Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76967 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yus Ardian Nur Pramujo
"Samuel Philips Huntington adalah tokoh pemikir politik internasional yang memberikan sebuah hipotesa tentang masa depan politik dunia setelah Perang Dingin antara Blok Barat yang diwakili oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang diwakili oleh Uni Soviet. Peta politik dunia setelah Perang Dingin akan terkelompokkan secara umum menjadi delapan peradaban besar. Peradaban-peradaban yang dimaksud adalah: Barat, Konfusius, Jepang, Islam Hindu, Slavik-Ortodoks, Amerika Latin, dan Afrika. Masing-masing peradaban tersebut memiliki akar-akar kebudayaan mereka masing_-masing yang akan berkembang dan memiliki potensi benturan kepentingan antara yang satu dengan yang lainnya. Konflik yang akan terjadi tersebut Huntington namakan dengan benturan antar peradaban (clash of civilization). Huntington berpendapat bahwa kemungkinan benturan antarperadaban yang akan terjadi merupakan akibat dari kuatnya peradaban Barat yang telah mendominasi peradaban-peradaban lain selama berabad-abad. Setelah mengalami renaisans dan revolusi industri beberapa abad yang lalu, bangsa-bangsa Barat mulai mengekspansi wilayah-wilayah yang berada di belahan dunia yang lain dengan lebih masif. Begitu banyak kemajuan di bidang teknologi dan tatanan sosial yang telah dikembangkan oleh peradaban Barat, dan kemajuan-kemajuan itu disebarkan ke seluruh dunia melalui usaha-usaha ekspansi mereka, Dengan kemampuan militer yang canggih dibandingkan dengan peradaban-peradaban lain maka dengan mudah Barat menerapkan nilai-nilai mereka di atas peradaban-peradaban lain. Tidak sedikit peradaban yang merasa tertinggal oleh peradaban Barat, dan sesegera mungkin mereka melakukan modernisasi dengan mengadopsi teknologi dan nilai-nilai yang ada di Barat. Di sisi lain ada juga beberapa peradaban yang merasa lebih unggul dan menganggap tidak perlu mengadopsi apapun dari Barat. Namun Barat sebagai peradaban yang merasa dirinya unggul di antara peradaban-peradaban lain dan sebagai satu-satunya peradaban yang berperadaban merasa perlu untuk membuat peradaban lain (non-Barat) menjadi satu peradaban seperti Barat. Universalitas peradaban yang Barat coba terapkan kepada peradaban-peradaban lain membuat reaksi rasa antipati terhadap Barat dan peradaban non-Barat. Setiap peradaban akan berusaha mengembangkan kemampuan mereka sendiri untuk tetap eksis dan bisa memainkan perannya bersama peradaban lain bahkan siap berbenturan demi kepentingan masing-masing. Namun Huntington menekankan bahwa kemungkinan benturan antarperadaban yang sangat berbahaya di masa depan adalah karena arogansi Barat, intoleransi umat Islam, dan arogansi Tionghoa. Barat yang secara kasat mata mengalami kemajuan di segala bidang hingga saat kini di mata Huntington justru sedang mengalami kemerosotan peradabannya, dan apabila tidak disikapi oleh Barat sendiri dengan bijaksana maka tidak menutup kemungkinan peradaban Barat akan musnah seperti peradaban-peradaban unggul lainnya yang pernah ada, Oleh karena itu, Huntington merekomendasikan kepada Barat untuk segera membuat kebijakan jangka pendek demi keutuhan peradaban Barat, dan kebijakan jangka panjang demi situasi dan kondisi dunia yang lebih baik. Peradaban Barat di masa depan harus bersedia untuk memberikan ruang akomodasi kepada peradaban-peradaban non-Barat, dimana mereka memiliki kekuatan yang mendekati kekuatan Barat tetapi berbeda dalam nilai-nilai dan kepentingan dengan pihak Barat. Hal ini membutuhkan andil dan peradaban Barat untuk membangunpengertian dan pemahaman yang sangat dalam mengenai dasar religiusitas dan falsafah yang menjadi fundamen peradaban-peradaban lain, serta cara-cara yang digunakan peradaban-peradaban itu untuk menunjukkan kepentingan mereka. Sangat dibutuhkan usaha untuk mengidentifikasi elemen kebersamaan antara Barat dan peradaban-peradaban lain. Tawaran Huntington adalah, daripada memaksakan sebuah peradaban menjadi universal, lebih baik mencari persamaan antar peradaban. Di dalam dunia yang multi-peradaban, cara yang konstruktif adalah dengan meninggalkan universalisme, menerima perbedaan, dan mencari persamaan. Masa depan perdamaian dan peradaban tergantung kepada pengertian dan kerja sama antara para pemimpin politisi, ulama, dan cendekiawan dari peradaban-peradaban besar di dunia. Dalam skripsi ini penulis memberikan empat analisa kritis terhadap tesis Huntington tentang Benturan Antarperadaban, yaitu: Pertama tesis Huntington ini merupakan pengaruh dan pengejawantahan teori Geopolitik yang dikembangkan oleh Halford Mckinder; kedua tesis Huntington ini merupakan reaksi terhadap kondisi posmodern yang melingkupi dunia pemikiran saat ini; ketiga dalam pembentukan dan penyusunan sistematika tesis ini terdapat paradoks yang dapat kita lihat dalam diri Huntington sebagai seorang realis; keempat tujuan utama Huntington dalam pembuatan tesis ini yang terkesan cenderung lebih memihak kepada Peradaban Barat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S16045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Greene, Donald Johnson
New York: Kennikat Press, 1960
923.242 JOH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984
327.11 ILM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Iriawan
"Asia-Pasifik sebagai “pivot” area abad ke-21, tentunya tidak terlepas dari beragam permasalahan yang menjadi agenda utama ketika membahas perkembangan politik internasional dewasa ini. Dinamika major-power relation sebagai gambaran kompleksitas hubungan Amerika Serikat-Cina telah berdampak signifikan terhadap tatanan regional di Asia-Pasifik. Urgensi pembentukan kembali tatanan regional Asia-Pasifik, menyimpan agenda “terselubung” ketika Cina sebagai emerging power secara perlahan menghadirkan ancaman bagi eksistensi hegemoni AS di kawasan. Dinamika major-power relation secara tidak langsung telah menciptakan persepsimenguatnya pengaruh Cina ditingkat regional yang berujung pada upaya pelemahan sentralistik kepemimpinan AS di Asia-Pasifik. Secara bersamaan, penciptaan perdamaian dan stabilitas keamanan kawasan juga menuntut pembentukan kembali tatanan regional Asia-Pasifik yang dapat mengakomodir adanya kemungkinan jika benar-benar terjadi transisi kekuasaan AS terhadap Cina."
Bogor: Universitas Pertahanan, 2018
355 JDSD 8:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Buddhiman
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kharis Kurnia
"Penelitian ini bertujuan menganalisis dinamika Confidence Building Measures (CBMs) terhadap proliferasi senjata nuklir antara India dan Pakistan. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi karakteristik CBMs dalam keterkaitannya dengan proliferasi senjata nuklir. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menemukan faktor aplikasi CBMs dari segi kepatuhan hukum tidak terpenuhi secara maksimal sehingga mekanisme pengendalian senjata dan perlucutan senjata dalam proliferasi senjata nuklir antara India dan Pakistan tidak berjalan dengan baik.

This study aims to analyse the dynamic of Confidence Building Measures (CBMs) against the nuclear arms proliferation between India and Pakistan. The research is made through identification of CBMs characteristic in its relation with the nuclear arms proliferation. This research uses qualitative method with descriptive design. The result of this research finds that there is a factor in the CBMs application from the legal compliance point of view which is not fulfilled in maximum, hence the control mechanism and disarmament in the nuclear arms proliferation between India and Pakistan does not work properly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T53235
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zalyati Gazali
"Seperti diketahui Iran bagi Amerika memiliki arti sangat penting baik dari segi geopolitis militer ekonomi dan minyak Hubungan erat telah terjalin sejak Perang Dunia II dengan ikut sertanya Iran dalam persekutuan militer CENTO sampai berkembang merijadi hubungan khusus (Special Relationship) sejak akhir 1960an Dan Amerika juga rnempunyai komitmen terhadap Shah dalam menghadapi baik musuh eksternal maupun musuh-musuh internal Amerika merancang kudeta pada tahun 1953 untuk mengembalikan Shah ke tahtanya.
Revolusi Islam Iran tahun 1978-1979 berhasil mengakhiri kekuasaan Shah Negara yang sebelumnya sangat pro menjadi berbalik memusuhi Amerika 3atuhnya Shah melumpuhkan strategi Teluk Persia Amerika dan memberikan dampak geopolitis sangat serius bagi kedudukan Amerika di dunia internasional karena berpengaruh nyata terhadap perimbangan kekuatan di Timur Tengah dan perimbangan strategis Timur Barat. Akibatnya Presiden Carter dikecam baik di dalam maupun luar negeri karena dianggap tidak memberikan dukungan secara nyata untuk menyelamatkan Sha sehingga komitmen Amerika terhadap sekutunya dipertanyakan.
Skripsi mi oerusana memoahas kebijakan Carter di Iran terutama antara tahun 1978-1979 Walaupun hak asasm mewarnam kebijakan politik luar negeri Amerika masa tersebut tapi dalam praktek kebi:iakan Carter di Iran tetap konsisten dengan para pendahulunya karena arti penting Iran mengatasm berbagai pertimbangan moral Walaupun terdapat perbedaan pendapat dalam birokrasi tapi didalam kenyataan kebijakan Amerika masa Carter tetap menekankan pada perlmndungan kepentingan strategis Amerika Carter tetap melanjutkan supplam senjata dan menyuarakan dukungan-dukungannya Tidak pernah ada usaha sistimatis mendorong Shah untuk melakukan proses demokratiSaSi dan tidak pernah ada ancaman penarikan dukungan Juga terjadi pelunakan krmtik terhadap berbagai kebijakan represif Shah.
Ternyata bentuk kebijakan Amerika selarna tiga dekade yang bertujuan melindungi kepentingan vitalnya di Iran mempengaruhi persepsi perumus kebijakan dalam memandang permasalahan di Iran dan cara kerja dinas intellijen Amerika sehingga antisipasi keadaan tak mampu dilakukan Ketika menyadari kegawatan keadaan di Iran pada masa revolusi tahun 1978-1979 kekuatan oposisi sudah sedemikian besar sehingga kemungkinan untuk menyelamatkan Shah sudah tidak ada lagi karena sedikitnya alternatif-alternatif yang ada yarg semi.anya meierlukan biaya dan resiko yang tinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1986
S7764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auzan Shadiq
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implikasi politik dan dampak ekonomi yang muncul akibat pengenaan sanksi oleh Uni Eropa kepada Rusia pada kerja sama energi nuklir Uni Eropa-Rusia (2013-2018). Pada tahun 2014 Krimea menyatakan mengintegrasikan diri ke Federasi Rusia, dan menyatakan memisahkan diri dari Ukraina. Rusia menerima Krimea, meskipun Rusia dan Ukraina telah menandatangani Budapest Memorandum tahun 1994 tentang jaminan atas pengakuan wilayah Ukraina. Tindakan politik tersebut mendapat respons dari aliansi negara-negara Barat yang terdiri dari Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, Australia dan Jepang dengan cara mengenakan sanksi terhadap Rusia. Pemberian sanksi diplomatik dan sanksi ekonomi tersebut tampaknya tidak berlaku untuk sektor-sektor lainnya, diantaranya dalam bidang kerjasama energi nuklir.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan dukungan data primer dan sekunder. Dalam penelitian ini dipertanyakan mengapa sanksi Uni Eropa terhadap Rusia secara politik berimplikasi pada kebijakan kerja sama di bidang energi nuklir pada tahun 2014, serta bagaimana dampak ekonomi yang ditimbulkan dalam bidang kerja sama energi nuklir di Rusia setelah tindakan pembatasan oleh EU pada tahun 2014.
Analisis pembahasan tentang permasalahan tersebut akan dilakukan dengan menggunakan Organization Process Paradigm, International Sanction Theory, dan Regional Security Complex Theory. Penelitian ini menemukan bahwa implikasi politik yang ada pada pengenaan tindakan pembatasan atau sanksi Uni Eropa terhadap Rusia ialah karena adanya sifat ketergantungan yang besar terhadap bahan bakar nuklir Rusia oleh Uni Eropa, sedangkan dampak ekonomi yang muncul ialah menurunnya angka neraca perdagangan energi nuklir Rusia terhadap Uni Eropa akibat proyek diversifikasi nuklir Eropa (ESSANUF).

The objective of this research is to analyzed the political implications and the economic impact that appears as a result of imposed sanctions by the European Union toward Russia on the nuclear energy cooperation between European Union and Russia (2013-2018). In 2014 Crimea stated themselves to integrate with the Russian Federation, and seceded from Ukraine. Russia accept Crimea, even though Russia and Ukraine had signed the Budapest Memorandum in 1994 regarding the assurance of the Ukraine territory recognition. The political action got the respond from the Western Alliance which consist of the United States of America, Canada, European Union, Australia and Japan by imposed sanctions toward Russia. Those diplomatic and economic sanctions are likely not applicable to the other sectors, for instance in the field of nuclear energy cooperation.
This research used a qualitative method which supported by primary and secondary data. This research questioned why did the European Union's economic sanctions toward Russia politically implicated with the nuclear energy cooperation policy in 2014, and how did the economic impact which inflicted in the field of nuclear energy cooperation in Russia after the restrictive measures taken by European Union in 2014.
The discussion part of this research will be conducted with the Organization Process Paradigm, International Sanction Theory, and the Regional Security Complex Theory. This research found that the political implications which exist in the European Unions's restrictive measures or sanctions is because of the large dependency nature of the European Union toward the Russian nuclear fuel, at the same time the economic impact which appear is the decline of the Russian nuclear energy trade balance toward European Union as a result of the European Supply of Safe Nuclear Fuel project (ESSANUF).
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54119
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>