Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197230 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Kusumayasti
"Setiap saat dalam kehidupan manusia selalu terdapat pertambahan ilmu dan pengetahuan, sehingga dalam persaingan yang semakin ketat, manusia berlomba untuk memperoleh informasi dengan cepat dan tepat. Perkembangan ilmu dan pengetahuan menyebabkan semakin banyak terciptanya alat-alat canggih yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan informasi tersebut, seperti terciptanya bahan audio visual, antara lain slide, kaset audio, kaset video, mikrofilm, dan mikrofish. Bahan audio visual tersebut pada dasarnya dimaksudkan untuk mempermudah kehidupan manusia, baik sebagai sarana penyampaian informasi, pendidikan, dokumentasi, dan hiburan.
Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan terhadap fungsi bahan audio visual, terbukti bahwa bahan tersebut bermanfaat dalam bidang pendidikan. Perpustakaan yaag dikenal sebagai pusat informasi dan berfungsi pula sebagai sarana belajar, dokumentasi dan rekreasi, menyadari peranan bahan audio visual. Walaupun demikian, belum semua perpustakaan mengkoleksi bahan audio visual. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh masih adanya pendapat yang manyatakan bahwa sumber informasi itu adalah buku, cukup tingginya harga bahan audio visual beserta biaya perawatannya, dan belum banyaknya sarana bibliografi untuk bahan tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, maka masalah yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah mengenai pengembangan koleksi bahan audio visual di perpustakaan. Topik tersebut dipilih untuk mengkaji bagaimana perpustakaan yang telah memasukan bahan audio visual dalam koleksinya dapat mengembangkan koleksi bahan audio visual meski pun, pada umumnya, banyak kendala yang dihadapi perpustakaan dalam menyediakan bahan tersebut.
Bahan audio visual yang dibahas dibatasi pada kaset audio dan video. Perpustakaan yang dipilih adalah Perpustakaan Indonesia Australia Language Foundation (IALF) dipilih dengan pertimbangan bahwa perpustakaan tersebut merupakan salah satu dari sedikit perpustakaan yang ada di Indonesia yang telah menyediakan bahan audio visual bagi pemakainya, cukup lengkap, dimanfaatkan para pemakai perpustakaan, dan terus mengembangkan koleksinya.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kebijakan pengembangan koleksi bahan audio visual di Perpustakaan IALF sehingga dapat mengangkat kebijakan pengembangan koleksi bahan tersebut sebagai contoh, serta memberikan penekanan kepada prosedur pemilihan bahan audio visual, perkembangan koleksi bahan audio visual dalam empat tahun terakhir, dan pandangan umum pemakai Perpustakaan IALF mengenai koleksi bahan audio visual yang ada.
Bentuk penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan metode ilmiah. Teknik yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah dengan melakukan studi literatur, wawancara, observasi, dan penyebaran kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus ditujukan kepada pemakai perpustakaan guna memperoleh pandangan umum mereka terhadap koleksi bahan audio visual yang ada.
Berdasarkan penelitian tersebut terlihat bahwa Perpustakaan IALF telah melakukan pengembangan koleksi bahan audio visual dengan cukup baik dan para pemakai merasa bangga dengan apa yang telah dilakukan IALF dalam menunjang kelancaran kegiatan belajar mengajar mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S15273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Gufran Pribadi
"Penelitian ini mengenai penyebaran informasi koleksi audio-visual yang terdapat di Pusat Dokumentasi dan Penelitian Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Penyebaran informasi dilakukan untuk pemenuhan fungsi informasi (Sulistyo-Basuki, 1991:27) perpustakaan terhadap pemakainya. Aspek terpenting dalam manajemen perpustakaan adalah interaksi antara layanan perpustakaan terhadap pemakainya. Secara umum, perpustakaan dipandang sebagai suatu institusi yang terlibat dalam penyebaran informasi (the dissemination of information)_perpustakaan menjadi penghubung antara pengguna dan informasi yang diciptakan. Penyebaran informasi memiliki cara dalam proses terjadinya yakni melalui penyaluran informasi. Saluran informasi dalam proses penyebaran informasi yakni melalui perpustakaan, industri tercetak, radio, telepon, industri pangkalan data, serta televisi. (Rubin, 1998:10) Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, penyebaran informasi koleksi audio-visual di Pusat Dokumentasi dan Penelitian (Pusdoklit) Audio-Visual (AV) Departemen Berita (biasa disebut Redaksi atau News Departement) RCTI dapat melalui saluran informasi (1) tatap muka, (2) telepon, (3) faksimili, (4) surat, (5) intramail, (6) internet, (7) downlink, dan (8) tapeless. Masalah penelitian ini adalah penyebaran informasi koleksi audio-visual yang dilakukan di Pusdoklit AV Redaksi RCTI melalui saluran informasi yang digunakan. Masalah ini muncul dari pertanyaan penelitian, mengapa penyebaran informasi di Pusdoklit AV Redaksi RCTI dilakukan melalui saluran informasi tersebut. Tujuan dilakukannya penelitian tentang penyebaran informasi koleksi audio-visual di Pusdoklit AV RCTI adalah untuk memahami penyebaran informasi koleksi audio-visual yang berlangsung di Pusdoklit AV Redaksi RCTI. Metode penelitian ini dengan analisis semiosis yakni analisis yang menginterpretasikan penyampaian tanda (signs) berupa pesan kebutuhan informasi audio-visual dari pihak yang ditandai (signified) yakni pengguna kepada penanda (signify) yakni petugas. Diadaptasi dari Aart van Zoest (1992:3) dalam Serba-serbi Semiotika. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini tentang penyebaran informasi koleksi audio-visual di Pusdoklit AV Redaksi RCTI adalah penghubung antara interpretasi petugas yang menerima pesan berupa kebutuhan informasi audiovisual pengguna dengan saluran informasi yang digunakan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Many challenges must be faced by thr GOI in developing the program, nowadays the Government of Indonesia (GOI) through Early Childhood Education (ECE) Department has been enhacing early childhood education programs for 0 to 8 year old children. The major challenges are children access to early childhood education services and quality of early childhood education programs. Considering the challenges, the United States Agency for International Development (USAID) in partnership with Indonesia's Ministry Ministry of National Education is currently implementing a small scale interactive audio instruction (IAI) pilot program targeting 5-6 year olds and their teachers in seven provinces. The program can simultaneously lead activities to kindergarten children and teachers as well as train the teachers, who don't have early childhood education background, and how to create high qualityactivities for children. Because of its' simple technology, the program can be applied in various Indonesia district condition. This paper explores the potential role a simple technology can play in assisting the government meet its early childhood education goals and discusses whether something as commonplace as a CD player or radio, when coupled with a proven education methodology, could present a cost effective way to achieving quality at scale."
JPUT 10:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chitra Widyanti
"Penelitian mengenai peranan media audio visual dalam membantu bidang pendidikan yang telah dilakukan pada bulan November 1940 di perpustakaan IPPM, bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peranan media audio visual dalam membantu siswa meningkatkan kemampuan belajarnya, dan sejauh mana peranan pustakawan dalam proses pengadaan (proses seleksi) media tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara dengan pustakawan IPPM, riset perpustakaan dan menyebarkan kuesioner kepada responden yang relevan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media audio visual terbukti dapat membantu mahasiswa IPPM dalam meningkatkan kemampuan belajarnya, sedangkan media audio tidak. Peranan pustakawan IPPM dalam membantu menyediakan media tersebut cukup besar dan masih dapat ditingkatkan lagi. Agar media audio visual dapat berperan efektif dalam membantu mahasiswa IPPM meningkatkan kemampuan belajarnya, usaha-usaha yang perlu dipertimbangkan adalah proses seleksi media audio visual lebih ditingkatkan dengan memperhatikan isi media dan kesesuaian dengan mata kuliah yang diajarkan. Pengadaan ruangan khusus untuk koleksi audio visual. Penyediaan sarana temu kembali yang memadai untuk koleksi audio visual, misalnya katalog atau index. Pemberitahuan kepada pemakai bahwa perpustakaan IPPM memiliki koleksi audio visual. Pelayanan yang lebih ramah dari pustakawan yang bertugas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S15214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lana Islamiyah Genderang
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan koleksi buku di perpustakaan Universitas Indonesia. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perpustakaan UI belum mempunyai kebijakan tertulis, namun telah mempunyai SOP pengembangan koleksi. Kendala yang ditemui dalam pengembangan koleksi adalah : dosen kurang berperan dalam proses seleksi; dalam proses pemesanan buku, jarak waktu dari pemesanan sampai penerimaan memakan waktu yang lama dan kadang-kadang tidak sesuai dengan daftar pemesanan; perpustakaan UI belum melakukan kegiatan stock opname lagi sejak tahun 2007 serta penyiangan koleksi buku. Hasil penelitian ini menyarankan perpustakaan harus terus berupaya agar pengembangan koleksi yang sudah
berjalan dapat terus ditingkatkan. Disarankan p erpustakaan UI membuat kebijakan pengembangan koleksi yang tertulis serta, sebaiknya melakukan stock opname dan penyiangan secara rutin.

This study discusses the development of book collection in the University of Indonesia library. This research uses qualitative approach with case study method. The result of this research shows, that the library has not a written collection development policy yet, but it has already have collection development SOP. The problem faces by the library is due to lack of lectures involvement in book selection, book ordered receives too long and not accordingly to the list of
book order. I t i s suggested that the library should improve its collection development to be even better, library should make a written collection development policy and should conduct inventory taking also weeding regularly."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S29
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widjantoro
"Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) sebagai salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia telah menayangkan siarannya kurang lebih 10 tahun sejak tanggal 23 Januari 1991. Pendidikan sebagai bagian dari namanya dan siaran yang diadakan menjadi suatu hal yang penting dan sangat disayangkan bila tidak tersampaikan kepada masyarakat dengan baik. Proses penyiaran yang cukup kompleks didukung oleh sarana dan prasarana yang baik, seperti video dan peralatan pendukungnya sebagai suatu hal yang penting, oleh karena itu agar proses penyiaran berlangsung dengan baik, dibutuhkan usaha pelestarian dan pengawetan video yang baik hingga tetap dapat dipakai selama mungkin. Pengoleksian video menjadi suatu keharusan di stasiun penyiaran karena saat ini stasiun penyiaran masih harus menggunakan video dalam menyiarkan segala acaranva. termasuk dalam hal ini yaitu stasiun penyiaran TPI. TPI sebagai stasiun televisi juga mempunyai perpustakaan yang bernama Pusat Dokumentasi dan Informasi (PUSDASI) yang bertugas untuk menyimpan. mengolah dan menemukan kembali koleksi video untuk mendukung penyiaran di stasiun tersebut. Dalam struktur organisasi TPI, perpustakaan tersebut berada di bawah unit Informasi dan Teknologi (IT). Perpustakaan ini dikelola oleh seorang pustakawan D3 dan 2 orang staf nya. Pengelolaan video di perpustakaan termasuk penyimpanan. perawatan dan pemakaiannya dibahas secara umum. Ada pun yang menjadi objek permasalahan adalah perpustakaan TPI. Pelestarian dan pengawetan video di perpustakaan yang direkomendasikan meliputi: (1) Perawatan suhu dan kelembaban yang rendah dan stabil; (2) Penghilangan debu dan cetakan-cetakan jari; (3) Pencegahan mechanical deformation (perubahan mekanis); (4) Pengaturan radiasi ultra violet dan cahaya; (5) Pengaturan medan magnetis (untuk pembawa magnetis); (6) Pemakaian peralatan replay yang dirawat dengan baik; (7) Penulis menambahkan 3 hal lain yaitu: (a) Antisipasi bencana; (b) Kerja sama; (c) Kebijakan. Secara umum pelestarian dan pengawetan koleksi video di perpustakaan TPI (PUSDASI) cukup baik karena telah mendukung dengan baik penyiaran TPI."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S15657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muthia Nurhayati
"Pada era reformasi birokrasi saat ini, perpustakaan selaku unit kerja yang mendukung tujuan lembaga induknya dituntut untuk menghasilkan kinerja yang optimal, lantas bagaimana seharusnya pengukuran kinerja pada perpustakaan khusus di kementerian/LPNK sebaiknya dilakukan. Balanced scorecard (BSC) merupakan salah satu management tools yang tidak hanya sekedar melakukan pengukuran kinerja pada perkembangannya. Rintisan implementasi BSC telah dilakukan oleh Kementerian Keuangan dan menjadi inspirasi bagi kementerian Keuangan dan menjadi inspirasi bagi kementerian/LPNK lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana implementasi BSC di perpustakaan khusus di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif sebagai upaya penggambaran implementasi BSC, dengan pengumpulan data terutama melalui studi literatur terhadap beberapa penelitian sebelumnya mengenai implementasi BSC di perpustakaan dan juga wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi BSC di perpustakaan sudah lama diterapakan di luar Indonesia terutama di perpustakaan perguruan tinggi, adapun implementasi BSC bagi perpustakaan khusus di Indonesia belum berdiri sendiri dalam artian masih bergabung dengan implementasi BSC lembaga induknya."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2018
020 VIS 20:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Alfian
"Laporan tugas akhir ini membahas tentang situasi industri perumahan di Australia yg semakin memburuk Kebutuhan akan perumahan murah dengan tipe tertentu Tujuan dari Laporan Akhir ini adalah untuk mencari solusi desain dalam perumahan dengan lokasi yang telah ditentukan yaitu di Midland Australia Proses desain terdiri atas survey lokasi analisa data studi model sketsa dan diagram Hasil dari laporan ini adalah Proposal Desain untuk perumahan murah dan area komersil yang terintegrasi baik dengan stasiun kereta api bersejarah dan lingkungan sekitar.

This Final Design Report discussed the difficult situation of housing industry in Australia The difficulty is the need of specific affordable housing types The purpose of this Final Design Report is to look for a design solution in housing need which location has been determine in Midland Australia The Design Process consist of location survey data analysis model study sketch and diagram The result of this report is a Design Proposal of an affordable housing and commercial area which is well integrated with heritage train station and neighborhood area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Ismail Hidayat
"Perpustakaan merupakan sebuah lembaga informasi yang memiliki tugas mengumpulkan koleksi bahan pustaka dan mengolah informasi didalamnya agar berguna bagi para pemustaka. Kegiatan menjaga koleksi bahan pustaka beserta informasi didalamnya disebut preservasi. Kegiatan preservasi mencakup menata ruang peyimpanan koleksi, menyeleksi pegawai perpustakaan, menentukan teknik atau metode yang digunakan dalam pemeliharaan perpustakaan, mengoleksi bahan pustaka, dan merawat informasi yang terkandung didalamnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Fokus penelitian kualitatif pada kegiatan yang berhubungan dengan preservasi preventif di DISARPUS Kota Bandung, yaitu merawat dan menjaga keadaan fisik koleksi bahan pustaka serta menjaga kandungan informasi didalamnya. Preservasi preventif yang dilakukan di perpustakaan dimulai dari membersihkan debu secara teratur setiap hari dengan menggunakan penyedot debu, menggunakan rak besi sebagai tempat penyimpanan buku, mengecat rak buku tiap tahun, melakukan pengasapan (fogging), menabur kapur barus, dan menjaga suhu ruangan pada kisaran 20-24 derajat celcius. Kendala yang ditemui anatar lain: minimnya teknologi, SDM yang masih kurang, dan kurangnya anggaran. Kegiatan preservasi preventif yang sudah dilakukan di perpustakaan umum DISARPUS Kota Bandung dapat dinilai baik. Nilai terebut diperoleh karena proses kegiatan yang dilakukan sesuai dengan prosedur preservasi dan koleksi buku perpustakaan yang mengalami kerusakan parah dinilai minim."
Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2023
020 JPK 3:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>