Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11592 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Didik Tumianto
"Novel remaja islami muncul pada akhir tahun 90-an. Novel tersebut memiliki peminat yang banyak. Hal tersebut ditandai dengan semakin banyaknya penerbit yang menerbitkan novel sejenis. Maraknya novel remaja islami sebagai bahan bacaan serta minimnya penelitian terhadap novel remaja islami membuat penulis tergugah untuk mengetahui ciri yang ada dalam novel remaja islami. Adakah ciri-ciri khusus pada novel remaja islami, hal itulah yang menjadi permasalahan penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjelaskan ciri-ciri novel remaja islami. Penelitian ini menggunakan sampel buku yang berlabelkan novel remaja islami yang diterbitkan oleh penerbit Mizan. Empat judul yang dijadikan sampel penelitian .ini yaitu, Serpihan Hati (2002) karya Pipiet Senja, Jadian 6 Bulan (2005) karya Rhein Fathia, Mei Lei (2004) karya Anwar Haris, dan Gerimis Terakhir (2004) karya Qizink La Aziza, Penelitian dilakukan dengan melihat unsur intrinsik dari sampel yang telah ditetapkan. Dari hasil analisis, diketahui bahwa novel remaja islami mempunyai ciri yang sama dengan novel popular pada umumnya. Pola penokohan yang terlihat menunjukkan adanya tokoh hitam dan putih. Pengarapan alur kurang diperhatikan sehingga tidak menunjukkan perubahan. Pengarapan latar kurang mendukung penokohan. Ciri yang khas pada novel remaja islami hanya pada tema yang digunakan. Tema pada novel remaja islami selalu dibalut dengan ajaran agama Islam. Namun, pada dasarnya tema yang digunakan sama dengan novel popular. Kesimpulan akhir penelitian ini adalah novel remaja islami hanyalah sebuah label dari penerbit Mizan. Hal tersebut disebabkan ciri yang muncul pada novel remaja islami sama dengan novel populer."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S10724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Arabic prose is different from Indonesian prose. Arabic prose includes speech texts, correspondences and maqamal as a part of the prose. Prose is generally divided into types: imaginative and non-imaginative. All of the imaginative literature have elemets such as characters, plot, setting, theme and beautiful language style."
297 TURAS 12 (1-3) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Subhan
"Hadirnya karya-karya keagamaan seperti sajak-sajak Fribolin Ukur, Suparwata Wiraatmaja, Mohammad Saribi, karya-karya teater Mohammad Dinonegoro serta novel-novel Djamil Suherman pada awal tahun 60-an, telah mempertegas kehadiran suatu genre baru dalam kesusastraan Indonesia, yakni genre sastra keagamaan. Kehadiran sastra keagamaan di tengah-_tengah kita tentulah mempunyai latar belakang tersendiri. Mengetahui latar belakang ini adakah perlu, sebab dari sana kita akan dapat melihat adakah genre sastra itu hanya bersi_fat sementara ataukah ia cukup mempunyai landasan yang kaku buat hidupnya di kemudian hari (Mohamad 1982:137). Djamil Suherman merupakan salah seorang pengarang di masa itu yang banyak menampilkan unsur-unsur Islam dalam karya-karyanya. Kehadiran karya-karyanya mempunyai corak lain dengan karya-karya pengarang sebelumnya. Djamil Suherman tidak sekedar menampilkan ajaran-ajaran agamanya, tetapi se_kaligus memberikan pemecah persoalan nada setiap karyanya. Sedangkan pada karya-karya pengarang sebelumnya, misalnya Hamka dan A.A. Navis, ajaran-ajaran agama hanyalah sebagai latar belakang cerita, bukan merupakan pemecah persoalan. Tentang ini Goenawan Mohamad pun mengatakan: Dalam hal ini saya kira Djamil Suhermanlah yang meru_pakan pelopornya pada akhir-akhir tahun 50-an, sebagai yang kini terdapat dalam kumpulannya Umi Kalsum. Meskipun di sini kehidunan beragama masih dititikberatkan sebagai latar belakang dan bukan sebagai pemecah perso_alan, namun perkernbangan selanjutnya (dari dan dengan identitas yang diperoleh sebagai seorang pengarang kea_gamaan) menunjukkan yang sebaliknya, Perjalanan ke akhirat mulai menempatkan kehidupan beragama sebagai pemecah persoalan. Dengan kata lain, novel yang baru saya sebut itu telah merupakan contoh dari genre sastra keagamaan (Mohamad 1982:138-139). Selanjutnya Goenawan Mohamad mengemukakan dua motif yang melatarbelakangi hadirnya jalur sastra keagamaan tadi, yaitu motif-motif yang berasal dari dalam kesusastraan dan dari luar kesusastraan itu sendiri. Motif-motif yang perta_ma berupa persoalan pencarian identitas sastrawan-sastrawannya, sedangkan yang kedua adalah pengaruh penggolongan serta rivalitas antar golongan di dalam masyarakat. Meskipun pada akhirnya Goenawan Mohamad sendiri tidak dapat menentukan de_ngan pasti motif yang melatarbelakangi hadirnya jalur sastra keagamaan yang dimaksud tadi. Terlepas dari bertanggung jawab atau tidaknya kehadiran jalur sastra keagamaan tersebut, munculnya para pengarang di masa itu telah melahirkan corak ter sendiri dalam kesusastra_an Indonesia. Djamil Suherman yang dianggap sebagai pelopor jalur tersebut lebih nampak terlihat corak keagamaannya dibandingkan dengan pengarang yang lain."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Charles
"Setiap tokoh dalam sebuah karya sastra memiliki ciri tertentu yang membedakannya dengan tokoh lainnya. Novel Danur sebagai bagian dari novel populer bergenre horor menyajikan tokoh-tokoh dengan ciri yang unik. Tokoh-tokoh tersebut di antaranya yaitu Peter, William, Hans, Hendrick, dan Janshen. Status mereka sebagai hantu-hantu Belanda merupakan hal utama yang menarik perhatian peneliti untuk meneliti tokoh-tokoh tersebut. Penelitian inipun bertujuan untuk memaparkan tokoh dan penokohan Peter, William, Hans, Hendrick, dan Janshen, serta alur dan latar yang digambarkan dalam novel Danur. Berdasarkan penelitian ini, didapati kesimpulan bahwa tokoh Peter, William, Hans, Hendrick, dan Janshen memiliki ciri-ciri yang humanistis dan beragam satu dan lainnya.

Every figure in a literary work has a certain quality of character which distinguish it from other figures. Danur novel as part of the popular horror novel presents figures with the unique characteristics. These figures among them are Peter, William, Hans, Hendrick, and Janshen. Their status as the Dutch ghost is the main thing that attracted the attention of researcher to describe these figures. Therefore, this study is aimed to describe the character and characterization of Peter, William, Hans, Hendrick, and Janshen, including plot and background, which described in Danur novel. Based on this research, it was found a conclusion that Peter, William, Hans, Hendrick, and Janshen have humanistic characteristics and diverse one and the other."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61086
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adytia Fitriana
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas dua novel metropop terbitan PT Gramedia Pustaka Utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik novel-novel metropop, perkembangan novel metropop sebagai tren baru novel populer, dan menentukan novel metropop merupakan tren novel populer yang berbeda dari novel populer pada umumnya atau tidak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa novel metropop dapat diterima oleh masyarakat pembaca. Selain itu, dari karakteristik novel metropop yang diperoleh, diketahui bahwa novel metropop merupakan novel chicklit versi Indonesia yang disesuaikan dengan masyarakat dan kebudayaan Indonesia.

Abstract
This final task discusses about two metropop novels published by PT GPU. The research means to find out the characteristic of the metropop novel, its development as a new trend of popular novel, and to define weather this genre of novel is different or not, compare to popular novel in general. The method used in this research is analytic descriptive method. The approaches used are intrinsic and extrinsic approach. The result shows that metropop novel accepted by the reader society. Its characteristic has shown that it is an Indonesia chicklit novel that had been adjusted to the people and the culture of Indonesia."
2010
S10794
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Vicky Rahman. Penelitian ini membahas unsur intrinsik dan ekstrinsik nivel Sirah. Pengkajian unsur-unsur tersebut merupakan upaya untuk memahami makna novel Sirah. Dalam mengkaji unsur intrinsik dan ekstrinsik, data-datanya diambil dari isi novel Sirah dan data-data sosial yang berkaitan dengan isi novel tersebut.
Analisis dibatasi pada suatu pemahaman bahwa sebuah karya mengandung makna bagi pembaca atau masyarakat. Pengertian makna menurut KBBI adalah arti atau maksud pembicara atau penulis yang mengaku pada suatu bentuk kebahasaan. Sedangkan pengertian manka menurut Hirsch dalam Sugihastuti mengacu pada arti teks dalam kaitannya dengan konteks yang lebih besar. Maksud konteks ini adalah konteks yang ada di dalam dan di luar karya sastra. Penulis berasumsi bahwa konteks di dalam karya sastra adalah unsur intrinsik yang membangun cerita sedangkan konteks di luar karya sastra adalah konteks sosial dan budaya yang ada di masyarakat yang dijadikan materi cerita. Dari kedua pengertian mengenai makna tersebut, penulis berpendapat bahwa novel Sirah sebagai bentuk kebahasaan mengandung makna yang mempunyai konteks yang telah disebutkan di atas.
Proses analisis makna novel Sirah adalah dengan mendeskripsikan unsur-unsur intrinsiknya. Seusai menganilisis unsur intrinsiknya, maka hasil analisis tersebut digunakan untuk mengkaji unsur ektrinsik novel Sirah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa makna yang terkandung dalam novel ini adalah mengenai perilaku menyimpang dalam pemilihan lurah."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11070
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Zaeni Tasripin
"Penelitian mengenai tema dalam novel Asywak (1947) yang ditulis oleh Sayyid Qutb (1906-1966). Tujuannya adalah untuk membuktikan adanya unsur-unsur romantisme dalam tema dan unsur-unsur intrinsik lainnya. Kerangka teori yang digunakan adalah romantisme dalam fiksi. Romantisme merupakan sebuah pendekatan kefilsafatan yang berkembang di Eropa menjelang akhir abad ke-18. Gagasan ini kemudian berkembang menjadi sebuah aliran kesusastraan yang mengutamakan perasaan, pikiran, dan tindakan spontanitas; aliran seni yang mengutamakan imajinasi, emosi, dan sentimen idealisme. Dalam fiksi, romantisisme diterjemahkan sebagai gagasan yang memuat semangat dan kerinduan yang besar terhadap alam, obsesi yang besar terhadap masa lalu, ketiadaan batas yang jelas antara mimpi dan realitas, cinta yang melankolik dan idealis, dan celaan terhadap kehidupan perkotaan dan kecintaan terhadap alam pedesaan. Analisis dilakukan melalui pedekatan struktural dengan melakukan penelaahan terhadap beberapa unsur-unsur intrinsik yang berperan panting dalam membangun gagasan-gagasan romantik secara integral dan memperhatikan koherensi antarunsur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa novel Asywak karya Sayyid Qutb merupakan novel bercorak romantik, dengan memuat beberapa unsur penting romantisme dalam tema dan unsur-unsur intrinsik lainnya. Dalam tema, terdapat gagasan obsesi dan kerinduan yang besar terhadap masa lalu, ketiadaan batas yang jelas antara mimpi dan realitas, cinta yang melankolik dan idealis, dan celaan terhadap kehidupan perkotaan dan kecintaan terhadap alam pedesaan. Sikap melankolik dan idealis dalam percintaan menjadi unsur romantisme yang paling mendominasi keseluruhan isi cerita, dan unsur penokohan beserta metode-metodenya menjadi unsur intrinsik yang paling banyak mendukung tema, dengan memuat unsu_r-unsur romantisme dalam karakter tokoh-tokohnya. Metode-metode penokohan kemudian memperkuat bukti kecenderungan pengarang terhadap romantisme."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S12516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Saut Raja Hamonangan
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2002
899.221 SIT u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Raisa Olivia
"Kota urban identik dengan heterogenitas karena di dalamnya terhimpun individu dari kelas sosial, etnis, dan jalan hidup yang berbeda. Kota urban juga identik dengan kehidupan masyarakatnya yang individualis dan kontak antar individu yang sekunder yang umum ditemukan dalam ruang publik. Hal ini terkait dengan banyaknya peran yang dijalankan seorang individu. Semua karakteristik tersebut tergambarkan dalam unsur intrinsik lima cerpen Netzliteratur korpus data. Ini semua karena Netzliteratur sering memuat tema tentang kehidupan kota urban melalui penceritaan kejadian sehari-hari. Untuk mengungkap gambaran kehidupan kota urban, akan digunakan pendekatan sosiologi sastra dan analisis unsur intrinsik cerpen yang menonjol.

Urban city characterized by heterogeneity because it?s pooled individuals from any social classes, ethnicities, and different way of lifes. Urban city is also characterized by individuality of its society and the secondary contacts within them which typically found in the city?s public space. This is correlated with roles which run by urban society. All above characteristics are drawn in the intrinsic elements of five Netzliteratur short stories of research datas. It is because Netzliteratur oftenly contains themes of urban city life through stories about daily lifes. Literature sociological approach and short stories intrinsic elements analysis are used to reveal the image of urban city life in texts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S556
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Muhammad Ridwan, 1947-
Jakarta: Haji Masagung, 1992
297.672 2 LUB p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>