Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86604 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurmansjah Taufik Masjhur
"Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat penjabaran penerjemahan pronomina persona bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia. Data dikumpulkan dari kumpulan surat-surat Martini dalam bahasa Belanda beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Penelitian dilakukan dengan cara mencatat semua pronomina yang terdapat dalam teks berbahasa Belanda, mencatat semua padanan pronomina tersebut dalam teks berbahasa Indonesia, lalu mengelompokkan penerjemahan pronomina tersebut.
Dari penelitian tersebut, penulis mendapat kesimpulan: 1. Pronomina bahasa Indonesia tidak bisa menampung semua pronomina bahasa Belanda. Dengan demikian pronomina bahasa Belanda tidak berpadanan satu-satu dengan pronomina bahasa Indonesia. 2. Penerjemah sudah berusaha untuk menyampaikan amanat bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran sebaik-baiknya, walaupun masih ada kecenderungan untuk memakai unsur-unsur bahasa etnis mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmansjak Taufik Masjhur
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Rosita Kusumastuti
"Bahasa Jepang memiliki variasi ragam bahasa yang penggunaannya dibedakan berdasarkan jenis kelamin. Pembedaan tersebut tampak dari pemilihan jenis pronomina persona. Terdapat pronomina persona yang khusus digunakan perempuan dan pronomina persona yang khusus digunakan laki-laki. Hal ini sangat berbeda dengan bahasa Indonesia. Perbedaan penggunaan pronominal antara bahasa Jepang dengan Indonesia menimbulkan pertanyaan menyangkut kesesuaian padanan dalam penerjemahan. Melalui sebuah novel berbahasa Indonesia beserta terjemahannya dalam bahasa Jepang sebagai sumber data, diambil penelitian mengenai kesesuaian antara penggunaan pronomina persona pertama tunggal dalam TSa dengan penggunaan pronomina persona pertama tunggal dalam TSu.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu metode yang mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian dilanjutkan dengan analisis. Sementara itu, sumber data yang dipakai berasal dari novel berjudul Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari beserta terjemahannya dalam bahasa Jepang berjudul Paruk Mura no Odoriko yang diterjemahkan oleh Shinobu Yamane Berdasarkan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan dari novel, disimpulkan bahwa penerjemahan pronomina persona pertama tunggal saya dan aku dalam TSu memunculkan empat variasi pronomina dalam TSa yaitu, pronomina netral watashi (私), dan pronomina khusus laki-laki seperti, boku (僕), ore ( 俺), dan washi ( わし). Kemunculan empat variasi pronomina dalam penerjemahan tersebut dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, usia, situasi, dan hubungan keakraban antara penutur dengan mitra tutur.

Japanese has a variety usage of language that distinguished by gender. That distinguishes seen in the use of personal pronouns. There are personal pronouns which used only by female or male. This is different from Bahasa. The different usage of personal pronouns between Japanese language and Bahasa brings out a question about the equal translation for both languages. Based on an Indonesian novel and its translation as a source, this study is examining the suitable translation for the first personal pronouns, focusing on the usage in source text and target text.
This is a study that using a descriptive analysis method. This method describes the facts then will be completed with data analysis. The source text is a novel titled Ronggeng Dukuh Paruk written by Ahmad Tohari which had translated by Shinobu Yamane into Japanese language, Paruk Mura no Odoriko. After analyzing the data, it can be concluded that the translation of first personal pronouns saya and aku in the source text exhibits various pronouns in target text, such as watashi (私) as a neutral pronouns and three male pronouns like boku (僕), ore (俺), and washi (わし). The appearence of these pronouns in the translated novel is caused by several factors such as gender, age, situation, and familiarity between addresser and addressee."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13509
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Izu Yusnida Eka Puteri
"Penggunaan pronomina persona tidak pernah lepas dari komunikasi bahasa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam percakapan biasa, misalnya antara orang tua dan anak; dalam percakapan resmi, misalnya di forum-forum diskusi atau ilmiah; dan bahkan dalam cerita, misalnya fiksi dan nonfiksi, keberadaannya tidak dapat diabaikan. Singkatnya, kata yang berfungsi untuk menggantikan orang itu selalu ada dalam setiap interaksi yang di dalamnya dapat meliputi orang pertama, kedua, atau ketiga. Orang pertama adalah orang yang berperan sebagai pembicara, orang kedua adalah lawan bicara, dan orang ketiga adalah orang yang dibicarakan, di mana orang ketiga tersebut bisa hadir atau tidak hadir dalam sebuah interaksi.
Setiap bahasa memiliki sistem pronomina persona, dan bentuknya sangat bervariasi antara satu bahasa dengan bahasa yang lain. Begitu pula dengan bahasa Jepang dan bahasa Indonesia yang menjadi objek dalam penelitian ini. Namun, setiap bahasa memiliki kategori yang paling mendasar untuk pronomina persona, yaitu persona (orang pertama, kedua, dan ketiga) dan jumlah (tunggal, jamak, dan sebagainya). Selanjutnya, ada pula kategori-kategori yang sering ditemukan pada bahasa lain, seperti perbedaan antara bernyawa dan tidak bernyawa, jenis kelamin bentuk inklusif dan eksklusif, dan bentuk hormat.
Adanya perbedaan-perbedaan dalam sistem pronomina persona bahasa Jepang, serta kehidupan sosial budaya yang berbeda, menimbulkan pertanyaan bagaimana padanan pronomina persona Bahasa Jepang di dalam bahasa Indonesia. Melalui sebuah cerita pendek (cerpen) berikut terjemahannya sebagai sumber data primer, dilakukan penelitian atas pronomina persona bahasa Jepang dan padanannya dalam bahasa Indonesia. Pertama dilakukan klasif ikasi atas pronomina persona bahasa Jepang dan padanannya. Ditemukan 221 data objek berikut padanannya. Cuplikan kaiimat-kalirnat yang mengandung pronomina persona bahasa Jepang tersebut disesuaikan dengan padanannya. Untuk mengetahui kebenarannya, maka cuplikan data dan padanannya dikonsultasikan kepada dua orang informan. Informan pertama adalah penutur asli bahasa Jepang yang memahami bahasa Indonesia dengan baik, sedangkan informan kedua adalah penutur asli bahasa Indonesia yang memahami bahasa Jepang dengan baik Langkah terakhir merupakan penghitungan atas temuan pronomina persona dan padanannya.
Penerjemahan pronomina persona antara dua bahasa tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kehidupan sosial budaya para pemakainya. Karena, cara pemakaian. pronomina persona juga terkait dengan kebudayaan masing-masing masyarakatnya. Pronomina yang digunakan oleh penguasa terhadap rakyat atau bawahannaya tidak akan sama dengan yang digunakan rakyat terhadap penguasa. Brown dan Gilman menegaskan hal itu di dalam bukunya The Power of Pronouns and Solidarity. Secara gamblang Hymes menuturkan komponen komponen. komunikasi yang menjadi acuan dalam menentukan tingkat kesopanan sebuah bahasa, dengan istilah SPEAKING.
Dari analisis yang dilakukan didapatkan kesimpulan, bahwa sekitar 95,02% padanan dari pronomina di dalam bahasa Indonesia adalah pronomina persona juga. Sisanya sebanyak 4,98% berupa padanan yang bukan pronomina persona. Pemadanan pronomina persona dengan yang bukan pronomina persona dilakukan penerjemah untuk mengantisipasi distorsi beberapa makna tertentu, seperti komponen jenis kelamin yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia.
Dalam penerjemahan sistem pronomina persona, penerjemah menerapkan prosedur transposisi (pergeseran bentuk) dan modulasi (pergeseran makna). Transposisi meliputi pergeseran tataran, dari tataran gramatikal ke tataran leksikal, dan pergeseran kategori meliputi pergeseran struktur, unit, kelas kata, dan intrasistem. Modulasi yang terjadi adalah pergeseran luasan cakupan makna serta modulasi bebas yang berupa implisitasi, karena pronomina persona bahasa Jepang sering diresapkan, sedangkan pronomina bahasa Indonesia cendrung eksplisit. Akibatnya, ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia jumlah pronomina tersebut menjadi banyak atau frekuensi kemunculannya tinggi."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11924
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galingging, Yusniaty
"Penelitian ini bertujuan memperoleh data empiris tentang penerjemahan pronomina persona bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, khususnya persona insan yang ditemukan dalam novel Debar Hati. Pronomina persona merupakan kategori kelas kata yang dimiliki tiap bahasa. Bahasa Inggeris dan bahasa Indonesia membagi kategori persona dengan cara yang sama, tetapi perbedaan pronomina dalam kedua bahasa ini juga sangat besar. Oleh karena itu, penelitian ini akan melihat kesepadanan apa yang ada dalam kedua bahasa itu dan bentuk apa raja yang digunakan dalam terjemahannya.
Pronomina persona insan yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada pronomina persona kasus subjektif dan objekti£ Semua pronomina persona yang termasuk dalam ketentuan tersebut berjumlah 14.099. Terjemahan pronomina persona yang paling sering digunakan masih dalam kelompok pronomina sebanyak 8618. Pronomina persona yang diterjemahkan menjadi pronomina ada yang berkategori sama, seperti pronomina persona menjadi pronomina persona dan ada yang berkategori berbeda, misalnya menjadi pronomina penunjuk. Pronomina persona insan yang diterjemahkan menjadi pronomina persona ada yang menggunakan kategori persona yang sama dan ada yang menggunakan kategori persona yang berbeda, seperti persona pertama menjadi persona pertama atau persona pertama menjadi persona kedua. Persona yang paling banyak digunakan dalam novel ini adalah persona ketiga dan persona ini paling sering diterjemahkan menjadi pronomina (4283) dan nama diri (3069).
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Semua pronomina yang memenuhi ketentuan dikumpulkan dan demikian juga terjemahannya. Hasil terjemahan ini kemudian dikelompokkan berdasarkan kesamaan-kesamaan yang dimiliki pronomina tersebut. Selanjumya, basil terjemahan itu dianalisis berdasarkan gejala-gejala yang ditemukan pada terjemahannya.
Dalam penelitian ini tidak ditemukan kesepadanan leksikal atau kesepadanan formal. Pronomina persona yang ada diterjemahkan berdasarkan makna yang dimilikinya dari konteks tempat pronomina itu digunakan. Dan semua pronominal persona yang ada pada TSu mempunyai padanan dalam TSa. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ada kesepadanan makna antara pronomina bahasa Inggris dan pronomina bahasa Indonesia.
Dalam hal bentuk, terjemahannya bermacam-macam, seperti nama diri sebanyak 3648, istilah pekerjaan/profesi sebanyak 43, istilah kekerabatan sebanyak 81, epitet 108 dan padanan nol (0) sebanyak 1682."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Juniarty
"Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang penerjemahan pronomina relativa bahasa Prancis dont ke dalam bahasa Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode penelitian korpus. Penelitian dilakukan pada 200 buah data yang berupa kalimat bahasa Prancis yang mengandung pronomina relativa dont yang terdapat dalam beberapa karya bahasa Prancis dan terjemahannya. Teori yang digunakan terdiri dari teori sintaksis dan teori terjemahan. Klasifikasi dilakukan atas dont berdasarkan fungsi-fungsi yang didudukinya dalam kalimat. Adapun kesimpulan-kesimpulan yang didapatkan setelah menganalisis penerjemahan dont adalah sebagai ber_ikut : pronomina relativa dont sebagian besar (78,50%) mendapat padanan pronomina relativa juga yaitu yang; 9,00% mendapat padanan 0 dan 12,50% berpadanan selain yang dan 0, makna yang paling mudah ditangkap adalah makna dont yang berfungsi sebagai pelengkap nomina dan pelengkap verba dan pergeseran yang terjadi adalah pergeseran unit dan pergeseran kelas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14309
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuningsih Ferita Damayanti
"Bahasa Prancis memiliki lebih banyak jenis pronomina personalia dengan berbagai bentuk dan fungsinya dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Bertolak dari kenyataan tersebut, maka diasumsikan bahwa pronomina personalia bahasa Prancis tidak selalu diterjemahkan menjadi pronomina personalia bahasa Indonesia, yang disebut depronominalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk memerikan bentuk-bentuk padanan depronominalisasi dalam penerjemahan pronomina personalia bahasa Prancis ke bahasa Indonesia dan penyebab gejala tersebut. Masalah yang diteliti adalah bentuk-bentuk padanan depronominalisasi apa saja yang diberikan dalam penerjemahan pronomina personalia bahasa Prancis ke bahasa Indonesia, penyebab dari depronominalisasi tersebut, pergeseran yang terjadi dan probabilitas perpadanannya.
Sumber data berupa dua buah karya sastra berbahasa Prancis dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Teori yang digunakan sebagai dasar analisis adalah teori-teori penerjemahan, yang meliputi konsep parpadanan dalam penerjemahan, pergeseran, serta probabilitas perpadanan; teori pronomina personalia bahasa Prancis; teori mengenai kata acuan dan kata sapaan dalam bahasa Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S14526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharatrie Teges Ken
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan analisis sosiolinguistik pada tataran sintaksis. Penelitian ini
menganalisis penggunaan hen pronomina persona nonbiner di samping penggunaan
pronomina persona ketiga tunggal lainnya secara sintaktis dan keberterimaan
penggunaannya di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat faktor
sosial, dalam hal ini gender, terhadap perubahan bahasa sebagai akibat pembentukan
identitas sosial sebuah kelompok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi literasi, literasi yang diuji adalah artikel digital dengan bahasa pengantar bahasa
Belanda yang menggunakan kata hen sebagai pronomina persona ketiga tunggal dalam
rentang waktu 2016-2018. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberterimaan
penggunaan hen sebagai pronomina persona nonbiner di ranah publik masih terbatas
kepada kelompok LGBTQ+ itu sendiri. Upaya normalisasi penggunaan hen sebagai
pronomina persona nonbiner terlihat dari penggunaan di laman pribadi dan penggunaan
hen dalam artikel yang bertopik umum seperti sastra.

ABSTRACT
This research is a syntax and sociolinguistic analysis over the use of hen as non-binary
personal pronoun in the Dutch language. This research analyses the use of hen side to
side with the use of other third singular pronoun syntactic and semantically and the
acceptance of the usage of hen in the society. The aims of this research are to see the
effect of social factors, in this case gender, to language change and the shaping of a
groups social identity. The method used is literature study. The literature examined are
digital articles in Dutch that uses the word hen as third singular personal pronoun
within 2016-2018. The result of this research shows that the acceptance of hen as nonbinary
personal pronoun is limited to the LGBTQ+ community. The effort to normalize
the use of hen in public can be seen by the usage of it in personal websites and articles
with a more common topic such as literature."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK- pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Kelasworo
"Analisis mengenai pengertian pronomina relatif dalam bahasa Belanda ini, membuat suatu penjelasan atas pertanyaan, bagaimana pronomina relatif mengacu pada antesedennya serta analisis sintaksis mengenai ekstraposisi klausa relatif pada kelompok kata benda.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan data dari buku-buku tata bahasa Belanda. Seringkali data tersebut berupa contoh kalimat yang kemudian dianalisis dari segi permasalahan lain. Untuk dapat menganalisis data tersebut, maka diterapkan teori gramatika generatif (Bennis & Hoekstra, 1989) yang didukung pula oleh pelajaran-pelajaran yang didapat selama perkuliahan.
Hasilnya menunjukkan bahwa pengertian pronomina relatif dalam bahasa Belanda yang selama ini diketahui belum mencakup pengertian yang sesungguhnya. Pronomina relatif tidak selalu mengacu kepada kata yang sudah disebut sebelumnya akan tetapi pada kata benda yang merupakan saudra kandung (zuster) dengan S' dari NP sama pada struktur-D. Analisis yang terakhir menunjukkan bahwa ekstraposisi tidak selalu bisa diterapkan dalam kalimat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S15912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henriette, Glory
"Tiap bahasa mempunyai sistem yang khas, yang tidak harus ada pada bahasa lain. BP dan BI, keduanya berasal dari rumpun bahasa yang berbeda, sehingga jelas sistem keduanya berbeda. Namun, apakah sama sekali tidak ada persamaan di antara keduanya Hal ini akan dilihat melalui studi kontrastif pronomina BP dan BI.
Analisis dalam penulisan ini ditekankan pada realisasi dan posisi pronomina persona, dan metode yang digunakan adalah analisis kontrastif teoritis dan linguistik fungsional.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pronomina persona BP dan BI memiliki perbedaan sekaligus persamaan: Dari segi realisasi , kriteria kongruen dipenuhi oleh persona IV dan V yang tidak mengalami perubahan realisasi walaupun fungsi yang diduduki berubah. Dari segi posisinya dalam kalimat, kriteria kongruen dipenuhi oleh pronomina persona yang mendudukx fungsi: Subjek dan objek tak langsung pada kalimat deklaratif afirmatif dan negatif; Objek langsung, objek tak langsung dan datif, pada kalimat imperatif afirmatif; Objek tak langsung pada kalimat imperatif negatif.
Penelitian ini membuktikan bahwa hampir semua pronomina persona BP mengalami modifikasi bentuk menurut fungsi yang diduduki. Berbeda dengan pronomina persona BI yang realisasinya tetap sama, walaupun fungsi yang diduduki berubah.
Akhirnya, skripsi ini diharapkan dapat memberi masukan pada linguistik umum, terutama sintaksis dan pada linguistik terapan, khususnya pengajaran bahasa dan penerjemahan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S14558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>