Ditemukan 3702 dokumen yang sesuai dengan query
Siti Nurhayati
"Skripsi berjudul Soenting Melajoe Suara Kemajuan Perempuan Minangkabau 1912-21 secara garis besar menggambarkan keadaan kaum perempuan di Minangkabau. Secara khusus, penulisan i n i sebenarnya ingin memperlihatkan bagaimana kaum perempuan saat itu dalam meraih dan memperjuangkan haknya untuk sama-sama memperoleh pendidikan sama halnya seperti kaum lelaki. Minimnya jumlah sekolah yang disediakan oleh pemerintah bagi kaum perempuan saat itu membuat keadaan dimana kebutuhan pendidikan bagi kaum perempuan kurang diprioritaskan. Selain itu, sistem adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat Minangkabau juga melarang anak perempuannya untuk bersekolah. Sulitnya mendapatkan pendidikan bagi kaum perempuan saat itu, membuat kaum perempuan di Minangkabau menyuarakan aspirasinya melalui berbagai macam cara, salah satunya dengan menerbitkan surat kabar Soenting Melajoe, yang didirikan oleh Rohana Kuddus. Meskipun sempat mengalami hambatan dari kaum adat yang umumnya menganggap bahwa kaum perempuan tidak perlu bersekolah, namun terbitnya Soenting Melajoe justru dapat memberikan harapan bagi kaum perempuan untuk meraih kemajuan. Terbitnya Soenting Melajoe dapat menggugah kaum perempuan untuk belajar membaca dan menulis serta menuangkan gagasan atau pikirannya ke dalam bentuk karangan yang banyak diterbitkan di Soenting Melajoe. Semakin banyaknya kaum perempuan yang menuangkan gagasannya, semakin memperlihatkan pula antusiasme dalam menerima Soenting Melajoe sebagai media informasi dan penunjang kemajuan bagi kaum perempuan. Di daiam Soenting Melajoe, kaum perempuan dibebaskan untuk menuangkan gagasannya baik berupa karangan, puisi, maupun cerita bersambung. Umumnya, gagasan-gagasan tersebut berupa ajakan bagi kaum perempuan di daerah lain untuk sama-sama meraih kemajuan melalui pendidikan yang dapat mengangkat harkat dan martabat perempuan. Sampai pada akhir penerbitannya Soenting Melajoe tetap menyuarakan aspirasi-aspirasi kaum perempuan agar jangan menyerah pada keadaan yang justru membodohi kaum perempuan. Segala upaya yang telah diusahakan rupanya membawa hasil yang baik bagi kaum perempuan, karena pada masa-masa itu mulai banyak didirikannya sekolah-sekolah bagi kaum perempuan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12655
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kristaniarsi
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nurwani
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017
324.3 NUR p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"This paper describes woman image in peribahasa Minangkabau.
Data research were obtained from interview and literature
observation. The peribahasa forms which contain woman image
are gurindam, mamang, pepatah petitih, and seloka. The
woman image in this forms are firm, kind, wise, deligent, and polite. "
390 WE 2:1 (2011)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ita Fatia Nadia
Yogyakarta: Galangpress, 2009
305.409 ITA s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Siaran radio tuah suara murni (TSM) bagian dari program kampanye hak-hak perempuan yang dilakukan HAPSARI (Himpunan Serikat Perempuan Indonesia) yang dimulai pada tahun 1995 di Perbaungan. Namun 1997, menjelang Pemilu, radio itu diberedel karena tidak memiliki izin. Saat ini ,Radio TSM berada di frekuensi AM .Mereka pernah mengurus izin untuk pindah frekuensi tetapi tidak berhasil,tanpa alasan yang jelas...."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Siti Marjuni
"Penelitian ini menjelaskan mengenai majalah Isteri Soesila yang mengangkat isu kemajuan perempuan Bumiputra dalam sudut pandang Islam. Saat itu, Islam dianggap sebagai agama yang menghambat kemajuan perempuan dilihat dari ajaran-ajarannya yang mendiskriminasi perempuan seperti pemberlakuan poligami, hukum waris yang dianggap tidak adil bagi perempuan karena lebih memberi bagian yang lebih besar kepada laki-laki, hukum talak, pembatasan pergaulan dengan laki-laki, dll. Isteri Soesila berusaha mempresentasikan bahwa Islam bukan agama yang menghambat kemajuan perempuan, sebaliknya Islam menjunjung tinggi kedudukan perempuan. Hal ini dapat dilihat dari penulisan artikel-artikel dalam Isteri Soesila yang mengangkat hal ini. Metode dalam penelitian ini menggunakan beberapa tahap berawal dari pengumpulan data-data antara lain mengumpulkan artikel-artikel yang terdapat dalam Isteri Soesila mengenai isu-isu kemajuan perempuan Bumiputra serta data sekunder yang mendukung penelitian ini. Setelah data tersebut terkumpul tahap selanjutnya adalah mengkritik sumber dengan cara memperbandingkan isu yang diangkat Isteri Soesila dengan majalah yang sejaman dengan keberadaan Isteri Soesila. Hal ini untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda dan melihat tanggapan dari majalah lain tentang isu yang diangkat oleh Isteri Soesila. Setelah tahap tersebul dilakukan maka langkah selanjutnya adalah menginterpetasi tentang isu-isu yang diangkat oleh Isteri Soesila dari sumber-sumber yang telah didapatkan dari sudut pandang penulis. Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah penulisan tentang permasalahan yang ingin diangkat dari sumber - sumber yang telah melalui proses sebelumnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S12677
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Mulia Widiyanti
"Penelitian mengenai majalah Doenia Kita ini ditujukan untuk melengkapi penulisan tentang sejarah pers Perempuan masa kolonial dan juga sejarah local Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumber-sumber tertulis yang digunakan, berupa surat kabar yang telah berbentuk mikrofilm maupun masih asli. Skripsi berjudul _Ide-ide kemajuan perempuan dalam majalah Doenia Kita (1937-1941)_ secara garis besar menggambarkan keadaan kaum perempuan di Indonesia saat itu. Saat itu, ide kemajuan yang diperjuangkan oleh Kaum Muda perempuan terpengaruh oleh kebudayaan Barat. Kebudayaan Barat dianggap dapat membebaskan perempuan dari keterbelakangan. Anggapan tersebut bertentangan dengan kaum konservatif yang masih mempertahankan kebudayaan Timur. Doenia Kita sebagai sebuah majalah perempuan dipengaruhi oleh organisasi Istri Indonesia, khususunya ide tentang kemajuan perempuan. Bagi Doenia Kita, kebudayaan Barat mengandung unsur positif seperti kedisiplinan, kerja keras, penghargaan terhadap hak perempuan dalam pendidikan, sedangkan kebudayaan Indonesia cenderung suatu kebudayaan Timur yang dianggap konservatif memiliki nilai-nilai tertentu yang tidak menghambat kemajuan perempuan.
The research of Doenia Kita magazine was purposed to complete this paper about the history of woman magazine at colonial time and also about the Indonesian local history. This research was done by using the historical method that consisted of four stages, heuristic, critic, interpretation, and historiography. The written sources used here were microfilm or authentic magazine. The title of this research is _Ideas of Woman Progress in Doenia Kita Magazine (1937-1941)_, which basically tells us about the situation of women in Indonesia at that time. Ideas of woman progress struggled by the young women which influenced by Western cultures. Western cultures seemed to be considered to liberate women from inferiority. That was contrary with the Indonesian conservatives who persisted the Eastern culture. Doenia Kita as a women magazine had been influenced by the opinion from the organization of Isteri Indonesia, especially ideas about woman progress. For Doenia Kita, Western culture contained of certain positive elements like discipline, hard work and respect to woman rights in education, whilst Indonesian culture was inclined to be considered a conservative Eastern culture having certain values which did not pursue woman progress."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12372
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library