Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98131 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sembiring, Ruth M.
"Ruth H.Sembiring, NIH : 0787147028. Konsep Manusia dalam Dua Karya W.F. Hermans: Analisis Berdasarkan Model Aktansial Greimas. Pembimbing dan pembaca: Dr. Jaap van der Harst; Jugiarie Soegiarto, S.S., M.S; Dra. Christina T. Suprihatin, S.S. Konsep manusia dapat kita artikan sebagai jawaban dari sifat manusia. Apa dan bagaimana manusia dapat terlihat antara lain dari sifatnya. Apakah manusia itu baik dan jahat, apakah manusia mempunyai otonomi dalam hidupnya atau tidak, apa saja kebutuhan elementer dan tidak elementer manusia, pertanyaan-pertanyaan semacam inilah yang dapat kita jawab sehingga terbentuklah satu konsep manusia tertentu. Dalam karya W.F. Hermans terdapat konsep manusia yang diyakininya. Saya mengambil dua karya Hermans yaitu Het behouden Huis dan Nooit Meer Slapen dan dari dua karya itu saya berusaha merekonstruksi konsep manusia Hermans dengan bantuan model aktansial Greimas. Model aktansial Greimas saya pakai karena model itu sangat tepat untuk mencari konsep manusia, yaitu dengan mencari pelaku, tujuan, pengirim, penerima, pembantu dan penentang dari kejadian-_kejadian di kedua cerita tersebut. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah gambaran manusia yang hidup dalam dunia yang tidak bersahabat. Yang dimaksud dengan tidak bersahabat contohnya adalah: banyak tujuan hidup manusia yang tidak tercapai karena lebih banyak penentang dari pada pembantu bagi manusia, manusia tidak mengetahui siapa pembantu dan penentang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S15955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fifi Ratna Ekasari
"Skripsi ini menganalisis sebuah cerita yang berjudul Panji Jayengtilam dengan menggunakan pendekatan model aktansial dan fungsional Greimas Penelitian difokuskan kepada unsur yang terkandung dalam aktan pengirim hubungan keempat aktan inti dan fungsi tokoh dalam membangun alur cerita Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur yang terkandung dalam peraga aktan pengirim sama Cerita Panji Jayengtilam dapat disimpulkan sebagai karya sastra naratif berbentuk roman yang dalam skema aktansialnya terdapat kesamaan peraga aktan subjek dan penerima Adapun peraga aktan objek juga menjadi pengirim unsur rasa cinta dan kasih sayang yang terkandung dalam peraga aktan pengirim Kata kunci Greimas strukturalisme aktan karya sastra berbentuk roman.

This undergraduate thesis analyzes a story entitled Panji Jayengtilam by using actantial model and functional of Greimas approaches This study is focused on the element contained in the actant sender the relationship between four actantial basics and the function of actor in the story The results of this study revealed that the element contained in the actant sender are in the same The story of Panji Jayengtilam is regarded as narrative romance story which in it rsquo s actantial scheme there is a similarity of actor between actant subject and receiver While the actor of actant object also becomes the element of love and affection which are contained in the actor of actant sender. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamidah Busyrah
"Skipsi ini menganalisis sepuluh cerita pendek yang terdapat dalam antologi Geguritan lan Cerkak Pisungsung, menggunakan pendekatan model aktansial dan fungsional Greimas. Dari enam aktan, fokus penelitian dibatasi hanya pada aktan pengirim/kuasa yang memuat kode tradisi kebudayaan Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model aktansial dan fungsional Greimas dapat diterapkan pada cerita-cerita modern sejauh cerita-cerita yang diteliti memenuhi unsur enam aktan.

This thesis analyzing ten short stories which is contained in the anthology of Geguritan lan Cerkak Pisungsung, using approaches actantial models and functional of Greimas. From six actans, the focus of research is restricted to the actans sender/power that loading code of Javanese culture traditions. The results indicate that the actantial models and functional of Greimas can be applied to a modern narratives stories as far as the stories are researched fulfills six actans element."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42639
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raemon Utama
"Dalam beberapa tahun belakangan ini, terdapat semakin banyak pelaku usaha maupun orang pribadi yang menyadari manfaat yang ditawarkan oleh electronic commerce ("e-commerce") khususnya dalam hal efisiensi. Hal ini memegang peranan penting dalam mendorong volume transaksi e-commerce melalui Internet untuk berkembang secara signifikan. Perkembangan e-commerce ini kemudian kerap dilihat sebagai suatu katalisator bagi pertumbuhan ekonomi di masa mendatang dan terbentuknya kemampuan bersaing para pelaku bisnis itu sendiri. Hal ini selanjutnya menjadi tantangan baru bagi pemerintah untuk meningkatkan penerimaan Negara melalui pengenaan pajak atas penghasilan yang diperoleh dari transaksi e-commerce. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisa konsep umum pajak dengan bertitik berat pada konsep pajak penghasilan versi OECD Model yang dapat diterapkan dalam konteks e-commerce.
Asas perpajakan yang digunakan akan mempengaruhi perlakuan pajak mengenai siapa subjek pajaknya dan apa objek pajaknya. Bentuk usaha tetap (permanent establishment) adalah suatu terminologi yang digunakan dalam konteks perpajakan atas suatu badan usaha yang dipergunakan oleh Wajib Pajak Luar Negeri dalam menjalankan usahanya di negara lain. Suatu negara bare memiliki hak untuk mengenakan pajak atas penghasilan usaha (business profits) yang diperoleh Wajib Pajak Luar Negeri apabila Wajib Pajak tersebut menjalankan usaha atau memperoleh penghasilan tersebut melalui bentuk usaha tetap di negara tersebut. Namun demikian, penentuan keberadaan BUT cukup sulit dilakukan khususnya dalam konteks kegiatan e-commerce oleh karena karakteristik dari transaksi itu sendiri.
Dalam konteks transaksi e-commerce, penghasilan yang diperoleh umumnya dikategorikan sebagai laba usaha atau royalti. Sejauh mana laba usaha dapat dikenakan pajak oleh negara sumber dapat ditentukan dengan menerapkan prinsip atribusi (attribution principle) alas laba usaha. Permasalahan dapat timbul jika penghasilan yang diperoleh dari kegiatan e-commerce dikategorikan sebagai royalti. Di Indonesia, ketentuan dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan masih kurang lengkap dalam mendefmisikan royalti. Hal ini dikhawatirkan dapat menimbulkan perselisihan antara otoritas pajak Indonesia dengan negara lainnya. Metode transfer pricing juga akan menjadi bagian dalam pembahasan ini karena kaitannya dengan proses atribusi laba usaha."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T 17445
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sidiarto Kusumoputro
"Perkenankan pula saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, kepada Bapak Presiden serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang telah memberi kepercayaan kepada saya untuk bertugas sebagai Guru Besar Tetap Ilmu Neurologi. Pada kesempatan ini saya memilrh judul pidato:
"Peranan Stimulasi yang Berdasarkan Konsep Spesialisasi Dua Belahan dan Plastisitas Otak pada Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia"
Pembangunan Jangka Panjang Tabap II berlandaskan pembangunan ekonomi dan bertumpu pada peningkatan kualitas hidup dan sumber daya manusia (SDM). Faktor-faktor peningkatan sumber daya manusia terletak antara lain pada aspek ekonomi, kesehatan, pendidikan dan iptek. Peningkatan kesehatan dan pendidikan berarti pula peningkatan kemampuan otak, baik otak yang mengalami gangguan maupun otak yang sehat dan normal.
Dua prestasi manusia yang paling menonjol dalam abad ini adalah "Quantum Cosmology" (sains tentang semesta) dan "Neuroscience" (sains tentang otak). Yang pertama adalah studi tentang awal hidup manusia dan yang kedua tentang perjalanan nasib hidup manusia. Neurosains menjadi begitu pentingnya hingga mantan Presiden Bush dari Amerika Serikat mencanangkan tahun 1990-2000 sebagai "The Decade of the Brain".
Dalam era globalisasi ini -mau tidak mau- Indonesia harus menengok ke dunia luar, antara lain terhadap dekade otak tersebut. Betapa pentingnya otak dapat disimak dari banyaknya masalah yang dapat ditimbulkannya, yaitu sekitar 650 jenis masalah, mulai dari masalah yang berat dan fatal seperti stroke, trauma susunan saraf, dan sebagainya sampai pada masalah pembelajaran dan kesulitan belajar. Semua itu menyebabkan kerugian besar secara sosial dan, ekonomis.
Para pakar neurosains dari berbagai disiplin ilmu mempelajari otak dan masalahnya karena menyadari bahwa otak manusia merupakan struktur hidup yang paling kompleks dalam jagad raya ini. Bayangkan bahwa otak dikemas oleh milyaran sel neuron dan bahwa setiap sel neuron saling berkomunikasi rata-rata dengan 10.000 sel lainnya. Komunikasi itu dilakukan melalui sinyal biolistrik dan kimiawi, dan sampai sekarang telah ditemukan paling sedikit 40 jenis zat kimiawi yang disebut sebagai neurotransmiter (3).
Teknik dan pendekatan canggih yang memungkinkan adanya penelitian langsung tentang mekanisme otak telah membuka cakrawala baru tentang hubungan di antara perilaku (behavior) dan struktur serta fungsi otak manusia. Pengetahuan yang berawal pada tahun 1910 dan disebut sebagai "behaviorism" berkembang pesat dan kini disebut dengan berbagai istilah, seperti Behavioral Neurology, Clinical Neuropsychology, dan Higher Corti-cal Functions. Dalam pada itu Bagian Neurologi FKUI/RSCM menggunakan nama Fungsi Luhur (Fungsi Kortikal Luhur)(10,14,23,25). PeriIaku dalam konteks ini mencakup fungsi bahasa, memori, visuospasial, emosi, dan kognisi (6)."
Jakarta: UI-Press, 1995
PGB 0101
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Sekartaji Anisa Putri
"Tesis ini menggali mengenai bentuk perlawanan terhadap orthodoxa dominasi maskulin dalam bromance pada media populer webtoon berjudul No Homo karya Apitnobaka. Untuk menemukan bentukan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis semiotika Greimas. Penelitian bertujuan untuk mengungkap bentuk perlawanan terhadap orthodoxa dominasi maskulin dalam bromance.
Temuan penelitian ini ialah bromance dalam komik No Homo merupakan sebuah hubungan persahabatan yang intim dengan ciri memiliki kedekatan emosi, kedekatan fisik, kepentingan atau ketertarikan bersama, memiliki orientasi seks heteroseksual, memiliki sifat feminin, nerds, serta memiliki sifat maskulin. Bentuk-bentuk perlawanan hadir dalam adanya fluiditas gender, perlawanan tidak langsung yang khas Timur, serta perlawanan langsung yang ditampilkan oleh karakter warga negara keturunan asing.

This thesis explores the construction of resistance to orthodoxa masculine dominance in bromance on the popular webtoon titled No Homo by Apitnobaka. To find the construction, this study used a qualitative method with Greimas semiotic analysis. This study aimed to reveal the form of resistance to orthodoxa masculine dominance in bromance.
Findings of this study are bromance in No Homo comics is constructed as an intimate friendship relationship with characteristics that have emotional closeness, physical closeness, shared interests, heterosexual sex orientation, have feminine characteristics, nerds, and have masculine characteristics. Forms of resistance are present in the presence of gender fluidity, typical Eastern indirect resistance, and direct resistance displayed by the character of citizens of foreign descent."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T52603
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Amalia
"Kesa to Moritoo adalah salah satu karya Akutagawa Ryuunosuke. Cerita ini terdiri dari dua buah monolog dari dua orang tokoh utama bernama Kesa dan Moritoo. Di dalam monolognya, mereka menceritakan sebuah peristiwa yang sama dan apa yang mereka rasakan mengenai peristiwa itu. Di dalam hal ini mereka memiliki dua pandangan berbeda dan emosi yang berbeda di dalam mengingat kembali peristiwa tersebut. Alur dapat diartikan sebagai konstruksi yang dibuat pembaca mengenai sebuah deretan peristiwa yang secara logik dan kronologik saling berkaitan dan yang diakibatkan atau dialami pelaku. Bisa dibilang bahwa dengan teori ini, bukan penulislah yang menentukan alur dari ceritanya, melainkan para pembacanya, Skripsi ini meneliti tentang dua buah alur yang ada di dalam Kesa to Moritoo. Jenis alur, persamaan, dan perbedaan yang terdapat di dalamnya. Metode deskriptif analisis dengan pendekatan intrinsik digunakan di dalam skripsi ini untuk menganalisis cerita ini. Teknik penelitiannya adalah dengan membaca karya tersebut berulang-ulang, menterjemahkan, dan kemudian baru menentukan di bagian mana sebuah alur dimulai. Cerita ini memiliki struktur alur yang sama. Masing-masing monolog memiliki lima tahapan alur yaitu eksposisi, komplikasi dan konflik, klimaks, relevasi, dan selesaian. Alur mereka sama-sama merupakan alur sorotbalik (flash back). Monolog mereka juga sama-sama diawali dan diakhiri dengan narasi. Namun jenis selesaian yang dimiliki masing-masing alur berbeda. Monolog Moritoo memiliki selesai yang bersifat terbuka (solution) sedangkan monolog Kesa memiliki selesai yang bersifat menyedihkan (catastrophe). Kedua monolog ini saling melengkapi satu sama lain. Pembaca cerita Kesa to Moritoo akan dapat meramal kejadian apa yang akan terjadi selanjutnya setelah bagian terakhir dari monolog Kesa selesai mereka Baca walaupun Akutagawa tidak menuliskannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S13886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felix I.M.W. Barata
"Da1am membahas buku Piekerans van een Straatslijper karya Tjalie Robinson muncul beberapa pertanyaan, yaitu gaya Tjalie Robinson dalam menu1is buku itu, tema yang terkandung di dalamnya dan apakah ada hubungan antara keduanya. Piekerans van een Straatslijper merupakan kumpulan dari delapan puluh lima sketsa sehingga di dalam skripsi ini hanya dibahas dua belas sketsa yang dianggap mewakili selmauh isi buku itu. Dalam membahas kedua belas sketsa itu digunakan teori analisis struktural yang lebih ditekankan pada anasir gaya. Selain itu digunakan pula metode ekstrinsik. Pertentangan merupakan tema umum yang muncul sedangkan gaya Tjalie Robinson adalah penggunaan bahasa Pecuk yang kental. Bahasa Pecuk merupakan pertentangan yang ada di dalam masyarakat Indo 'dan dengan demikian antara tema dan gaya Tjalie Robinson terdapat suatu hubungan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S15593
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
W.S. Hasanuddin
Bandung: Angkasa, 2009
808.82 HAS d;808.82 HAS d (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>