Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198474 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sujatrini
"Skripsi ini mengungkapkan permasalahan tentang pemikiran_pemikiran dasar feminisme di tahun 70-an, serta dampaknya dalam sinema di Perancis di masa itu. Analisis dibuat berdasarkan teori Dominique Noguez, yang diilhami oleh pemikiran Karl Marx mengenai materialism dialektik. Setiap kelompok masyarakat mempunyai ideologi yang dihayati secara tak sadar oleh anggota masyarakat yang bersangkutan. Ideologi tersebut terungkap dalam karya-karya seni yang dihasilkan oleh para seniman. Teori Noguez menyebutkan bahwa ideologi dan sinema tidak dapat dipisahkan. Film merupakan ungkapan ideologi dari sutradara yang membuatnya dan merupakan media yang efektif untuk menanamkan ideologi tertentu kepada penontonnya.
Dalam bab II diuraikan perkembangan konsep-konsep baru menyangkut kedudukan perempuan dalam masyarakat Perancis. Konsep-konsep yang kemudian disebut feminisme ini, pertama kali diutarakan oleh Poullain de la Barre pada abad XVII. Pada dasarnya, konsep-konsep terebut melihat bahwa kedudukan perempuan sebenarnya secara alamiah sama dengan pria, sehingga kaum perempuan berhak memperoleh pendidikan dan mendapat kedudukan yang sama dengan pria dalam masyarakat, dalam pekerjaan maupun perkawinan."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
S14500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlly Primadewi
"Keadaan perempuan selalu dipandang sebelah mata, rendah, dan dianggap buruk di dalam tata nilai masyarakat, kebudayaan, hukum dan politik. Sehingga memunculkan pergerakan-pergerakan perempuan, khususnya feminis liberal yang menginginkan adanya kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dengan memberikan perempuan hak dan kesempatan yang sama dengan laki-laki, terutama kesempatan perempuan untuk berada di lingkungan publik. Film Desperate Housewives adalah bentuk real bagaimana hitam putih perempuan rumah tangga di dalam kehidupan perkawinan dan motherhood.
Feminis liberal ingin menyampaikan beberapa hal yang menyangkut tema kebebasan di dalam menganalisa film Desperate Housewives ini, dengan tujuan agar masyarakat mampu melihat bagaimana seharusnya mengkondisikan perempuan dengan adil tanpa harus selalu memposisikannya sebagai the other. Filsafat feminis memperjuangkan agar permasalahan perempuan bisa dimasukkan juga ke dalam pembahasan filsafat, Selama ini filsafat tidak pernah memasukkan perempuan ke dalam wilayah pembahasannya.
Karya-karya filsafat cenderung misoginis dan sentimen terhadap suara perempuan. Tema filsafat feminis tersebut dibahas melalui teori keadilan John Rawls di dalam bukunya Theory of Justice dengan mengambil pilihan pada affirmative action agar laki-laki dan perempuan dapat berkompetisi secara adil. Affirmative action terhadap perempuan meskipun tidak equal terhadap keberadaan laki-laki, tetap diterima karena ia menguntungkan pihak yang marjinal (perempuan).
Ketertindasan dan kelemahan perempuan bukan hanya karena ketidakmapuan mereka atas apa yang mereka lakukan. Namun, lebih pada identitas kultural yang mereka miliki di dalam lingkup patriarki. Keadaan tersebut di atas menyebabkan bekerjanya teori difference principle dimana keadilan sekurang-kurangnya harus dirasakan oleh kaum yang paling tidak beruntung, dalam hal ini perempuan. Rawls menyikapi keinginan dan cita-cita feminis liberal agar perempuan sebagai kaum marginal juga memiliki hak dan kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk dapat keluar ke dalam lingkungan publik. Hak-hak tersebut dimaksudkan agar perempuan terbebas dari tindak pelecehan, penindasan, dan diskriminasi.
Kemudian filsuf feminis meneruskan teori difference principle menjadi politik perbedaan, dimana pada keadaan tersebut perempuan menjadi bangga akan dirinya sebagai perempuan, sebagai seorang ibu rumah tangga, sebagai seorang istri. Dan rasa bangga ini akan tumbuh ketika perempuan sudah mencapai kesetaraan dan memperoleh kebebasan yang sebelumnya didapat dari teori difference principle."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S16033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Irawanto
Yogyakarta: Media Pressindo, 1999
791.43 BUD f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Irawanto
Yogyakarta: Media Pressindo, 1999
791.43 Ira f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Vidya Ulfa
"Artikel ini mengungkapkan krisis maskulinitas yang terdapat dalam cerita pendek berjudul Le Lit 29 karya Guy de Maupassant dengan menggunakan pendekatan struktural dari Roland Barthes yang memusatkan pada analisis sintagmatik dan analisis semantik naratif. Penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya dengan tema serupa yakni Maupassant?s Men : Masculinity and The Franco-Prussian War milik Jonathan Patrick dari Merton College, Oxford yang telah menganalisis tokoh (bagian dari latar) dalam cerpen tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat krisis maskulinitas baik dalam alur maupun latar (tokoh, ruang dan waktu) dalam cerita pendek Le Lit 29.

This article reveals the crisis in masculinity in Guy de Maupassant?s short story entitled Le Lit 29 by using Roland Barthes? structural approach which emphasizes syntagmatic and semantic narrative analysis. This research strengthens previous research which has the same theme, Maupassant?s Men: Masculinity and The Franco-Prussian War written by Jonathan Patrick from Merton College, Oxford in which he has analyzed its characters (part of setting). The research result indicates that the crisis in masculinity shown both in plot and setting (characters, place and time) of this short story Le Lit 29."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Puspa Cintya
"[ABSTRAK
Feminisme merupakan salah satu isu menarik yang sering diangkat ke dalam sebuah film. Feminisme sebagai bentuk gerakan sosial memiliki pengaruh yang cukup besar dalam perkembangan dunia perfilman. Feminisme ditunjukkan dengan adanya kesamaan representasi antara perempuan dan laki-laki dalam suatu film. Salah satu film yang mengangkat isu tersebut adalah Majorité Opprimée karya Eléanor Pourriat. Film ini merefleksikan keadaan perempuan dalam masyarakat yang berbeda dari realitas. Selain itu, film ini juga menunjukkan penggambaran feminisme, seperti, kebebasan perempuan dalam menentukan pilihannya, termasuk dalam hal pekerjaan, kebebasan perempuan untuk terlibat aktif di dalam ranah publik, serta bagaimana perempuan mengobjektifikasi laki-laki.ABSTRACT Feminism is one of the interesting issues that are often directed into a movie. Feminism as a form of social movements has considerable influence in the development of film industry. Feminism is indicated by the similarity between the representation of women and men in a film. One of the films that deal with feminism is Majorité Opprimée directed by Éléanor Pourriat. This film reflects the situation of women in unusual society. In addition, this film also shows depictions of feminism, like, women's freedom to make her choice, including in terms of employment, freedom of women to actively participate in the public sphere, as well as how women oppress men;Feminism is one of the interesting issues that are often directed into a movie. Feminism as a form of social movements has considerable influence in the development of film industry. Feminism is indicated by the similarity between the representation of women and men in a film. One of the films that deal with feminism is Majorité Opprimée directed by Éléanor Pourriat. This film reflects the situation of women in unusual society. In addition, this film also shows depictions of feminism, like, women's freedom to make her choice, including in terms of employment, freedom of women to actively participate in the public sphere, as well as how women oppress men, Feminism is one of the interesting issues that are often directed into a movie. Feminism as a form of social movements has considerable influence in the development of film industry. Feminism is indicated by the similarity between the representation of women and men in a film. One of the films that deal with feminism is Majorité Opprimée directed by Éléanor Pourriat. This film reflects the situation of women in unusual society. In addition, this film also shows depictions of feminism, like, women's freedom to make her choice, including in terms of employment, freedom of women to actively participate in the public sphere, as well as how women oppress men]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Irawanto
Yogyakarta : Media Pressindo , 1999
791.409 BUD f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pane, Armijn
Jakarta: Badan Musjawaratan Kebudayaan Nasional, 1953
791.430 ARM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pane, Armijn
"Buku ini berisi tentang produksi cerita film di Indonesia karya Armijn Pane. Menurut Armijn Pane, film bukan hanya suatu hasil kesenian melainkan juga menjadi hasil suatu industri ..."
Djakarta: Badan Musjawarat Kebudajaan Nasional, 1953
K 384.8 ARM p
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Khaddafi Kirom
"ABSTRAK
Korea merupakan salah satu negara yang menanamkan sistem patriarki dalam kehidupan masyarakatnya. Tertanamnya sistem tersebut mengakibatkan kaum perempuan mengalami tekanan dan keharusan yang menghambat kebebasannya dalam menjalani kehidupannya sendiri. Gerakan perempuan pun marak dilakukan, beberapa di antaranya berdasar kepada ideologi feminisme liberal. Gerakan-gerakan ini pada umumnya memperjuangkan hak, kebebasan, hingga kesetaraan yang ditekan oleh sistem patriarki yang berlaku. Jurnal ini membahas tentang representasi unsur-unsur feminisme liberal yang terdapat dalam sosok tokoh protagonis utama Geumja dalam film Cinjeolhan Geumjassi. Jurnal ini bertujuan menganalisis kaum perempuan di Korea memiliki hak dan potensi yang setara tanpa adanya tekanan maupun tindasan dari kaum laki-laki yang tertuang dalam film Cinjeolhan Geumjassi. Metode yang digunakan untuk menunjang penelitian adalah metode deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan sumber data berdasarkan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini antara lain perempuan dapat melindungi dirinya sendiri tanpa perlindungan laki-laki, perempuan memiliki rasionalitas dan nalar yang setara, dan perempuan memiliki ambisi.

ABSTRACT
Korea is a country which instills patriarchal system in its society. That system resulted in women experiencing pressure and limiting the freedom in living their own lives. Women s movement is often initiated. Some of them are based on liberal feminism ideology. These movements generally fight for equal rights, freedom, and the pressure of patriarchal system in women s lives. This journal discusses the representation of liberal feminism elements which are portrayed in Geumja in Cinjeolhan Geumjassi. This journal aims to analyze that Korean women also have rights and potential which are equals to those of men and do not deserves to be oppressed that portrayed Cinjeolhan Geumjassi. The method used to support research is a qualitative descriptive method by collecting data sources based on literature studies.  The result of this study proves that women can protect themselves without men intervention, women have equal potential logic and rationality, and they have ambitions."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>