Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51738 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjutak, Irada Aslinda
"Penelitian pemilihan kata dalam iklan berbahasa Jerman dari segi semantis dan ragam bahasa yang digunakan bertujuan untuk menunjukkan pentingnya peranan pemilihan kata dalam menarik perhatian dan mempengaruhi konsumen. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari iklan-iklan yang terbit di majalah Brigitte, Spiegel, dan Stern yang terbit antara tahun 1986-1987. Jumlah iklan yang diteliti sebanyak 75 buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kata-kata yang digunakan dalam iklan berbahasa Jerman sengaja dipilih yang mempunyai nilai positif dan menimbulkan efek estetis. Sedangkan ragam bahasa yang paling banyak digunakan dalam iklan berbahasa Jerman adalah ragam bahasa sehari-hari. Ragam bahasa keilmuan hanya dipakai dalam iklan produk tertentu yang banyak membutuhkan istilah khusus. Kata-kata yang berasal dari bahasa asing hanya dipergunakan dalam iklan yang ditujukan kepada masyarakat golongan menengah ke atas."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S15144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hias Dwi Untari Soebagio
"Bahasa iklan merupakan hal yang menarik untuk dibahas. la patut dipelajari tidak saja karena melingkupi kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga karena ia dapat dilihat sebagai pengantar penulisan yang bersifat persuasif manipulatif, yang tidak sekedar menyampaikan informasi. Lagipula penelaahan bahasa iklan dapat menambah studi tentang bahasa dalam konteks sosial yang lebih luas. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk membahas ciri bahasa iklan dari sudut gaya bahasa. Secara eksploratif ingin diungkapkan unsur-unsur afektif dan jenis-jenis gaya bahasa iklan. Percontoh yang digunakan adalah tajuk iklan yang memiliki sifat dan fungsi yang khas. Percontoh penelitian berjumlah 116 buah yang dipilih dengan menggunakan tehnik insidental dan tehnik catat dari dua buah majalah berbahasa Inggris. Dalam menganalisis gaya bahasa tajuk iklan penulis melakukan pembatasan, yaitu menganalisis gaya bahasa tajuk iklan hanya berdasarkan bunyi dan makna pilihan kata. Penelitian bunyi hanya menyangkut segi bunyi segmental. Metode analisis yang dipakai adalah metode klasifikasi. Dalam menganalisis penulis berkonsultasi dengan kamus dan tiga orang penutur asli. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tajuk iklan, dalam rangka menarik perhatian dan minat pembaca sebagai (calon) konsumen, menggunakan unsur-unsur afektif bahasa, yaitu rima, onomatopei, konotasi dan bahasa kiasan. Sebagian besar tajuk iklan mempunyai keistimewaan gaya bahasa. Gaya bahasa yang ditemukan adalah gaya bahasa berima, gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan. Gaya bahasa yang dianggap paling afektif adalah gaya bahasa kiasan; dan yang paling banyak digunakan dari jenis ini adalah gaya bahasa Paranomasia atau Pun. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pemilihan kata dipengaruhi oleh khalayak sasaran dan keistimewaan produk yang ingin ditonjolkan. Secara umum dapat dikatakan bahwa gaya bahasa tajuk iklan tidak berbeda jauh dengan gaya bahasa susastra, selain menggunakan unsur-unsur afektif tersebut di atas, ia, juga memakai kata-kata yang lebih mengandung nilai konotatif daripada nilai denotatif, mendayagunakan keambiguan makna kata, dan secara sengaja memainkan kata-kata sehingga pernyataannya kebanyakan mengandung lebih dari satu interpretasi. Hanya bedanya dengan susastra, dalam tajuk iklan faktor interpretasi lain akan gugur karena didukung oleh faktor gambar iklan. Perbedaan lain adalah bahwa bahasa tajuk iklan mengharapkan reaksi langsung pembaca, sedangkan Bahasa susastra tidak. Demikian kesimpulan yang saya peroleh dari analisis data yang terbatas ini."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kurniasari
"
ABSTRAK
Penelitian terhadap bahasa pria dan bahasa wanita sudah sering dilakukan. Para peneliti seringkali menjadikan iklan sebagai korpus data. Iklan kontak jodoh merupakan objek yang menarik untuk diteliti. Analisis ditekankan pada pilihan kata yang digunakan oleh penulis iklan pria dan wanita. Pilihan kata yang digunakan akan dianalisis berdasarkan makna afektif, asosiatif, referensial dan makna kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan-perbedaan pemilihan kata untuk mengungkapkan jati diri pria dan wanita ditinjau dari ragam bahasa pria dan ragam bahasa wanita.
Data penelitian, berupa 20 buah iklan kontak jodoh, berasal dari surat kabar berbahasa Jerman Die Zeit edisi bulan Juni, Juli dan Agustus 1997. Hasil penelitian akan memperlihatkan perbedaan pilihan yang digunakan oleh pria dan wanita dalam iklan kontak jodoh.
"
1998
S14593
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pattinasarany, M. Sally H.L.
"Latar Belakang
Bahasa dapat dibedakan atas berbagai laras. Salah satu di antaranya adalah laras iklan. Laras iklan berbeda dari jenis laras yang lain. Hal ini disebabkan oleh tujuan pengiklananan suatu produk, yaitu menarik minat orang untuk membeli produk yang diiklankan. Oleh karena itu, bahasa yang digunakan dalam suatu iklan harus dapat rnembangkitkan minat orang untuk memperhatikan iklan tersebut dan pada akhirnya membeli produk yang ditawarkan.
Menurut O'Neill (1980:283), bahasa iklan mempunyai suatu tujuan tertentu. Oleh karenanya, bahasa iklan umumnya merupakan bahasa yang kaya akan kata-kata maupun ungkapan-ungkapan menawan yang dimaksudkan untuk menarik perhatian seseorang. Selain itu, bahasa iklan berusaha untuk melibatkan emosi seorang pembeli dan mempengaruhinya untuk membeli produk yang ditawarkan iklan tersebut. Melihat jenis kelamin khalayak sasarannya, iklan dapat dibedakan atas tiga kelompok, yaitu iklan yang ditujukan kepada kaum wanita, pria, dan iklan yang ditujukan baik kepada wanita maupun pria.
Pesan sebuah iklan ditampilkan melalui kata-kata dan gambar. Hanya dengan melihat gambar sebuah iklan, dengan mudah seorang pembaca dapat mengetahui iklan tersebut ditujukan kepada siapa: kepada seorang wanita, pria, atau kepada keduanya. Akan tetapi, apakah dengan membaca kata-kata dan ungkapan-ungkapan yang digunakan dalam sebuah iklan, kita dapat mengetahui iklan tersebut ditujukan kepada siapa? Jika kita melihat iklan komputer, misalnya, yang hanya bergambarkan sebuah komputer atau iklan sebuah lemari pendingin, apakah kita akan segera mengetahui, iklan itu ditujukan kepada wanita atau pria? Jadi, dalam hal ini pemilihan kata tetap memegang peranan penting untuk menentukan sebuah iklan ditujukan kepada siapa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Rina Handayani
"Diese Arbeit besteht aus vier Abschnitten. Der erste Abschnitt ist die Einleitung, in der ich den Hintergrund des Themas, die Grenze der Thema, das Ziel der Analyse and die Hethode der Analyse, die ich benutze, um die Daten zu analysieren dargesteilt habe. Der zweite Abschnitt besteht aus vier Teilen, namlich die Definitionen von Werbung nach Otto Klepper. Im zweiten Teil erklare ich den Satzstruktur reach Gaston van der Elst. Im Dritten Teil beschreibe ich die drei Katagorien von Satzen in der Werbung nach Eleonore van Planta, and im letzten Tell schreibe ich Uber Sprachvarianten, Werbungskomposition and die Bedeutungen von Wortern. Im Dritten Abschnitt analysiere ich die Daten, die ich von Deutschen Magazinen nehme, anhand der konzeptuale Modell von van der Elst, van Planta and Blanke. Mach der Analyse der Daten kann ich einen SchluD ziehen, daE3 die einfachen Satze in Frauen- and Mannerduftwerbung gleich sind. Man benutzt haufig nicht komplexe Satze in der Werbung. Der Unterschied zwischen Frauen- and Mannerduftwerbung let im Wortwahl, namlich Adjektiva. In der Werbung finde ich, daO Werbungskomposjtion auch wichtig ist, damit die Leser daran Interesse haben."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novianti Suhendar Putri
"Dalam skripsi ini saya meneliti iklan kondom berbahasa Jerman dalam media internet secara linguistis dan semiotis. Analisis linguistis mencakup analisis iklan pada tataran verbal, tataran paraverbal dan ekstra verbal, sedangkan analisis semiotis mencakup analisis iklan pada tataran non verbal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kekhasan iklan kondom berbahasa Jerman dalam media Internet, yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya Jwrman, dengan melihat dari 4 tataran komunikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Korpus data yang digunakan dalam penelitian ini dipilih berdasarkan basil survei mengenai 10 kondom terbaik di Jerman, yang dilakukan oleh laman www. testberichte.de. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pada tataran verbal, iklan kondom berbahasa Jerman didominasi oleh kalimat tidak lengkap dan komposita. Makna yang mendominasi iklan kondom berbahasa Jerman, selain makna referensial, adalah makna asosiatif dan makna afektif. Pada tataran non verbal, iklan kondom berbahasa Jerman lebih mengutamakan teks daripada gambar. Warna yang paling banyak digunakan dalam iklan kondom berbahasa Jerman adalah kombinasi wama biru dan wawa putih. Pada tataran paraverbal, iklan kondom berbahasa Jerman banyak mengguriakan tanda baca titik. Jenis tulisan yang paling banyak digunakan adalah Verdana. Penggunaan huruf besar banyak ditemukan pada Schlagzeile, sedangkan tulisan yang dicetak tebal banyak ditemukan pada Schlagzeile dan nama produk. Pada tataran ekstra verbal, jenis teks yang digunakan oleh iklan kondom berbahasa Jerman adalah teks iklan yang memiliki fungsi informatif dan fungsi apelatif. Kelompok sasaran yang dituju oleh iklan kondom berbahasa Jerman adalah wanita atau pria yang berusia di atas 12 tahun, atau yang sudah mengalami pubertas, dan memiliki kesadaran akan pentingnya kondom sebagai alat pelindung saat berhubungan intim. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Janich serta teori Bolten tentang iklan berbahasa Jerman.

Die vorliegende Examensarbeit befasst sich mit der linguistischen und semiotischen Analyse der deutschen Werbungsprache der Kondome im Internet. Die linguistische Analyse untersucht die verbale, paraverbale und extraverbale Ebenen. Dagegen umfasst die semiotische Analyse die nonverbale Ebene. Das Ziel dieser Untersuchung ist, die Besonderheiten der deutschsprachigen Kondomwerbung im Internet, die von kulturellen Hintergrund der Deutscher beeinflusst werden, herauszufinden. Die Methode dieser Untersuchung ist deskriptive Methode. Die Daten wurden aus den Untersuchungsergebnisen www.testberichte.de _ber 10 besten Kondome in Deutschland herausgenommen. Die Ergebnisse dieser Untersuchung sind, in erster Linie eine Best_tigung des Werbungssprache Theorien von Janich und Von Bolten. Auf der verbalen Ebene werden von Ellipse S_tzen und Komposita dominiert. Aus der sicht der Semantik findet man au?er referentielle Bedeutung, die assoziative und afektive Bedeutung in den Werbungtexten. Die nonverbale Ebene wird vor allem von texten statt von Bildern dominiert. Die Farben, die h_ufig benutzen, sind die Kombination von blau und weiss. Auf der paraverbale Ebene ist die Form der Schrift Verdana. Gro?buchstaben werden h_ufig in der Schlagzeile gefunden. Dagegen Blockbuchstaben werden h_ufig in der Schlagzeile und Produktname gefunden. Auf extraverbalen Ebene haben die Werbungstexte informative und apelative Funktion. Die Zielgruppe alle Werbungen sind die Frau oder M_nner ab 12 Jahre Alt, die schon in Pubert_t kommen, und haben Selbstbewusstsein _ber geschutzter Geschlechtverkehr."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S14960
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Kurnia Sari
"Strategi pemasaran yang tepat dapat menjamin keberhasilan penjualan suatu produk atau layanan. Produsen menggunakan iklan untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk atau layanannya sebagai strategi pemasaran. Dalam iklan pariwisata online, pembuat iklan harus mampu menggambarkan layanan wisata secara tepat untuk menarik minat pembaca terhadap layanan yang ditawarkan. Pembuat iklan menggunakan kosakata tertentu untuk memberi citra positif terhadap layanan kepada pembaca melalui teks dan gambar yang terdapat dalam iklan. Pilihan kata ini digunakan berdasarkan fungsi teks bahasa dan konsep makna bahasa.

The success of a selling product or a service depends on the right marketing strategy. Commercials are being used by producers as marketing stretegies for introducing or promoting a product or service. The makers of an online tourism commercial must have the ability to describe the tour services as good as possible to attract the reader?s interest. Specific words are being used through the texts and pictures in the commercial to create a positive image of the service towards the reader. This choice of words is based on text function of the language and the concept of language meaning."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1334
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Leoni Sarmauli
"Iklan merupakan salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk mempromosikan produk yang dihasilkannya. Melalui iklan dapat dilihat wacana apa yang ingin disampaikan oleh pembuat iklan kepada para konsumennya. Penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam skripsinya merupakan sebuah tinjauan untuk membuka wacana suatu konsep yang menggabungkan sisi feminitas dan maskulinitas yang terdapat dalam iklan-iklan tersebut. Konsep yang dimaksud adalah konsep androginitas dalam keempat iklan busana wanita, yaitu Comma, Mexx, Anastacia by s.Oliver, dan Basler, serta empat iklan kosmetik pria, yaitu iklan parfum Attitude Giorgio Armani, Fleur Du Male Jean Paul Gaultier, Joop!GO dan iklan perawatan wajah L?Oréal. Dengan menggunakan Konsep Androgini, Teori Jender dan Fesyen, khususnya dengan pendekatan Naomi Wolf (?Mitos Kecantikan?), analisis dilakukan terhadap kedelapan iklan tersebut berdasarkan dua kategori besar, yaitu Iklan Busana Wanita dan Iklan Kosmetik Pria. Teori yang digunakan dalam analisis bertujuan untuk membuka suatu konsep androginitas yang direpresentasikan dalam kedelapan iklan tersebut. Dari hasil analisis dapat ditemukan bahwa androginitas terlihat dalam iklan-iklan yang diperuntukkan baik bagi kaum wanita maupun lelaki. Pada kaum wanita jelas terlihat dari pakaian yang mereka kenakan dan bagi para pria terlihat dari kepedulian mereka untuk menggunakan produk perawatan tubuh. Ideologi yang terkandung dalam pencitraan tersebut: di jaman pascamodern sekarang ini, batas jender dan seks tidak lagi seketat dan sejelas dahulu. Justru batasan tersebut lebih menuju pada kelonggaran seperti yang ditunjukkan pada kedelapan iklan tersebut.

Advertisement is one of many ways that the companies do to promote their products. Through advertisement, it can be seen what discourse that the advertiser made to the consumers. The research that the writer done is an observation to open the discourse of a concept that combine the feminine side dan masculine side in the advertisements. The concept is the androgyny concept in the four women?s clothes advertisements, Comma, Mexx, Anastacia by s.Oliver, and Basler, and also four men?s cosmetics advertisements, perfume advertisements by Attitude Giorgio Armani, Fleur Du Male Jean Paul Gaultier, Joop!GO and facial treatment advertisement by L?Oréal. By using The Androgyny Concept, Gender and Fashion Theory, especially with the approach Naomi Wolf (?Beauty Myth?), the eight advertisements will be analyzed based on two categories, Women?s Clothes Advertisements and Men?s Cosmetics Advertisements. The theory that will be used to analyze the advertisements has the aim to open the concept of androgyny that represented in all eight advertisements. From the result of analyzing the advertisements, the androgyny concept can be found in the advertisements for both women and men. For women it can be seen very clearly from their clothes by using trousers and for men it can be seen by looking their attention of using body treatment products and they care about their appearance. The ideology in these images: in Postmodernism era, gender and sex?s boundaries are not really firm and clear as used to be. That boundaries are even too loose today as can be seen on eight advertisements."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14754
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Bhakti
"
ABSTRAK
Skripsi ini mengangkat masalah jenis dan bentuk metafora yang terdapat di dalam teks-teks iklan mobil berbahasa Jerman yang dilihat dari segi sintaktis dan semantis. Teori yang dipakai dari segi sintaktis berdasarkan teori Werner ingendahl dan dari segi semantis berdasarkan teori Gerhard Kurz.
Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan jenis dan bentuk metafora yang terdapat dalam teks iklan mobil. Korpus data yang dipakai sebagai obyek penelitian diambil dari teks-teks iklan mobil VW Polo, Golf, dan Passat yang terdapat dalam majalah De* Spiegel, Auto Motor Sport, dan FOCUS sebanyak 14 buah teks iklan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam teks-teks iklan mobil VW yang berbahasa Jerman ditemukan tiga bentuk metafora, yaitu metafora nominal, metafora verbal dan metafora adjektival, sedangkan teori metafora yang berperan penting di dalam menginterprestasikan sebuah metafora adalah teori interaksi. Di dalam teori interaksi, pemahaman konteks menjadi acuan untuk dapat menjelaskan peralihan makna yang terjadi dari makna dasar ke makna metaforis.
"
1998
S14602
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olive Octavia Agatha
"Dalam skripsi ini, diteliti bagaimana berita kematian disampaikan dalam kalimat pembuka iklan berita duka cita. Saya membatasi cara penyampaian berita kematian ini hanya dengan melihat kalimat pembuka iklan berita duka cita karena pada kalimat pembuka tersebutlah terdapat informasi bahwa seseorang telah meninggal. Iklan berita duka cita yang dijadikan data diambil dari surat kabar berbahasa Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung (FAZ) dan surat kabar berbahasa Indonesia Kompas dalam kurun waktu 2006-2007. Pilihan kata yang menyatakan kematian pada kalimat pembuka iklan berita duka cita dalam surat kabar berbahasa Jerman dan Indonesia dianalisis dari tataran semantik, berdasarkan teori makna Gustav Blanke dan teori eufemisme Hannapel/Melenk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pilihan-pilihan kata dan kata-kata yang bersifat eufemistis yang menyatakan kematian dalam kalimat pembuka iklan berita duka cita berbahasa Jerman dan Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui penggambaran kematian yang muncul dalam iklan berita duka cita berbahasa Jerman dan Indonesia. Setelah dilakukan analisis, didapatkan hasil bahwa kata-kata yang digunakan untuk mengungkapkan kematian seringkali merupakan bentuk penghalusan atau eufemisme dari kata _sterben_ atau _Tod_ dalam bahasa Jerman atau _kematian_ dalam bahasa Indonesia. Dengan menggunakan gaya bahasa eufemisme pula, dapat diketahui bahwa dalam iklan berita duka cita berbahasa Jerman, kematian digambarkan sebagai akhir kehidupan, perjalanan, tidur, panggilan, kehilangan, dan awal kehidupan baru. Sementara dalam iklan berita duka cita berbahasa Indonesia, kematian digambarkan sebagai akhir kehidupan, awal kehidupan baru, perjalanan, dan panggilan.

Die vorliegende Arbeit befa?t sich damit, wie eine Todesnachricht am Anfang einer Todesanzeige vermittelt wird. Ich habe meine Daten nur auf den Anfangss_tzen beschr_nkt, denn es wird in diesen S_tzen vermittelt, dass jemand gestorben ist. Als Daten benutzte ich die Todesanzeige von der deutschen Zeitung Frankfurter Allgemeine Zeitung (FAZ) und der indonesischen Zeitung Kompas in der Zeit von 2006 bis 2007. Die Wortwahl, die eine Todesnachricht am Anfang der Todesanzeige in der deutschen und der indonesischen Zeitung erl_utert, wird semantisch analysiert. Die Analyse basiert sich auf die Sinn-Theorie von Gustav Blanke und Euphemismus-Theorie von Hannapel/Melenk. Das Ziel dieser Untersuchung ist, um herauszufinden, welche Wortwahl und welcher Euphemismus den Begriff _Tod_ erl_utern. Au?erdem ist das Ziel dieser Untersuchung, die Schilderung des Todes, die in der deutschen und der indonesischen Zeitung erscheinen, zu erfahren. Nachdem ich die Daten analysiert habe, sind W_rter oft zu finden, die als Euphemismusform von _sterben_ oder _Tod_ auf Deutsch oder _kematian_ auf Indonesisch gelten. Durch diesen Euphemismus-Sprachstil k_nnen wir herausfinden, dass in der deutschen Todesanzeige, _Tod_ als Ende des Lebens, eine Reise, das Schlafen, einen Aufruf, eine Verlust und Anfang eines neuen Lebens beschrieben wird, w_hrend in der indonesischen Todesanzeige, _Tod_ als Ende des Lebens, Anfang eines neuen Lebens, eine Reise,und einen Aufruf beschrieben wird."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S14991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>