Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105221 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Rahayu K
"Masalah Pendidikan pemakai : studi kasus di Perpustakaan SMP/SMU Islam Al-lzhar, dianalisis dengan mengingat bahwa pendidikan pemakai merupakan dasar dalam membangun kemampuan siswa melakukan penelurusan informasi yang efektif dan efisien. Oleh karena itu pelaksanaan pendidikan pemakai harus dirancang secara tepat dengan memperhatikan metode, media dan materi yang akan diberikan.Tujuan penulisan skripsi ini adalah menggambarkan pentingnya pendidikan pemakai bagi siswa untuk menunjang kemampuan mereka dalam penelusuran informasi yang efektif dan efisien serta mengkaji pelaksanaan pendidikan pemakai yang dilaksanakan Perpustakaan SMP/SMU Islam Al-lzhar.Ruang lingkup penelitian ditetapkan mulai bulan Januari hingga Februari 2002 dengan mempertimbangkan pelaksanaan pendidikan pemakai selalui dilakukan pada awal tahun ajaran baru.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus . Metode ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya faktor-faktor tertentu yang memberikan ciri khas pada tingkah laku sosial yang kompleks dari unit, memahami relasi dari unit tersebut dan pengaruh dari faktor-faktor sosial. Sebagai pelengkap dalam pengumpulan data dilakukan studi kepustakaan, observasi dan wawancara dari narasumber yang ada di Perpustakaan SMP/SMU Islam Al-Izhar.Hasil penelitian yang telah dilakukan adalah berupa kesimpulan perlunya kesadaran dari pihak Perguruan tentang pentingnya pendidikan pemakai bagi para siswa dan dukungan dari unit-unit sekolah dalam menunjang peningkatan kualitas dari pendidikan pemakai. Perpustakaan juga harus meningkatkan metode, media, dan materi yang diberikan dalam pendidikan pemakai agar dalam pelaksanaan di kemudian hari menjadi lebih berkualitas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S15360
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Nashri
"[ABSTRAK
tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan proses pengembangan koleksi yang meliputi kajian kebutuhan pemakai, seleksi, perancangan anggaran, pengadaan, pemeliharaan, dan penyiangan di Perpustakaan Sekolah Al-Izhar. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan interpretasi deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Perpustakan Sekolah Al-Izhar belum memiliki kebijakan pengembangan koleksi secara tertulis untuk mengatur seluruh proses pengembangan koleksi. Saran penelitian ini ialah Perpustakaan Sekolah Al-Izhar perlu membuat kebijakan pengembangan koleksi secara tertulis untuk menstabilkan serta sebagai alat komunikasi di antara komunitas sekolah mengenai pelaksanaan pengembangan koleksi perpustakaan.
ABSTRAK
The purpose of this research is to describe the collection development process in Al-Izhar School Library which are consist of the study of users needs, selection, budget, acquisition, maintenance, and weeding. This research used qualitative approach and descriptive interpretative. The result of this research showed that Al-Izhar School Library does not have the written policy to manage the whole collection development process. The suggestion for Al-Izhar School Library is the written policy of collection development should be made to stabilize and as the communication tools between school communities regarding to collection development activity of library., The purpose of this research is to describe the collection development process in Al-Izhar School Library which are consist of the study of users needs, selection, budget, acquisition, maintenance, and weeding. This research used qualitative approach and descriptive interpretative. The result of this research showed that Al-Izhar School Library does not have the written policy to manage the whole collection development process. The suggestion for Al-Izhar School Library is the written policy of collection development should be made to stabilize and as the communication tools between school communities regarding to collection development activity of library.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S54229
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widi Susanti Onwardani
"Penelitian ini membahas mengenai peran perpustakaan SD dan SMP Al-Izhar Jakarta dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Permasalahan penelitian ini adalah peran perpustakaan sekolah dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran perpustakaan SD dan SMP Al-Izhar Jakarta dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Peneliti menyimpulkan bahwa peran perpustakaan sekolah Al-Izhar Jakarta dalam memenuhi kebutuhan informasi penggunanya berupa program semester kebutuhan materi sekolah Al-Izhar. Perpustakaan sekolah Al-Izhar merupakan wadah yang digunakan penggunanya untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi dan pengetahuan yang mereka cari.

The Study discusess the role of the Al Izhar and elementary school libraries in Jakarta in serving the needs of information of its users. The isssue of this study is on the role of the school library in fulfilling the need of its users. The study aims to illustrate the role of Al Izhar‟s Elementary and Junior High school libraries in fulfilling the need for information by the library users. The method of this study uses the qualitative method with case studies. The researcher can summarize that the role of the school Library of Al Izhar Jakarta is is to fulfill and meet the semesterial program of the school called kebutuhan materi sekolah. The Al Izhar Library is the place for users to obtain the needs for information and knowledge that they are searching for."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42028
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rindyasari
"Penelitian ini berfokus pada literasi informasi guru dalam menunjang kompetensi profesionalismenya. Permasalahan yang diungkap adalah guru tidak dapat mempersiapkan muridnya untuk menjadi seseorang yang literate terhadap informasi jika mereka sendiri tidak mengerti bagaimana menemukan dan menggunakan informasi untuk itu guru dituntut harus melek informasi. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan bagaimana kemampuan literasi informasi guru dan bagaimana penerapan literasi informasi oleh guru dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Literasi informasi dalam penelitian ini dilihat dari tiga aspek yaitu, menyadari kebutuhan informasi, akses informasi, dan pemanfaatan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi informasi guru masih harus terus dikembangkan. Dari aspek kesadaran akan kebutuhan informasi guru SMA PIIP sudah baik. Hal ini dikarenakan mereka mneyesuaikan antara peran yang mereka jalani sebagai guru dan terus mengembangkan diri dalam rangka meningkatkan kompetensi profesionalismenya. Dari segi penelusuran informasi, kemampuan informan masih dalam tahap pengembangan. Perkembangan teknologi informasi menuntut kemampuan yang lebih dalam melakukan penelusuran informasi. Selain itu, pemanfaatan perpustakaan juga harus lebih ditingkatkan bukan hanya mengandalkan pencarian informasi melalui internet. Dari segi pemanfaatan informasi, guru sudah baik, hal ini dapat dilihat bagaimana guru membuat modul pembelajaran, silabus, dll. Secara keseluruhan literasi informasi yang dimiliki guru SMA PIIP sudah baik hanya perlu beberapa pengembangan. Kolaborasi antara seluruh komunitas sekolah juga perlu diwujudkan secara secara baik karena dari penelitian ini menunjukkan guru, pustakawan dan sekolah belum secara maksimal bekerjasama dalam membangun generasi yang melek informasi"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15478
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria M. Putri
"Skripsi ini membahas proses menumbuhkan minat baca siswa melalui empat (4) upaya: menarik minat anak melalui koleksi; menumbuhkan rasa senang di perpustakaan; memberikan rangsangan kepada kegiatan membaca; dan mengadakan kegiatan menarik di Perpustakaan TK Al-Izhar. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus.
Hasil penelitian ini menyimpulkan pada dasarnya komunikasi proses ini sudah berjalan dua arah namun belum efektif; kegiatan yang dilakukan dalam proses ini berjalan dengan lancar dan mendapat respon positif dari siswa dan masih terdapat kendala internal: kurangnya kerjasama; koleksi; kurangnya waktu; lokasi dan keadaan ruang AV.

This undergraduate thesis is studying about the process of developing student reading interest through four (4) attempts: appeal to children through the collection; foster a sense of pleasure in library; giving stimulus to the reading activities; and held an interesting activities at Al-Izhar Kindergarten Library. This research is qualitative case studies.
The conclusions are the communication in this process is already running in two-way direction but not yet effective; the activities in this process are running well and get positive response; there are some internal obstacles: lack of cooperations; collections; lack of time; AV roon condition and circumstances.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42937
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Afriansyah
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai internalisasi multikulturalisme di Sekolah
dengan latar keagamaan yang berbeda. Lokasi penelitian adalah SMAI Al Izhar
dengan latar keagamaan Islam dan SMA Kolese Gonzaga dengan latar keagamaan
Katolik. Kedua Sekolah berlokasi di Jakarta Selatan. Penelitian ini denga
menggunakan metode kualitatif dengan strategi studi kasus. pertama, untuk
menjelaskan perbandingan internalisasi multikulturalisme di SMAI Al Izhar dan
SMA Kolese Gonzaga yang memiliki latar keagamaan berbeda. Kedua, untuk
menjelaskan mengenai praktik multikultural dilihat melalui pola-pola relasi yang
terjalin antara aktor-aktor yang terlibat dalam proses internalisasi
multikulturalisme di sekolah. Analisis mengenai internalisasi multikulturalisme
dan praktik multikulturalisme di sekolah diketahui dari peran masing-masing
aktor yang terlibat di sekolah yaitu, Kepala Sekolah (Pimpinan Sekolah), Guru,
Karyawan, Peserta Didik dan Orang Tua Peserta Didik.
Beberapa temuan yang didapat pada penelitian ini dapat digambarkan
dalam beberapa aspek. Pertama, internalisasi multikulturalisme dipengaruhi oleh
nilai keagamaan masing-masing sekolah yang mewujud pada visi, misi, dan core
values. Kedua, internalisasi multikulturalisme kepada peserta didik dilakukan
melalui kegiatan pembelajaran dan program-program yang dirancang sekolah.
Ketiga, praktik multikulturalisme dilihat melalui pola-pola relasi yang terjalin
antara aktor-aktor yang terlibat dalam proses internalisasi multikulturalisme di
sekolah.

ABSTRACT
This study discusses the internalization of multiculturalism in school with
different religious background. SMAI Al Izhar with Islamic religious background
and SMA Kolese Gonzaga with Catholic religious background. Both of Schools
are located in South Jakarta. This study using qualitative methods with case study
strategy. The aims of this study are,first, to explain the internalization of
multiculturalism in SMAI Al Izhar and SMA Kolese Gonzaga which has a
different religious background. Second, to explain the practice of multicultural
through the patterns of relationships that exist between the actors involved in the
process of internalization of multiculturalism in schools. Analysis of the
internalization of multiculturalism and the practice of multiculturalism in school
known from the relationship pattern of each actor involved in the school. The
actors are Vice Pronciples, Teachers, Students. Employees, and the parents of
students.
This study can describe in several aspects. First, internalization of
multiculturalism influenced by religious values of each school as embodied in the
vision, mission, and core values. Second, internalization of multiculturalism
through learning activities and programs are designed by school. Third, the
practice of multiculturalism through the patterns of relationshipsthat exist between
the actors who involved in the process of internalization of multiculturalism in
schools."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T38945
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Juhartini
"Pada umumnya, sekolah-sekolah swasta melakukan tes masuk atau tes seleksi siswa baru untuk menentukan siswa yang diterima pada tahun ajaran baru. Tes tersebut biasanya menggunakan tes akademik (dalam hal ini tes prestasi belajar) dan psikotes. Namun, apakah butir soal tes akademik yang digunakan sudah cukup representatif untuk menjaring siswa yang sesuai dengan keinginan suatu lembaga pendidikan? Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas butir soal yang digunakan dalam tes matematika pada soal seleksi penerimaan siswa baru di sebuah SMP swasta di Jakarta Selatan dan hubungannya dengan prestasi belajar matematika pada semester satu di kelas satu SMP. Tujuan utama analisis soal adalah pengujian mute soal yang dapat memberikan informasi tentang karakteristik internal, yaitu balk buruknya suatu soal berdasarkan analisa kuantitaif (Depdikbud,1998:9). Data yang digunakan berupa data sekunder selama empat tahun, yaitu data respon jawaban peserta tahun 2002, 2003, 2004, dan 2005, balk data awal (seluruh peserta yang mengikuti tcs seleksi sebanyak 879 calon siswa ) maupun data respon jawaban dari peserta yang diterima dan data nilai rapor matematika semester satu di kelas satu SMP sebanyak 475 siswa, Soal-soal dianalisis dengan metode Item Response Theory (IRT) menggunakan program QUEST yang dibuat oleh Raymond J Adams dan Siek-Toon Khoo. Model logistik parameter yang digunakan adalah model satu parameter (model Rasch). Untuk melihat hubungan antara basil tes seleksi dengan prestasi belajar matematika digunakan analisis korelasi dan regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 160 butir soal yang tersebar dalam empat paket soal (tahun 2002, 2003, 2004, dan 2005), hanya satu soal yang menunjukkan tidak fit terhadap tes. Tingkat kesulitan soal yang diolah perpaket berkisar antara -2,9 sampai dengan 4,5, sementara tingkat kesulitan soal yang diolah dengan cara digabung berkisar antara - 3,3 sarnpai dengan 5,8. Tingkat kemampuan peserta tes pada soal yang diolah perpaket berkisar antara -1,5 sampai dengan 4,5, sedangkan pada soal yang diolah secara gabungan berkisar antara -1,7 sampai dengan 4,5. Antara basil tes matematika dengan basil belajar matematika pada semester satu di kelas sate SMP mempunyai korelasi positif dengan koefisien korelasi sebesar 0,620 (2002), 0,675 (2003), 0,723 (2004), 0,669 (2005), dan 0,598 (paket gabungan). Hasil regresi menunjukkan bahwa dari dua prediktor, yaitu hasil tes matematika dan hasil psikotes, hanya hasil tes matematika saja yang memberikan kontribusi signifikan (p < 0,001) terhadap nilai rapor matematika semester satu di kelas satu SMP, kecuali pada tahun 2004 (kedua prediktor memberikan kontribusi yang signifikan)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T 17811
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wulan
"Penelitian ini mengkaji hubungan antara iklim kelas belajar aktif dan gaya belajar dengan kreativitas. Iklim kelas belajar aktif adalah kondisi yang memungkinkan siswa terlibat secara aktif baik intelektual, emosional, maupun fisik dalam belajar. Iklim kelas mencerminkan kondisi psikologis dari lingkungan kelas sebagai tempat pembelajaran, sebagaimana yang dipersepsikan oleh individu di dalamnya. Oleh karena itu, iklim kelas berkenaan dengan suasana belajar yang tercipta, yang banyak ditentukan oleh interaksi antara guru dan siswa.
Gaya belajar adalah kecenderungan siswa dalam mengadaptasi strategi tertentu dalam belajar, melalui proses internalisasi dan konsentrasi hingga menemukan pendekatan yang sesuai dengan tuntutan belajar di kelas atau sekolah, serta tuntutan mata pelajaran. Menurut DePorter dan Hemacki (1992), ada tiga macam gaya belajar, yaitu visual, auditori, dan kinestetik.
Kreativitas adalah kemampuan melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk aptitude maupun non-aptitude, baik karya baru maupun kombinasi hal-hal yang sudah ada, yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Kreativitas dalam penelitian ini diukur melalui Tes Kreativitas Figural (TKF) dengan hasil berupa skor CQ (Creativity Quotient).
Penelitian ini merupakan kajian lapangan dengan tipe non-eksperimental korelasional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive accidental sampling, dengan 34 siswa untuk pengujian item dan 55 siswa untuk pengujian hipotesis, yang berasal dari tiga kelas. Kriteria responden adalah siswa kelas III sekolah dasar dari sekolah dasar yang menerapkan belajar aktif dalam kegiatan pembelajarannya. Data yang digunakan adalah data kuantitatif dan kualitatif, yang diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh siswa, tes kreativitas, dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, iklim kelas belajar aktif memiliki korelasi yang cukup signifikan dengan kreativitas. Namun, gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik tidak memiliki korelasi dengan kreativitas. Demikian pula, iklim kelas belajar visual dan kinestetik tidak berkorelasi dengan kreativitas. Namun, iklim kelas belajar aktif dan gaya belajar auditori memiliki hubungan yang cukup signifikan dengan kreativitas ketika dilihat secara bersama-sama.
Untuk penelitian lebih lanjut, disarankan mempertimbangkan heterogenitas tingkat inteligensi (IQ) siswa serta homogenitas sampel berdasarkan kemampuan akademik siswa melalui nilai rapor. Selain itu, disarankan menggunakan alat ukur gaya belajar yang dapat memberikan hasil identifikasi beserta skor kuantitatifnya, sehingga hasil identifikasi dapat dikonversikan ke dalam angka dengan standar baku. Penelitian selanjutnya juga sebaiknya menggunakan ilustrasi gambar yang lebih baik, memperluas usia subjek penelitian, serta melakukan analisis data variabel gaya berpikir untuk memperoleh hasil yang lebih mendalam.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iklim kelas belajar aktif dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas III sekolah dasar. Oleh karena itu, disarankan kepada para pendidik, baik orang tua maupun guru, untuk menyajikan kegiatan pembelajaran yang kondusif bagi pengembangan kreativitas anak, yaitu dengan menciptakan iklim kelas belajar aktif. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa siswa memiliki gaya belajar yang unik atau berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Oleh karenanya, dalam rangka meningkatkan kreativitasnya, siswa harus diberikan kesempatan untuk memilih kegiatan kreatif yang sesuai dengan gaya belajarnya, sehingga kreativitas siswa akan berkembang secara optimal."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Hermosa
"ABSTRAK
Kemampuan mengenali huruf pada siswa sekolah dasar dan menengah di DKI Jakarta ternyata tidak diikuti dengan pemahaman terhadap materi bacaan yang disajikan. Hal tersebut disimpulkan berdasarkan penelitian Dakhidae (1997, dikutip oleh Purnawan, 2001) terhadap sejumlah penduduk DKI Jakarta yang berusia 10 tahun ke atas. Sementara kemampuan tersebut sangat dibutuhkan pada pendidikan tingkat universitas, mengingat literatur kuliah banyak berisi konsep-konsep abstrak yang membutuhkan proses berpikir yang mendalam untuk memahaminya. Selain itu, tema-tema bacaan yang beredar di masyarakat memang membutuhkan kejelian pembaca untuk memilah dan memilih bacaan yang argumennya layak dipercaya. Mengingat kemampuan pemahaman bacaan yang masih minim di kalangan siswa SMU, maka peneliti merasa perlu mengajarkan serangkaian strategi membaca yang dinamakan membaca kritis yang bertujuan meningkatkan kejelasan dan pemahaman bacaan. Strategi-strategi yang dimaksud adalah skimming, marking dan annotating, outlining dan mapping, analyzing dan evaluating argument, serta making inference yang disampaikan melalui metode ceramah dan praktek langsung melalui bacaan yang diberikan.
Penelitian ini merupakan kegiatan penerapan strategi membaca yang dilakukan selama lima hari berturut-turut dengan jumlah subyek sebanyak tujuh orang. Efektivitas kegiatan diukur dengan memberikan tes pemahaman bacaan yang item-itemnya merupakan representasi dari materi yang diajarkan. Tes pemahaman bacaan ini berfungsi sebagai alat pengumpul data utama, disamping hasil integrasi keterampilan, hasil observasi, serta evaluasi peserta mengenai manfaat kegiatan yang berfungsi sebagai data tambahan.
Pengolahan data utama dilakukan dengan pengujian statistik non parametrik melalui metode Wilcoxon Signed-Rank Test, dan uji signifikansi pada level 0,05 untuk one tailed test. Untuk mengetahui proses berpikir dalam menjawab setiap item tes, peneliti juga melakukan analisis kualitatif terhadap jawaban subyek. Analisis kualititatif tersebut merupakan pendukung data kuantitatif yang diperoleh melalui pengujian statistik.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah : strategi membaca kritis tidak efektif dalam meningkatkan kemampuan pemahaman bacaan pada siswa SMU. Hal tersebut ditunjukkan dengan tidak adanya peningkatan skor tes pemahaman bacaan yang signifikan setelah mengikuti kegiatan ini. Disamping itu, analisis jawaban kualitatif menunjukkan bahwa tidak ada item yang dijawab dengan tepat oleh seluruh peserta. Namun dari segi penguasaan strategi membaca yang diajarkan, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh strategi dikuasai oleh peserta. Hal ini disimpulkan dari penilaian terhadap hasil integrasi keterampilan dan observasi terhadap performa peserta selama kegiatan. Saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil tersebut peserta selama kegiatan. Saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil tersebut adalah perlunya dikonstruk suatu instrumen ukur yang merepresentasikan secara langsung strategi-strategi membaca yang diajarkan, pemilihan subyek yang lebih mewakili populasi, dan durasi kegiatan yang lebih lama sehingga memungkinkan penguasaan strategi yang diajarkan secara lebih baik."
2002
S2882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Prahastuty Nawangsari
"Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa menengah terhadap pustakawan yang bekerja di perpustakaan sekolah. Penelitian ini dilakukan di perpustakaan SMP/SMU Labschool Jakarta terhadap 110 sampel /responden tanpa membedakan apakah mereka pemakai atau pengguna perpustakaan sekolah atau bukan.
Tujuan penelitian adalah (1) Mendapatkan gambaran mengenai persepsi siswa terhadap pustakawan sekolah di SMP/SMU Labschool Jakarta; (2) Mengetahui gambaran persepsi siswa mengenai aspek kualitatif dan kuantitatif dari pustakawan sekolah; (3) Mengetahui gambaran persepsi siswa mengenai eksistensi pustakawan sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner, dan ditunjang tiga teknik lain yaitu wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Pemilihan sampel dilakukan secara aksidental.
Hasil penelitian menunjukkan, sebagian besar siswa SMP/SMU Labschool Jakarta menganggap pustakawan adalah orang yang mengumpulkan, mengelola, menyimpan dan menyebarluaskan informasi, umumnya siswa mengangap sikap pustakawan cukup ramah, dalam memberikan bantuan juga cukup baik, walaupun siswa tidak sering meminta bantuan pada pustakawan. Alasan yang dikemukakan oleh siswa yang belum pernah meminta bantuan pada pustakawan adalah karena mereka sudah bisa mendapatkan sendiri apa yang dibutuhkan tanpa bantuan pustakawan. Siswa beranggapan bahwa tugas pustakawan berkaitan dengan kegiatan sirkulasi dan menyediakan sumber informasi, namun mereka tidak memiliki pendapat apakah tugas tersebut dapat dilakukan oleh semua orang. Persepsi siswa terhadap tingkat pendidikan pustakawan masih rendah, tetapi mcreka berpendapat bahwa ada keahlian yang perlu dimiliki oleh pustakawan sekolah yaitu ilmu pcrpustakaan, pengetahuan umum dan pendidikan. Menurut siswa jumlah pustakawan dan staf yang bekerja di perpustakaan saat ini sudah memadai.
Terakhir adalah, pada umumnya siswa mengakui eksistensi pustakawan sekolah sangat penting, ditinjau dari keberadaan mereka di perpustakaan, peranannya dalam proses bclajar mengajar, kerja sama dengan guru dan staf lainnya serta status pustakawan yang sejajar dcngan guru."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>