Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122166 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kokom Komalasari
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran sejelas-jelasnya mengenai minat baca dan minat nonton televisi pada siswa Sekolah Dasar Negeri 09 pagi Kayu Putih 1 Siemens Jakarta Timur. Untuk itu penelitian ini bersifat deskriptif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Populasi dan sampel adalah siswa kelas V sebanyak 62 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket. Pengolahan dan analisis data menggunakan rumus P = FIN x 100%.
Hasil penelitian bahwa responden Iebih berminat pada Janis buku komik, fiksi dan non fiksi. Tema-tema yang diminati seperti petulangan, misteeri, ditektif, persahabatan, dan seni budaya. Waktu yang digunakan untuk membaca dalam sehari rata-rata kurang dari 1 jam dan 1 sampai 2 jam sehari. Tujuan membaca adalah untuk menambah wawasan. Hampir seluruh responden mempunyai koleksi bacaan dan cara mendapatkan koleksi bacaan tersebut adalah dengan cara membeli. Responden lebih berminat nonton televisi, hal ini dapat dilihat dari kegiatan waktu luang responden. Waktu yang digunakan untuk nonton televisi dalam sehari rata-rata lebih dari 3 jam sehari. Tujuan nonton rata-rata untuk mendapatkan hiburan dan mendapatkan pengetahuan, dan acara paling banyak ditonton adalah acara yang bersifat hiburan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S15487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1985
028.9 MIN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ujiani Windy Lestari
"Minat Baca Siswa di Sekolah Dasar : suatu tinjauan di SD. Pembangunan Jaya dan SD 12 Pondok Pinang. Minat bukanlah merupakan suatu tingkah laku tetapi merupakan suatu hal yang dapat mendorong timbulnya tingkah laku. Minat dapat timbul berdasarkan pengamatan, proses interaksi dengan obyek, orang atau sekelompok orang dalam situasi dan kejadian tertentu. Dleh karena sifat utama dari minat adalah labil, artinya suatu minat dapat menguat ataupun melemah jika ditempatkan pada suatu situasi tertentu. Demikian juga halnya dengan minat baca, Minat baca dapat mendorong orang untuk membaca.
Minat baca bukan merupakan bawaan lahir melainkan perlu ditumbuhkan dan dikembangkan sejak dini. Penumbuhan minat baca sejak dini dapat dimulai di lingkungan terkecil yaitu keluarga, selanjutnya berkembang pada lingkungan yang lebih luas seperti sekolah dan masyarakat. Penumbuhan dan perkembangan minat baca ini juga memerlukan bimbingan, pembinaan, dorongan dengan motivasi yang jelas, dan diadakannya sarana yang lengkap berupa bahan bawaan yang cukup variatif sehingga menari perhatian anal. Disinilah peran perpustakaan dibutuhkan. Tidak perlu disangkal lagi bahwa membaca memberi banyak manfaat.
Secara garis besar melalui membaca, individu memperoleh banyak informasi yang dapat memperluas cakrawala pengetahuannya. Gemar membaca merupakan suatu sikap yang amat sangat dibutuhkan oleh kita, masyarakat negara berkembang. Mengapa demikian? Negara berkembang memerlukan sumber daya alam dan terutama sumber daya manusia yang dapat diandalkan untuk membangun negara. Penciptaan sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan dengan pemenuhan informasi yang antara lain akan didapat melalui membaca. Ironisnya, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, memiliki masyarakat dengan minat baca yang amat rendah. Yang lebih disayangkan lagi, kenyataan tersebut menyebabkan masyarakat Indonesia dengan tingkat umur yang rendah tidak dibiasakan untuk membaca.
Para anak kecil yang seharusnya sudah ditumbuhkan dan dikembangkan minat bacanya, menjadi terhambat karena orang tua yang juga tidak menyadari pentingnya minat baca. Pihak sekolah yang juga bertanggung jawab atas pertumbuhan dan pengembangan minat baca siswa, belum sepenuhnya menyadari hal tersebut. Hal ini sangat bertentangan dengan kurikulum yang sekarang ditetapkan, yaitu menjadikan siswa mandiri. Kurikulum ini mengandalkan siswa dalam mencari informasi guna memenuhi kebutuhan pengetahuannya karena guru tidak lagi dijadikan sumber informasi utama. Satu hal yang dilupakan oleh pihak sekolah adalah bahwa untuk mendapatkan informasi, siswa harus memiliki sikap gemar membaca, dan untuk menjadikan siswa yang gemar membaca, berbagai pihak termasuk sekolah harus menumbuhkan dan mengembangkan minat baca tersebut. Jadi minat baca merupakan suatu hal utama dalam penciptaan siswa Indonesia yang berkualitas.
Berdasarkan penjelaskan diatas, maka dapat dilihat bahwa membentukan minat baca tidak perlu dilakukan pada usia lanjut, tetapi akan lebih tepat dilakukan pada usiadini yaitu siswa Sekolah Dasar (SD). Di Indonesia ada dua jenis SD, yaitu SD negeri dan SD swasta. SD negeri merupakan SD yang dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah dalam hal ini adalah Depdiknas, sedangkan SD swasta merupakan SD yang memiliki badan induk atau sponsor tertentu. Berdasarkan hal ini dapat dilihat bahwa SD negeri seharusnya dapat lebih berkualitas karena didukung sepenuhnya oleh pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Ternyata, banyak orang tua yang lebih mempercayakan SD swasta sebagai tempat bersekolah anaknya. Mengapa demikian? Banyak SD swasta yang memperhatikan sekali perangkat penunjang kegiatan belajar mengajar. Penunjang kegiatan belajar dan mengajar yang utama adalah perpustakaan yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan minat baca melalui koleksinya yang lengkap. Sedangkan di SD negeri pihak sekolah hanya menyediakan penunjang kegiatan belajar mengajar seadanya, bahkan banyak SD negeri yang tidak memiliki perpustakaan. Hal inilah yang menimbulkan perbedaan mutu pelajaran dan mutu siswa di SD negeri dan SD swasta."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S15607
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivin Nuraizah
"Penelitian mengenai peranan perpustakaan sekolah dalam membina minat baca siswa telah dilakukan di Sekolah Menengah Umum 8 (SMU 8), Jakarta, pada bulan Februari dan Maret 1995, tujuannya ialah untuk mengetahui minat baca siswa SMU 8, upaya-upaya yang dilakukan perpustakaan sekolah, dan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh perpustakaan dalam pembinaan minat baca tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara dan observasi. Cara penyusunan kuesioner, pembentukan kerangka sampel dan pemilihan sampel dijelaskan. Hasilnya menunjukkan bahwa minat baca responden didukung oleh faktor lingkungan keluarga yang suka membaca (90,23%) dan ketersediaan bahan bacaan. Walaupun 59,38% responden hanya 1 kali dalam seminggu berkunjung ke perpustakaan sekolah dan 43,75% yang membaca buku 1 buah atau bahkan tidak membaca buku sama sekali, manfaat perpustakaan sudah mereka rasakan. Manfaat itu terutama dalam menunjang kegiatan belajar mereka (87,5%). Minat dan kebiasaan membaca siswa ini tidak terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru pustakawan untuk terus meningkatkan daya guna perpustakaan, yang antara lain: menambah koleksi, menambah fasilitas perpustakaan, memperbaiki gedung, memberi kesempatan kepada staf untuk mengambil kursus perpustakaan, dan memberi hadiah kepada siswa yang membaca buku paling banyak. Guru pustakawan juga mengundang orang tua murid agar turut bekerja sama. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pembinaan minat baca ini adalah dana dan guru. Karena itu perlu diadakan kampanye penerangan tentang fungsi dan peranan perpustakaan sekolah bagi guru, sehingga mereka ikut berpartisipasi memanfaatkan layanan di perpustakaan sebagai contoh bagi siswa mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusna Abdul Madjid
"Dalam rangka pemerintah Indonesia memperbaiki taraf pendidikan nasional, baik yang dimulai dari tingkat dasar maupun tingkat atas dengan mengaitkan buku sebagai alat komunikasi yang penting dalam pembangunan dewasa ini, maka tidaklah dapat diabaikan dua peranan penting yang menyokong perbaikan tersebut yaitu perpustakaan sebagai lembaga yang secaa ekonomis, efisien dan demokratis dapat melayani kebutuhan masyarakat akan sumber informasi dan minat baca yang tinggi dari masyarakat yang turut berpartisipasi di dalamnya. Minat adalah penting, sekedar pandai membaca tidaklah mendorong seseorang untuk dapat melakukan kegiatan itu dengan baik. Oleh sebab itu perlu adanya minat yang mengikatkan diri manusia kepada kegiatan membaca secara mendalam dan berkelanjutan. Artinya, dengan minat seseorang akan terus membaca tidak saja di Sekolah tatapi juga di luar Sekolah, tidak saja pada saat ini tetapi juga sepenjang hayatnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S15433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Pubianasari
"Dalam penelitian mengenai Minat dan Kebiasaan Membaca Pelajar Sekolah Menengah Umum di Jakarta Timur, penulis mengkaji aspek-aspek seperti waktu untuk membaca, jenis bahan bacaan yang dibaca, cara-cara siswa mendapatkan bahan bacaannya, topik atau subyek bacaan yang disukai siswa dan alasan para pelajar membaca bahan-bahan bacaan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode survei, di mana pengambilan data dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner kepada 200 siswa yang dipilih sebagai sampel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa para siswa belum menjadikan kegiatan membaca sebagai suatu kebiasaan, karena dalam kesehariannya mereka lebih banyak menggunakan waktunya untuk menonton televisi daripada untuk membaca. Adapun jenis bacaan yang dibaca mencakup koran, majalah, buku fiksi dan non fiksi, serta tabloid. Topik atau tema yang dipilih oleh responden berkisar pada subyak-subyek seperti hiburan, olahraga, kesenian, petualangan dan kisah-kisah tentang remaja secara umum. Alasan para pelajar membaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Sedikit banyak menunjukkan kesadaran para siswa bahwa membaca dapat memperluas cakrawala pengetahuan mereka. Terdapat korelasi antara alasan para pelajar untuk membaca dengan cara mereka mendapatkan bahan bacaannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S14852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rahmawati Anggraeni
"Indonesia telah berupaya untuk membudayakan kebiasaan praktik PHBS dikalangan anak sekolah dasar yaitu melalui peran kader sebaya dalam pelaksanaan dokter kecil. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan persepsi dalam pelaksanaan dokter kecil dengan praktik PHBS siswa. Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah responden 73 orang. Penelitian dilakukan di SDSN Kayu Putih 09 Pagi. Hasil uji Pearson Correlation didapatkan p value 0,02 artinya terdapat hubungan antara pelaksanaan dokter kecil dengan praktik PHBS siswa. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pembina UKS untuk melakukan pengawasan dan pengontrolan kader sebaya dalam pengamatan kebersihan ataupun memotivasi teman sebaya dengan cara menyusun jadwal kegiatan harian yang harus dilakukan kader sebaya.

Indonesia, there is peer cadres role as the implementation of little doctor program that aims to cultivate the habbit of CHL practice among primary school. The purpose of this study is to determine the relationship between little doctor implementation perceptions with CHL practices. This study used descriptive correlation with cross sectional approach by the number of respondents 73 people. The study was conducted in National Standard Elementary School Kayu Putih 09 Pagi. Pearson Correlation results obtained p value of 0,02, which means there is a relationship between the implementation of little doctor and CHL practice. The results of this study recommend to the constructor School Health Unit for monitoring and controlling a cadre activity such as peer observation of cleanliness or motivate peers by arranging cadre?s daily activity schedule."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fawzia Alfiana Dewi
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai peran perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat baca siswa yang tercantum di dalam Kurikulum 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan analisis dokumen, Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat baca siswa yang sudah tercantum di dalam kurikulum 2013. Peneliti menyimpulkan bahwa peran perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat baca penggunanya adalah berupa mengadakan program-program hiburan di dalam perpustakaan dan mengadakan kegiatan belajar di dalam perpustakaan.

ABSTRACT
This study discusses the role of school libraries in increasing students' interest in the curriculum listed in 2013. Methods used in this study is a case study. This study aims to describe the role of school libraries in improving students' interest already included in the curriculum of 2013. Researchers concluded that the role of school libraries in improving its reading is in the form of entertainment programs held at the library and conduct learning activities in the library."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>