Ditemukan 24042 dokumen yang sesuai dengan query
"Jika kita memperbandingkan kedua adat ini, maka kita sampai pada beberapa kesimpulan. Adat Perpatih adalah sistem hukum yang sangat lunak, dan mengenal pengampunan. Sedangkan Adat Tumenggung. sanagat keras, menunjukkan bahwa budak-budak itu sungguh di hawahnya dan memperkukuh kedudukan kekuasaannya dengan hiukuman-hukuman yang sangat keji. Adat Perpatih demokratis dan Adat Tumenggung otokratis..."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1961
S11087
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tjiptaningrum Fuad Hasan
"Transliteration and commentary on Risalat hukum kanun, a Malay adat law written in 1854"
Depok: Yanassa, 2008
306 595 TJI r
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Tjiptanigrum Faud Hassan
Depok: Yayasan Naskah Nusantara (YANASSA), 2008
499.22 TJI r
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Tjiptaningrum Fuad Hassan
Jambi: Yayasan Naskah Nusantara (YANASSA), 2008
499.231 1 TJI r
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Liaw, Yock Fang, 1936-
"Undang-undang Luhak Tiga Laras adalah salah satu naskah Undang2 Minangkabau jang berpuluh djumlahnja. Di Perpustakaan Museum di Djakarta sadja sadah terdapat 14 buah; di Perpuistakaan Universitas Leiden dinegeri Belanda 33 buah. Naskah2 ini kebanjakan berdjudul Undang2 Minangkabau. Ada djuga satu atau dua buah jang berdjudul Undang2 Tanah Datar, Undang2 Adat atau Undang2 Luhak Tiga Laras. Isi naskah2 ini pada garis besarnja sama sadja. Djika di_teliti, dengan segera kita akan mengetahui bahwa naskah2 ini biasanja terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama sering adalah Tambo Radja2 Minangkabau. Bagian kedua biasanja menguraikan Undang2 Adat Minangkabau. Sedangkan bagian ketiga adalah Hukum Adat ditindjau dari sudut sjarak atau Fikih. Tjerita dalam bagian pertama selalu dimulai dengan pen_tjiptaan dan tjerita Adam serta anak tjutjunja. DitjerItakan bahwa Adam mempunjai 99 orang anak, 49 orang wanita, 50 orang lelaki. Maka terdjadilah perkawinan antara anak Adam ini. Hanjalah anak Adam jang bungsu sekali tidak mempunjai istri. Maka dengan takdir Allah, anak Adam jang bungsu ini dilarikan malaikat kelangit awan gemawan. Anak Adam inilah jang kelak bernama Iskandar dan diberi gelar Zulkarnain, artinja bertanduk dua. Atas doa permintaan Adam, maka Allah menurunkan Iskandar kedunia untuk mendjadi radja bagi manusia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1965
S10999
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aceh: Universitas Syiah Kuala,
340 KANUN
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Lisa Misliani
"Fitologi adalah saiah satu cabang ilmu yang mempelajari naskah kuno. Salah satu langkah dalam penelitian filologi adalah melakukan transliterasi teks naskah kuno. Transliterasi naskah kuno bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Akan tetapi, pekerjaan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat pemerhati sastra. Oleh sebab itu, saya melakukan penelitian filologi dalarn skripsi ini dengan menggunakan sebuah naskah Melayu kuno yang tergolong dalam kelompok undang_undang Melayu. Undang-undang Melayu adalah bahan kajian panting tentang sistem pemerintahan dan susunan masyarakat Melayu lama. Pcnelitian mengenai teks undang-undang Melayu sangat menarik karena selain dapat mengetahui hukum_-hukum yang berlaku, dapat pula diketahui kebiasaan dan cara Pandang masyarakat Melayu lama. Naskah undang-undang Melayu yang saya pilih sebagai bahan penulisan dalam skripsi ini berjudul Undung-Undang Melayu. Naskah ini adalah salah satu versi dari Undang-Undang Melaka. Keadaan naskah ini masih sangat baik..lumlah halamannya masih iengkap dan tulisan pada teks masih jelas terbaca. Teks dalarn naskah ini ditulis dengan menggunakan huruf Jawi. Selain itu, beberapa kosa kata dalam teks sudah tidak lazim digunakan pada saat ini sehingga isi teks tidak mudah dipahami masyarakat. Oleh sebab itu, penelitian yang saya lakukan dalam skripsi ini diharapkan dapat membantu masyarakat pemerhati sastra untuk memudahkan memahami kandungan naskah tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah saya Iakukan, Undang-Undang Melayu mengandung lima buah undang-undang. Setiap pergantian undang-undang ditandai dengan sebuah paragraf pembuka atau paragraf penutup. Selain itu, dalam kelima buah undang-undang terdapat jumlah pasal yang berbeda-beda. Undang-undang yang pertama adalah undang-undang inti dari undang-undang Malaka. Pada bagian ini terdapat 40 buah pasal. Undang-undang yang kedua merupakan undang-undang laut. Pada undang-undang ini terdapat 25 pasal. Undang-undang yang ketiga berisi 9 pasal. Undang undang yang keempat adalah undang-undang perniagaan. Pada bagian ini terdapat 25 pasaI, Undang-undang yang kelima memuat 90 pasal mengenai surat pujian dan kalimat-kalimat pujian. Oleh karena bagian ini menggunakan bahasa Arab, pembahasannya tidak disertakan dalam bab IV dan hasil transilterasi disertakan sebagai lampiran."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S10907
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ras, Johannes Jacobus
"The "Story of L.ambu Mangkurat and the Dynasty of the Kings of Rand jar and Kota Waringin" t represents the historical tradition pertaining to the Malay kingdom which existed in South-East Borneo until 1860."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1968
D1818
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Gres Grasia Azmin
"Hikayat Bispu Wiraja (HBR) adalah teks yang sangat tua dan populer. Teks HBW merupakan teks yang menarik karena ternyata teks HBW tidak dapat dikategorikan dalam satu kategori saja. Teks HBW dikategorikan oleh beberapa ahli filologi sebagai cerita dari zaman peralihan, cerita dari zaman Hindu, karya kesusasteraan klasik Melayu-Singapura, karya dari jenis sintetis hikayat petualangan ajaib, atau cerita berbingkai. SeIain itu, ternyata dapat juga ditemukan teks HBW sebagai bagian dari antologi. Dengan banyaknya kategori yang dapat dimiliki oleh HBW maka tentu fungsi yang dikandung oleh setiap teks akan berbeda pula. Dengan menetapkan kategori teks HBW, maka fungsi yang emban oleh teks tersebut dapat pula ditetapkan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S10960
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Marhamah Djambek
"Daripada uraian tersebut diatas, kelihatan bahwa ada persamaan tentang penobatan/gendang nobat ini dalam keradjaan-keradjaan Melayu. Djuga bila dilihat pada sedjarah Melaju ada persamaan upatjara penobatan antara Malaka dan Palembang"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1967
S10876
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library