Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163312 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irma Irawati I.
"Melihat kondisi budaya baca masyarakat Indonesia yang cenderung menurun sampai titik terendah (Antara memilih buku dan mobil 2000), peneliti merasa perlu mengungkapkan sedikitnya apa yang melatarbelakangi kondisi tersebut, yaitu dengan mengadakan penelitian terhadap salah Bata faktor yang dapat mempengaruhi kebiasaan membaca seseorang, yaitu peranan orangtua yang menjadi faktor yang sangat berpengarub dalam menumbuhkan kebiasaan membaca pada anak usia pra-sekolah. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan bagaimana peranan para orangtua di CIKAL (tempat diadakannya penclitian ini) dalam menumbuhkan kebiasaan membaca anaknya.
Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, peneliti telah melakukan wawancara terhadap 10 orang responden untuk keperluan penelitian ini. Peranan orangtua yang diberikan oleh responder dalam usaha untuk menumbuhk5n kebiasaan membaca anak mereka yang merupakan hasil dalam penelitian ini, yaitu: menciptakan suasana membaca yang nyaman dan menyenangkan bagi anak, Bering mengajak anak ke toko buku, membacakan buku untuk anak, melibatkan anak dalam memilih bacaannya, dan rnenjadi iigu.r seorang pembaca pada anak. Akan tetapi peranan orangtua seperti mengajak dan meminjam buku dari perpustakaan, kurang dilakukan oleh para responden."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S15510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S7263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Lestari
"Berbicara mengenai lingkungan dalam perkembangan kepribadian seorang anak, tentunya yang pertama kali kita ingat adalah lingkungan keluarga di mana anak itu hidup dan tinggal sejak ia dilahirkan ke dunia ini.
Terkait dengan pembentukan karakter anak, keteladanan dan kasih sayang orang tua merupakan dua unsur yang diperlukan dalam membimbing dan mengarahkan anak agar mereka dapat bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai moral yang dianut agama dan masyarakatnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan keteladanan dan kasih sayang orang tua dalam pembentukan karakter anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada empat orang murid di SDIT Insan Mandiri Jakarta. Keteladanan merupakan metode efektif dalam mengajarkan nilai-nilai moral kepada anak, karena sifat anak yang peniru. Teori social learning (belajar sosial) Bandura menyebutkan bahwa sebagian besar dari yang dipelajari manusia terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Menurut Bandura, usia mempengaruhi dalam proses belajar seorang anak. Apabila fisik dan mental sudah matang, panca indera sudah siap menerima stimulus-stimulus dari lingkungan. Oleh karena itu, dalam hal pemberian stimulus kepada anak berupa keteladanan, maka harus diperhatikan perkembangan ranah kognitif anak. Sebab ranah kognitif adalah ranah kejiwaan yang berkedudukan di otak, yang dalam perspektif psikologis merupakan sumber sekaligus pengendali ranah-ranah kejiwaan lainnya, yakni ranah afektif (rasa) dan ranah psikomotor (karsa).
Sedangkan kasih sayang orang tua, rnerupakan sumber bagi sehatnya lahir dan batin seorang anak, karena anak yang dididik dengan penuh kasih sayang akan tumbuh menjadi manusia dewasa yang sehat lahir dan batin. Fromm mengiklasifikasikan cinta dalam lima tipe, yaitu cinta persaudaraan, cinta keibuan, cinta erotis, cinta diri sendiri, dan cinta kepada Tuhan. Cinta keibuan, menurut Erich Fromm adalah penguatan cinta tanpa syarat terhadap hidup dan kebutuhan anak-anaknya. Sedangkan Mubarok, memasukkan cinta orang tua kepada anak termasuk dalam cinta rahmah dan cinta kulah, di mana dalam kedua cinta ini terdapat kasih sayang yang tulus dan kesadaran untuk mendidik anaknya.
Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa orang tua yang dapat memberikan keteladanan dan kasih sayang yang tulus dengan disertai kesadaran untuk mendidik anaknya terbukti dapat membentuk 9 karakter anak.

Talking about environment in the personal development of children, the first thing comes up to our mind is family circumference where children have lived and stayed since they were born in the world.
With respect to children's character development, parents' modeling and affection are the two elements needed to guide and direct children so they can behave in accordance with the moral values in their religion and community.
The objective of this research is to find out the role of parents' modeling and affection in developing children's character. This research makes use of qualitative method using case study approach to four students of SDIT (Integrated Islamic Elementary School) Insan Mandiri Jakarta. Good modeling is an effective method for teaching moral values to children for their characteristic as imitators. Bandura's social learning theory states that most of the things human beings learn occur through imitating and modeling. According to Bandura, age affects a child's learning process. When physic and mental are already mature, the five senses are ready to receive stimulus from the environment. Therefore, in giving a child stimulus in the form of good modeling, we must pay attention on the development of child's cognitive domain. This is true since cognitive domain is a spiritual domain located in the brain, which is in the perspective of psychology constitutes a source and at the same time controller of the other spiritual domains, namely affective domain (feeling) and psychomotor domain (intention).
Meanwhile, parents' affection is the source physical and spiritual health of a child. Therefore, a child educated with full affection will grow to become an adult human being that is healthy physically and spiritually. Fromm classifies Love into five types, namely brotherhood love, motherhood Love, erotic love, love to one self and love to God. Motherhood love, according to Erich Fromm, is reinforcement to love without condition to the lives and needs of her children. While Mubarok includes love of parents to their children in rahmah love and kulfah love, in which there exist a sincere affection and consciousness to educate their children.
The outcome of this research shows that parents that are able to provide good model and sincere affection accompanied with consciousness to educate their children prove to be able to form 9 characters of children."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiani Ikhwania
"Penelitian ini membahas tentang peran akun Instagram @katakecilkana dalam menumbuhkan keterampilan literasi informasi pada orang tua anak usia dini. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengidentifikasi peran akun Instagram @katakecilkana dalam menumbuhkan keterampilan literasi informasi pada orang tua anak usia dini. Penelitian ini dilakukan melalui penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan informan dan observasi aktivitas akun Instagram @katakecilkana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akun Instagram @katakecilkana berperan dalam menumbuhkan keterampilan literasi informasi pada orang tua anak usia dini. Hal ini didukung dengan adanya konten infografis yang diunggah pada akun Instagram @katakecilkana dapat menumbuhkan keterampilan literasi informasi pada orang tua anak usia dini. Selain konten infografis, konten mendongeng juga mendukung peran akun Instagram @katakecilkana dalam menumbuhkan keterampilan literasi informasi pada orang tua anak usia dini.

This research discusses the role of the @katakecilkana Instagram account in growing information literacy skills in parents with young children. The purpose of this study is to identify the role of the @katakecilkana Instagram account in improving information literacy skills in parents with young children. This research was conducted through qualitative research using the case study method. Data was collected by doing an in-depth interview with informants and by observing the activity of the @katakecikana Instagram account. Results showed that the @katakecilkana Instagram account played a role in growing information literacy skills in parents with young children. This finding is supported by the infographic content on the @katakecilkana Instagram account which was able to improve information literacy skills in parents with young children. In addition to infographic content, storytelling content also supports the role of the @katakecilkana Instagram account in improving information literacy skills in parents with young children."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S7250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan 1) Menjelaskan strategi pencarian informasi yang digunakan dalam usaha mereduksi ketidakpastian pada orang tua tunggal ibu yang berinteraksi dengan - anaknya yang berusia dini. dan 2) Menjelaskan pendekatan strategi komunikasi antar pribadi yang digunalan oleh orang tua tunggal ibu dalam berinteraksi dengan anak-anaknya...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Roro Dwi Agustine Maulianti
"Berbagai penelitian sering kali menyarankan anak anak untuk menghindari makanan berisiko, dan orang tua diharapkan memilih makanan sehat mengingat ketersediaan berbagai outlet makanan di lingkungan. Namun, data SSGI tahun 2022 menemukan bahwa konsumsi makanan berisiko di kalangan anak-anak masih sering terjadi di Jakarta. Penelitian kualitatif dilakukan untuk mengeksplorasi perspektif orang tua mengenai makanan berisiko, bagaimana orang tua menyesuaikan makanan yang dikonsumsi anak-anak dengan lingkungan makanan, dan strategi pasar apa yang mempengaruhi orang tua yang terlibat dalam penelitian ini. Wawancara mendalam dilakukan dengan informan kunci, termasuk penjual makanan, guru taman bermain, dan nenek. Analisis data dilakukan melalui pengkodean dan penentuan tema yang muncul dari transkrip verbatim menggunakan aplikasi N-Vivo 14 untuk Windows. Perilaku orang tua terkait makanan bervariasi berdasarkan keadaan mereka. Ibu akan memasak di rumah jika mereka tinggal dekat dengan pasar makanan. Namun, jika ada warung makan kecil di dekatnya, mereka lebih suka membeli makanan siap saji. Pandangan orang tua tentang makanan berisiko juga berbeda. Beberapa tidak menyadari risikonya, sementara yang lain mengetahui tetapi kesulitan menghadapi rengekan anak-anak mereka. Toko-toko kecil, minimarket, dan toko kelontong sering kali menggoda anak-anak untuk meminta camilan manis, yang menyebabkan beberapa ibu menetapkan aturan dan batasan. Namun, seorang ayah terkadang memperumit situasi dengan selalu mengizinkan anak-anak mereka membeli camilan manis. Di sisi lain, seorang ibu mengungkapkan kekhawatirannya tentang situasi rumah yang sempit yang menyebabkan anak-anaknya mengalami masalah dalam perilaku makan. Strategi pemasaran seperti maskot lucu, paparan berulang terhadap makanan manis, dan diskon produk memudahkan anak-anak untuk mendapatkan makanan manis tersebut. Penelitian ini mendorong orang tua untuk meningkatkan kesadaran tentang makanan manis dan membatasi konsumsinya dengan belajar dari Ahli Gizi. Ibu dan ayah harus bekerja sama secara konsisten untuk menciptakan pendekatan Pengasuhan Terstruktur dalam praktik pemberian makan untuk membantu anak anak mereka belajar dan menjaga perilaku makan sehat, terutama dalam membatasi pembelian camilan manis. Selain itu, penelitian ini mendorong pemerintah untuk menambah Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Kelurahan Kebon Kelapa untuk menyediakan ruang terbuka bagi warga untuk meningkatkan kemampuan bermain anak-anak dan mempromosikan praktik pemberian makan yang sehat. Penelitian ini juga menganjurkan pemerintah untuk membuat peraturan bagi perusahaan makanan agar menghindari penggunaan anak-anak atau tema anak-anak dalam iklan makanan manis. Hal ini dapat membantu mempromosikan kebiasaan makan yang lebih sehat, mengurangi konflik bagi orang tua, dan mendukung tujuan kesehatan masyarakat yang lebih luas dengan mengurangi paparan anak-anak terhadap pemasaran yang mendorong konsumsi produk yang tidak sehat.

Various studies have often advised children to avoid risky foods, and parents are expected to choose healthy foods given the availability of various food outlets in the environment. However, SSGI 2022 data found that consumption of risky foods among children still occurs frequently in Jakarta. Qualitative research was conducted to explore parents' perspectives regarding risky foods, how parents adapt the food consumed by children to the food environment, and what market strategies influence the parents involved in this study. In-depth interviews were conducted with key informants, including food vendors, playground teachers, and grandmothers. Data analysis was carried out through coding and determining themes that emerged from verbatim transcripts using the N-Vivo 14 for Windows application. The behavior of parents around food varied based on their circumstances. Mothers would cook at home if they lived near a food market. However, if there were small diners nearby, they preferred to buy ready-made food. Parents' views on risky foods also differed. Some were unaware of the risks, while others knew about them but struggled with their children's whining. Small shops, minimarkets, and grocery stores often tempted children to ask for sweet snacks, which led some mothers to set rules and limitations. However, a father sometimes complicates the situation by always allowing their children to buy sweet snacks. On the other hand, a mother raised her concern about the cramped home situation that caused her children to have problems with eating behavior. Marketing strategies such as funny mascots, repeated exposure to sweet foods, and product discounts made it easier for children to obtain these sweet foods. This research encourages parents to increase their awareness of sweet foods and limit their consumption by learning from Nutritionists. Mothers and fathers should work together consistently to create a Structured Parenting approach in feeding practices to help their children learn and maintain healthy dietary behavior, especially regarding limiting the purchase of sweet snacks. Additionally, it encourages the government to add Child-Friendly Integrated Public Spaces (RPTRA) in the Kebon Kelapa Sub- district to provide open space for residents to increase children's playability and promote healthy feeding practices. This study also advocates governments to have regulations for food companies to avoid using children or child themes in the advertising of sweet foods. This can help promote healthier eating habits, reduce conflicts for parents, and support broader public health goals by decreasing children's exposure to marketing that encourages the consumption of unhealthy products."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S6744
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chalula Quraina Noorinsani
"Aspirasi orang tua memiliki peranan dalam mencapai mobilitas pendidikan. Selain sebagai sumber motivasi, aspirasi juga memengaruhi keputusan orang tua dalam mengalokasikan sumber daya untuk pendidikan anak mereka. Aspirasi ini dipengaruhi oleh nilai-nilai dan norma, termasuk faktor religiositas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aspirasi orang tua serta religiositas terhadap pencapaian pendidikan anak, dengan mempertimbangkan pengaruh budaya gender. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel IFLS 4 dan 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspirasi orang tua memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap probabilitas anak mencapai pendidikan tinggi, tetapi orang tua memiliki aspirasi yang berbeda antara anak laki-laki dan perempuan. Dimana aspirasi orang tua diketahui lebih tinggi terhadap anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.

Parental aspirations play a role in achieving educational mobility. In addition to being a source of motivation, aspirations also influence parents' decisions in allocating resources for their children's education. These aspirations are influenced by values and norms, including factors of religiosity. This study aims to analyze the influence of parental aspirations and religiosity on children's educational achievement, considering the influence of gender culture. The method used in this study is panel data from IFLS 4 and 5. The results show that parental aspirations have a significant positive influence on the probability of children achieving higher education, but parents have different aspirations for boys and girls. It is found that parental aspirations are higher for boys compared to girls."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>