Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33695 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Wahono
"Penelitian ini adalah mengenai penyampaian informasi yang ditujukan bagi anak-anak. Tujuan penelitian ini memahami penyampaian informasi kepada anak-anak, yang disampaikan melalui media buku bacaan bergambar. Metode yang dipakai adalah analisis isi dengan pendekatan kualitatif. Objeknya adalah dua buah buku bacaan bergambar berjudul Aku Diganggul dan Tidak Adil. Kedua buku ini tergabung dalam buku seri Kenali Perasaanmu. Dari penelitian ini dihasilkan bahwa dalam penyampaian informasi kepada anak-anak, ilustrasi adalah faktor yang paling dominan karena dapat menarik minat anak-anak untuk mengaksesnya. Ketiadaan aliterasi dan bentuk kalimat yang kurang sesuai bagi anak-anak ini kemungkinan disebabkan karena buku_-buku ini adalah karya terjemahan dari Bahasa Inggris. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah buku-buku ini diperuntukkan bagi anak usia 2 atau 3 s.d. 6 tahun dan hendaknya dibaca bersarna orangtua agar informasi yang terdapat dalam buku dapat tersampaikan dengan baik kepada anak-anak. Ilustrasi-ilustrasi dalam buku ini sangat tepat sesuai dengan fungsi-fungsinya. Ketiadaan aliterasi dan bentuk-bentuk kalimat yang terlampau panjang dapat menjadi faktor penghambat buku ini sebagai media penyampaian informasi yang baik bagi anak-anak."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Salvira Gayatri
"Bagai Bumi Berhenti Berputar merupakan sastra anak berupa kumpulan cerita bergambar yang mengangkat tema gelap. Dalam tema gelap, cerita untuk anak-anak tidak digambarkan dengan indah dan menyenangkan. Tokoh anak-anak di dalam cerita digambarkan harus menghadapi persoalan pelik yang tidak mudah diterima oleh anak-anak seusia mereka. Penelitian ini mengangkat persoalan bagaimana kumpulan cerita bergambar Bagai Bumi Berhenti Berputar merepresentasikan tema gelap dalam sastra anak Indonesia dan bagaimana tema gelap tersebut merepresentasikan karakter tokoh anak dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan tema-tema gelap yang direpresentasikan dalam Bagai Bumi Berhenti Berputar dan menjelaskan kehadiran tema-tema gelap tersebut dalam merepresentasikan karakter tokoh anak dalam menghadapi persoalannya. Metode deskriptif kualitatif merupakan metode yang digunakan pada penelitian ini. Berdasarkan penelitian ini, ditemukan bahwa tema gelap di dalam Bagai Bumi Berhenti Berputar mencakup tema kematian, perpisahan, perceraian, dan perundungan. Dalam menyelesaikan masalah, tokoh anak selalu mendapatkan bantuan berupa penjelasan, penghiburan, dan pendampingan dari tokoh orang dewasa sehingga mereka dapat menerima keadaan yang mereka alami. Melalui kelima cerita tersebut terlihat bahwa tokoh anak yang dihadapkan dengan persoalan digambarkan sebagai anak yang berani, mampu beradaptasi, kuat, bahagia, dan memiliki kepedulian.

The text discusses Bagai Bumi Berhenti Berputar, a children's literature consisting of illustrated stories with a dark theme. Within this dark theme, the stories portray children facing complex issues not easily accepted by their peers. The research explores how this collection represents dark themes in Indonesian children's literature and how these themes depict the characters' ability to confront and resolve their problems. The study aims to identify and explain the dark themes presented in "Bagai Bumi Berhenti Berputar" and their portrayal of children characters in dealing with challenges. A qualitative descriptive method is employed for this research. The findings reveal that dark themes in the collection encompass death, separation, divorce, and bullying. The child characters consistently receive support in the form of explanations, comfort, and guidance from adult figures to help them accept their circumstances. Across the five stories, the child characters facing challenges are depicted as brave, adaptable, resilient, happy, and compassionate."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Indara Budiman Alfonsus
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16742
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meyrina Megasari
"Abad ke-17 di Lage Landen juga dikenal sebagai abad keemasan. Pada abad ini Lage Landen menempati posisi teratas di Eropa dalam bidang perdagangan, ilmu pengetahuan, seni, dan pertahanan khususnya pertahanan laut. Hal ini menjadikan Lage Landen menjadi salah satu negara terkaya di Eropa saat itu. Namun di sisi lain kemiskinan masih tetap ada di negara itu. Masih banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan dan masih hidup di bawah garis kemiskinan. Kehidupan masyarakat Lage Landen pada abad keemasan tidak hanya mempengaruhi kehidupan orang dewasa tapi juga mempengaruhi kehidupan anak-anak. Kesejahteraan yang dialami oleh Lage Landen ini tidak dirasakan oleh seluruh anak. Anak-anak yang berasal dari keluarga miskin harus berhenti sekolah untuk bekerja membantu perekonomian keluarga. Anak-anak miskin pada abad keemasan juga rentan akan penyakit pes dan diare yang saat itu banyak mewabah di Lage landen khususnya di daerah-daerah kumuh. Berdasarkan keadaan anak-anak pada abad keemasan, penulis tertarik untuk melihat gambaran kehidupan anak-anak Lage Landen dari cerita-cerita pendek dalam buku Heksen en Helden dan Ketters en Kapers yang mengambil latar waktu abad keemasan di Lage Landen. Aspek-aspek yang dibahas dalam skripsi ini adalah penokohan, latar, tema dan amanat. Melalui keempat aspek tersebut penulis akan melihat dan menelaah gambaran anak-anak Lage Landen pada abad keemasan. Kesimpulan yang selanjutnya dapat ditarik adalah gambaran anak-anak dalam keempat cerpen adalah tidak pergi ke sekolah dan harus bekerja untuk membantu keluarga mereka. Keempat cerpen juga memperlihatkan kekontrasan pada abad keemasan di Lage Landen. Saat Negara ini maju dalam berbagai bidang masih tetap ada gambaran masyarakat miskin yang diwakili tokoh anak-anak yang tidak dapat ditolong oleh _keemasan_ abad ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Miranti Suri
"ABSTRAK
Masalah yang dikemukakan dalam skripsi ini adalah penerjemahan judul buku cerita bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia dilihat dari bentuk dan pesannya serta fungsi bahasa yang menonjol dalan kedua bahasa tersebut.
Konsep-konsep yang digunakan dalam analisis bertumpu pada wawasan terjemahan, tataran gramatikal dan fungsi bahasa dalam komunikasi.
Data yang berhasil dikumpulkan terdiri dari 20 (dua puluh) cerita bergambar, 32 (tiga puluh dua) komik, dan 8 (delapan) buku saku.
Setelah melakukan analisis berdasarkan data, penulis berkesimpulan bahwa penerjemah tidak mengalami kesulitan dan hambatan dalam menerjemahkan judul buku cerita bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia. Penerjemah berhasil mengalihkan pesan judul bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia dan tetap mempertahankan bentuknya.
Sebagian besar judul bahasa Prancis dan judul bahasa Indonesia sama-sama menonjolken fungsi konatif dan fungsi referensial. Fungsi lain yang menonjol adalah fungsi ekspresif, fungsi puitik dan fungsi fatik.

"
1990
S13827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Fenomena mengenai perbedaan kualitas dan kuantitas bacaan anak lokal dan terjemahan di Indonesia dijadikan sebagai latar belakang penelitian ini. Permasalahan yang akan diangkat yaitu untuk mengetahui adakah persamaan dan perbedaan karakteristik bacaan anak lokal terjemahan termasuk apa keunggulan dan kelemahannya serta bagaimana kebijakan penerbit dalam menentukan proporsi bacaan anak lokal dan terjemahan. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi dengan mengkaji jenis bacaan buku cerita bergambar (picture story book) yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, Gramedia Widiasarana Indonesia, dan Elex Media Komputindo tahun 2000.Tujuan penelitian yaitu menganalisis isi bacaan anak serta membandingkan karakteristik bacaan anak lokal dan terjemahan yang menyangkut unsur-unsur intrinsik, ilustrasi, dan format buku, termasuk mengungkapkan persamaan dan perbedaan serta keunggulan dan kelemahan yang terdapat pada bacaan anak lokal dan terjemahan. Sedangkan unsur-unsur ekstrinsik yang dibahas adalah kebijakan masing-_masing penerbit dalam menerbitkan bacaan anak lokal dan terjemahan yang hasil terbitannya dikaji dalam penelitian ini.Metode penelitian ini adalah analisis isi bacaan anak( yang terdiri atas unsur-unsur intrinsik fiksi, ilustrasi, dan format buku. Kemudian dilanjutkan dengan membuat perbandingan karakteristik bacaan anak lokal dan terjemahan. Untuk mengungkapkan kebijakan penerbit mengenai proses penerbitan bacaan anak, dilakukan wawancara dengan editor bacaan anak dari penerbit Gramedia Pustaka Utama, Gramedia Widiasarana Indonesia, dan Elex Media Komputindo.Hasil penelitian ini menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan bacaan anak lokal dan terjemahan. Dilihat dari unsur-unsur intrinsik, bacaan anak lokal dan terjemahan memiliki beberapa persamaan pada plot, konflik, tokoh utama, dan sudut pandang. Sedangkan dari segi ilustrasi keduanya memiliki persamaan dalam hal teknik pembuatan ilustrasi dan gaya ilustrasi. Sedangkan perbedaannya terletak pada ragam bacaan anak. Bacaan anak lokal lebih banyak berupa cerita rakyat, sedangkan dalam bacaan anak terjemahan lebih banyak berupa cerita fantasi.Keunggulan bacaan anak lokal dibandingkan bacaan anak terjemahan terletak pada variasi ragam bacaan yang ditampilkan. Penulis lokal sudah merambah pada ragam fantasi, fiksi realistis, dan cerita rakyat. Sedangkan kelemahannya adalah alur cerita dalam bacaan anak lokal cenderung berbelit-belit, cara penyampaian pesan belum terasa halus, dan tidak mampu menarik anak ke dalam suatu dunia yang menyenangkan dan serba mungkin.Keunggulan bacaan anak terjemahan yaitu jenis bacaan ini memiliki alur cerita yang sederhana, penyampaian pesan yang halus, ilustrasi yang baik, dan karakter tokoh yang kuat. Sedangkan kelemahannya adalah bacaan anak terjemahan lebih menonjolkan popularitas karakter tokoh cerita, akibatnya jalan cerita tidak mendapat perhatian yang serius oleh penulis.Dari segi proses penerbitan, penerbit lokal memiliki kesulitan dalam memperoleh naskah bacaan anak lokal; proses penerbitan bacaan anak lokal yang membutuhkan waktu lama; penerbit merasa sumber daya manusia yang menguasai teknik komputer untuk menghasilkan ilustrasi dan tampilan buku yang artistik masih kurang; penjualan bacaan anak lokal kurang bagus disebabkan minat masyarakat lebih mengarah pada bacaan anak terjemahan yang sudah memiliki karakter tokoh yang terkenal. Hal-hal di atas menyebabkan kuantitas penerbitan bacaan anak lokal lebih rendah dibandingkan bacaan anak terjemahan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Zubaedah Hamid
"ABSTRAK
Erich Kastner adalah seorang pengarang yang diealis. Ia ingin memperbaiki keadaan dan situasi dunia yang buruk. Maka sesuai dengan inti ajaran moral Aufklarung yang dianutnya, Erich Kastner bermaksud menciptakan dunia yang harmonis dan tentram di bawah naungan akal budi (Vernanft). Dasar pemikiran Aufklarung ini pula yang membawa Erich Kastner pada pemahaman bahwa manuisa dan masyarakat dapat diperbaiki melalui ratio. Erich Kastner memang berhasrat memperbaiki dunia ini dan memulainya dengan anak-anak, sedangkan pada orang dewasa ia bersikap skeptis karena orang dewasa dianggapnya sebagai makhluk yang sulit dinasehati dan tidak mau belajar dari pengalaman buruk. Oleh karena itu ia lalu memilih bentuk satire dalam penulisan karya-karyanya. Berdasarkan pertimbangan di atas maka saya berpendapat bahwa buku anak-anak yang ditulis Erick Kastner mengandung satire. Untuk membuktikan hal tersebut saya lalu mengajukan 4 (empat) buku cerita anak-anak sebagai bahan penelitian dalam skripsi ini, yaitu: Punktchen und Anton. Der 35 Mai, Das fliegende Klassenzimmer dan Die Konferens der Tiere.
Oleh karena itu masalah yang saya ajukan adalah mengapa buku anak-anak karya Erich Kastner

"
1990
S14720
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Flory Shanti Dewi
"Jip en Janneke karya Annie M.G. Schmidt dianggap sebagai sebuah buku klasik. Batasan klasik adalah jika sebuah buku terus dibaca dan bertahan lebih dari satu generasi. Jip en Janneke adalah bacaan anak-anak yang digolongkan sebagai voorleesboek, yang berisi cerita_cerita keseharian anak-anak. Dari segi isi, Jip en Janneke memiliki tema yang sederhana dan amanat tersirat, yang mengandung unsur pendidikan bagi anak-anak. Jip en Janneke memiliki struktur cerita yang memenuhi kriteria bacaan anak-anak yang baik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S15844
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Budi M.
"Pengevaluasian terhadap novel anak-anak pemeroleh Hadiah Buku Utama, Keluarga Bahagia, telah dilakukan. Tujuannya adalah untuk memeriksa, apakah Keluarga Bahagia merupakan bacaan anak-anak yang baik (baca: baik dan disukai). Untuk mendapatkan jawabannya, penulis melakukan evaluasi terhadap unsur-unsur struktur karya, secara intrinsik (alur, tema, latar, penokohan), serta gaya dan perwajahan buku. Hasilnya menunjukkan bahwa Keluarga Bahagia dari segi struktur dan gayanya memiliki potensi untuk menjadi bacaan anak-anak yang baik, tetapi kelemahan pada segi ilustrasinya menjadikan novel itu memiliki cacat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>