Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157595 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christina Budiningsih
"Sebagai bangsa yang telah dua kali menimbulkan bencana da_lam Perang Dunia I dan IIr Jerman dianggap perlu diawasi agar tidak dapat mengulangi agresi-agresi militernya. Setelah Perang Dunia II berakhir, Jerman diduduki dan dilucuti. Kehidupan ekonomi Jerman diawasi dengan ketat. Tetapi kemudian, ternyata ekonomi Eropa sulit sekali bangkit kembali tanpa dukungan ekanomi Jerman. Maka timbullah problema, ekonomi Jerman sangat di_butuhkan oleh ekonomi Eropa, namun kekuatan ekonomi Jerman di_takuti oleh negara-negara Eropa lainnya,terutama Perancis. Perkembangan industri Jerman harus bisa dimanfaatkan untuk keuntungan bersama. Satu-satunya jalan, ialah mengintegrasikan Jerman kepada negara-negara Eropa Barat. Integrasi tahap perrmulaan dilakukan dengan menggabungkan daerah-daerah industri Perancis-Jerman, kemudian juga negara-negara lainnya yang ingin bergabung. Penggabungan daerah industri ini diharapkan dapat menga_khiri permusuhan Perancis-Jerman, dan dapat menjadi inti persa_tuan negara-negara Eropa Barat..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S14678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada penelitian ini, dilakukan pengembangan tungku pembakaran tipe fluidized bed sirkulasi, batubara yang
digunakan untuk pembakaran adalah jenis batu bara kalori rendah (lignit). Batubara yang diumpankan ke dalam
ruang bakar, campuran serbuk batu bara dab batu kapur, denganrasioCa/S : 0,8 – 1,4. Diperoleh kondisi
pelepasan SO2 antara 71,2 -98,2% . Emisi gas NOx : 32 ppm pada suhu 700 C dan 320 pada suhu 850 C.
Efisiensi pembakaran diperoleh antara 94,6 -96,8%."
620 JSI 6:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fig Einstein Muslim Ahmad
"Pembakaran spontan pada batubara merupakan permasalahan yang serius, baik ekonomi maupun keselamatan. Sayangnya tidaklah mudah untuk memahami fenomena ini. Penyebab utama sulitnya memahami mekanisme pembakaran spontan adalah karena terlibatnya berbagai faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi awal terjadinya dan proses berlangsungnya fenaomena ini. Ukuran partikel adalah salah satu faktor tersebut. Pada kondisi di alam atau di stockpiles reaksi oksidasi temperatur-rendah terjadi lambat karena terbatasnya trasfer kalor antara batubara dengan lingkungannya. Sehingga dalam eksperimen digunakan metode oksidasi adiabatik untuk mengkaji kecenderungan karakter pembakaran spontan dari batubara sub-bituminous. Pengaruh ukuran partikel dapat dijelaskan melalui penghitungan nilai laju pemanasan mandiri (R70), energi aktivasi (Ea), and time to ignition. Hasil dari eksperimen menunjukkan meningkatnya ukuran partikel akan mengurangi nilai R70, meningkatkan energi aktivasi dan memperlambat time to ignition.

The spontaneous combustion of coal stockpiles is a serious economic and safety problem. Unfortunately it is not easy to understand these phenomena. This is due to the mechanism of spontaneous combustion is affected by many internal and external factors including particle size. The low-temperatur oxidation reaction in the nature or stockpiles of coal piles is considered slow due to limited heat exchange between coal and direct surroundings. Thus, an adiabatic oxidation testing method used for determining the spontaneous combustion character propensity of a sub-bituminous coal. This work particulary focuses on studying the effect of particle size on the self-heating rate (R70) as well as the activation energy (Ea) and time to ignition (tad). The test showed that increase of the particle size decreased self-heating rate, increased ectivation energy and delayed time to ignition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dennis Ihsantama
"Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki pengaruh sulfur yang terkandung dalam batubara antrasityang digunakansebagai reduktoruntuk proses reduksi selektifmenggunakan bijih nikel laterit. Proses reduksi dilakukan dalam berbagai variasi temperatur(950 °C, 1050 °C, dan 1150 °C).Bijih nikel laterit yang digunakan dalam penelitian ini adalah bijih nikel sarpolitik dengan kadar Ni 1,74% dan kadar Fe 30%. Jenis reduktor yang digunakan adalah batubara antrasit 2,68%S dan batubara antrasit 5%S. Penggunaan reduktor divariasikan dengan jumlah stoikiometri dari 0,0625-0,25. Penelitian ini juga menggunakan natrium sulfat (Na2SO4) sebagaiaditifdengan komposisi campuran 10% berat dari bahan baku utama. Hasil reduksi kemudian dipisahkan antara konsentrat dengan tailing menggunakan metode separasi magnetik. Hasil pengujian menunjukkanbahwa peningkatan temperatur reduksi dapat menyebabkan peningkatan kadar dan recovery nikel. Hasil pengujian juga menunjukkanbahwa penggunaan reduktor antrasit 2,68% S pada stoikiometri 0,25 menghasilkan kadar dan recoverynikel yang paling optimal.

This study is conducted to investigate the effect of sulfur contained in the anthracite coal that was used as a reductant for the selective reduction process using saprolitic nickel ore. The reduction process is carried out in various temperature variations of 950ºC, 1050ºC, and 1150ºC.The saprolitic nickel ore was used in this experiment containing 1,74% Ni and 30% Fe. The anthracite coal with different sulfur content, i.e., 2.68%S and 5%S, was used as a reductant in this experiment. The addition of reductants is varied with a stoichiometric amount of 0.0625-0.25. This research also used 10 wt.% of sodium sulfate (Na2SO4) as an additive. Samples that have been reduced were then separated into the concentrate and the tailings using the magnetic separation method. The study resulted that an increase in temperature reduction has increased in nickel content and recovery. The study also suggested that the use of 2.68% S anthracite coal as a reductant at 0.25 stoichiometry produced the most optimal nickel content and recovery."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukandarrumidi
Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1995
662.6 SUK b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jenny Widjojo
"Jerman merupakan suatu bangsa yang memiliki kekuatan membangun sekaligus menghancurkan bangsa-bangsa di sekitarnya. Kekuatan Jerman terutama dalam bidang militer sangat menakutkan bagi bangsa-bangsa di Eropa. Pengalaman masa lalu mengajarkan, bahwa apabila Jerman mempunyai suatu kesempatan untuk membangun kembali, maka dalam waktu yang singkat Jerman akan menjadi suatu Negara yang hebat. Setelah Perang Dunia II berakhir, Jerman diduduki dan diadakan demiliterisasi total. Keadaan militer Jerman benar-benar lumpuh. Tetapi ternyata kemudian, meletusnya Perang Korea menjadi sebab tidak langsung akan kebangkitan kembali militer Jerman, meskipun yang akan dibangun kembali sebagian dari Jerman, yaitu Jerman bagian Barat. Konstelasi luar negeri Amerika Serikat dan Uni Soviet menyebabkan Jerman mulai diperhatikan kembali, karena dianggap Jerman mempunyai peranan yang tidak kecil artinya bagi masing-masing kekuatan besar tersebut. Maka mulailah diadakan langkah-langkah kea rah persenjataan kembali Jerman Barat, yang ternyata memang membawa hasil yang menggembirakan bagi Jerman terutama Jerman bagian Barat. Jerman bagian Barat berhasil dipersenjatai kembali setelah melalui berbagai macam persoalan..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S14692
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sinta Amalia
"Provinsi Sumatera Selatan merupakan daerah dengan kekayaan sumber daya alam tak terbarukan yang melimpah khususnya batubara, minyak bumi dan gas alam. Perekonomian Sumatera Selatan ditopang oleh investasi di sektor pertambangan migas sebagai sektor andalan. Sebagai non-renewable natural resources atau sumber daya alam tak terbarukan, cadangan migas terus mengalami deplesi sehingga mengharuskan Sumatera Selatan mencari sumber-sumber investasi di sektor lain sebagai penopang pertumbuhan ekonomi. Sumber daya dan cadangan batubara yang melimpah di Sumatera Selatan dapat dijadikan dasar pijakan untuk pengembangan industri pendukung, antara lain melalui pembangunan PLTU Batubara. Pembangunan PLTU batubara merupakan salah satu upaya memanfaatkan energi primer selain bahan bakar minyak. Selama ini pemenuhan kebutuhan listrik di Sumatera Selatan dirasakan masih kurang. Dengan sumber daya batubara yang cukup besar kurang lebih 11,54 Milyar ton, sudah sepatutnya potensinya diarahkan sebagai modal pembangunan dalam bentuk sumber energi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari pembangunan PLTU batubara terhadap perekonomian Sumatera Selatan, mulai dari saat konstruksinya sampai dengan setelah PLTU batubara berdiri. Dengan menggunakan analisa model input-output, akan dapat diketahui efek multiplier yang terdiri dari angka pengganda output, pendapatan dan lapangan kerja. Elastisitas permintaan listrik Sumatera Selatan data tahun 1995 ? 2009 diperkirakan 1,96 yang merupakan indikator yang menunjukkan laju konsumsi listrik lebih besar dari pertumbuhan ekonomi. Dengan asumsi bahwa pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan mencapai 6% di tahun 2023 dan kapasitas produksi listrik yang telah ada di Sumsel berkisar 724,65 MW , maka kapasitas produksi yang perlu disediakan sebesar 1.020 MW untuk mengatasi defisit listrik sampai dengan tahun 2023.
Melalui analisa model Input-Output, disimpulkan bahwa dengan adanya PLTU batubara 1.020 MW di Sumatera Selatan melalui permintaan akhir di sektor konstruksi selama 5 tahun (2009-2013), batubara dan listrik pada tahun 2013 akan dapat menstimulir pertumbuhan perekonomian Sumatera Selatan yang ditandai dengan terciptanya output di seluruh sektor perekonomian menjadi sebesar Rp. 174,3 Triliun, peningkatan total pendapatan masyarakat menjadi sebesar Rp. 24,56 Triliun dan penyerapan tenaga kerja yang meningkat sebanyak 110.954 tenaga kerja di tahun 2013. Saat PLTU mulai beroperasi tahun 2013, terjadi peningkatan nilai output di sektor batubara sebesar Rp. 2,26 Triliun, pendapatan naik Rp. 0,546 Triliun dan terciptanya lapangan kerja baru pada sektor batubara sebanyak 3.372 lapangan kerja jika dibandingkan dengan dampaknya selama PLTU batubara dibangun tahun 2009-2013. Dengan dibangunnya PLTU batubara 1.020 MW diharapkan peranan batubara ke depan sebagai penyedia energi dapat ditingkatkan sejalan dengan Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional

South Sumatra Province is an area with a wealth of abundant a non-renewable natural resources, especially coal, petroleum and natural gas. South Sumatra's economy is sustained by oil and gas investment in the mining sector as the leading sectors. As a non-renewable natural resources, oil and gas reserves continue to depletion, thereby necessitating the South Sumatra to find sources of investment in other sectors as the support of economic growth. The resources and coal reserves are so abundant in South Sumatra can be used as the foundation for supporting industry development, one through the construction of coal power plant. Development of coal power plant is one of the efforts to utilize the primary energy than fuel oil. During this time, the meeting of electricity demand in South Sumatra felt still lacking. With coal resources are large enough to approximately 11.54 billion tonnes, should be directed their potential as development capital in the form of an energy source.
The purpose of this study was to determine the impact of coal power plant construction to the economy of South Sumatra, from the time of construction until after the coal power plant stands. By using input-output analysis model, will be known multiplier effect which consists of multiplier output, income and employment. The elasticity of electricity demand in South Sumatra 1995 - 2009 is estimated to 1.96 which is an indicator that shows the rate of electricity consumption is greater than economic growth. Assuming that economic growth reached 6% in 2023 and electricity production capacity that has existed in South Sumatera 724.65 MW range, then the production capacity of 1020 MW should be provided to overcome the power deficit until the year 2023.
Through analysis of the Input-Output model, concluded that the 1020 MW coal power plant in South Sumatra through the final demand in the construction sector for 5 years (2009-2013), coal and electricity in 2013 will be able to stimulate economic growth in South Sumatra which is characterized by the creation of output in all sectors of the economy to Rp. 174.3 trillion, an increase in total income to Rp. 24.56 trillion and employment increased to 110,954 workers in 2013. When the plant started operating in 2013, there is increased output of coal sector amounted to Rp. 2.26 Trillion, revenue rose to Rp. 0.546 trillion and new employment in the coal sector as many as many as 3372 workers if compared with its effects during coal power plant was built during the years 2009-2013. With the construction of 1020 MW coal power plant is expected in the future role of coal as an energy provider can be increased in line with Presidential Decree No. 5 Year 2006 on National Energy Policy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29336
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Almond Bernad
"Dengan latar belakang pengurangan subsidi BBM yang semakin mempersulit rumah tangga, kebijakan energi, konsumsi serta cadangan energi yang dimiliki Indonesia, maka dilakukan penelitian untuk manganalisa keekonomian briket batubara pada rumah tangga dengan tujuan mencari energi alternatif pengganti minyak tanah.
Untuk membuktikan subsitusi minyak tanah oleh batubara di Indonesia, maka dilakukan penelitian secara bertahap. Pertama, penelitian demand energi rumah tangga secara umum (agregat rumah tangga Indonesia). Kedua, penelitian terhadap demand energi pada kelompok berpendapatan rendah (miskin). Ketiga, penelitian dilakukan pada demand energi rumah tangga di tiga propinsi yang ada di pulau Jawa, tempat lebih dari 50% jumlah penduduk Indonesia berada. Penelitian menggunakan model demand energi rumah tangga yang paling umum dengan menggunakan data sekunder konsumsi dan harga tahun 1993-2003.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa batubara signifikan mensubstitusi minyak tanah pada rumah tangga Indonesia secara keseluruhan, pada rumah tangga kelompok miskin dan pada rumah tangga di tiga propinsi di pulau Jawa yang mengkonsumsi briket batubara sebesar 80% dari total konsumsi batubara di seluruh Indonesia. Sehingga briket batubara dapat memasuki energy ladder model untuk rumah tangga dan pemerintah dapat melakukan kebijakan supply briket batubara agar rumah tangga mempunyai energi alternatif untuk menghadapi kenaikan harga minyak tanah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>