Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127298 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Putu Agustini Chandra
"Sejak anak dilahirkan, dia akan diperlakukan sesuai dengan jenis kelamin. Perbedaan dalam memperlakukan anak laki-laki dan anak perempuan bermanifestasi ke cara mereka bersikap, berbicara dan bahkan cara mereka dalam menilai bacaan dan bahkan makna membaca itu sendiri. Pertumbuhan dan perkembangan perilaku serta kepribadian manusia merupakan interaksi seseorang dengan lingkungannya. Perkembangan yang terjadi akan membentuk pola tertentu dalam setiap tahapan kehidupan yang tidak saja untuk perilaku aktual semata-mata, namun juga untuk pertumbuhan dan penyesuaian yang akan datang. Konsep diri, tujuan hidup, serta aspirasi yang akan dicapai sangat dipengaruhi oleh hubungan anak dengan orangtua, teman sebaya maupun motivasi yang ia terima semasa kanak-kanak (Akbar-Hawadi, 2001: 14). Di awal pertumbuhan jiwa anak akan mengalami suatu proses pencarian identitas yang disebut proses identifikasi, yaitu keinginan anak untuk berlingkah laku meniru orang lain, terutama orang-orang yang dekat dengan kehidupan sehari-harinya Misalnya, seorang anak perempuan yang merliru cara berpakaian ibunya, atau anak laki-laki yang meniru cara berbicara ayahnya. Perkembangan minat baca sering dihubungkan dengan perbedaan jenis kelamin pembaca. Perbedaan minat baca tersebut merupakan basil akulturasi seseorang dengan lingkungannya, yaitu pengaruh berbagai sistem nilai yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Sistem nilai ini akan berpengaruh pada perkembangan anak laki-laki dan anak perempuan, yang secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap pemilihan topik, karakter tokoh maupun alur _"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S15406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Oktiviane Anita
"Dalam penelitian mengenai Minat dan Kebiasaan Membaca Pelajar Sekolah Menengah Umum di Bogor, penulis mengkaji aspek-aspek seperti waktu untuk membaca, jenis bahan bacaan yang dibaca, cara-cara pelajar mendapatkan bahan bacaannya, topik atau subyek bacaan yang disukai pelajar dan alasan para pelajar membaca bahan-bahan bacaan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode survei, di mana pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada 200 orang pelajar yang terpilih sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pelajar belum menjadikan kegiatan membaca sebagai suatu kebiasaan, karena dalam kesehariannya mereka lebih banyak menggunakan waktunya untuk menonton televisi daripada untuk membaca. Adapun jenis bacaan yang dibaca mencakup koran, majalah, buku fiksi dan non fiksi, serta tabloid. Topik atau tema yang banyak dipilih oleh responder berkisar pada subyek-subyek seperti hiburan, olahraga, kesenian, petualangan dan kisah-kisah tentang remaja secara umum. Alasan para pelajar membaca seperti untuk menambah pengetahuan dan wawasan sedikit banyak menunjukkan kesadaran para pelajar bahwa membaca dapat memperluas cakrawala pengetahuan mereka. Terdapat korelasi antara alasan para pelajar untuk membaca dengan cara mereka mendapatkan bahan bacaannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S15698
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartadi Wibowo
"ABSTRAK
Buku bacaan anak merupakan alat/sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan anak dalam hal informasi, rekreasi, juga untuk memenuhi kebutuhan penemuan tokoh identifikasi, serta untuk mengembangkan minat anak. Sebagai bacaan anak, komik dan buku bergambar (picture books) adalah berdiri sendiri. Banyak pendapat yang pro dan kontra mengenai komik sebagai bacaan anak. Namun satu hal yang tidak dapat dipungkiri ialah, daya tarik komik sangat besar (lebih besar) dibanding daya tarik bacaan bergambar. Daya tarik komik dapat dimanaatkan untuk menarik minat baca anak-anak, sebagai pembaca pemula, dengan catatan ; diperlukan seleksi yang baik, antara lain dengan memperhatikan materi cerita, segi bahasa, bentuk dan ukuran huruf pada teks, serta kejelasan gambar. Bacaan bergambar memang dipersiapkan untuk konsumsi anak-anak. Namun bias mengungguli komik dalam hal daya tarik tehadap pembacanya, yaitu anak-anak. Untukitulah, maka buku bacaan bergambar ini dapat dipakai sebagai alternative komik, dan perlu penyebaran yang lebih luas(merata), serta harga yang lebih murah atau paling tidak setara dengan harga komik, yang relatif lebih murah.

"
1985
S15291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Andriya
"Dalam penelitian mengenai Minat dan Kebiasaan Membaca Anak - Anak Terhadap Komik Terjemahan Asal Jepang Terbitan PT Elex Media Komputindo, penulis mengkaji aspek-aspek seperti berikut: yaitu waktu yang digunakan untuk membaca dalam seminggu, bacaan selain komik yang juga mereka baca serta apakah mereka juga membaca komik jenis lain, usia mereka mulai membaca komik Jepang, waktu yang digunakan untuk membaca komik dalam seminggu, kepemilikan mereka terhadap komik Jepang tersebut, jenis - jenis komik yang paling mereka sukai, cara mendapatkan dan mengetahui keberadaan komik Jepang tersebut, alasan mereka menyukai komik Jepang tersebut, serta keberadaan dan perlunya komik Jepang tersebut di perpustakaan. Penelitian ini menggunakan metode survei, dan teknik pengambilan data dilakukan dengan cara purposive sampling atau pengambilan sampel secara sengaja. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 orang anak yang terpilih sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat anak - anak terhadap komik Jepang ternyata cukup besar. Hal itu dapat dibuktikan, dengan mudah dan cepatnya penulis mendapatkan anak - anak yang akan dijadikan responden. Untuk waktu membaca secara umum dihabiskan oleh anak - anak 1 - 1,5 jam per hari. Dari waktu tersebut, 50% mereka menghabiskan untuk membaca komik, sedangkan 50% dari waktu tersebut mereka gunakan, untuk membaca komik Jepang. Sejak berumur 7 - 8 tahun para responden sudah membaca komik Jepang. 95 % dari responden memiliki komik Jepang, sedangkan 36 orang responden (37,9%) memiliki 31 - 35 buah komik, 55 orang responden (57,9%) memiliki 1 - 10 judul komik, dan jumlah komik Jepang yang dibaca selama 3 bulan terakhir oleh seluruh responden adalah 16 - 20 buah komik. Anak perempuan lebih suka membaca daripada anak laki - laki. Sebanyak 27 orang (28,4%) responden membeli komik Jepang tiap 3 - 4 minggu. Sebagian besar anak - anak mendapatkan komik tersebut dengan cara membeli dan meminjam dari teman, selain itu mereka mengetahui keberadaan komik tersebut dari teman dan dari took/ kios buku. Jenis komik Jepang yang paling disukai oleh responden adalah serial petualangan seperti Detektif Conan, baik itu bagi anak perempuan ataupun anak laki - laki. Detektif Conan juga merupakan judul komik yang paling banyak dibaca oleh anak - anak selama 3 bulan terakhir. Alasan para responden menyukai komik Jepang adalah dikarenakan cerita dan gambar komik Jepang bagus dan lucu. Perpustakaan tampaknya masih sedikit menyediakan komik Jepang. Terbukti 74 % dari para responden tersebut belum pemah menemukan komik Jepang di perpustakaan. Padahal 90 % dari para responden dalam penelitian ini menyatakan, bahwa komik Jepang perlu disediakan di perpustakaan."
2000
S15442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Larasati
"Skripsi ini berjudul Peranan Perpustakaan dalam Membin Minat dan Kebiasaan Membaca Siswa SD Al Izhar Pondok Labu Jakarta. Masalah yang mendorong penelitian ini adalah: Bagaimana minat dan kebiasaan membaca siswa SD Al Izhar serta sejauh mana perpustakaan sekolah berperan dalam membina minat dan kebiasaan membaca. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui minat dan kebiasaan membaca siswa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta usaha dan hambatan yang ditemui perpustakaan dalam upaya pembinaan minat dan kebiasaan membaca siswa.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa minat dan kebiasaan membaca siswa SD Al Izhar sudah baik, yang terlihat dari tujuan membaca siswa yaitu untuk memperluas wawasan dan hiburan, serta idealnya waktu digunakan untuk membaca dalam sehari yaitu 30-90 menit/hari. Faktor-faktor yang menentukan minat siswa adalah usia, jenis kelamin dan lingkungan. Sementara faktor yang mempengaruhi adalah sistem pendidikan, media elektronik dan ekonomi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S15551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusna Abdul Madjid
"Dalam rangka pemerintah Indonesia memperbaiki taraf pendidikan nasional, baik yang dimulai dari tingkat dasar maupun tingkat atas dengan mengaitkan buku sebagai alat komunikasi yang penting dalam pembangunan dewasa ini, maka tidaklah dapat diabaikan dua peranan penting yang menyokong perbaikan tersebut yaitu perpustakaan sebagai lembaga yang secaa ekonomis, efisien dan demokratis dapat melayani kebutuhan masyarakat akan sumber informasi dan minat baca yang tinggi dari masyarakat yang turut berpartisipasi di dalamnya. Minat adalah penting, sekedar pandai membaca tidaklah mendorong seseorang untuk dapat melakukan kegiatan itu dengan baik. Oleh sebab itu perlu adanya minat yang mengikatkan diri manusia kepada kegiatan membaca secara mendalam dan berkelanjutan. Artinya, dengan minat seseorang akan terus membaca tidak saja di Sekolah tatapi juga di luar Sekolah, tidak saja pada saat ini tetapi juga sepenjang hayatnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S15433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soetanto
"Laboratory School IKIP Jakarta didirikan pada tanggal 1 Februari 1968. Perpustakaan sekolahnya baru didiri_kan pada bulan Juni 1971. Perpustakaannya dipakai untuk semua siswa di sekolah tersebut yaitu siswa-siswa SD, SNP dan SMA, guru-guru serta para karyawan sekolah tersebut. Sebagai Proyek Perintis Sekolah Pembangunan Labora_tory School metode pengajarannya sudah memakai sistem mo_dul (dimulai tahun 1975) yaitu penyampaian pengajaran de_ngan paket pengajaran yang bersirat self-instructional. Dengan sistem modul diharapkan anak-anak akan lebih aktif belajarnya dari pada sistem tradisional di mana guru da_lam penyampaian pengajaran masih mempergunakan metode ce_ramah. Bila sistem modul ini dipakai, anak akan melakukan kegiatan membaca lebih banyak daripada sistem tradisional yang banyak mendengar dari guru. Motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan atau alasan untuk berbuat sesuatu. Motivasi membaca tiap-tiap individu tentu saja berlain-lainan. Motivasi membaca siswa-_siswa kelas III SMA di sekolah tersebut adalah untuk menam_bah pengetahuan, untuk mengisi waktu luang, untuk kesenangan diri sendiri dan lain-lain. Motivasi membaca cerita bagi anak pria dan wanita nampak berbeda. Anak pria lebih me_nyukai cerita petualangan, fiksi ilmu pengetahuan dan biografi. Sedang anak wanita lebih menyukai cerita lucu dan _"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S15516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nada Zakiah
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai minat dan kebiasaan membaca anak Taman Bacaan Pondok Pekayon Indah. Permasalahan penelitian ini adalah minat dan kebiasaan membaca anak di Taman Bacaan Pondok Pekayon Indah dalam upaya aktif anak mendapatkan bahan bacaan terkait dengan status sosial-ekonomi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk memahami minat membaca anak dari status sosial ekonomi keluarga dalam menentukan tumbuhnya kebiasaan membaca anak yang didukung oleh fasilitas dan koleksi taman bacaan Pondok Pekayon Indah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Peneliti menyimpulkan bahwa keberadaan Taman Bacaan Pondok Pekayon Indah sangatlah penting karena merupakan sarana pembentuk kebiasaan membaca khususnya bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi di daerah sekitar Pondok Pekayon Indah.

ABSTRACT
The study discusses the reading interest and habit of the child of Taman Bacaan Pondok Pekayon Indah. The problem of this study is the children's reading interest and habit as an active work to get reading material related to socio-economic/family status. This study aims to understand the reading interest of children from socio¬economic family status in determining the growth of children reading habit supported by the facilities and book collections of Taman Bacaan Pondok Pekayon Indah. In this study, researcher use the qualitative method which is case study method. Researchers concluded that the existence of Taman Bacaan Pondok Pekayon Indah is essential to form reading habit, especially for the children who are less capable around Pondok Pekayon Indah. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S460
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Jessika
"Program intervensi yang dilakukan terhadap K didasarkan pada metode Read Aloud dari Trelease (2008) dan pemberian reward jika K berhasil membaca buku secara mandiri. Program intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan minat membaca pada K, sehingga ia mampu membaca buku secara mandiri karena keinginannya sendiri Program intervensi diadakan dalam waktu 8 (delapan) hari efektif yang terdiri atas tiga bagian, yaitu Ceramah Interaktif Read Aloud sebagai tahap intervensi pertama dan sebagai kegiatan pengembangan kemampuan bagi Ibu Z, Pelaksanaan Read Aloud di rumah sebagai tahap intervensi kedua dan Program Reward Baca Mandiri sebagai tahap intervensi ketiga. Setelah ketiga tahap selesai maka akan diambil hasil evaluasi dari program intervensi.
Hasil intervensi secara umum menunjukkan bahwa program intervensi Read Aloud dan Reward Baca Mandiri cukup efektif dalam meningkatkan minat membaca pada K, yang ditunjukkan dengan munculnya perilaku yang berhubungan dengan minat membaca termasuk salah satunya membaca mandiri. K berhasil membaca delapan cerita selama intervensi berlangsung. Meskipun begitu, kegiatan Read Aloud di rumah dan Baca Mandiri tidak berjalan sesuai jumlah hari yang direncanakan yaitu 7 hari. Kegiatan Read Aloud hanya berlangsung selama 3 hari dan Baca Mandiri berlangsung selama 4 hari. Menurunnya kesehatan Ibu Z sebagai pembaca buku cerita dan terlalu banyak waktu K untuk menonton televisi menjadi penyebab kurang maksimalnya hasil yang dicapai.
Intervention program that has been conducted upon subject K is based on Read Aloud method from Trelease (2008), reward are also given to K if she is able to read a book independently. The intervention program purpose is to improve reading interest on K, so she is able to read a book independently due to personal interest. The intervention program scheduled for 8 (eight) effective day which consists of three parts, interactive lessorhof Read Aloud for K's mother (or known as Z) as first step of intervention and as a improvement activity for Z, read aloud implementation as second step of intervention, and independent reading reward program as third step. After all steps has been conducted the evaluation of intervention program are taken.
The intervention result generally shows that read aloud and independent reading reward can be quite effective to increase reading interest in K, that is showed by the onset of behavior related to reading interest, where as K has read 8 stories during the intervention. Even so, the time plan for read aloud and independent reading activity in K's house does not occur as scheduled. The program scheduled for 7 days, but in reality read aloud activity only occurred 3 days and independent reading activity only occurred 4 days. Due to the Z as story reader was being sick and K activity that spends too much time watching TV; these have resulted achievements are not maximized."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T38276
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dafin Hadidarma Putra Pratama
"Fungsi rekreasi dalam perpustakaan merupakan fungsi yang berguna mengubah perpustakaan menjadi tempat yang menarik sehingga dapat memenuhi kebutuhan rekreasi pemustakanya dalam menumbuhkan minat baca, khususnya pada anak. Tujuan dibuatnya penelitian ini yaitu untuk memberikan gambaran penerapan fungsi rekreasi dalam perpustakaan guna menumbuhkan minat baca anak. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses penerapan fungsi rekreasi dalam Rimba Baca dan apa faktor penghambat dan pendukung dalam penerapan fungsi rekreasi pada Rimba Baca untuk membangun minat baca anak. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis studi kasus. Hasil dari penelitian ini yang dilakukan di bulan Oktober dan  November Tahun 2022 bahwa dalam pelaksanaan operasionalnya Rimba Baca sangat mengedepankan fungsi rekreasi dalam seluruh aspek kegiatan. Hal tersebut dilaksanakan dengan cara menyediakan bahan bacaan yang beragam, tempat yang nyaman serta fasilitas dan program yang dapat mengemas kegiatan membaca jadi lebih menarik dan juga menyenangkan untuk anak. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah penerapan fungsi rekreasi dilakukan dengan memberikan pilihan kepada anak dalam membangun minat baca anak. Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah perlu adanya tinjauan kembali seputar gedung yang belum mampu menampung pengunjung dengan jumlah banyak, dan kurangnya tenaga ahli perpustakaan, serta belum berjalannya program rutin di Rimba Baca.

The recreational function in the library is a function that is useful in turning the library into an interesting place so that it can meet the recreational needs of its users in fostering interest in reading, especially in children. The purpose of this research is to provide an overview of the application of the recreational function in the library to foster children's interest in reading. The formulation of the problem in this study is how the process of implementing the recreational function in Rimba Baca and what are the inhibiting and supporting factors in implementing the recreational function in Rimba Baca to build children's interest in reading. In this study, researchers used qualitative methods with a case study analysis approach. The results of this research conducted in October and November 2022 show that in carrying out its operations, Rimba Baca prioritizes the function of recreation in all aspects of its activities. This is done by providing a variety of reading materials, comfortable places as well as facilities and programs that can make reading activities more interesting and fun for children. The conclusion obtained in this study is that the application of the recreational function is carried out by giving choices to children in building children's interest in reading. Suggestions that can be given by the author are that there is a need for a review regarding buildings that have not been able to accommodate large numbers of visitors, and the lack of library experts, and the routine program at Rimba Baca has not yet run."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>