kata turunan yang dianalisis sebagai kompositum derivatif memiliki hubungan makna berupa makna penguat dan perinci. Sedangkan pads kompositum adjektival berbasis kata turunan yang dianalisis sebagai derivat komposit terjadi hubungan makna perinci. Hubungan makna penguat dan perinci merupakan hubungan makna yang paling sering muncul pada dua bentuk kompositum adjectival, baik yang berbasis kata turunan maupun bukan kata turunan. Hanya ada dua makna selain makna penguat dan makna perinci yang terdapat pada kompositum adjektival, yaitu makna perbandingan dan makna dengan bantuan kata depan. Dua makna tersebut muncul sebanyak satu kali dalam kompositum adjektival berbasis kata bukan turunan dengan anggota pertama nomina."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Errdiansha Ibaraki Haryono
"Penelitian ini membahas tentang kesalahan penggunaan akhiran konjungsi -aseo/-eoseo (-아서/- 어서) dan -(eu)nikka (-(으)니까) pada angket yang telah diisi oleh 87 mahasiswa prodi Korea Universitas Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan penggunaan akhiran konjungsi kausal -aseo/-eoseo (-아서/-어서) dan -(eu)nikka (-(으)니까) yang dilakukan oleh mahasiswa prodi Korea Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif sekaligus menggunakan hasil isian angket yang disebar secara daring sebagai bahan analisis. Data yang telah didapat kemudian dihitung jumlah dan dikategorikan berdasarkan jenis kesalahannya dengan menggunakan teori analisis kesalahan berbahasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kesalahan tertinggi yang dilakukan oleh mahasiswa prodi Korea Universitas Indonesia baik dalam akhiran konjungsi -aseo/-eoseo (-아서/-어서) maupun - (eu)nikka (-(으)니까) adalah kesalahan substitusi, diikuti dengan kesalahan pengurangan dan terakhir kesalahan penambahan. Selain itu, diketahui bahwa jumlah kesalahan penggunaan akhiran konjungsi -aseo/-eoseo (-아서/-어서) lebih rendah dibanding jumlah kesalahan penggunaan akhiran konjungsi -(eu)nikka (-(으)니까).

This research discussed about causal conjuction connective ending -aseo/-eoseo (-아서/-어서) and -(eu)nikka (-(으)니까) on a questionnaire filled out by 87 Korean studies‟s student Universitas Indonesia. This study aims to analyze the error of using causal conjunction connective ending -aseo/-eoseo (-아서/-어서) and -(eu)nikka (-(으)니까) done by Korean studies‟s student Universitas Indonesia. This study uses both quantitative and qualitative methods as well as using the results of questionnaires that are distributed online as material for analysis. Data that has beenobtained are then calculated and categorized based on the type of error using language error analysis theory. The result of this study indicate that the highest type of error made by Korean studies‟s student Universitas Indonesia both in the conjunction connective ending -aseo/-eoseo (- 아서/-어서) and -(eu)nikka (-(으)니까) using is a substitution error, followed by omission error and lastly addition error. In addition, it is known that the number of errors in the using of conjunction connective ending -aseo/-eoseo (-아서/-어서) is lower than the numbers of errors in the using of conjuncion connective ending -(eu)nikka (-(으)니까)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Arya Wirayodha
"Kosakata dalam Bahasa Jepang terbagi menjadi dua macam, yaitu kosakata yang dapat berdiri sendiri dan kosakata yang tidak dapat berdiri sendiri. Kemudian kosakata yang dapat berdiri sendiri itu terbagi lagi menjadi kata kerja, kata sifat-i, kata sifat-na, kata benda, kata keterangan, kata sambung, dan lain-lain. Pada kosakata yang tidak dapat herdiri sendiri terbagi menjadi partikel, kata bantu kata kerja dan lain sebagainya. Pada kata bantu kata kerja terdapat berbagai macam bentuk, diantaranya adalah bentuk [huruf Jepang] dan lain sebagainya. Di antara kata bantu kata kerja tersebut, bentuk-bentuk [huruf Jepang] merupakan bentuk-bentuk yang rumit pemakaiannya, di mana semua bentuk-bentuk tersebut dapat digunakan untuk mengungkapkan kalimat pengandaian atau syarat yang apabila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia akan menjadi kata-kata seperti, `kalau', `seandainya', `apabila' yang tidak berbeda pemakaiannya di dalam Bahasa Indonesia. Sehingga pembelajar Bahasa Jepang khususnya yang berbahasa Indonesia akan mengalami kesulitan karena [huruf Jepang] tersebut memiliki makna yang sama dan sulit untuk dibedakan antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam skripsi ini penulis mencoba memperoleh gambaran mengenai kesulitan yang dialami pembelajar Bahasa Jepang dan juga penutur Bahasa Jepang asli dalam memahami dan menggunakan bentuk-bentuk kondisional khususnya [huruf Jepang]. Kemudian mengkaji Mang kebenaran teori-teori yang dijelaskan oleh Maeda dalam buku Jyouken Hyougen. Selain itu, penulis juga akan meneliti mengenai fungsi-fungsi [huruf Jepang] selain sebagai fungsi pengandaian. Sehingga dapat ditarik kesimpulan yang dapat digunakan untuk mencari cara yang lebih mudah untuk membedakan secara jelas bentuk manakah yang lebih tepat digunakan dalam kondisi tertentu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S13490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shidle, Norman G.
New York: McGraw-Hill, 1951
808 SHI c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Southwell, E.A.
London: Longmans, Green, 1947
428.6 SOU w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bielby, Nicholas
Warwickshire: Scholastic Publications, 1994
428.43 BIE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Heinemann Educational Books, 1981
428 LUC e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lucas, Michael
London: Heinemann Educational Books, 1981
428 LUC e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kirk-Greene, C.W.E.
London: Foulsham, 1992
448.3 KIR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Green, George S.
New York : Holt, Rinehart and Winston, 1972
425.2 GRE c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>