Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13954 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dina
"Skripsi ini terdiri dari empat bab. Bab pertama terdiri dari Latar Belakang Penelitian, Permasalahan Penelitian, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Ruang lingkup Penelitian, Sumber Data, Prosedur Kerja dan Sistematika Penyajian.
Dalam bab kedua dijabarkan teori tentang verbs berprefiks bahasa Jerman dari Drosdowsky, Ulrich Engel dan Wolfgang Fleischer.
Pada bab.ketiga, korpus data yaitu 265 verba berprefiks dalam sepuluh artikel politik yang diambil dari Frankfurter Al-gemeine Zeitung dianalisis.
Kesimpulan dari hasil analisis ada pada bab keempat. Dalam sepuluh artikel politik yang ada, terdapal 146 verba berprefiks terikat dan 119 verba berprefiks tidak terikat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S14622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julianty Dwieliza
"ABSTRAK
Verba majemuk merupakan salah satu aspek dari kata majemuk. Berdasarkan pengalaman dalam mempelajari bahasa Jerman, terdapat kesulitan dalam menerjemahkan suatu verba majemuk karena kita tidak mengetahui dasar dari verba majemuk itu. Untuk itu dilakukan analisis morfologis dan semantis dalam mengetahui apakah ada keterkaitan antara bentuk dan makna sebuah verba majemuk.
Dalam penelitian ini digunakan dua sumber acuan, yaitu: Grammatik der deutschen Gegenwartssprache_Bd.4 (Duden, 1984) dan Wortbildung der deutschen Gegenwartssprache (Wolfgang Fleischer, 1933).
Dalam menganalisis verba majemuk dijabarkan bagaimana terbentuknya sebuah verba majemuk. Setelah itu dilakukan analisis terhadap maknanya, apakah makna dari suatu bentuk verba majemuk itu berterima atau tidak.
Dari analisis tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa proses pembentukan verba majemuk dapat dilakukan terhadap lima jenis leksem, termasuk di dalamnya tiga kelas kata dan dua jenis afiks, yaitu V+V, N+V, A+V, P+V dan V+S. Sedangkan korelasi makna antar-kata pembentuk dari sebuah verba majemuk dapat dilihat dari tipe/macam verba majemuk. Dengan kata lain antara bentuk dan makna terdapat suatu keterkaitan. Namun harus diketahui juga apakah makna itu berterima atau tidak.

"
1990
S14691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Haryono
"Penelitian ini membahas pola-pola kalimat yang memiliki verba berprefiks di-. Dari pola kalimat yang terbentuk, akan dilihat distribusi peran yang mengisi fungsi sintaksis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pola-pola kalimat yang memiliki verba berprefiks di- dan distribusi perannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa verba berprefiks di- memilki bermacam-macam pola berikut dengan distribusi perannya.

This research explores the pattern of sentences which have the verb uses prefix of di-. From the pattern of sentences which have been made, the distribution of the character will be seen. The objective of this research is to see the pattern of the sentences which have the verb uses prefix of di- and the distribution of the character. This research uses method of descriptive. This research concludes that verb uses prefix of di- have so many pattern, either do the character."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11365
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anti Krishardianti
"Adanya keinginan untuk mengetahui proses pembentukan verba berprefik be- dalam bahasa Belanda dan bagaimana pengaruh penambahan prefiks her- pada verba berprefiks be- merupakan titik tolak penulisan skripsi ini. Langkah awal tersebut, dilanjutkan dengan mengadakan pembahasan morfologis, sintaksis dan semantis dari verba berprefiks tersebut. Dan sebagai tujuannya, selain membuat deskripsi mengenai verba berprefiks be- dan herbe- juga ingin menjelaskan keproduktivitasan masing-masing prefiks tersebut. Untuk menunjang pembahasan korpus, dipakai beberapa teori seperti teori S.C. Dik dan J.G. Kooij (1981), Geerts (1985), A. Santen (1984), H. Schultink (1964), J.W. de Vries (1975) dan lain-lain. Kesimpulan yang didapat, pembentukan verba berprefiks be- dan herbe- mengarah pada perubahan morfologis, sitaksis dan semantis. Mengenai keproduktivitasan kedua prefiks ini tergantung dari kemampuannya bergabung dengan bentuk dasar tertentu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bestari Diniarti
"Ver adalah prefiks yang banyak terdapatg dalam bahasa Belanda Pirefisaasi dengan ver- mengakibatkan perubahan bentuk dan makna tersebut suatu kategori yang menjadi bentuk dasarnya. Perubahan bentuk dan makna tersebut menjadi titik tolak dalam penulisan skripsi ini ini, Untuk meneliti perubahan yang ditimbulkaan khususnva oleh verba berprefiks ver- dengan sendirinya diperlukan pula berbagai teori yang berkaitan dengan vet- khususnva teori -teori yang berasal dari Arians Van Santen (1990) tentang spesivikasi proses pembentukan kata, Dik & Kooij. tentang derivasi dan fleksi sebagai kaidah pembentukan kata yang berlaku pada verba berprefiks ver- Jan teori lalu yang berasal dari Geeit dkk (1984) yang telah) memberikan pengkategorian makna untuk verba beiprefiks ver- berdasarkan makna yang terdapat di dalamnya. Penelitian lain ternyata menunujukkan bahwa kemampuan ver- untuk berkombinasi dengan kategori verba dan adjektiva jauh, lebih besar persentasenya jika dibandingkan dengan .jumlah nomina yang lebih sedikit dan dengan demikian telah menunjukkan bahwa verba dan adjektiva .lebih produktif dari yang lain lagii pula makna yang dihasilkan pun cukup bervariasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15743
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soraya Rahman
"Pada analisa struktural yang morupakan bai;ian uta_ma dari skripsi ini kita rnulai dengan memberi batasan yang tepat mungenai prefiks seba,ai unsur pembentuk kata. Dalam hal ini sangat penting untuk membedakan antara pengertian prefiks yang berdasarkan derivasi dengan Pit-verb (preposisi formatif) yang berdasarkan kornposisi, tetapi yang terakhir ini tidak d.ipermasalahkan dalam penyelidi kan ini. Juga di sini tidak dipersoalkun terjadinya beberapa prefiks yang terikat bursama unsur pembuntuk kata lain-"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S16207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinita Kusrindarsanti
"Penelitian mengenai verba transitif dalam bahasa Jerman ini ditulis dengan tujuan untuk memperlihatkan penerapan teori Tagmemik dalam bahasa Jerman. Dalam Bab I diterangkan mengenai alasan, tujuan, eakupan penelitian serta langkah-langkah analisis Tagmemik. Iklan dipilih sebagai korpus, karena iklan setiap saat menyusup ke dalam kehidupan kita, di koran, majalah, radio, televisi dan bioskop, dan penggunaan bahasa dalam iklan mempunyai tujuan tersendiri, untuk mempengaruhi pembaca. Dalam Bab II diterangkan prinsip umum dari analisis Tagmemik. Teori Tagmemik ini memperhatikan fonologi, sintaksis dan semantik secara serentak, tetapi di lain pihak teori ini dalam analisis juga menekankan pembagian tataran, sehingga analisis dapat dimulai dimana saja, karena pada setiap tataran terdapat satuan-satuan yang berbeda.
Dalam skripsi ini, penerapan hanya diperlihatkan pada hierarki gramatikal dari tataran klausa sampai verba, karena untuk menganalisis ketransitifan suatu verba sudah dapat dimulai dari tataran akar klausa. Verba transitif dianalisis mulai dari tataran akar klausa berdasarkan jenis ketransitifan, peran predikat serta dan kedudukan subyek dan keterangan penderita. Dengan langkah-langkah di atas, pada bab V diperlihatkan hasil dari analisis, bentuk verba transitif pada koprpus terbatas, yaitu iklan dalam bahasa Jarman pads majalah Fur Sie edisi 19.6.91 / Heft 14 dan Der Spiegel edisi 16 Maret 1992 / Nr.12."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S15003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hastin Bakti Asih
"Slang atau bahasa slang berasal dari dialek Norwegia, slengeord, berarti bahasa penghinaan. Tujuan utama bahasa ini diciptakan ialah agar orang yang bukan anggota dari kelompok masyarakat lain tidak mengerti apa yang anggota kelompok tertentu ujarkan, dengan kata lain ingin merahasiakan inti pembicaraan ; ingin menjadi berbeda dari generasi sebelumnya dan ingin membuktikan bahwa si pemakai slang adalah orang yang tidak ketinggalan mode.
Di Rusia, seperti di negara-negara lain di dunia, juga terdapat slang. Uniknya di Rusia bahasa slang dibagi menjadi enam yaitu: bahasa jalanan dan kolokialisme, slang kriminal, slang tentara, slang anak muda, slang sekolah dan universitas, dan terakhir obskenitas. Penelitian ini hanya dilakukan pada bahasa slang anak muda yang terdapat di Rusia. Alasannya adalah bahwa slang anak muda ini merupakan slang yang paling luas digunakan di Rusia dan perkembangannya amat cepat.
Tujuan penelitian ini ialah melihat pembentukan kata pada slang anak muda Rusia tersebut dan mengetahui bagaimanakah proses pembentukan kata pada slang tersebut.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahasa slang anak muda Rusia dipakai karena alasan-alasan tertentu, termasuk di dalamnya keinginan untuk menjadi berbeda. Slang anak muda Rusia ini juga memiliki pola-pola tertentu dalam pembentukannya, dan bahasa asing menjadi salah satu sumber rujukan pembentukan bahasa slang anak muda Rusia ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S15159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Yugia
"ABSTRAK
Penulis skripsi ini sangat tertarik untuk menulis masalah perkembangan kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris dalam bahasa Jerman, karena selama masa studi, penulis skripsi ini banyak sekali menemukan kata - kata dalam bahasa Jerman yang berasal dari bahasa Inggris. Rasa ingin tahu tentang perkembangan suatu kata asing menjadi kata serapan dalam bahasa Jerman membuat penulis ini tertarik untuk menjadikannya sebagai terra skripsi ini. Bahasa sebagai alat komunikasi erat kaitannya dengan perkembangan peradaban manusia. Dengan kemajuan teknologi perbe_daan jarak satu negara dengan negara yang lain dan kendala perbedaan bahasa tidaklah menjadi masalah lagi. Ini adalah salah satu alasan mengapa perkembangan bahasa makin lama makin cepat."
1995
S14596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrarto Darudoyo
"Penelitian mengenai verba refleksif dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia secara sintaktis telah dilakukan secara kontrastif. Tujuannya ialah untuk mendeskripsikan verba refleksif dalam kedua bahasa tersebut dan menganalisisnya untuk penerjemahan. Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan perolehan data tadi dikelompokkan menjadi tiga untuk bahasa Jerman dan tiga untuk bahasa Indonesia. Setelah dianalisis, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa persamaan dan perbedaan jenis, konstruksi, fungsi, dan distribusi verbs refleksif masing-masing bahasa. Juga dapat disimpulkan bahwa teori yang dipakai kurang sesuai untuk diterapkan. Sebaiknya ditinjau pula segi semantisnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>