Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52625 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Parengkuan, Hortensia I.
"Topik ini muncul ketika saya harus memilih topik untuk mata kuliah Seminar Linguistik yang. diselenggarakan. pada semester ganjil tahun 1986. Pertama-tama dosen kami mengusulkan beberapa topik, salah satunya adalah topik me_ngenai Samentrekking atau pelesapan dalam bahasa Belanda. Saya merasa tertarik pada topik ini, karena selain merupa_kan hal yang baru bagi saya masalah ini juga ada dalam ba_hasa Indonesia. Sehingga saya menetapkan untuk memilih topik ini untuk dibahas dalam makalah mata kuliah tersebut. Yang menjadi_ bahan pembahasan saya waktu itu adalah tipe-_tipe mana saja yang dapat kita temui dalam pelesapan? Dari pertanyaan ini saya mendapat 3 tipe pelesapan, yaitu:1. Pelesapan dalam tingkat kata 2. Pelesapan dalam tingkat kelompok kata/frase 3. Pelesapan dalam tingkat kalimat. Selain ketiga tipe ini masih ada 2 tipe lagi, yaitu: 1. Voorwaartse samentrekking (Pelesapan ke muka) 2. Achterwaartse samentrekking (Pelesapan ke belakang). Kedua tipe ini dibedakan dengan faktor arah dilakukannya pelesapan. Oleh sebab itu istilah Indonesia yang diberi_kan di atas sesuai dengan arti harafiahnya. Tetapi lama kelamaan saya ingin mengetahui lebih banyak mengenai masalah pelesapan ini terutama pelesapan yang terjadi dalam tingkat kalimat. Sebab kelihatannya kemungkinan dilakukannya pelesapan dalam tingkat kalimat lebih banyak bila dibandingkan dengan kemungkinan yang ada dalam tingkat kata maupun dalam tingkat frase. Saya tetap akan membahas tentang elemen-elemen kalimat mana saja yang dapat dihilangkan. Tetapi selain itu ada beberapa hal yang akan diperhatikan pula, seperti kemungkinan dilaku_kannya pelesapan dalam kalimat majemuk bertingkat dan antar kalimat. Sebagai tambahan atau pelengkap, di dalam skripsi ini syarat-syarat yang diperlukan dalam ketiga ti_pe pelesapan itu akan tetap dibahas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S15884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Court, J.F.H. Alb. de La
"Buku ini membahas tentang dasar-dasar bahasa Belanda mulai dari cara mengucapkan kata-kata dalam bahasa Belanda, dsb yang dibahas menggunakan bahasa Indonesia ejaan lama."
'S-Gravenhage: N.V. Uitgeverij W. Van Hoeve, 1966
BLD 439.31 COU d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syaifoel Rahman
"ABSTRAK. Penelitian mengenai partikel toch dalam bahasa Belanda ini telah dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Juni 1987. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan partikel toch yang dipakai dalam bahasa Belanda tulis Abad XX, melalui tiga masalah pokok yang diajukan untuk dibahas, yakni: 1. Masalah kategorisasi, 2. masalah konstruksi, dan 3. ma-salah makna yang dikandungnya. Untuk mencapai tujuan itu dipakai prosedur kerja sebagai berikut: a. Penelitian kor_pus data, dan dibantu dengan b. penelitian pustaka. Korpus data yang diteliti, dikumpulkan secara acak da_ri dua puluh dua sumber tertulis. Dan kepustakaan yang di_teliti terfokus pada enam karya tulis. Melalui tinjauan pustaka diketahui, bahwa kajian terhadap partikel toch ini yang telah dikerjakan oleh para pakar linguistik Belanda ternyata belum lengkap dan menyeluruh, dalam arti ketiga masalah pokok di atas belum lengkap terjawab dalam tulisan-_tulisan tersebut. Oleh karena itu perlu segera dikerjakan panelitian dasar yang utuh. Karena ciri-ciri yang dimilikinya, toch dapat dikelompokkan ke dalam kategori 'partikel'. Partikel toch ini dari segi sintaktis, ternyata bisa ditempatkan dalam ruas satu (aanloop), ruas dua (eerste plaats), dan dalam ruas empat (middenstuk). Dalam ruas-ruas ini partikel toch bisa berdiri sendiri atau bisa bergabung dengan partikel, kata, juga dengan kelompok kata. Partikel toch dalam ruas dua mensyaratkan konstruksi inversi dalam klausanya. Dan dari segi maknanya, partikel toch memiliki empat makna dasar, yakni: 1. makna Ekspresif, 2, makna attitudi_nal, 3. makna illokutif, dan 4. makna konektif. Tak ada korelasi antara makna dan posisi partikel toch dalam kali_mat yang mengandung toch, sebab partikel ini menunjukkan variasi nuansa makna yang dikandungnya dalam setiap posisi."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S15898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samosir, Juwita Rosma Rulianta
"Penelitian mengenai pembentukan kata ini bertujuan mencari pembatasan pembentukan kata turunan bersufiks -ig dan -achtig. Skripsi ini membahas suatu permasalahan, yaitu mengapa beberapa kata dapat berkombinasi dengan -ig dan achtig, sedangkan beberapa kata lain hanya dapat berkom_binasi dengan salah satu dari sufiks-sufiks itu. Analisa ini dilakukan melalui pendekatan secara morfo_logis, morfonologis, fonologis dan semantis. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hanya N, A dan V yang dapat berkombinasi secara produktif dengan -ig dan -achtig. Pembatasan morfonologis pada kata turunan bersufiks -ig adalah -ig tidak dapat berkombinasi dengan N yang berakhir dengan -a dan dengan A yang berakhir dengan ig. -Ig berkombinasi dengan verba yang umumnya mempunyai akar kata yang berakhir dengan -er, -r, -el dan -1. Pemba_tasan seperti itu tidak ditemukan pada kata turunan yang berakhir dengan -achtig. Di samping itu kedua sufiks tersebut mempunyai ciri fonologis yang dapat mempengaruhi pemben_tukan kata turunan dengan kedua sufiks itu. Selanjutnya, melalui pendekatan semantis dapat diketa_hui lebih jauh tentang pembatasan pembentukan kata turunan tersebut. Dalam analisis semantis dipergunakan konsep proto_tipe, yakni dengan mencari ciri-ciri yang paling menonjol yang dimiliki N, V, A yang dapat menjadi bentuk dasar kata turunan tersebut. Di samping itu, perbedaan semantis antara -ig dan -achtig dipakai untuk mengetahui pembentukan kata turunan tersebut. Dari analisis semantis dapat disimpulkan antara lain bahwa pembentukan kata turunan bersufiks -ig dan -achtig merupakan pembentukan kata yang produktif. -Achtig dikatakan produktif karena mempunyai kemudahan untuk berkombinasi dengan kata. -Ig juga produktif, khususnya karena -ig berpo_tensi untuk membentuk kata dengan makna subjektif dan berkonotasi negatif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S15952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Im, Young Ho
"Sampai saat ini para ahli bahasa tidak henti-hentinya menggarap masalah pola kalimat bahasa Indonesia sebagai bahan studi. Bukanlah suatu kebetulan bila akhir-akhir ini perhatian lebih banyak ditujukan pada tataran sintaksis daripada tataran-tataran lainnya. Pendekatannya pun saat ini lebih bersifat murni, yaitu semata-mata berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis suatu bahasa. Pendekatan tersebut menunjukkan adanya ketidakpuasan sementara ahli bahasa dengan hasil analisis yang ada yang cenderung menganalis tataran ini yang mengaitkannya dengan tataran semantis misalnya. Dengan adanya pendekatan demikian ini akibatnya munculnya kerancuan dalam usaha menjelaskan permasalah-permasalahan yang ada di dalam tataran sintaksis..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Decquar Juliartono
"Dalam bahasa Belanda Kalimat terbelah semu ini termasuk dalam kelompok kalimat berita dengan bentuk kopula FN zijn FN, mempunyai ciri mengkhususkan makna. Kalimat terbelag semu mempunyai ciri sintaksis yaitu: -mempunyai elemen sub-klausa relatif,- mendapat aksen pada konstituen fokus,- transformasi pemasukan Er..."
Depok: Universitas Indonesia, 1982
S15803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Martha
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S15767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Bentuk ekstraposisi merupakan suatu bentuk yang dapat terjadi di luar bentuk konstruksi gunting dan di belakang kata kerja dalam anak kalimat. Pada dasarnya suatu kalimat dengaan susunan konstruksi gunting berakhir dengan komplemen verbal, tetapi dalam beberapa hal masih terdapat bagian kalimat lain di belakang komplemen verbal itu. Bagian kalimat itulah yang disebut ekstraposisi. Bentuk ekstraposisi dalam konstruksi gunting adalah untuk mencegah jarak yang terlalu jauh antara PV dan komlemen verbalnya. Hal ini memudahkan si pembicara maupun yang diajak bicara, apa bila si pembicara ingin mengucapkan kalimat yang panjang. Dalam anak kalimatsi pembicara dapat memindahkan elemen-elemen yang kurang dekat hubungannya dengan kata kerja ke bagian anak kalimat."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kalimat perbandingan adalah kalimat yang menggunakan bentuk tingkat perbandingan. Penggunaannya akan dianalisis secara semantis dan sintaksis. Analisis didasarkan pada teori tradisional dan teori Van Caloar. Van Caloar memiliki pendapat yang agak berbeda dengan pendapat tradisional tentang generalisasi tingkat perbandingan. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan makna dan struktur kalimat perbandingan, di samping itu juga untuk membuktikan kebenaran pendapat Van Caloar tentang generalisasi tingkat perbandingan. Data dikumpulkan dari buku dan artikel yang membahas tingkat perbandingan dan adjektiva, karena adjektiva adalah bagian yang paling penting dalam tingkat perbandingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna dan struktur kalimat perbandingan menentukan generalisasi tingkat perbandingan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S15919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irzanova, Alicia
"Kalimat merupakan salah satu satuan sintaksis. Kalimat bukanlah deretan kata yang dirangkai sesuka hati pemakainya, melainkan merupakan rangkaian yang berstruktur. lni berarti untuk memahami suatu ujaran atau menghasilkan ujaran yang dapat dipahami lawan bicara, orang tidak saja memperhatikan kata-kata beserta maknanya, melainkan juga makna gramatikal rangkaian kata-kata. Salah satu yang menentukan makna gramatikal adalah bentuk kalimat. Bahasa pada umumnya memiliki dua bentuk kalimat, yaitu kalimat aktif dan kalimat pasif. Setiap bahasa memiliki perubahan yang khas yang terjadi pada transformasi kalimat aktif menjadi kalimat pasif. Dalam skripsi ini yang akan dibicarakan adalah kalimat pasif dalam Bahasa Mandarin. Skripsi ini juga membicarakan dan memberi informasi baru mengenai kalimat yang dalam beberapa buku tata bahasa Mandarin disebut sebagai kalimat pasif makna. Skripsi ini terdiri dari lima puluh empat halaman isi dan sepuluh halaman lampiran data"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S12947
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>