Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146216 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lisda Liyanti
"Pola pendidikan berbanding lurus dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat. Perubahan masyarakat Jerman-Austria pada masa pembangunan kembali pasca Perang Dunia II, yang beiringan dengan gerakan mahasiswa yang menentang sikap otoriter di segala bidang berdampak pula pada semakin berkembangnya pola pendidikan antiotoriter. Fenomena ini diangkat oleh beberapa pengarang Sastra Anak dan Austria yang mengangkat gejala sosial dalam masyarakat dan menamakan diri mereka soziale Beobachter/in, salah satunya adalah Christine Nostlinger. Penelitian dalam skripsi ini bertujuan mengungkap keterlibatan suatu karya sastra dalam menanggapi suatu gejala sosial serta sikap pribadi pengarang terhadap hal tersebut melalui metode sosiologi sastra. Dalam skripsi ini dijelaskan sikap Nostlinger yang menentang pola pendidikan otoriter yang dirasa tidak sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu. Dengan kata lain Nostlinger mendukung pola pendidikan antiotoriter terhadap anak yang dimotori oleh gerakan mahasiswa pada tahun 60an. Melalui penelitian ini juga dijelaskan bahwa tema yang tetap aktual dari novel ini membuat pesan yang disampaikan pengarang masih bisa diterima tidak hanya terbatas pada Jerman dan Austria saja, melainkan di negara mana pun dan kapan pun itu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Sri Indah Suryani
"Sastra merupakan institusi sosial yang tidak terlepas dari politik dan ideologi. Politik dan ideologi tersebut dapat menjadikan sastra sebagai media propaganda. Der Giftpilz merupakan salah satu hasil karya sastra yang menjadi media propaganda. Buku anak itu memiliki ideologi dan tujuan politik Nazi. Dalam upaya mengetahui bentuk propaganda yang terdapat dalam buku ini, teknik-teknik yang digunakan dapat membantu menggambarkan bentuk propaganda yang digunakan pengarang pada buku ini. Propaganda dalam sastra memperlihatkan bahwa sastra adalah media komunuikasi massa yang dapat membentuk opini masyarakat luas.

Literature is a social institution that can not be separated from politics and ideology. Politics and ideology can make literature as a medium of propaganda. Der Giftpilz is one of literature works which became a medium of propaganda. This children's book has Nazi ideology and political goals. In an effort to determine the form of propaganda in this book, the techniques that are used bye author can help to describe the form of propaganda. Propaganda in the literature shows that literature is the mass communication media whom can shape the public opinion."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53606
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanty Saurmauli
"Penelitian ini membahas Sikap Anti Perang Christine Nostlinger dalam Roman Malkafer flieg! Meln Vater, das Kriegsende, Cohn und Ieh . Roman ini menceritakan kehidupan seorang gadis kecil berumur 8 tahun, bernama Christel, pada masa akhir perang dunia II dan awal pasca perang dunia II di Hernals (bagian kota Wina), Austria. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang dampak perang terhadap kehidupan ditinjau dari aspek politik, ekonomi, dan sosial. Selain itu juga mendapat gambaran, tentang apa yang menjadi sikap anti perang Nostlinger dalam roman ini. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang dikemukakan oleh Sapardi Djoko Damono. Hasilnya menunjukan bahwa perang, apapun bentuknya, tidak akan membawa dampak positif. Sebaliknya justru menghasilkan budaya, yang meletakan rasa kemanusiaan di bawah tuntutan untuk bertahan hidup baik secara politik, ekonomi, dan sosial. Sementara itu dalam roman ini diketahui bahwa Christine Nostlinger adalah pengarang yang memiliki kepercayaan kuat akan pencerahan dan perikemanusiaan. Hal tersebut terlihat dari sikap anti perang yang tergambar dalam roman ini."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S14810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ahmad Bahtiar
"Penelitian ini beranjak dari permasalahan bagaimana kondisi sosial dan politik di Indonesia pada zaman pendudukan Jepang serta sikap dan pandangan pengarang dalam novel Palawidja, Tjinta 1 anah Air, Dan Perang pun Usai dan Kembang.Iepun. Metode yang digunakan untuk menganalisis keempat novel tersebut adalah kualitatif deskriptif dengan didukung teori sosinlogi sastra sebagai strategi pembacaan untuk mengungkapkan peraaknaan baru dan menghasilkan pcnafsiran yang berbeda.
Hasil analisis mengungkapkan bahwa keempat novel tersebut padat dengan informasi sosial dan politik di Indonesia pada zaman pendudukan Jepang. Namun, sebagai karya sastra, keempat novel tersebut tidak semata-mata menyodcrkan fakta secara mentah. Beberapa pengarang dalam karyanya telah menafsirkan fakta-fakta tersebut sehingga keempat novel tersebut memberikan gambaran yang berbeda mengenai kondisi sosial dan politik di Indonesia pada zaman pendudukan Jepang Pada novel Dan Perang pun Usai karya Ismail Marahimin dan Kemhang Jepun karya Remy Sylado kita dapat melihat realitas kondisi sosial dan politik di Indonesia zaman pendudukan Jepang.
Kedua pengarang tersebut hidup sesudah zaman pendudukan Jepang dan tidak berada dalam organisasi kepengarangan yang menuntut tujuan tertentu sehingga mempunyai sikap dan pandangan yang obyektif. Sedangkan novel Palawidja karya Karim Halim dan Tjinta Tanah Air karya Nur Sutan Iskandar mengungkapkan kondisi sosial dan politik di Indonesia bertolak belakaiig dengan kondisi yang sebenarnya. edua pengarang tersebut hidup pada zaman Jepang dan berprofesi sebagai pengarang di Balai Pustaka yang pada waktu itu di bawah kekuasaan Jepang sehingga mempunyai sikap dan pandangan subyektif hanya untuk kepentingan Jepang "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T37345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risa Fahraini
"ABSTRAK
Kesadaran adanya perlakuan diskriminatif pada kaum penyandang disabilitas di dalam kehidupan masyarakat Jerman meningkat sejak tahun 1960an hingga tahun 1980an. Para kaum penyandang disabilitas saat itu dipandang sebelah mata, tidak dipedulikan atau diabaikan dan dianggap sebagai orang-orang yang tidak memerlukan perhatian khusus. Sebagai seorang kritikus berpengaruh di Jerman, Peter H rtling mengangkat isu ini ke dalam salah satu novel anaknya yang berjudul Das war der Hirbel 1973. Penelitian ini akan membahas bentuk-bentuk kritik sosial yang secara implisit maupun eksplisit disampaikan oleh Peter H rtling di dalam novel anak tersebut. Secara keseluruhan kritik yang disampaikan berupa hak yang sama bagi anak-anak kaum penyandang disabilitas untuk hidup yang nyaman, belajar atau bersekolah, dan bersosial di dalam masyarakat.

ABSTRACT
The awareness of discriminatory treatment for disabled person in German 39s society increased from the 1960s to 1980s. In those years, disabled people are underestimated, ignored or disregarded and considered as people that do not require special attention. As a critic influential in Germany, Peter H rtling raised this issue in one of his child novel entitled Das war der Hirbel 1973 . This research will discuss forms of social criticism in implicit and explicit delivered by Peter H rtling in this novel. Overall, the criticism that delivered are the same rights for children with disabilities to have a comfortable life, have an education, go to appropriate school and have socialization in the society."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulung Siti Hanum
"Skripsi ini menganalisis unsur sosio-kultural di dalam masyarakat Minangkabau di dalam novel Negara Kelima yang dikarang oleh E. S. Ito. Tujuannya adalah mengetahui unsur-unsur identitas Minangkabau yang terdapat di dalam novel Negara Kelima. Dari penelitian ini diperoleh beberapa unsur kebudayaan Minangkabau, yaitu identitas Minangkabau dilihat dari nama dan sejarah, sistem kekerabatan matrilineal, penjelasan tentang tambo sebagai sastra lisan, serta tradisi merantau dalam masyarakat Minangkabau. Kesimpulan dari analisis tersebut adalah unsur budaya di dalam novel Negara Kelima menonjolkan Minangkabau sebagai suatu identitas yang dilihat dari tema, tokoh, alur, dan latar sosialnya.

This undergraduate thesis analyzes the socio-cultural aspect of the Minangkabau society in the novel Negara Kelima by E. S. Ito. The purpose is to find elements of the Minangkabau identity contained in Negara Kelima. Many cultural aspects of the Minangkabau found in this research are the Minangkabau identity seen from: names and history, matriarchy kinship system, the explanation of tambo as oral literature and merantau tradition in the Minangkabau. The conclusion out of this analysis is that the cultural aspects in the novel Negara Kelima highlights Minangkabau as an identity that is seen from its theme, characters, plot and social background aspects."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11096
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Febrina Rachmayanti
"ABSTRAK
Penggolongan rasial yang terjadi pada zaman kolonial menimbulkan kesenjangan strata sosial antargolongan, terutama golongan Eropa dengan Peranakan Tionghoa. Bukan hanya ukuran kekayaan dan jabatan yang menjadi penyebab utama timbulnya kekuasaan, melainkan juga faktor golongan yang terjadi dalam novel Zonder Lentera karya Kwee Tek Hoay. Kondisi ini menimbulkan posisi superior inferior terhadap lapisan masyarakat atas dengan lapisan di bawahnya. Skripsi ini membicarakan penggambaran kehidupan masyarakat peranakan tionghoa yang dilihat melalui tiga aspek, yaitu interaksi antargolongan, hubungan stratifikasi, dan relasi kekuasaan antargolongan. Tujuannya adalah menjelaskan gambaran masyarakat Peranakan Tionghoa di Jakarta melalui tiga aspek tersebut. Melalui teknik penulisan deskriptif-analitis, akan diketahui bentuk hubungan antara tiga golongan dalam bermasyarakat, hal yang menyebabkan lahirnya lapisan dalam masyarakat, dan relasi kekuasaan antargolongan.

ABSTRACT
Racial classification that occurred in the colonial era led to the gap of social stratafication between groups, especially European and Peranakan Chinese. Not only the amount of wealth and position that became the main causes of power occurrence, but also racial groups in Kwee Tek Hoay 39 s novel Zonder Lentera. This condition produced the effect of superior inferior power on a higher social status to the lower social status of society. This thesis will discuss the potrait of the life of Peranakan Chinese by three aspects, that is intergroup interaction, stratification relation, and intergroup power relation. The aim is to explain the portrait of Peranakan Chinese community in Jakarta through these three aspects. Using descriptive analytical method, it will reveal forms of relationship between communities, the things that cause the birth of layers in society, and the relations of intergovernmental forces. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryani Setyo Astuti
"Keadaan suatu masyarakat berkaitan erat dengan keadaan sosial ekonomi politik dan budaya yang terjadi di dalamnya begitu pula yang terjadi ketika kudeta militer di Turki pada tahun 1960 yang dianggap pihak militer sebagai bentuk revolusi Paviliun istana menjadi saksi bisu Zafer enocak menggambarkan keadaan masyarakat Turki yang belum sepenuhnya siap menghadapi perubahan besar sehingga dapat kita lihat dari habitus yang tercermin dari setiap agen yang berperan di dalamnya Demokrasi diinginkan untuk mengubah sistem yang sebelumnya namun nyatanya nilai nilai yang tertanam di benak masyarakat tidak mudah dihapuskan begitu saja karena setiap invidu membawa modalnya sendiri sendiri untuk mempertahankan posisinya

The general condition of one particular civilization is tightly related to the citizens'social economical political and cultural condition This is what happened when there was a military coup in Turkey in 1960 which was considered by the military as a revolution The Palace's Pave had become a silent witness Zafer enocak reveals the condition of the unprepared Turkish people facing the big change The readers can observe it from the habitu s reflected in every of the agents'role in the story Democracy was needed in order to change the previous 'revolutionary' system in Turkey but in reality values that were already constructed in the society's mind in the era of 'revolution' cannot be forgotten just as easily because every individual bring his own modals to defend his position "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>