Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171984 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leonardus Dian Prastiawan
"Skripsi ini berisikan hubungan sintaktis antara kasus ablatif bahasa Latin dan kasus datif bahasa Jarman. Dengan menggunakan metode analisis sintaktis tradisional, dianalisis apakah kasus ablatif bahasa Latin dapat selalu dipadankan dengan kasus datif bahasa Jerman. Sumber data skripsi ini diambil dari teks kitab suci berbahasa Latin dan Jerman menurut Injil Markus ( bab I 1 sampai 16). Skripsi ini terdiri atas empat bab. Bab I berisikan pendahuluan; bab II berisikan kerangka teori; bab III berisikan analisis; dan bab IV berisikan kesimpulan.
HasiI dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar kasus ablatif bahasa Latin sepadan dengan kasus datif bahasa Jerman. Dalam kontruksi ablatif absolut, kasus ablatif bahasa Latin harus dipadankan dengan kasus nominatif (sebagai subjek) atau kasus akusatif (sebagai objek akusatif). Selain itu, dalam perbandingan ini, tampak perbedaan antara struktur kedua bahasa tersebut. Sebagai bahasa analitis, dalam bahasa Jerman, preposisi sangat berperan penting untuk menentukan kasus. Sementara dalam bahasa Latin, kadang-kadang tidak dibutuhkan preposisi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S14717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Walalangi, Lucy O. P.
"Dalam skripsi ini dijabarkan masalah kontrastif kelompok kata dalam bahasa Belanda dan bahasa Indonesia khususnya dalam kelompok nomina. Pengertian kelompok kata dalam bahasa Belanda maupun dalam bahasa Indonesia merupakan pengantar masuk dalam pembahasan kelompok kata. Dengan memberikan pengertian berikut jenis-jenis kelompok kata dari kedua bahasa tersebut, dilakukan perbandingan guna mengetahui sejauh mana persamaan dan perbedaan dari kelompok kata kedua bahasa tersebut. Tidak terlepas pula aturan umum yang berlaku bagi kedua kelompok kata tersebut. Kelompok nomina yang merupakan salah satu jenis kelompok kata merupakan topik yang lebih sempit yang akan dijabarkan dalam skripsi ini. Kelompok nomina ini terdapat baik dalam kelompok kata bahasa Belanda maupun dalam bahasa Indonesia. Sudah sewajarnya dilakukan perbandingan kelompok nomina kedua bahasa tersebut, mengingat pokok permasalahan dari skripsi ini adalah mengupas masalah kontrastif kelompok kata bahasa Belanda dan bahasa Indonesia. Untuk meneliti lebih mendalam mengenai kelompok nomina ini, dibahas pula perihal terjemahan. Yang diulas di sini terbatas pada kelompok nomina bahasa Belanda yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, dengan kata lain bagaimana hasil terjemahan dari bahasa asal ke bahasa sasaran (bahasa asal bahasa Belanda, bahasa sasaran bahasa Indonesia). Masalah struktural dari kelompok nomina bahasa Belanda yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia pula dianalisis. Selanjutnya setelah mengulas dan menjabarkan masalah_-masalah yang ada dalam kelompok kata, disimpulkan dalam satu kesimpulan akhir."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryani
"Dalam skripsi ini saya membandingkan iklan bahasa Jerman dan iklan bahasa Indonesia. Fokus penelitian ini adalah menganalisis iklan bahasa Jerman dan bahasa Indonesia pada produk ikian Nivea yang serupa ditinjau dari sudut sintaksis dan semantis. Skripsi ini terdiri atas empat bab. Teori-teori yang tersaji dalam Bab 2 terdiri atas teori kalimat bahasa Jerman menurut Duden Die Grammatik der deutschen Gegenwartssprche, teori kalimat bahasa Indonesia menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, dan teori makna dari Gustav Blanke.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ditinjau dari segi sintaksis, perbedaan iklan bahasa Jerman dan iklan bahasa Indonesia terlihat dari bentuk kalimat yang digunakan. Pada iklan bahasa Jerman, kalimat yang digunakan umumnya berbentuk kalimat elips dan sederhana, sedangkan pada iklan bahasa Indonesia, kalimat yang digunakan, umumnya, berbentuk kalimat elips dan majemuk. Ditinjau dan segi semantis, perbedaan iklan bahasa Jerman dan iklan bahasa Indonesia ini terlihat dari tidak adanya penggunaan kata/ungkapan pada iklan bahasa Jerman yang mengandung makna afektif negatif. Perbedaan-perbedaan ini tidak lepas dari latar belakang budaya masyarakat pembaca sasaran yang dituju."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S14604
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Suryawati Mulya
"Obyek dan datif adalah dua bentuk perluasan yang mengikuti verba transitif. Kedua fungsi tersebut diteliti dengan menerapkan teori fungsional kedalam Bahasa Francis dan Bahasa Indonesia. Analisis kontrastif digunakan untuk meneliti persamaan dan perbedaan posisi obyek dan datif Bahasa Francis dan Bahasa Indonesia.Verba transitif yang diteliti diambil dari Le Eran.gai EE nd - mental Premier Des,re dan kalimat-kalimat afirmatif yang dijadikan contoh diambil dari Kamus Dasar Francis-Indonesia dan Dictionnaire des Yerhes Frari ais.Fungsi obyek dan datif diisi oleh nomina dan pronomina kemudian diteliti posisi yang dapat diambil dalam kalimat Bahasa Prancis dan Bahasa Indonesia.Dari basil penelitian didapatkan bawwa posisi yang dapat diambil oleh obyek dan datif adalah SPO, SOP, SPDO, SPOD, SODP dan SDOP untuk Bahasa Francis serta SPO, SPOD dan SPDO untuk Bahasa Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanurani Prajanto
"Penelitian mengenai verba dengan prefiks er- dan ver- dalam bahasa Jerman telah dilakukan secara komparatif. Tujuannya ialah memberi gambaran perbandingan verba dengan prefiks er- atau ver- yang mempunyai basis yang sama dan modifikasi sintaktis maupun semantis yang muneul dalam hubungan paradigmatis antar verba ini di dalam kalimat. Skripsi ini terdiri atas empat bab. Bab pertama ialah pendahuluan. Di dalam bab kedua dijabarkan kerangka teori, yakni gramatika dependensi - valensi, aspek morfologis dan semantis verba dengan prefiks er- dan ver- Berta teori probabilitas. Pada bab ketiga dianalisis sejumlah contoh kalimat dan akan disimpulkan akhirnya pada Bab keempat. Hasilnya ialah: Prefiksasi verba dengan prefiks er _atau ver- akan mengakibatkan termodifikasinya struktur kalimat maupun maknanya. Verba dengan prefiks er- atau ver- apabila mempunyai basis sama dapat mempunyai perbedaan struktur kalimat dan atau maknanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Kristianti
"
ABSTRAK
Skripsi ini terdiri dari empat bab. Bab pertama berisi pendahuluan. Bab kedua menjeiaskan tentang teori yang saya gunakan untuk menganalisis kalimat pasif bahasa Jerman, yaitu Tata Bahasa Relasional.
Pada bab ketiga saya akan menguraikan, bagaimana kalimat pasif bahasa Jerman dapai dianalisis menurut Tata Bahasa Relasional dan apa kekurangan dan kelebihan teori ini. Analisis kalimat mencakup Karakter Universal Kalimat Pasif, penerapan hukum-hukum Tata Bahasa Relasional, dan diagram lapisan. Berdasarkan analisis tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu 1.Kalimat pasif bahasa Jerman yang menggunakan verba intransitif dapat dianalisis langsung dengan Tata Bahasa Relasional Kalimat refleksif yang bermakna pasif dapat langsung dianalisis dengan Tata Bahasa Relasional tanpa harus ditransformasikan terlebih dahulu. 2. Beberapa konstruksi kalimat pasif bahasa Jerman tidak dapat langsung dianalisis dengan Tata Bahasa Relasional. Kalimat pasif jenis harus ditransformasikan tertebih dahulu. 3. Diagram lapisan tidak cukup jelas menerangkan perbedaan antara kalimat aktif dan kalimat pasif.
"
1998
S14751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyogo Jatmiko
"Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang dapat menghubungkan dua satuan gramatikal yang memiliki status sintaktis yang sama. Konjungsi ini dapat menghubungkan klausa dengan klausa, frasa dengan frasa dan kata dengan kata. Penelitian terhadap konjungsi koordinatif pada skripsi ini dimaksudkan untuk mencari persamaan dan perbedaan konjungsi tersebut dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia.
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan sintaktis dan pendekatan semantis. Pendekatan sintaktis dimaksudkan untuk menunjukkan unsur-unsur apa saja yang dapat dihubungkan oleh konjungsi koordinatif, sedangkan pendekatan semantis untuk menunjukan pertalian makna yang ada antara unsur-unsur yang dihubungkan.
Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai ciri-ciri sintaktis dan semantis konjungsi koordinatif dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia. Hasil deskripsi tersebut kemudian dibandingkan secara konstrastif untuk menunjukkan persa_maan dan perbedaan antara kedua pokok bahasan tadi.
Baik dari segi sintaktis maupun segi semantis diperoleh kesimpulan bahwa antara konjungsi koordinatif dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia terdapat persamaan dan juga perbedaan. Dari segi bentuk, keduanya dapat dibagi menjadi bentuk sederhana, gabungan dan bentuk terpisah. Dari segi fungsi, keduanya sama-sama digunakan untuk menghubungkan satuan grammatikal yang memiliki status sintaktis yang sama. Begitu pula dalam hal posisi, kedua_nya menempati tempat yang sama, yaitu berada di antara dua satuan gramatikal yang dihubungkannya.
Dari segi semantis, baik dalam bahasa Jerman maupun dalam bahasa Indonesia, konjungsi koordinatif mempunyai fungsi yang sama, yaitu untuk menyatakan hubungan makna tertentu. Dan apabila mempunyai ciri-ciri sintaktis dan semantis yang sama, konjungsi koordinatif baik dalam bahasa Jerman maupun dalam bahasa Indonesia, dapat saling dipertukarkan penggunaannya dalam suatu konstruksi kalimat. Perbedaan antara konjungsi koordinatif dalam kedua bahasa tersebut terletak pada jumlah dan macam satuan gramatikal yang dapat dihubungkan oleh suatu konjungsi.
Dalam bahasa Jerman terdapat 26 jenis konjungsi, sedangkan dalam bahasa Indonesia hanya 24 jenis konjungsi koordinatif. Dalam bahasa Jerman dikenal adanya satuan gramatikal berupa Worttei1, dalam bahasa Indonesia tidak. Demikian pula secara semantis, ada beberapa hubungan makna yang dalam bahasa Jerman dinyatakan dengan konjungsi, tapi tidak dalam bahasa Indonesia, dan demikian pula sebaliknya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14755
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anfebe Kapoh
"ABSTRAK
Preposisi sebagai salah satu jenis kata yang biasanya diletakkan di depan kata benda atau padanan kata benda. gategori ini tidak hanya dikenal dalam bahasa Indonesia tetapi juga dalam bahasa Jerman. Jika kita analisa preposisi dalam kedua bahasa tersebut naka akan dapat kita lihat persanaan naupun perbedaannya.
Begitu banyak preposisi yang kita kenal dalam kedua bahasa tersebut, sehingga penulis nerasa perlu untuk nembatasi topik penbahasan dalan skripsi mni yaitu hanya nenbahas.secara detail preposisi yang nenyatakan hubungan lokal. Tidak hanya dari segi kuantitasnya saja, preposisi juga nemiliki fungsi dan variasi penggunaan yang sangat beraneka ragam.
Perbedaan yang paling menyolok antara preposisi yang Indonesia adalah Rektion. Mungkin istilah ini masih asing bagi kita dan semoga skripsi ini dapat membantu para pembaca untuk lebih mengenal istilah tersebut serta hal_hal lain yang berhubungan dengan preposisi, khususnya preposisi yang menyatakan hubungan lokal.

"
1990
S14586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afdol Tharik Wastono
"Nomina diptotes bahasa Arab dalam tataran sintaksisnya dapat diklasifikasikan berdasarkan kelas kata bends dan kelas kata sifat serta memiliki hukum tertentu yang menyangkut masalah ketakrifannya. Dalam fungsi gramatikal, nomina diptotes bahasa Arab yang berkasus genitif dapat menduduki/menempati semua gatra; baik gatra inti maupun gatra tambahan. Analisis dilakukan dengan mengemukakan teori-teori yang dikemukakan oleh para linguis, baik secara umum maupun secara linguistik Arab (tradisional atau modern) dan juga secara linguistik Barat sebagai perbandingan. Setelah teori diperoleh, maka analisis dilakukan berdasarkan landasan teori yang dipakai sebagai dasar pembahasan. Tujuan analisis adalah untuk memperoleh suatu gambaran yang kelas tentang diptotes genitif dalam tataran sintaksis dan segala permasalahannya dalam gramatika bahasa Arab.

Arabic diptotes nouns in their syntax can be classified based on the class of bends and adjectives and have certain laws concerning their definition. In grammatical function, Arabic diptotes nouns in the genitive case can occupy all gatra; both core gatra and additional gatra. The analysis is carried out by presenting theories put forward by linguists, both in general and in Arabic linguistics (traditional or modern) and also in Western linguistics as a comparison. After the theory is obtained, the analysis is carried out based on the theoretical basis used as the basis for the discussion. The purpose of the analysis is to obtain a class picture of genitive diptotes in the syntax level and all its problems in Arabic grammar.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Sinta
"Skripsi ini terdiri dari empat bab. Bab pertama berisi pendahuluan. Bab kedua menjelaskan tentang teori yang saya gunakan untuk menganalisis kalimat pasif bahasa Jerman, yaitu teori gramatika transformasi generatif. Pada bab ketiga saya akan menguraikan, bagaimana kalimat pasif bahasa Jerman dapat dianalisis menurut teori gramatika transformasi generatif.Berdasarkan analisis tersebut dapat ditarik beberapa kesimpuIan, yaitu : -Kalimat pasif dibentuk dari transformasi pasif. Dalam transformasi tersebut terjadi proses-proses seperti proses penambahan, pelesapan, permutasi, dan substitusi. Dari hasil analisa saya dalam artikei majalah CHIP tidak semua bentuk kalimat pasif dapat saya temukan. -Beberapa konstruksi kalimat pasif bahasa Jerman tidak dapat langsung dianalisis dengan teori gramatika transformasi generatif. Kalimat pasif jenis ini harus ditransformasikan terlebih dahulu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S14609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>