Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153516 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Toelihere, Carmelita Katherina Lucia
"Eine Untersuchung der Metaphern in der politischen Artikeln aus der semantischen- und syntaktischen Sicht hat gezeigt, da_ die Interaktionstheorie, die die Wich_tigkeit des Kontextes betonnt hat, sehr hilfreich bei der Identifikation der Metaphern. Eine Untersuchung der Hetaphern kann nicht von den innersprachlichen and au_ersprachlichen Faktoren getrennt werden. Sowohl die syntaktischen als auch die seman_tischen Elementen haben wichtige Rollen bei der Untersu-Chung der Metaphern gespielt.Metaphern in den politisohen Artikeln, die sehr haufig erschienen sind, sind in erster Linie aus der se-mantisohen Sicht Analogie and aus der syntaktischen Sicht attributive Adjektive. Da die politischen Artikeln vor allem persuasives Ziel haben, sind deswegen Analogien und Adjektive wichtige Mittel das Ziel au erreichen.Von den Ergebnissen der Untersuchung kann ein Sch1u_ gezogen werden, da_ sowohl die Artikeln in der Zeit_schrift Der Spiegel als auch die Artikeln aus der Bildzeitung die gleichen Mittel verwendet haben, um Hetaphern au bilden , obwohl ihr Lesekreis aus unter_schiedlichen sozialen Schicht kommen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Silviyani F.
"Skripsi ini terdiri dari empat bab. Bab pertama terdiri dari latar belakang penelitian, permasalahan penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, ruang lingkup penelitian, sumber data, prosedur kerja dan sistematika penyajian.
Dalam bab kedua dijabarkan rangkaian teori. Teori Karl Buhler digunakan sebagai dasar konsep tentang fungsi bahasa. Teori dari Brinker Klaus digunakan sebagai dasar konsep tentang fungsi teks. Sebagai teori pendukung digunakan teori dari Harald Weinfrich dan Helbig/Buscha.
Pada bab ketiga data yaitu 175 kalimat dalam tiga puluh tiga teks resep masakan berbahasa Jerman yang diambil dari buku resep masakan Ich Helfe Dir Kochen dianalisis.
Kesimpulan dari hasil analisis dijabarkan pada bab keempat. Struktur kebahasaan yang paling sering muncul adalah Infinitivkonstruktion. Struktur ini ditemukan pada 171 kalimat yang dianalisis. Selain itu ditemukan juga struktur kebahasaan lainnya, yaitu kalimat perintah, kalimat pasif, pola kalimat 'sollen+Infinitiv' dan 'mussen+Infinitv'. Kelima struktur itu digunakan untuk mengekspresikan suatu perintah, urut-urutan kalimat dalam masing-masing teks menunjukkan urut-urutan perintah, sehingga membentuk langkah-langkah tindakan untuk menghasilkan suatu masakan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S14587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria A. Wikantari
"Para linguis seperti Den Hertog (1973), Van Den Toorn (1976) dan Geerts. et x1.(1984) mengatakan bahwa Numeralia Pokok Indefinit adalah numeralia yang mengatakan jumlah suatu benda yang tidak pasti. Numeralia Pokok Indefinit dapat dianalisis dari beberapa segi yaitu morfologis, sintaktis dan semantis. Yang menjadi pokok bahasan dalam skripsi ini adalah Numeralia Pokok Indefinit mana sajakah yang dapat atau tidak dapat mengalami perubahan morfologis, apa sajakah kemungkinan-kemungkinan penggabungan sintaktis Numeralia Pokok Indefinit dan"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S15771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Philippus, Jovanka M.
"Interjeksi adalah suatu ungkapan perasaan seseorang yang berbentuk morfem-morfem yang muncul sebagai kalimat atau ekstra-kalimat. Penggunaannya akan dianalisis secara fonologis, morfologis, sintaktis, semantis, dan pragmatis. Tujuannya adalah untuk mencari karakter-karakter yang dimiliki oleh interjeksi, sehubungan dengan tingkat pemakaiannya yang cukup frekuentif. Dari kelima aspek ini, aspek pragmatis merupakan unsur yang akurat dalam pemaparan makna interjeksi. Pengumpulan data terfokus pada sebuah karya cerita ber_gambar yang cukup representatif, karena kandungan dialog yang banyak memakai interjeksi terutama yang bermakna. Interjeksi Bermakna ini memiliki dua fungsi, yaitu fungsi komunikatif yang mengabaikan unsur emosi; dan fungsi ekspresif yang me_mentingkan unsur emosi pengujar interjeksi. Kemudian bentuk-_bentuk ini dianalisis menurut kelima aspek di atas. Hasil penelitian adalah bahwa penginterpretasian suatu interjeksi dapat menimbulkan berbagai nuansa makna. Faktor-faktor penentunya adalah konteks, situasi, dan intonasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanti Slamet
"Skripsi ini merupakan suatu analisis sintaktis dan semantis terhadap verba zullen untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai fungsi verba tersebut. Di kalangan mahasiswa jurusan Belanda, verba culler hanya dikenal sebagai verba bantu yang mengacu pada kala mendatang. Pada kenyataannya zullen berfungsi juga sebagai verba bantu modalitas, dan bahkan beberapa pakar linguis Belanda berpendapat bahwa verba zullen tersebut hanya berfungsi sebagai verba bantu modalitas. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian kepustakaan, yaitu dengan mengambil sejumlah artikel yang membahas fungsi verba zullen dari beberapa pakar linguis Belanda untuk kemudian dibandingkan satu sama lain, dan dipilih satu pendapat yang paling akurat. Sebagai hasilnya terlihat bahwa verba zullen memang memiliki dua fungsi, yaitu sebagai verba bantu penunjuk waktu mendatang dan sebagai verba bantu modalitas. Hal tersebut di atas sesuai dengan pernyataan seorang pakar linguis Belanda Steenbergen (1974)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S15945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Riyanto
"Dalam skripsi ini pronomina refleksif (PR) bahasa Be_landa akan dibahas dalam kaitannya dengan kategori, fungsi dan distribusi sintaksis. Selain itu juga akan dibahas ba_gaimana secara semantis relasi antara PR bahasa Belanda dengan anteseden (subjeknya) (relasi anafora dan katafora). Sebagai tambahan praktis juga dibahas mengenai keunikan terjemahan PR bahasa Belanda dalam bahasa Indonesia. Dalam meneliti PR ini penulis mengadakan penelitian pustaka dan penelitian korpus. Pertama-tama penulis mengumpulkan sumber rujukan pustaka yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan PR. Setelah itu bahasan yang berasal dari sumber tadi dilengkapi dengan penelitian korpus.
Dari hasil penelitian tersebut penulis menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan cukup baser antara PR bentuk pen_dek dan bentuk panjang. Perbedaan tersebut menyangkut fungsi dan distribusi sintaksis, juga proses mengacunya. PR bentuk pendek tidak selalu memiliki fungsi sintaksis, sedangkan PR bentuk panjang selalu memiliki fungsi sintak_sis. Distribusi PR bentuk panjang lebih babas dibanding PR bentuk pendek. Proses mengacunya PR bentuk pendek masih khas refleksif, sedangkan PR bentuk panjang bisa mirip pronomina persona (bisa mengacu ke luar wacana)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S15948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiawan
"ABSTRAK
Dalam skripsi ini PP bahasa Belanda dibahas dalam kaitannya dengan distribusi dan fungsi sintaksis. Yang dimaksud dengan distribusi tersebut adalah distribusi urutan tempat PP dalam frasa nominal dan letak PP dalam terhadap antesedennya (anafora dan katafora). Sedangkan yang dimaksud yang dimaksud dengan fungsi adalah fungsi PP sebagai dieksis. Dalam meneliti PP ini penulis mengadakan penelitian kepustakaan dan korpus. Pertama-tama penulis mengumpulkan sumber rujukan pustaka yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dnegan PP. Bahasan kemudian dilanjutkan dengan teori-terori yang ada terhadap penelitian itu. Dari hasil penerapan teori-teori tersebut, terdapat suatu hal yang penulis anggap baru, yaitu bahwa PP sebagai dieksi memiliki makna endoforis (makna di dalam wacana). Makna eksoforis PP ditentukan oleh personanya (persona pertama, kedua, dan ketiga), sedangkan makna endoforsis PP ditentukan oleh antesednnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S15960
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rania Firmansjah
"Skripsi ini membahas tentang kata pinjaman dalam bidang internet yang berasal dari bahasa Inggris ditinjau dalam bidang morfologi, fonetik dan semantik. Dalam skripsi ini akan dipaparkan bagaimana perubahan kata-kata tersebut setelah dipinjam oleh bahasa Jerman, seperti perubahan bentuk kata, perubahan pengucapan, dan perubahan makna. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif yang dijelaskan melalui uraian kata-kata secara deskriptif dan menggunakan metode studi pustaka. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kata_kata bahasa Inggris yang dipinjam oleh bahasa Jerman dapat dikelompokkan ke dalam berbagai jenis peminjaman kata. Selain itu, kata-kata tersebut juga dapat bergabung dengan kata lain, baik yang merupakan kata asing, kata pinjaman atau kata dalam bahasa Jerman.

The focus of this study is about loanwords related to the internet from the english language and is analyzed morphologically, phonetically and semantically. This study explains how the words change, for example change of the form, the pronounciation and also the meaning. This study uses a descriptive qualitative methode of research and the data is collected by literary research. This result of this study shows, there are many kind of words that have been loaned by the german language from the english language. Moreover, the loanword can also combine with other words, whether a foreign word, a loanword or german word.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15018
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mariani Adnan
"Kata daripada dalam bahasa Indonesia cukup banyak diteliti oleh Para ahli bahasa. Namun, kenyataan yang ada menunjukkan bahwa masalah tersebut masih sering diperbincangkan. Hal itu tidak terlepas dari perbedaan pendapat di antara para ahli bahasa. Sebagaimana diketahui, bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Sudah selayaknya bila kita mengetahui Pula preposisi daripada dalam bahasa Melayu. Ada kemungkinan perbedaan di antara para ahli bahasa Indonesia dipengaruhi oleh kata daripada dalam bahasa Melayu. Oleh karena itu, dalam skripsi, ini penulis bertujuan untuk mengetahui pertalian makna kata daripada dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia; untuk mengetahui bagaimana perkembangan pertalian makna kata daripada; untuk mengeta_hui macam dan kategori satuan bahasa yang mengikutinya. Secara garis besar penelitian itu dapat disimpulkan: pertalian makna kata daripada dalam bahasa Melayu lebih bervariasi bila dibandingkan dengan bahasa Indonesia; per_kembangan pertalian makna kata daripada-dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia memperlihatkan penyederhanaan; dalam bahasa Indonesia saat ini, pertalian makna kata dari_pada dalam bahasa lisan lebih bervariasi daripada bahasa tulis; sebagai preposisi, kata daripada berfungsi pula se_bagai konjungsi; pertalian makna yang sama tidak selamanya diikuti satuan babasa yang sama macam dan kategorinya."
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titiasari Indayani
"Skripsi ini terdiri dari empat bab. Bab pertama terdiri dari Latar Belakang Penelitian, Permasalahan Penelitian, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Sumber Data, Prosedur Kerja dan Sistematika Penyajian.
Dalam bab kedua dijabarkan landasan teori. Teori Lyons digunakan sebagai dasar konsep makna referensial, sementara konsep makna konotatif menggunakan teori dari Blanke. Teori mengenai idiom berdasarkan teori dari Palm dan sebagai teori pendukung digunakan teori dari Drosdowski dan Burger.
Bab ketiga- merupakan analisa data. Seluruhnya terdapat 24 idiom yang danalisis. Kesimpulan penelitian terdapat pada bab keempat.
Dari analisis data dapat disimpulkan bahwa dari 24 idiom, sebanyak 17 idiom merupakan idiom penuh, scdangkan 7 idiom lainnya adalah semi-idiom. Pada idiom penuh, 13 idiomnya berbentuk frase, sernentara 4 idiom lainnya berbentuk kalimat. Pada semi-idiom, seluruh idiomnya berupa frase.
Ditinjau dari fungsinya, 17 idiom berfungsi sebagai predikat, 1 idiom menempati fungsi predikatif, dan 2 idiom berfungsi sebagai adverbial. Sedangkan ditinjau dari kestabilannya, dari 24 idiom, 17 idiom bersifat stabil dan 7 idiom lainnya lidak stabil. Analisa data juga menunjukkan bahwa antara makna harafiah dan makna idiomatis sebuah idiom terdapat suatu hubungan. Namun, untuk melihat hubungan tersebut, kita harus mengetahui terlebih dahulu kebudayaan dan. kebiasaan niasyarakat Jerman di masa lalu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S14738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>