Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38201 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elizabeth Sutrisno
"ABSTRAK
Kalimat dalam suatu bahasa memiliki struktur tersendiri yang telah ditentukan agar dapat dimengerti oleh masyarakat pemakainya. Kalimat dalam bahasa Belanda telah memiliki aturan tersendiri yang mengatur elemen-elemen di dalamnya. Elemen-elemen tersebut antara lain NP yang berfungsi sebagai subjek, VP yang berfungsi sebagai predikat dan sebagainya. Struktur inilah yang dipakai sebagai acuan yang biasa disebut sebagai kalimat lengkap.
Di lain pihak kalimat judul surat kabar yang harus menyesuaikan diri dengan keterbatasan tempat terkadang harus mengorbankan beberapa elemen yang pada akhirnya akan keluar dari kaidah yang telah digariskan. Berangkat dari sini saya tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kemungkinan-kemungkinan pelesapan yang dapat diterapkan pada pembuatan kalimat judul surat kabar namun kalimat tersebut masih dapat dipahami oleh pembaca dari surat kabar tersebut.
Dalam melakukan penelitian ini, saya mengambil secara acak kalimat judul dari surat kabar Belanda De Yolkskrant, NRC Handelsblad, De Telegraaf dan Train') sebagai korpus. Korpus-korpus yang telah saya kumpulkan ini saya bandingkan dengan struktur kalimat lengkapnya. Berdasarkan perbandingan tersebut maka terlihat elemen-elemen apa saya yang dapat dilesapkan.

"
1995
S15798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Himawan Karuniadi
"Sa1ah satu fungsi bahasa yang utama adalah sebagai alat untuk berkomunikasi. Dalam berkomunikasi kita mengenal dua macam cara penyampaian bahasa yaitu penyampaian bahasa secara lisan dan penyampaian bahasa secara tertulis. Telegram merupakan salah satu contoh dari komunikasi yang dilakukan secara tertulis. Dalam penulisan telegram terdapat tuntutan yang besar akan kalimat yang sesingkat dan seefisien mungkin sehingga kalimat-kalimat telegram cenderung tidak lengkap baik struktur maupun unsur-unsur pembentuk kalimatnya. Dari kenyataan inilah penulis tertarik untuk meneliti struktur ujaran telegram bahasa Perancis. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan. Teori-teori yang menjadi dasar analisis adalah teori-teori sintaksis yang mencakup satuan-satuan sintaksis, kalimat dan ekspansi, teori struktur kalimat dan jenis kalimat serta nominalisasi. Karena sulitnya mendapatkan telegram yang asli maka data telegram dalam skripsi ini diperoleh dari beberapa buah buku pelajaran bahasa Perancis antara lain: Ecrire a Tout Le Monde, Guide de Correspondence en Francais, Le Francais du Secretariat Commercial, Le Francais Pour La Profession, Negotiations commerciales. Dalam skripsi ini, data keseluruhan berjumlah 40 buah telegram yang terdiri dari 23 buah telegram yang bersifat familial dan 17 buah telegram yang bersifat komersial. Kesimpulan yang diperoleh setelah analisis menunjukkan bahwa dalam kelompok telegram yang bersifat familial, struktur yang paling dominan adalah ujaran tanpa unsur S yang berjumlah 36%. Struktur lainnya adalah ujaran berstruktur lengkap berjumlah 241, ujaran imperatif berjumlah 101, ujaran tanpa unsur P berjumlah 161, Ujaran tanpa presentatif berjumlah 8_% dan ujaran tanpa unsur S P serta ujaran yang berupa sintagma nominal yang masing-masing berjumlah 6%. Sedangkan pada kelompok telegram komersial struktur ujaran terbesar yaitu berjumlah 35% merupakan ujaran yang berstruktur lengkap. Struktur ujaran lainnya adalah ujaran tanpa unsur S berjumlah 27,5%, ujaran yang berupa kalimat imperatif berjumlah 22,5%, Ujaran tanpa unsur S P dan ujaran berupa sintagma nominal masing--masing berjumlah 5% serta ujaran tanpa unsur dan ujaran tanpa presentatif yang masjrig-masing berjumlah 2,5%. Unsur-unsur Bahasa yang secara umum tidak muncul dalam telegram merupakan monem-monem gramatikal seperti: (1) Monem penanda orang pertama baik tunggal maupun jamak. (2) Monem penanda orang ketiga baik tunggal maupun jamak. (3) Monem penanda impersonal. (4) Verba titre dan avoir. (5) Preposisi. (6) Artikel.(7) Adjektiva posesif. (8) Akhir kata, diharapkan analisis ini dapat menjadi masukan bagi yang membutuhkannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Bahasa remaja timbul di kalangan remaja. Penyebaran bahasa remaja tidak merata, maksudnya anak-anak yang kurang pergaulan hanya mengenal beberapa, kata remaja atau bahkan tidak sama sekali. Di Belanda bahasa remaja banyak dipakai di daerah Randstad karena di sana banyak faktor pendukung yang mendorong. Bagaimana, penerapan bahasa remaja. di media tulis remaja Belanda adalah pertanyaan yang muncul dalam skripsi ini. Penelitian yang dilakukan melalui studi kepustakaan serta melalui penelitian majalah. Studi kepustakaan diperlu_kan untuk menjelaskan arti serta ciri dari bahasa remaja. Dalam penelitian majalah dilakukan penelitian terhadap kata (leksikal). Hal tersebut dilakukan untuk melihat sejauh mana kemunculan kata remaja di media tulis remaja Belanda. Selain itu jika di temukan kata yang menyerupai kata remaja maka akan dijelaskan arti kata tersebut dart disebutkan kategori_nya.. Hasil penelitian majalah menunjukkan bahwa pemakaian ka.ta rema.ja di media tulis remaja. Belanda sangat sedikit. Para redaktur lebih banyak menggunakan kata popular. Kata popular yang ditemukan di majalah ini banyak berasal dari kata remaja yang pemakaiannya sudah umum sehingga arti dan penggunaannya telah dimengerti oleh masyarakat luas. Selain kata popIer di majalah ini juga ditemukan kata asing. Kata asing yang digunakan banyak yang berasal dari Inggris dan sering muncul di artikel mode. Sedikitnya pemakaian kata remaja daripada kata populer dan kata asing menandakan bahwa, majalah YES merupakan majalah komersial. Para, redaktur beranggapan jika mereka, banyak memakai kata remaja maka banyak pihak yang tidak mengerti. Jika banyak pihak yang tidak dapat membaca YES, maka perusahaan akan merugi."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S15779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsan
"Struktur kalimat, ditinjau dari segi kesederhanaan bangun atau bentuk dan kelengkapan dasarnya, terbagi ke dalam dua bagian besar, yaitu kalimat dasar yang memiliki bangun yang sederhana serta jumlah yang terbatas, dan kalimat transformasi (atau kalimat derivasi, kalimat turunan) memiliki jumlah, yang boleh dikatakan tidak terhingga. Skripsi bertujuan untuk menentukan frekuensi pemunculan bentuk-bentuk kalimat dasar dalam salah sebuah cerita, dari kumpulan cerita seribu satu malam. karya Kamil Kailani. Dari wacana tadi, diperoleh jumlah keseluruhan kalimat sebanyak 204 buah kalimat. Dari jumlah kalimat sebanyak itu, yang memenuhi kriteria kalimat dasar hanya berjumlah 74 buah kalimat. Beberapa tahap analisis yang dipergunakan adalah, menentukan pola-pola kalimat dasar yang dominan dalam bahasa Arab, memiLah seluruh kalimat yang berjumlah 204 buah, ke dalam dua bentuk, yaitu kalimat dasar dan bukan kalimat dasar. Selanjutnya, menentukan kelompok-kelompok kata atau Frase bagi masing-masing kalimat dasar, kemudian memolakannya. Proses terakhir adalah mensubtitusikanpola-pola kalimat dasar yang dominan dalam bahasa Arab, ke dalam pola-pola kalimat dasar bentukan tadi. Dan rangkaian proses analisis di atas, diperoleh sepuluh buah pola kalimat dasar yang dominan dalam bahasa Arab, masing-masing tiga buah pola dalam kalimat nominal, dan tujuh buah pola dalam kalimat verbal. Perbandingan antara kalimat dasar dan bukan kalimat dasar di dalam wacana atau data, adalah 1 2,8. Bila diambil angka rata-ratanya, pemunculan I (satu) buah kalimat dasar terjadi di antara 3 (tiga) buah kalimat bukan kalimat dasar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Triasari Santoso
"Bahasa merupakan alat komunikasi antarindividu dalam suatu masyarakat yang dapat disampaikan secara lisan ataupun tulisan. Salah satu bentuk komunikasi tulisan terdapat dalam penulisan berita surat kabar. Dalam penulisan berita surat kabar, efisiensi merupakan syarat yang harus dipenuhi jika hendak menulis berita yang baik. Efisiensi merupakan keseimbangan antara ekonomi atau penghematan kata dan kejelasan. Oleh sebab itu, kata-kata atau kalimat yang digunakan dalam penulisan berita surat kabar harus komunikatif dan hemat kata. Salah satu Cara untuk menghemat kata dalam penulisan berita surat kabar adalah dengan nominalisasi. Nominalisasi terdapat pada judul maupun pada tubuh teks berita. Nominalisasi yang terjadi pada judul berita merupakan nominalisasi yang memiliki hubungan kataforis dengan tubuh teks beritanya. Judul merupakan kata falsafah yang meneerminkan seluruh isi berita. Sebagai hasil nominalisasi, judul memiliki keterkaitan dengan tubuh teks berita. Bertolak pada kenyataan ini, penulis tertarik untuk menganalisis keterkaitan antara judul yang merupakan basil nominalisasi dan tubuh teks berita berdasarkan kohesi leksikal. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini: - Termasuk jenis judul berita apakah judul yang memiliki unsur hasil nominalisasi ? - Bagaimanakah kaitan judul yang memiliki unsur hasil nominalisasi dengan tubuh teks berita berdasarkan kohesi leksikalnya ? - Bagaimanakah nominalisasi yang terjadi pada judul berita tersebut ? Dalam menganalisis masalah-masalah tersebut di atas, digunakan beberapa konsep, yaitu: konsep wacana, konsep wacana berita, yang memuat konsep judul dan tubuh teks berita, konsep kohesi, yang memuat konsep kohesi leksikal dan diafora, serta digunakan pula konsep nominalisasi. Data yang dianalisis terdiri dari 27 wacana berita yang dicuplik dari surat kabar harian berbahasa Peranais Le Monde, yang terbit antara bulan Januari 1992 dan April 1992. Hasil analisis menunjukkan bahwa judul yang dominan adalah judul berbentuk ikhtisar. Kohesi leksikal yang dominan diwujudkan dalam bentuk repetisi dan kumpulan leksikal tak teratur. Nominalisasi yang dominan adalah nominalisasi yang memiliki hubungan kataforis bersifat setia. Sebagian besar dari nominalisasi kataforis yang bersifat setia tersebut merupakan nominalisasi afiksal partisipial."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmawati Rahadiani Puspitadewi
"Kata serapan di bidang otomotif yang ditemukan tidak semua mengalami perubahan fonoligis. Hal ini karena kata serapan tersebut sudah sesuai dengan struktur bahasa Indonesia, sehingga tidak perlu berubah lagi. Ada pula kata serapan yang mengalami perubahan bunyi. Perubahan itu terbagi menjadi perubahan fonem, penambahan dan penghilangan fonem. Perubahan fonem terjadi pada vokal dan konsonan, sementara penambahan fonem hanya terjadi pada vokal dan penghilangan fonem terjadi pada vokal maupun konsonan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15925
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Permasalahan yang muncul berdasarkan pada tiga pendapat yang berbeda. Brouwer (1978) berpendapat bahwa salah satu ciri bahasa wanita adalah penggunaan kata pengecil. Namun Cohen (1984) mengadakan bahwa penggunaan kata pengecil merupakan kecenderungan umum bangsa Belanda. Lebih lanjut Vochteloo (1992) menyadakan bahwa salah satu ciri majalah wanita seperti Libelle adalah penggunaan kata pengecilnya. Berdasarkan tiga pendapat tersebut, maka muncul permasalahan pokok; apakah penggunaan kata pengecil pada majalah wanita merupakan salah satu gejala bahasa wanita seperti pendapat Brouwer, ataukah memang kecenderungan umum bangsa Belanda seperti pendapat Cohen. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian di empat majalah. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan studi pustaka dan melakukan pengujian. Melalui studi pustaka diperoleh data mengenai bentuk dan fungsi kata pengecil, bahasa wanita dan hubungan antara kata pengecil dan bahasa wanita. Pengumpulan data yang berhubungan dengan penggunaan kata pengecil di dalam majalah dilakukan dengan mengadakan pengujian di empat majalah yang berbeda sasaran pembacanya. Data yang diperoleh dari keenpat majalah tersebut berupa persentase kemunculan kata pengecil di tiap artikel dan tiap majalah. Hasilnya menunjukkan bahwa persentase tertinggi kemunculan kata pengecil ada pada majalah Libelle (2,53%), disusul majalah Opzij (0,67%), lalu majalah Panorama (0,53%) dan yang terkecil adalah persentase majalah Hp de Tijd (0,36%). Dengan melihat hasil persentase kemunculan kata pengecil di empat majalah tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kata pengecil memang banyak digunakan pada majalah wanita seperti Libelle. Namun perlu diperhatikan pula. Bahwa kemunculan kata pengecil di dalam Majalah berhubungan erat dengan topik pembicaraan dan sasaran pembacanya. Kata pengecil akan banyak muncul jika topic pembicaraan dan sasaran pembacanya berhubungan dengan wanita."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S15754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
RS. Bronto Laras
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi objektif tentang bentuk-bentuk dan struktur kalimat Ta'ajjub bahasa Arab, serta komponen-komponen penyusun_nya.
Pengumpulan data dilakukan dengan mencari kalimat_-kalimat yang tergolong kalimat Ta'ajjub dalam cerpen-_cerpen karangan Al-Aryan, kemudian mengelompok kannya.
berdasarkan data yang terkumpul, hasilnya menunjuk_kan ada dua kelompok besar kalimat Ta'ajjub. Kelompok pertama adalah kalimat Ta'ajjub yang berpola (TYB] . Kalimat ta'ajjub yang berpola dapat dibedakan secara langsung berdasarkan bentuknya. Yang termasukkelompok ini adalah kalimat Ta'ajjub yang mengikuti pola ta'ajjub Adapun kelompok yang kedua adalah kalimat, Ta'ajjub yang tidak berpola(TYTB) , yang dibedakan berdasarkan konteks. Kalimat Ta'ajjub yang tidak berpola ada empat macam, yaitu : kalimat TYTB dengan kata tanya. partikel /inna/, /ya, dan /wai han/.

"
1995
S13213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Ade Mariana Sari
"Modalitas merupakan konsep semantik, memperlihatkan keterlibatan pandangan penutur (P1) dalam proposisi kalimat suatu ujaran khususnya mengenai peristiwa yang diungkapkannya. Tidak jarang modalitas ditampilkan pada teks-teks berita berbahasa Prancis yang bersifat informatif. Berarti di dalam teks-teks berita surat kabar Prancis yang dilihat dari jenis tulisannya yang bertujuan memberikan informasi, terlihat adanya penyisipan unsur-unsur bahasa yang memberikan makna modal pada teks-teks tersebut yang mengandung pandangan P1. Masalah yang timbul pada gejala di atas adalah jenis-jenis modalitas apa sajakah yang ada dan jenis manakah yang paling dominan serta bagaimana modalitas dinyatakan secara gramatikal dan leksikal dalam teks-teks berita surat kabar berbahasa Prancis yang diteliti. Data yang dianalisis terdiri dari 80 buah teks berita yang diambil dari surat kabar berbahasa Prancis Le Monde bertema masalah peperangan antara Serbia dan Bosnia-Herzegovina. Teks-teks berita tersebut terbit sejak September 1992 hingga Mei 1993. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 80 buah teks beri_ta, ternyata hanya 25 buah (31,25%) teks berita yang mengandung modalitas, sedangkan sisanya 55 buah (68,75%) teks berita yang nonmodal. Dari ke-25 buah teks berita modal ditemukan 43 buah kalimat-kalimat modal. Ada tiga jenis modalitas yang ditemukan dalam penelitian ini, yaitu modalitas intensional sebanyak 1 buah (2,32%), epistemik sebanyak 40 buah (93,03%), dan deontik se_banyak 2 buah (4,65%). Dilihat dari persentase ketiga jenis modalitas di atas maka jenis modalitas yang paling dominan adalah modalitas epistemik (93,03%). Kalimat_kalimat modal tersebut dimarkah baik oleh pemarkah gramatikal, leksikal, maupun gabungan gramatikal dan leksi_kal. Dengan perbandingan 3:7 antara teks-teks berita yang modal dengan nonmodal yang begitu besar menunjukkan bahwa teks-teks berita memang masih didominasi oleh informasi-informasi. Walaupun ada penyisipan opini pada berita yang informatif itu hanya sedikit sekali dan biasanya terdapat pada paragraf penutup yang merupakan kesimpulan penulis berita yang sifatnya subjektif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Farida
"Kalimat majemuk bertingkat dalam bahasa Arab dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi sintaktis yang diduduki klausa subordinatif menjadi kalimat majemuk bertingkat dengan subordinat berfungsi subjek, subordinat berfungsi objek, dan subordinat berfungsi adverbial. Analisis kalimat majemuk bertingkat dalam bahasa Arab ini dilakukan dengan mengemukakan teori-teori yang telah dikemukakan oleh para linguis, baik (linguis Arab maupun non Arab). Setelah teori-teori itu diperoleh, maka analisis dilakukan berdasarkan kerangka teori acuan yang dijadikan acuan analisis. Analisis kalimat majemuk bertingkat dalam bahasa Arab ini bertujuan untuk memerikan kalimat majemuk bertingkat dalam bahasa Arab, serta menganalisis proses pembentukan, pola dan konstituen yang membentuknya."
2000
S13253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>