Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56378 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suma Riella Rusdiarti
"Oh Les Beaux Jours adalah salah satu karya terbaik Samuel Beckett di samping karya-karyanya yang lain seperti, En Attendant Godot, Fin de Partie, La Demiere Bande, dan Pas Mol. Hampir sernua karyanya menggambarkan kondiai manusia yang terjebak dalam ruang dan waktu yang sangat sulit dipahami. Dalam Oh Les Beaux Jours, sosok manusia diwujudkan melalui tokoh Winnie, seorang wanita tua yang terkubur hingga sebatas pinggang pads babak 1 dan hingga sebatas leher pada babak II, di puncak sebuah bukit yang gersang. Sepanjang drama ini, Winnie selalu berusaha berkomunikasi dengan tokoh lain, yaitu kekasihnya Willie yang jarang sekali menampakkan diri karena berada di sebuah liang di balik bukit, Hanya saja komunikasinya tidak berhasil.
Skripsi ini bertujuan memperlihatkan usaha Winnie berkomunikasi dengan Willie dan memperlihatkan sebab-sebab kegagalan komunikasi mereka. Teori yang dipergunakan adalah teori analiaia drama Anne Ubersfeld dalam bukunya Lire le Theatre, yang meliputi alur dan skema aktan, tokoh, ruang, waktu, dan komunikasi dalam teks drama.
Hasil analisa memperlihatkan bahwa karsa utama Winnie adalah berkomuniasi dengan Willie. Hal ini didorong oleh keadaannya yang tak berdaya, terkubur di puncak buit gersang, terasing dari bagian semesta yang lain. Ia membutuhkan seseorang untuk membunuh kesunyian di seitarnya. Baginya, hari yang indah adalah hari ketika ia mendengar suara. Winnie tak pernah membiarkan waktu berlalu tanpa suara. Ia terus berbicara kepada Willie dan kepada dirinya sendiri. Winnie berusaha dengan segala cara agar Willie menanggapinya. Baik itu dengan berbicara, dengan gerakan-gerakan, atau gabungan keduanya. Namun usaha Winnie ini tidak didukung oleh ruang tempat ia berada dan wakktunya yang sangat terbatas. Winnie tidak hanya terkubur secara fisik di dalam tanah, tetapi juga terkubur dalam kenangan masa lalunya. ia sadar bahwa tak lama lagi ia akan mati, tetapi ironianya ia memutuskan untuk menjalani sisa hidupnya dengan cara yang ia pilih. Ia tetap optimis dengan usahanya berkomunikasi dengan Willie. Hingga akhir drama, keduanya masih tetap mencoba berkomunikasi dengan saling memandang. Seruan Oh Les Beaux Jours yang keluar dari mulut Winnie hanyalah tinggal sebuah usaha untuk menghibur diri, karena ia gagal berkomuniasi dengan orang yang paling dekat dengan dirinya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Levy, Shimon
New York : Macmillan, 1990
842.914 LEV s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aragon
Paris Danoel 1950
843.91 A 360 b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Uhlmann, Anthony
"Beckett often made use of images from the visual arts and readapted them, staging them in his plays, or using them in his fiction. Anthony Uhlmann sets out to explain how an image differs from other terms, like 'metaphor’ or ‘representation’, and, in the process, to analyse Beckett’s use of images borrowed from philosophy and aesthetics.
This is the first study of Beckett’s thoughts on the image in his literary
works and of his extensive notes to the philosopher Arnold Geulincx.
Uhlmann considers how images might allow one kind of interaction
between philosophy and literature, and how Beckett makes use of
images which are borrowed from, or drawn into dialogue with,
philosophical images from Geulincx, Berkeley, Bergson and the
Ancient Stoics. Uhlmann’s reading of Beckett’s aesthetic and philosophical
interests provides a revolutionary new reading of the importance
of the image in his work."
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2009
e20393620
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Florentius Heru Stoffer
"Latar Belakang
Hubungan antara karya sastra dan kenyataan sering dipertanyakan oleh para kritikus sastra. Kenyataan di sini adalah segala sesuatu yang berada di luar karya sastra dan yang diacu oleh karya sastra.
Salah seorang kritikus yang mencoba melihat hubungan tersebut adalah Aristoteles (384-322 SM) melalui sebuah konsep mimesis yang dikemukakannya. Dalam karyanya yang berjudul Poetica, ia mengatakan bahwa mimesis bukan semata-mata tiruan kenyataan, melainkan sebuah proses kreatif. Bertolak dari sebuah kenyataan, seorang penyair mencoba menciptakan suatu kenyataan lain. Dengan bermimesis seorang penyair sebenarnya menciptakan kembali kenyataan, berdasarkan hal-hal yang pernah ada, atau hal-hal yang dibayangkan seharusnya ada, baik berupa fakta, keyakinan, maupun cita-cita (Luxemburg, et.al, 1992:17).
Dalam ilmu sastra modern, teori Aristoteles mengenai mimesis masih diperhatikan, terutama teorinya mengenai recreatio, yang berasumsi bahwa karya sastra merupakan suatu dunia tersendiri. Di satu pihak karya sastra dapat dianggap sebagai sebuah cermin atau gambaran mengenai kenyataan, akan tetapi di pihak lain karya sastra juga dianggap mampu menciptakan dunianya sendiri, yakni dunia kata-kata, sebuah dunia baru yang kurang lebih terlepas dari kenyataan. Unsur-unsur khayalan yang terlepas dari kenyataan tersebut dikenal sebagai fiksionalitas. Dengan demikian sebuah teks fiksi adalah teks yang mengandung unsur-unsur tersebut (ibid: 19).
Dalam pengertian sintaks naratif, fiksi menunjuk pada sekumpulan teks dengan ciri--ciri yang khas. Dalam hal ini karya sastra, misalnya roman dan novel -dengan berbagai aturan dan pengelompokannya- dapat dianggap sebagai fiksi. Sedangkan fiksi dalam pengertian semantik menunjuk pada status denotatum, yakni rekaan.
Kebenaran fiksi di sini sebenarnya berkaitan dengan sebuah kenyataan yang didenotasikan. Akan tetapi kedua pengertian tersebut saling berkaitan, artinya di dalam fiksi menurut pengertian sintakis terdapat fiksi dalam pengertian semantik (Van Zoest, 1990: 5).
Fiksi merupakan gabungan dari realitas dan imajinasi. Seringkali realitas dalam fiksi seolah-olah dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, akan tetapi tidak jarang realitas tersebut nampak jauh dari jangkauan realitas, sehingga sukar dibedakan dengan imajinasi. Realitas yang kelihatan jauh dari realitas kita seharihari inilah yang disebut sebagai "realitas intern", yakni kebenaran yang terikat oleh kesepakatan dan sama sekali lepas dari kenyataan yang mentah (ibid: 44).
Fiksi memberi kebebasan kepada pengarang untuk menyimpang dari realitas sehari-hari. Seorang penulis secara leluasa dapat mengolah tanda/denotatum ke dalam karyanya sehingga membentuk kebenaran baru, kebenaran tekstual, yakni sebuah "dunia mungkin"."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pattie, David
London: Routledge , 2000
848.914 PAT c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fathia Rahma Fauzia
"Skripsi ini membahas tentang kebebasan bertindak tokoh Oreste dalam drama Les .douches karya Jean-Paul Sartre. Sartre terkenal akan pemikirannya mengenai eksistensi manusia yang mendahului esensinya. Penelitian ini melihat pemikiran Sartre mengenai eksistensi, esensi, dan kebebasan manusia yang disampaikan mclalui tindakan-tindakan para tokoh. 1 lasil penelitian menunjukkan bahwa Sartre menggunakan tokoh-tokoh dalam drama ini untuk menyampaikan heberapa pemikirannya. Melalui tokoh Oreste, Sartre menyampaikan pemikirannya mengenai eire pour-soi, kebebasan, pilihan. dan tanggung jaw ah manusia. Oreste adalah manusia yang menyadari bahwa dirinya memiliki kebebasan dalam bertindak dan membangun sendiri esensinya.

This thesis discusses the freedom of Oreste, the main character of Les ILlouches a drama written by Jean-Paul Sartre. Sartre is famous for his thoughts about human existence that precedes his essence. This study observes Sartre's thinking thought on the existence, essence, and the freedom of man by the actions of the characters. The results showed that Sartre uses the characters in this drama to convey his thoughts. Through the character of Oreste, Sartre conveys his thoughts on being_for-itself. freedom, choice and human responsibility. Oreste is a man who realizes that he has the freedom to act and builds his own essence.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S14370
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>