Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144329 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rakhmawati Rahadiani Puspitadewi
"Kata serapan di bidang otomotif yang ditemukan tidak semua mengalami perubahan fonoligis. Hal ini karena kata serapan tersebut sudah sesuai dengan struktur bahasa Indonesia, sehingga tidak perlu berubah lagi. Ada pula kata serapan yang mengalami perubahan bunyi. Perubahan itu terbagi menjadi perubahan fonem, penambahan dan penghilangan fonem. Perubahan fonem terjadi pada vokal dan konsonan, sementara penambahan fonem hanya terjadi pada vokal dan penghilangan fonem terjadi pada vokal maupun konsonan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15925
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shanti Hapsari
"Membahas pelafalan bunyi vokal monoflong oleh mahasiswa Indonesia yang mempelajari bahasa Belanda. Bagaimana mereka melafalkan bunyi-bunyi tersebut, perbedaan apa yang terjadi serta bunyi apa yang sulit mereka lafalkan dan faktor yang melatarbelangi kesulitan tersebbut. Hasil dari penelitian ini bahwa ada perbedaan antara pelafalan yang dilakukan oleh subyek penelitian dan penuturan jati. Perbedaan-perbedaan tersebut terjadi karena adanya kesalahan penyederhanaan, penyamarataan dan pengalihan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15809
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Termiorshuizen, Gerard
Jakarta , 1981
R 439.313 Ter k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, R. Mawarni
"meniliti bilamana verba majemuk dapat di pisahkan dan bilamana tidak dapat dipisahkan..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S15838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moeharti Soesani Moeimam
"Ktiga tipe ajektiva berakhiran -ing,-ering, dan -achting dapat berpangkal dari bentuk pokok berkelas kata sama, tetapi apakah setiap bentukpokok yang sama memiliki kemungkinan sama untuk menghasilkan tiga tipe ajektiva ini.Kemampuan -ing,-ering, dan achtig berkombinasi dengan suatu bentuk pokok dalam menghasilkan suatu kata baru adalah masing-masing tidak sama. Dalam proses pembentukan kata baru ini, ditemui adanya pembatasan berupa hambatan dari sestem pembentukannya, sehingga hambatan ini dapat dignakan sebagai patokan untuk menentukan prose pembentukan kata."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S15903
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djalinus Sjah
Jakarta Rineka Cipta 1993
RB I 499.3 S 501 k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Asteria Triyanti Wara Pratiwi
"Adanya keinginan untuk mengetahui proses pembentukan kata berprefiks on-, ont- dan wan- dalam bahasa Belanda dan bagaimana pengaruh penambahan prefiks-prefiks tersebut merupakan langkah awal penulisan skripsi ini. Langkah berikutnya adalah melakukan pembahasan secara morfologis dan semantis dari kata-kata berprefiks tersebut. Sebagai tujuannya, selain mencari pembatasan pembentukan kata berprefiks on-, ont- dan wan-, juga ingin memberikan deskripsi mengenai prefiks-prefiks tersebut. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara morfologis prefiks on- dan wan- dapat berkombinasi dengan N, A dan V. Sedangkan prefiks ont- hanya dapat berkombinasi dengan N dan A. Secara semantis prefiks on- dan ont- dapat meninmbulkan makna 'mengingkari, menegasikan atau menjadikan lawan makna' kata yang disebutkan bentuk dasarnya. Prefiks wan- menyatakan makna kategori 'salah', 'buruk' atau 'keliru'."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S15816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moeharti Soesani Moeimam
"Teori dari Keenan dan Comrie (1977), hierarki keterjangkauan/HT (accessibility hierarchy), digunakan sebagai ancangan awal untuk tin¬jauan perbandingan antara klausa relatif bahasa Belanda dan bahasa Indonesia berdasarkan pertimbangan bahwa teori ini pernah diterapkan oleh Keenan dan Comrie pada pembahasan baik klausa relatif dari bahasa Indo Eropa (misaInya bahasa Jerman) maupun klausa relatif dart bahasa Austronesia (misalnya bahasa Batak Toba). Hierarki keterjang¬kauan adalah suatu teori yang memperlihatkan adanya hierarki, sebagai ciri utama dari kaidah berimplikasi, dari posisi-posisi frasa nominal. Posisi frasa nominal itu didasarkan pada fungsi dari suatu konstituen (dalam hal ini: penghubung) yang koreferensial dengan konstituen in¬duk (dalam hal anteseden) dalam klausa relatif. Apabila dalam suatu bahasa terdapat suatu bentuk klausa relatif, berarti terdapat penggunaan P (berkoreferensi dengan anteseden) dengan fungsi tertentu dalam klausa relatif yang sejajar dengan posisi frasa nominal dalam HT.
Hasil penerapan HT pada klausa relatif bahasa Belanda menunjukkan ketaatan bahasa itu terhadap kaidah berimplikasi dari HT. Penentuan posisi frasa nominal yang didasarkan pada fungsi penghubung dalam klausa relatif dengan mudah dapat dilakukan. Berbeda dengan bahasa Belanda, penerapan HT pada bahasa Indonesia mengalami hambatan. Fungsi penghubung dalam klausa relatif bahasa Indonesia perlu lebih dahulu di. identifikasikan. Berdasarkan pengidentifikasian tersebut, terlihat bahwa di dalam bahasa Indonesia pembedaan antara OL dan OTL, seperti dalam bahasa Belanda, tidak relevan. Dengan pembedaan antara OL dan OTL tidak relevan, berarti teori HT (SU > OL > OTL KM >GEN OPEM) sebenarnya (Adak berlaku untuk bahasa Indonesia. Untuk itu, dalam penelitian ini, sesuai dengan keadaan bahasa Indonesia, disusun model teori lain dengan prinsip hierarki yang dipertahankan tetap se¬jajar dengan teori HT. Dalam model teori ini, posisi tidak lagi di¬dasarkan pada fungsi penghubung tetapi pada peran penghubung dalam klausa relatif, sehingga terbentuk model teori seperti berikut:"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
T39934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atajudin Nur
"Bahasa Belanda-Pecuk adalah bahasa orang Belanda--Indo yang lahir pada abad ke-18, digunakan sebagai bahasa pergaulan antara tentara Belanda dengan penduduk asli serta masyarakat Belanda-Indo di Hindia Belanda. Istilah Pecuk di kalangan Belanda-Indo diperkenalkan oleh Tjalie Robinson, penulis berdarah Belanda-Indo yang banyak menggunakan bahasa Belanda-Pecuk dalam setiap karyanya. Dengan terbitnya buku Ik en Bentiet pada tahun 1976, maka istilah Belanda-Pecuk menggantikan istilah bahasa Belanda-Indo. Sebagai bahasa kreol, otomatis, Bahasa Belanda-Pecuk memiliki karakteristik sebagai bahasa pijin dan kreol. Bahasa Belanda-Pecuk adalah bahasa pijin yang dipakai sebagai bahasa ibu oleh orang Belanda-Indo. Pengaruh bahasa Melayu Betawi dan Belanda terhadap salah satu bahasa Belanda-Pecuk yang berkembang di Batavia terlihat dalam bidang fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikon. Dapat disimpulkan juga bahwa bahasa Belanda-Pecuk yang berkembang di Batavia adalah bahasa yang menggunakan sebanyak mungkin kosa kata Belanda dengan struktur gramatikal Melayu Betawi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S15897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.R.R. Soekartini
Ende: Nusa Indah, 1992,
R 439.313 Soe k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>