Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166289 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Choirul Fuad Yusuf
"Agama merupakan fenomen sosio-historik dan sosio-filosofis yang memiliki arti penting bagi manusia. Signifikansi agama bagi manusia sebagai homo religiosus adalah karena agama dipersepsi memiliki kekuatan atau kesanggupan merumuskan, mengatur dan memecahkan berbagai persoalan hidup manusia. Begitu besar pengaruh agama atas kiprah kehidupan, menyebabkan agama menduduki posisi yang berperan membentuk proses struktur kondisi sosio-kultural masyarakat, terutama pada zaman-zaman pra-moderen. Agama dipersepsi sebagai institusi yang tidak semata mengatur urusan pengabdian kepada tuhan dengan segenap implikasi atau manifestasinya, tapi juga agama berperan membentuk, memberi model, serta menggalang dan melahirkan berbagai ikatan sosial masyarakat yang pada gilirannya mempengaruhi kondisi dan sosial-budaya dalam kehidupan masyarakat luas. Hadirnya pemikiran filsafati moderen dan gerakan humanistik yang antroposentrik serta bangkitnya ilmu pengetahuan dan teknologi,ternyata, berpengaruh besar terhadap persepsi masyarakat mengenai agama atau eksistensi tuhan dalam kehidupan. Disamping perkembangan pemikiran filsafat dan ilmu pengetahuan dengan segenap implikasi sosiokulturalnya yang menggiring percepatan terwujudnya proses humanisasi sebenarnya, juga tak luput menjadi penyebab hadirnya fenomen sosio-relijius dan sosio-filosofisbaru berujud sekularisasi dan sekularisme. Dengan pendekatan deskriptif, analitik, dan sintetik, digambarkan dan dianalisis secara komprehensif tentang bagaimana konsep dasar dari sekularisasi dan sekularisme beserta perkembangannya sebagai fenomen sosiohistorik. Selain itu, juga dianalisis bagaimana kecenderungan sekularisasi sebagai suatu proses yang mengarah kepada rasionalisasi dan sekularisme. Disamping dibahas pula bagaimana hubungan antara sekularisasi di satu 'pihak dan sekularisme di pihak lain. Meskipun, antara keduanya memiliki keterkaitan yang jelas, namun suatu hal yang harus dibedakan adalah bahwa sekularisasi merupakan proses perubahan persepsi masyarakat terhadap persoalan yang berkaitan dengan tata nilai, sistem norma, - sistem kredo dan segenap sektor kehidupan sebagai totalitas, sementara sekularisme adalah suatu idiologi yang ateistik, atau suatu ajaran/doktrin yang menyangkal adanya transendensi Tuhan serta menolak agama dalam kehidupan masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S16008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani`ah
"ABSTRAK
Agama merupakan masalah yang menarik untuk diketahui karena pretensinya sebagai pembawa kebenaran. John Dewey, seorang filsuf pragmatisme Amerika yang terkenal, mempermasalahkan hal itu dalam pemikirannya. Pragmatisme adalah filsafat naturalistik, yaitu filsafat yang lebih mengutamakan aspek praktis daripada aspek teoritis. Jadi , pandangan Dewey terhadap agama pun bersifat praktis-pragmatis: sesuatu yang berbeda secara diametral dari hakikat agama itu sendiri. Dan yang kuga membuat masalah ini menarik adalah sikap Dewey yang tampa enggan memasuki bidang ini sehingga bukunya mengenai agama A Common Faith baru ditulis pada senja hidupnya setelah ia berusia 75 tahun.
Dari sudut filsafat, karya Dewey yang terpenting adalah kritiknya terhadap kebenaran tradisional yang dinyatakan dalam teorinya instrumentalisme...

"
1985
S16183
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wayan Suwira S.
"ABSTRAK
Skripsi ini mencoba untuk menyajikan salah satu tema pokok pemikiran Mircea Eliade yaitu mitos dan realitas seperti dihayati oleh manusia primitif. Faham yang umum mengenai mitos selama ini bahwa mitos tersebut tidak lain daripada cerita yang sifatnya tidak benar-benar terjadi atau ilusi saja. Akan tetapi penyelidikan Eliade mengenai mitos menghasilkan suatu pandangan yang baru. Menurut dia ide pembaruan kembali (renewal) yang terdapat pada mitos-mitos dalam masyarakat primitif ternyata juga merupakan ide yang sentral pada agama-agama Timur, Kristen pada jaman permulaan dan bahkan juga dalam manifestasi-manifestasi secara modern pada Marx, Freud dan karya-karya seni. Dalam tingkat populer dapat kita temukan dalam mass-media berbentuk komik-komik bergambar, cerita-cerita kepahlawanan. Di kalangan elitepun terdapat suatu tingkah laku untuk menghindari diri dari waktu dengan membaca novel atau menonton film. Kesemuanya ini menunjukan bahwa manusia modern sekurang-kuranya masih memelihara beberapa sisa tingkah laku mitis. Dengan kata lain mitos memberikan pendasaran pada tingkah laku manusia secara umum...

"
1984
S16076
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lulus Listuhayu
"Skripsi ini membahas mengenai aspek-aspek laku yang terdapat dalam Serat Seh Jangkung. Serat ini menceritakan perjalanan Seh Jangkung sebagai tokoh utama dalam menjalankan laku di dalam hidupnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teori interpretasi.
Hasil dari penelitian ditemukan enam aspek laku yang terdapat dalam Serat Seh Jangkung, yaitu: syareat, tapa, rasa, magi, sasmita, dan ngelmu. Di samping itu dimunculkan juga mengenai kasampurnan yang merupakan tujuan dari laku. Kasampurnan merupakan sebuah pandangan hidup masyarakat Jawa yang termasuk dalam konsep religi Jawa.

The focus of this study is on aspects of laku in Seh Jangkung Script. This script tells about Seh Jangkung as main character who doing laku in his life. This research used qualitative descriptive analysis with interpretation theory.
The conclusion find six aspects of laku in Seh Jangkung Script, which are syareat, tapa, rasa, magi, sasmita, and ngelmu. Beside that, kasampurnan appear as the result of the aim of laku. Kasampurnan is the concept of Javanese religion in Javanese society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11350
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhanang Pramudito
"Skripsi ini membahas mengenai topik Aspek-Aspek Religiusitas Dalam Serat Wulangreh yang merupakan karya dari Sinuhun Pakubuwana IV. Serat ini merupakan karya sastra yang bergenre wulang, yang memiliki kandungan isi sebagai nasihat atau petuah. Berbagai hal mengenai isi nasihat berkenaan dengan bagaimana manusia harus bersikap di kehidupan ini, tingkah laku terhadap sesamanya, perbuatan yang baik, dan tingkah laku dalam menjalankan perintah Tuhan. Penelitian ini menggunakan empat tahapan yaitu inventarisasi, klasifikasi, deskripsi, dan analisis, peneliti menggunakan teori interpretasi teks dari Jan Van Luxemburg guna untuk mendapatkan makna dari aspek-aspek tersebut, aspek itu antara lain: sasmita, rasa, laku, dan tapa. Dari keempat aspek tersebut nantinya akan diperoleh kesimpulan yaitu manusia dalam memahami aspek-aspek religi yang terdapat pada Serat Wulangreh, tujuannya untuk manunggal dengan Tuhan dan mencapai kesempurnaan hidup (manunggaling gusti kawula_kasampurnaning dumadi).

The main problem of this paper is discussing the Religious Aspects in Serat Wulangreh which is literary work from Sinuhun Pakubuwana IV. The genre of this literary is wulang which contains many advice for human life, how human should behave in their life and society are told in this literary work. The research of this paper use four stages which are inventaritation, classification, description, and analysis. In doing analysis, the writer use theory of interpretation text from Jan Van Luxemburg. The theory is used for getting some meanings from the aspects of the literary work, the aspects are sasmita, rasa, laku, and tapa. It is expected that the results of the paper could provide some input to people in understanding the religious aspects from Serat Wulangreh to have the perfection of life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11685
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Bahrun Amiq
"Penelitian ini mencoba mencari sebuah alternatif baru dalam pengembangan keilmuan psikologi, khususnya psikologi yang berkaitan dengan religius, mencoba untuk membandingkan antara ajaran religi dengan kajian psikologi modern yang telah mapan saat ini. Manusia saat ini banyak terjebak ke dalam dunia yang penuh dengan hedonisme dan kekuatan materi, sehingga mengakibatkan tekanan yang luar biasa dalam mengarungi hidup. Sehingga banyak sekali ditemukan berbagai penyimpangan yang dilakukan oleh masyarakat, baik itu penyimpangan psikis berupa kehilangan makna dalam hidup, keterasingan dengan lingkugan maupun kekeringan spritual yang banyak melanda hidup manusia saat ini. Kehilangan makna menjadikan manusia hampa akan hidupnya manusia mencapai nilai dan kebutuhannya masing masing, sehingga dalam era yang sangat kompetitif menjadikan manusia terpacu dengan waktu dan mass.
Diperlukan terapi yang dapat menjawab problematika yang sedang terjadi dalam masyarakat, salah satunya melalui shalat berjamaah yang dilakukan secara benar dan berkesinambungan, juga melalui kewajiban melaksanakan shadaqah, baik itu berupa harta maupun perbuatan-perbuatan yang bermanfaat bagi manusia yang lain. Shalat berjamaah dan shadaqah sebagai salah satu ritual religius diharapkan menjadi salah satu alternatif terapi bagi problematika yang sedang dihadapi oleh masyarakat modern saat ini, dan menjadikan manusia bisa diterima dalam lingkungannya. Makna hidup sebagai sarana menjadikan manusia untuk menggapai kebahagiaan dengan jalan menjadi produktif, kreatif, cinta kasih dan juga sabar dalam menghadapi cobaan serta bersyukur ketika menghadapi dan mendapatkan kenikmatan dari Allah.
Shalat berjamaah dan shadaqah membuat seseorang memahami akan makna hidupnya dan mampu untuk beradaptasi dan mengadakan penyesuaian diri, dan menjadikan manusia matang secara spritual, mampu menghadapi keberhasilan dan kegagalan dengan senyuman.
Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif, dengan pendekatan studi kasus, pengumpulkan data melalui wawancara baik terstruktur maupun wawancara bebas, disamping juga partisipasi demgan subyek, menganalisa kasus dengan analisa dominan dan analisa kultural dan juga komparasi yang terjadi pada masyarakat. Sedangkan subyek penelitian adalah seorang sopir, dengan kriteria, menjadi sopir minimal 5 tahun, berusia antara 30-50 tahun, beragama Islam, mengerjakan shalat berjamaah.
Dalam penelitian ini dihasilkan kesimpulan bahwa shalat berjamaah dan shadaqah mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam perjalanan hidup seseorang, mampu menjadikan orang menjadi penuh makna dalam menjalani kehidupan di dunia ini, menjadikan seseorang menjadi sabar dalam menerima cobaan dan bersyukur ketika mendapatkan kenikmatan.

This research try to looking for new alternation and develop in psychology, especially religious psychology to compare between matter of religi and modern psychology today, human being today face with hedonism style of live, it's make stress to individual, so every body loss of they meaning, as meaningless and loss of spiritual, of course, that problem made human being loss of their live, many problem face them not only physic but more important psychologic for example, alienational with culture, and can't adapted with culture.
So therapy must be able to solve of this problem, one alternative of therapy is pray together and shadaqah, that is ritual religius, it's able to be solve humans problem, get pray together and shadaqah rightly, brought to meaning live, so human being can accepted by culture and society.
Meaning live way to get happiness in live, so when get meaning live make productively, lovely, and patient to face live. By pray together and shadaqah know about meaning live use it as important and useful as long as their live.
This research use qualitative research by case studies approach of person, and collecting data using deep interview , observation and participation, so research analyze using a dominant analyze, cultural analyze, and comparation analyze. Subject of research are; driver with five year lisence minimalize, and 30-50 year old, Islamic religi, and get pray together and shadaqah.
Summary that pray together and shadaqah able to give change of meaning live, make productive and patient to face problem, able to solve psyches problem like alienation and adapted with society."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fromm, Erich
Jakarta: Atisa Pers, 1988
616.891 4 FRO pt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Latifah
"Skripsi ini merupakan usaha untuk menjelaskan pengalaman tentang Tuhan ketuhanan dalam ranah estetika. Immanuel Kant dengan term sublimnya membuka peluang untuk menjelaskan hal tersebut. Dengan menggunakan peluang yang diberikan oleh Kant, akan memperlihatkan tentang pengalaman ketuhanan itu selain berhubungan dengan iman, juga bersentuhan dengan estetika, yaitu sublim.

This thesis is about an effort in way to explaining the empirical study with reference to God divinity in the aesthetics domain of Immanuel Kant, within his sublimacy theory as it to opening more chances definition of his term. By using Kant rsquo s chance it will show about the empirical divinity related to the faith, and so do related to the aesthetic, called by sublimation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnestesia Putri Aryani
"Selama ini, kematian dianggap sebagai akhir dari pemenuhan utilitas yang ingin dicapai selama hidup. Meskipun demikian, teori yang dipaparkan oleh Azzi dan Ehrenberg (1975) justru menyatakan adanya kepercayaan akan kehidupan setelah kematian mau tidak mau membuat manusia harus mempertimbangkan utilitas yang ingin dicapai kelak. Sedekah dan partisipasi dalam kegiatan keagamaan, dianggap sebagai investasi yang dapat memberikan jaminan terhadap pencapaian utilitas pada kehidupan setelah kematian. Penelitian ini menemukan adanya hubungan substitusi antara sedekah dan partisipasi serta pengaruh positif dari tingkat keimanan seseorang terhadap sedekah dan partisipasi tersebut. Selain itu, ditemukan pula bahwa peningkatan usia akan meningkatkan sedekah dan partisipasi yang dilakukan seseorang.

People tend to think that death is the end of their pursuit to maximization of utility. Instead, Azzi and Ehrenberg?s theory of lifecycle consumption (1975) said that afterlife belief give another perspective for us, to considering about the afterlife utility. Religious giving and participation in a religious activity, considered as investment for a guarantee of a better afterlife utility. This study find a substitute relation between religious giving and participation. Also, the religious giving and participation have a positive and significant impact for every additional age and increasing in belief.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Franz Magnis-Suseno
Yogyakarta: Kanisius, 2006
202.11 FRA m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>