Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6754 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Richard Bagun
"Terorisme merupakan fenomen yang mencolok sepanjang sejarah, Iebih-lebih dewasa ini. Ancaman terorisme beIakangan ini terus meluas, dan betapa fenomen kekerasan itu semakin menyebarkan perasaan takut dan maut di kaIangan umat manusia. Tanpa bisa dibendung dan dikendalikan, organisasi-organisasi terorisme telah bermunculan di mana-mana di dunia, dan dari sana lahirIah apa yang disebut terorisme internasional. Masyarakat dunia yang mencintai ketentraman seperti tidak berdaya, dan terorisme memang benar-benar tragedi saat ini. Maka skripsi ini diberi judul Terorisme Tragedi Manusia Masa Kini. Terorisme secara potensial bisa muncul di berbagai masyarakat di dunia, dan Indonesia tidak terkecuali. Tetapi aktualisasinya sangat tergantung pada kerawanan kondisi sosial, ekonomi, politik dan psikologis. Terorisme bisa timbul sebagai protes terhadap kepincangan kehidupan sosio-ekonomi, atau sebagai alat perjuangan poIitik. Tetapi terorisme juga bisa muncul sebagai akibat penyimpangan psikologis. Kelainan jiwa bisa mendorong seseorang berperilaku aneh atau bahkan melakukan teror. Sebagai skripsi untuk bidang filsafat metode kajian terhadap topik terorisme ini 1ebih bersifat analitis, kritis dan refleksif daripada deskriptif. Pendekatan deskriptif menang digunaken Juga tetapi terbatas untuk lebih memperjelas urutan dan sekaligus sbagai acuan untuk suatu pendekatan kritis. Beberapa kasus terorisme juga diangkat sebagai pelengkap uraian. Secara folosofis, fenomen terorisme tidak selamanya dikecam. Meskim pada mulanya gerakan itu memuja kekerasan dan harus dibayar mahal oleh nyawa manusia. Tokoh Seperti Joseph A. Dowling, Frantz Fenon, dan beberapa filsuf terkemuka seperti Herbert Marcuse dan Jean Paul Sartre cenderung menilai teror dan kekerasan sebagai sesuatu yang positif dan liberatif. Mereka berpendapat, terorisme mungkin saja harus dibayar mahal secara moral dan psikologis. Tetapi harus diakui juga teror per se boleh jadi timbul karena dorongan kekuatan-kekuatan yang ingin memajukan kehidupan. Terorisme dapat mengungkapkan keinginan akan kebebasan yang berakar pada kodrat manusia, lebih-lebih kalau dilihat terorisme itu menjadi senjata untuk melawan kepincangan sosial, mengguncangkan kamapanan (status quo), dan tatanan sosial yang kaku dan represif. Jadi dari segi filsafat, di balik gerakan terorisme yang mengagungkan kekerasan itu, sesungguhnya terdapat nilai-nilai yang hendak dikejar. Tetapi bagaimanapun, secara etis terorisme tidak dapat diterima karena tujuan sudah menghalalkan cara. Dan cara yang diperlihatkan oleh kaum teroris adalah kekerasan, yang sama sekali tidak manusiawi dan meminta banyak korban. Maka terorisme harus dipatahkan!"
Depok: Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kaligis, Otto Cornelis, 1942-
Jakarta: O.C. Kaligis & Associates, 2003
303.62 Kal t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Wirawan
"Perubahan situasi politik internasional setelah Perang Dingin menjadi bergeser, aktor negara yang sebelumnya mempunyai peran dominan disusul perannya oleh berbagai aktor kepentingan di percaturan dunia. Aktor individu, aktor golongan maupun kelompok semuanya berperan menampilkan kepentingannya masing-masing. Terorisme dalam perjuangan politiknya juga ikut memainkan peran kepentingannya.
Tindakan kekerasan terorisme selalu menimbulkan akibat kepada masyarakat. Kekerasan teorisme secara psikologis telah menimbulkan trauma rasa takut yang tertanam dan dapat mengancam keselamatan manusia. Trauma takut akan ancaman menyebabkan orang untuk tidak mau mengambil risiko tinggi dalam aktivitasnya. Risiko akan ancaman keselamatan yang tinggi dapat berpengaruh ke sektor-sektor lain, seperti ekonomi, sosial, budaya dan lainnya. Resiko tinggi yang berpengaruh pada sektor ekonomi khususnya lingkungan bisnis dapat dilihat pada tragedi WTC dan Pentagon di Amerika.
Bisnis penerbangan internasional mengalami kemunduran setelah serangan teroris pada tragedi World Trade Center dan Pentagon tanggal 11 September 2001 di Amerika Serikat. Bukan hanya korban nyawa dari penumpang pesawat yang menabrak gedung WTC dan Pentagon saja yang terjadi, melainkan paska peristiwa ini yang berimplikasi ke berbagai sektor kehidupan masyarakat. Bisnis Penerbangan intemasional pada khususnya menerima dampak tragedi ini. Produksi penerbangan menurun, penutupan rute penerbangan, peningkatan biaya asuransi, pemberhentian pegawai, bahkan sampai penutupan perusahaan terjadi karena tindakan kekerasan terorisme.
Sekali tindakan teroris dilakukan mempunyai efek ke berbagai sektor kehidupan, bukan hanya persoalan yang terlibat langsung saja terkena dampaknya, melainkan ke hal-hal lain yang ikut merasakan kehancuran. Bukan hanya pegawai penerbangan saja yang dipecat, melainkan anggota keluarga lain juga merasakan malapetaka tindak kekerasan.
Di balik masalah yang dihadapi bisnis penerbangan akan ada bisnis-bisnis lain yang mengalami situasi serupa, karena keterkaitan bisnisnya, seperti bisnis pariwisata, hotel, ekspor-import dan lain sebagainya. Bagaimanakah dengan sekor-sektor lain ?
Pada tulisan ini hanya memaparkan dampak serangan teroris paska tragedi WTC dan Pentagon tanggal 11 September 2001 di Amerika Serikat pada sektor bisnis penerbangan internasional.
Antisipasi dan kewaspadaan terhadap teroris perlu diperangi sejak dini. Salah satu langkah yang diperintahkan Perserikalan Bangsa-Bangsa dengan Resolusi Dewan Keamanan No. 1373 untuk memblokir dana-dana teroris."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14372
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Al-Makassary
Jakarta: Center for the Study of Religion and Culture (CSRC), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007
297.3 RID t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chomsky, Noam
Bandung: Mizan, 1991
303.625 CHO pt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Luqman Hakim
Surakarta: Forum Studi Islam Surakarta (FSIS), 2004
303.625 LUQ t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Baginda
"Pasca peristiwa kelabu 11 September 2001 serangan terorisme di Amerika Serikat (New York dan Washington), situasi dunia telah berubah sebagai titik balik dari hubungan internasional. Titik balik dari hubungan yang biasanya diidentifikasikan dengan blok-blok yang saling berkonfrontasi menjadi sulit untuk identifikasikan. Terorisme menjadi pusat kutukan dan musuh bersama dari seluruh negara dan bangsa di dunis. Teroris merupakan pendatang / aktor baru hubungan internasional yang tidak nyata atau bayangan. Dunia menghadapi rencana ancaman dan pelaksanaan teroris global dan Amerika Serikat sebagai sasaran perdana dari aksi teroris global sebagai tanda eksisnya kelompok itu. Amerika Serikat melakukan peningkatan lebih ekstra dalam pertahanan dalam negeri dari biasanya. Hal ini merupakan ancaman kepada kebebasan dan demokrasi yang telah diyakini atau ditetapkan."
Jurnal Studi Amerika, 2002
JSAM-VIII-JanDes2002-42
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Tim Peneliti HI P31 Setjen DPR-RI, 2002
303.625 Ter
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Edi Saputra
Depok: Rajawali Pers, 2023
303.625 EDI t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ariasa Hadibroto
"Tesis ini berupaya menjelaskan bagaimana pemerintah melakukan langkahlangkah dalam menghadapi terorisme di dalam negeri dimana fenomena terorisme ini sudah menggejala secara global. Penekanan penelitian ini difokuskan pada langkah konkret dari pemerintah untuk menghadapi terorisme dilihat dari aspek ketahanan nasional. Temuan dalam penelitian ini adalah aspek politik lebih dominan dibandingkan dengan aspek lain yang tak kalah pentingnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptis ancilitis dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari basil wawancara dari para pakar di bidang yang berkorelasi dengan masalah terorisme series data sekunder yang diperoleh dari studi kepustakaan. Untuk mendukung analisis digunakan metode analisis Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil dari perhitungan AHP-menjelaskan bahwa aspek politik iebih dominan dibandingkan dengan aspek lain meskipun aspek lain juga berpengaruh.
Dari langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh pemerintah menunjukkan bahwa koordinasi antar instansi yang terkait dalam memberantas terorisme dan perm serta mosyarakat perlu ditingkatkan diikuti dengan meningkatkan kesejahteraan warga negara di seluruh nusantara dan menjalin hubungan yang baik dengan negara lain dalam kaftan pemberantasan terorisme. Sehingga diharapkan di masa yang akan datang peluang terjadinya aksi terorisme akan berkurang.

This thesis the author had attempted to describe how far the government had got steps to fight terrorism in the country in which it had spread all over the word. This research is focused on concrete steps by the government for fighting against terrorism based on national resilience. Predominantly, this research findings is more political aspects than others being not less important
This research uses analytical descriptive approach using both primary data obtained from some interviews with experts having correlation with terrorism problems and secondary data from library studies. To support this analysis had been applied Analytical Hierarchy Process (AHP) method. Its results explained that political aspect is more dominant than other influential aspects.
From steps which had been taken by the government had indicated that coordination among related inter institutions in fighting against terrorism and large public participation necessarily, it should be increased and accompanied with all citizens welfare in the country as well as to have good relations with other countries in fighting against terrorism. By doing so, it is wished in the future opportunity of terrorism actions will be decreased or even eliminated.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T20279
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>