Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126224 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anita Astriawati Ningrum
"Penelitian mengenai link nasyid Snada, Izzatulislam, dan Gradasi yang mempergunakan analisis stilistik dan tematik dilakukan untuk menguraikan unsur_unsur stilistik apa saja yang digunakan dalam pencapaian tema dan amanat dalam link nasyid serta menunjukkan kecenderungan stilistik dan tematik link-link nasyid Snada, Izaatulislam, dan Gradasi. Dari 8 album yang sudah diproduksi Snada, 10 album Izzatulislam, dan 4 album Gradasi, kemudian dipilih secara random atau acak 5 link yang dianggap mampu mewakili kekhasan stilistika masing-masing tim. Lirik-lirik tersebut kemudian dianalisis secara stilistik untuk mengetahui kecenderungan stilistika dari masing-masing tim. Setelah itu, dianalisis pula kecenderungan tematik lirik-lirik tersebut sebagai pembuktian bahwa stilistika berkaitan erat dengan tema, begitu pula sebaliknya. Hasilnya, lirik-lirik nasyid Snada yang mengangkat tema besar ketakwaan dan kemanusiaan melalui nasihat dan ajakan, disampaikan melalui kalimat-kalimat imperatif-persuasif. Penggunaan kosakata yang umum digunakan dan bermakna denotatif dimaksudkan agar pesan dapat disampaikan dengan tepat kepada pendengar. Bahasa kias yang digunakan pun umumnya adalah bahasa kias yang sarat pengandaian dan merujuk pada tokoh atau perbuatan yang mencerminkan ketakwaan dan kemanusiaan tersebut. Hampir sama dengan Snada, Izzatulislam pun memanfaatkan kalimat-kalimat imperatif untuk mendukung tema jihad yang diangkat dalam iirik-liriknya. Namun, kalimat-kalimat imperatif yang digunakan oleh Izzatulislam lebih bemuansa provokatif. Pemanfaatan kalimat-kalimat imperatif-provokatif ini ditujukan untuk menggugah pendengar untuk berjihad dalam berbagai bentuk. Penegasan tema jihad ini juga dipertegas dengan munculnya kata-kata bernuansa sarkas dan non-eufemistis. Berbeda dengan dua tim nasyid sebelumnya, Gradasi yang mengangkat tema yang lebih beragam, yaitu keadilan, kepahlawanan, cinta, dan keindahan alam, tampaknya berusaha menghindari nuansa imperatif dalam lirik-liriknya. Gradasi justru lebih banyak menggunakan kalimat-kalimat deklaratif-naratif untuk menggambarkan tema-tema tersebut. Istilah-istilah geografis juga dipergunakan dalam lirik-lirik yang berbicara mengenai keindahan alam. Penggunaan kalimat deklaratif-naratif sengaja dilakukan oleh Gradasi untuk menghindari kesan menggurui dalam lirik-liriknya. Selain unsur-unsur stilistika di atas, ketiga tim tersebut juga menggunakan kata serapan bahasa Arab dalam liriknya. Kata serapan tersebut sebagai simbol keislaman yang menjadi ciri khas nasyid. Seperti halnya sebuah puisi, rima digunakan oleh Snada dan Izzatulislam sebagai sarana puitik. Sementara repetisi digunakan oleh ketiga tim sebagai alat pemertahanan topik dan intensifikasi makna."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhardi Budi Santoso
"ABSTRAK
Hartojo Andangdjaja, penyair Indonesia yang juga banyak menulis esai sastra dan menerjemahkan karya-karya sastrawan asing, telah dikenal dalam dunia sastra Indonesia sejak tahun '40-an. Ia tergolong sebagai penyair, esais, dan penerjemah yang produktif.
Beberapa pengamat sastra Indonesia, antara lain Herman K.S., Sapardi Djoko Damono, Harris Effendi Thahar, dan Sudjarwo, telah melakukan penelaahan terhadap puisi Hartojo Andangdjaja, namun hanya terbatas pada beberapa sajak yang mungkin hanya yang mereka sukai saja, atau hanya merupakan resensi atau analisis selintas terhadap Buku Puisi , satu_-satunya buku kumpulan sajak Hartojo Andangdjaja yang telah diterbitkan.
Dalam skripsi ini, dilakukan tinjauan intrinsik terhadap keseluruhan karya puisi Hartojo Andangdjaja, sehingga dapat dilihat kecenderungan sti1istik dan tematiknya. Melalui tinjauan itu pula,.kesastrawanan Hartojo Andangdjaja dapat ditampilkan kembali secara menyeluruh.

"
1990
S11162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wuryantoro
"Lirik lagu pada dasarnya adalah karya sastra berbentuk puisi. Sebagai pengarang lirik lagu, Leo Kristi memiliki kekhasan yang sangat menarik. Kekhasan itu terutama terlihat dari gaya dan tema lirik lagu-lagunya. Kebanyakan lirik lagu Leo Kristi berbicara tentang rakyat kecil. Oleh karena itu, banyak yang menganggapnya sebagai lagu rakyat. Sementara itu menurut batasan lagu rakyat, lagu-lagu Leo Kristi tidak termasuk di dalamnya. Berdasarkan kenyataan itu, timbul beberapa masalah. Masalah itu di antaranya adalah 1) apakah lagu Leo Kristi dapat disebut lagu rakyat, 2) bagaimana Leo Kristi menampilkan gagasannya lewat lirik lagunya, dan 3) apa yang menjadi tema lirik lagu Leo Kristi.
Berangkat dari permasalahan itu, skripsi ini bertujuan untuk 1) membuktikan bahwa lagu Leo Kristi bukan lagu rakyat, 2) menganalisis gaya yang dipakai oleh Leo Kristi dalam menyajikan lirik lagu-lagunya. menemukan tema lirik lagu-lagu Leo Kristi. Bahan analisis skripsi ini terbatas pada empat kumpulan lagu yaitu 1) Nyanyian Fajar, 2) Nyanyian Malam, 3) Nyanyian Tanah Merdeka, dan 4) Nyanyian Tambur Jalan. Sesuai dengan tujuan, skripsi ini menggunakan teori Stilistika sebagai dasar teori.
Metode pendekatan yang dipakai adalah metode intrinsik. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode diskripsi dan analisis. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa 1) lagu Leo Kristi bukan lagu rakyat,- 2) gaya yang dipakai oleh Leo Kristi di antaranya adalah a) gaya bercerita akuan, b) gaya penyajian bercerita, bertanya, mengajak, dan campuran dari ketiganya, c) gaya bahasa perbandingan, metafora, perumpamaan epos, Berta personifikasi, dan d) gaya pengulangan, 3) tema lirik lagu-lagu Leo Kristi di antaranya adalah rakyat kecil, lingkungan alam, tanah air atau patriotisme, Tuhan, cinta, dan kritik sosial."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wima Fardianti
"Ahmad Syauqi adalab salah satu penyair Arab modern yang paling terkenal pada inasa pencerahan. Beliau dilahirkan di Kairo pada tahun ,1868. Syauqi bukanlah orang Mesir asli. Dari pihak bapaknya, beliau mewarisi darah Kurdi dan keturunan Arab, sedang dari pihak ibunya, beliau mewarisi darah Turki dan keturunan Yunani. Ketika Ahmad Syauqi kanak-kanak, beliau diasuh oleh neneknya dari pihak ibu dan nenek inilah yang mengenalkan Syauqi pada puisi-puisi Arab klasik. Ahmad Syauqi pernah dikirim ke Perancis oleh Khedive Taufik untuk melanjutkan studynya. Sekembali dari Perancis, beliau diangkat menjadi penyair istana oleh Khedive Abbas. Dari istana inilah Syauqi memulai karir kepenyairannya. Sebagai penyair istana, beliau selalu memuji-muji Khedive dan keluarganya dalam setiap kesempatan. Ketika pecah perang Dunia I, Ahmad Syauqi diasingkan oleh pemerintah Inggris ke Spanyol, karena beliau dianggap berbahaya bagi pemerintah Inggris. Sekembali dari pengasingan, beliau tinggal di tengah-tengah rakyat. Semenjak kembali dari pengasingan Ahmad Syauqi menulis puisi yang dipergunakan untuk membangkitkan semangat perjuangan rakyat Mesir yang sedang berjuang melawan penjajahan. Selain itu Syauqi juga menaruh simpati pada perjuangan rakyat Suriah dan bangsa Arab Iainnya. Semenjak itu nama Ahmad Syauqi mulai termasyhur di seluruh dunia Arab dan pada tahun 1927, beliau diberi gelar keharmatan sebagai Amir asy-syu_ara_ atau _Pangeran para penyair_."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S13435
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdi
"Isma Sawitri adalah seorang penyair wanita Indonesia yang mampu bertahan selama lebih dari tiga puluh tahun dalam mencipta sajak. Sajak-sajaknya tersebar dalam berbagai media masa sejak tahun 1959. Sebagai seorang penyair, ia memiliki kekhasan yang menarik dalam memilih tema dan mengungkapkannya dalam sajak-sajaknya. Berdasarkan hal di atas timbul beberapa masalah, diantaranya adalah 1) sajak-sajak apa saja yang telah diciptakan oleh Isma Sawitri, dan dalam media massa apa sajak-sajak tersebut dipublikasikan, 2) bagaimana penyair wanita ini mengungkapkan gagasannya dalam sajak-sajaknya, dan 3) tema apa saja yang menarik perhatiannya. Berangkat dari permasalahan di atas, skripsi ini bertujuan untuk pertama, mendata dan mengumpulkan sajak-sajak Isma Sawitri yang dipublikasikan sejak tahun 1959 sampai dengan tahun 1991; kedua, menganalisis cara penyairwanita ini mengungkapkan gagasannya dalam sajak-sajaknya, dan ketiga, tema apa saja yang menarik perhatian penyair wanita ini. Sesuai dengan tujuan, skripsi ini menggunakan teori Stilistika sebagai dasar teori. Metode pendekatan yang dipakai adalah metode pendekatan intrinsik dan ekstrinsik, sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi dan analisis. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa 1) Isma Sawitri cenderung memilih kata sehari-hari dalam sajak-sajaknya, 2) majas yang sering dipakainya adalah majas metafora dan personifikasi, 3) citraan penglihatan dan pendengaran paling banyak terdapat dalam sajak-sajaknya, 4) saran retorika yang sering dipergunakan oleh Isma Sawitri adalah paralelisme, 5) penyair ini sering memanfaatkan rima untuk menambahkan keindahan atau kemerudan sajak-sajaknya, dan 6) tema yang paling sering diangkat oleh Isma Saitri adalah tema sosial dan politik di antara tema tentang tanah air, tema tentang alam, dan tema religius."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Dania
"ABSTRAK
Puisi Laa Tar?al? dibuat oleh seorang ekonom asal Yordania yang bernama Raed Muhammad al-Hamouz. Dengan latar belakang pendidikan yang unik, ia berhasil memenangkan banyak penghargaan atas karyanya sebagai penyair puisi. Tujuan penelitian pada jurnal ini adalah untuk memaparkan dan memahami gaya bahasa yang membangun puisi ini. Jurnal ini menggunakan teori stilistika untuk memahami gaya bahasa yang terdapat dalam puisi Laa Tar?al?. Untuk memahami gaya bahasa puisi Laa Tar?al?, penulis menggunakan teori enjambemen dan teori ilmu bal?gah, yaitu ilmu ma rsquo;an? dan ilmu bad? lsquo;. Enjambemen banyak dilakukan di dalam puisi ini untuk memberikan makna mendalam serta penekanan terhadap makna-makna dalam larik-larik puisi yang bertemakan tentang perpisahan. Untuk ilmu bal?gah yang digunakan, unsur yang paling banyak disebutkan dari ilmu ma rsquo;an? adalah unsur f? rsquo;idah al-khabar. Dari segi ilmu bad? lsquo;, puisi ini diteliti dengan menggunakan unsur saja lsquo; untuk melihat keindahan susunan rangkaian kata-katanya. lsquo;Dari teori-teori yang telah diteliti, dapat disimpulkan bahwa puisi Laa Tar?al? adalah puisi yang memiliki bahasa yang mudah dimengerti dan memiliki tema kesedihan, yaitu seseorang yang ditinggal pergi oleh kekasihnya.

ABSTRACT
AbstractThe poem Laa Tar ali was made by a Jordanian economist named Raed Muhammad al Hamouz. With his unique educational background, he has won many awards for his work as a poet. The purpose of this journal to describe and understand the style of language that builds the poem. This journal uses the stylistic theory to understand the style of language contained in the poem Laa Tar ali. To understand the style of language in Laa Tar ali, the writer uses the theory of enjambment and the science of bal gah, which are ma 39 an and bad 39 . The enjambment is often used in this poem to give a deep meaning and emphasized meaning in the lines of a poem with the subject of separation. For the science of bal gah used, the most widely mentioned element of ma 39 an rsquo is the element of f 39 idah al khabar. In terms of bad 39 , this poem is examined by using the element of saja rsquo to see the beauty of the arrangement of the sequence of words. From the theories that have been studied, it can be concluded that the poem Laa Tar al is a poem that has a language that is easy to understand and has a theme of sadness, which is someone whose left by his lover. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
M. Syakur Usman
"Pada 1970-an lahir gerakan puisi mbeling. Gerakan ini dipelopori Remy Sylado lewat majalah Aktuil . Gerakan antikemapanan dalam penulisan puisi ini didukung penyair muda seperti Yudhistira ANM Massardi. Nama ini kemudian menjadi seorang tokoh penting dalam gerakan puisi ini. Lewat kumpulan Sajak Sikat Gigi (1983), ia berhasil membuktikan kepenyairannya dalam usia relatif muda. Kumpulan sajak itu berhasil mendapat penghargaan sebagai kumpulan puisi terbaik 1977 dari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).
Bahasa puisi Yudhistira adalah bahasa sehari-hari, jujur, polos, dan penuh kelakar Keempat ciri tersebut sangat kental dalam kumpulan sajaknya, terutama Sajak Sikat Gigi. la banyak memakai kosakata dialek Jakarta, seperti biarin, cuman, ngaso, doyan, ngantuk, nyerah, brontak, brisik, nggak, dan memadukannya dengan kosakata bahasa Indonesia.
Ciri lain, Yudhistira jujur menuliskan sajak-sajaknya sebagai cermin jiwa mudanya. Emosinya yang meluap-luap membuatnya menulis apa saja, sekalipun hal tersebut kelihatannya sepele, seperti soal mandi dalam Sajak Waktu Mandi dan Cermin tentang kebiasaan bersolek. Kepolosannya terletak dari pemakaian bahasanya yang sederhana, yang ingin menampilkan apa adanya sebuah peristiwa atau kejadian, seperti Sajak Ketemu di Jalan, Sajak Dolanan Anak-anak, dan Rasa Minum. Kelakar menjadi salah satu gayanya supaya orang tidak marah jika dikritik. Demikianlah bahasa puisi Yudhistira ANM Massardi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S11050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Ariyani
"
ABSTRAK
Imam dalam Puisi Syiah: Suatu Analisis Citra. Di bawah bimbingan Bapak Maman Lesmana, S. S. dan Bapak Dr. Muhammad Luthfi. Fakultas Sastra Universitas Indonesia, I998. Berbicara tentang Islam seperti tidak ada habis-habisnya, karena pengetahuan keislaman meliputi seluruh kehidupan bahkan meliputi masalah-masalah yang gaib. Hal itu begitu luas sehingga terkadang ilmu manusia tidak dapat mengupas habis dan berakhir dengan pengetahuan tuhan saja.
Berbicara tentang perbedaan dalam Islam, juga tidak ada habis-habisnya. Perbedaan adalah hal yang wajar, bahkan Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa perbedaan itu adalah rahmat. Dengan adanya perbedaan-perbedaan ini, terbuktilah kebesaran Allah SWT dan kekayaan penciptaan-Nya.
Berbicara tentang imam dalam Islam, hanyalah bagian kecil saja dari sekian perbedaan dalam Islam. Imam menurut Syiah, berbeda dengan pemahaman Sunni. Pemahaman tentang imam menurut Syiah ini sering dianggap menyimpang. Untuk itulah, skripsi ini bertujuan memperlihatkan citra imam dalam puisi Syiah, sehingga dapat dilihat betapa pentingnya permasalahan atau fungsi imam Syiah itu.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik pendekatan analisis struktural, karena bahan penelitian berupa karya-karya puisi yang memiliki pola tersendiri. Hasil penelitian dapat mengungkapkan bahwa citra imam Syiah itu berupa wujud kekuasaan atau kepemimpinan, pengharapan dan kemakmuran atau kehidupan umat, kesedihan dan keprihatinan, perjuangan, kecintaan kepada Allah dan nabi Muhammad serta keturunannya, kemenangan dan kejayaan atau kebahagiaan masa datang, kebenaran dan kebaikan, dan kebenaran keyakinan Syiah.
"
1998
S13304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munawar Holil Carita
"Mundinglaya Dikusumah (CMD) merupakan salah satu cerita pantun Sunda yang paling popular dibandingkan cerita-cerita pantun lainnya. Cerita ini beredar di kalangan masyarakat Sunda dari masa ke masa dan diapresiasi oleh berbagai kalangan masyarakat.
Sumber cerita ini adalah juru pantun, yaitu tukang cerita yang menyajikan bentuk cerita ini secara lisan. Oleh karena sifat kelisanannya itu maka terjadi berbagai variasi cerita yang menunjukkan persamaan dan perbedaan satu sama lain. Yang menarik, versi cerita yang dikenal dan kemudian banyak dijadikan sumber inspirasi oleh para sastrawan Sunda modern hanyalah satu versi, yaitu yang dipublikasikan oleh CM Pleyte (1907). Padahal, berdasarkan penelusuran yang dilakukan terhadap sumber-sumber tertulis, termasuk naskah-naskah kuno (manuscript), terdapat variasi di antara berbagai sumber cerita tersebut.
Dalam penelitian ini diteliti empat buah sumber tertulis CMD yang berhasil diperoleh, yaitu dua buah naskah dari Universitas Leiden Belanda (NBG 333.-dan Lor. 2024), edisi CM Pleyte (1907), dan edisi Ajip Rosidi (1974). Keempat sumber tertulis CMD itu dibandingkan, kemudian dianalisis motif ceritanya berdasarkan motif-index yang dikemukakan oleh Stith Thompson (1955). Dua buah sumber tertulis CMD yang berupa naskah dibandingkan untuk mendapatkan teks yang layak disajikan sebagai suntingan teks.
Dari analisis yang dilakukan ditemukan bahwa motif cerita pada NBG 333, Lor. 2024, dan edisi CM Pleyte lebih banyak menunjukkan kesamaan. Perbedaan atau variasi cerita hanya berupa hal-hal kecil yang tidak prinsipil. Sementara itu, pada edisi Ajip Rosidi terdapat perbedaan motif cerita yang sangat prinsipil karena menyangkut motif cerita utama dan munculnya dua buah motif cerita yang tidak terdapat pada sumber CMD yang lain.
Persamaan dan perbedaan kemunculan motif cerita itu berkaitan erat dengan masa beredarnya cerita tersebut, bukan disebabkan daerah asal penyebaran cerita. Hai lain yang ditemukan bahwa motif cerita pada keempat sumber tertulis CMD itu berkaitan erat dengan struktur cerita. CMD yang bersumber dari NBG 333: Lor. 2024, dan edisi CM Pleyte memperlihatkan kesamaan struktur cerita karena mengandung motif cerita yang sama. Dalam pada itu, struktur cerita CMD yang bersumber dari edisi Ajip Rosidi menunjukkan perbedaan karena motif ceritanya berbeda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11251
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
al-Qairawani, Abu Ishaq Ibrahim Ibn Ali al-Husri
"Buku ini merupakan bunga rampai dari berbagai penyair dan syair Arab. Buku ini memuat banyak tema-tema tentang penyair dan syair yang dibahas secara singkat. "
[Place of publication not identified]: Dar Haya al-Kutub al-Arabiyah, 1953
ARA 892.719 QAI z
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>