Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36111 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arlina Muthalib
"Pembahasan dalam kehidupan masyarakat berfungsi sebagai alat komunikasi. Dengan bahasa seseorang dapat mengutarakan pikiran dan perasaannya kepada orang lain. Sebagai alat komunikasi bahasa adalah sejumlah simbol yang dihasilkan oleh seorang penutur. Bahasa yang merupakan simbol atau tanda yang telah disetujui bersama ini mengandung pikiran atau pesan. Pesan-pesan ini dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan. Oleh pembicara atau penulis kepada lawan bicara atau pembaca. Menurut Genduvries (1970:11), dalam bahasa lisan situasi antara pengirim pesan dan penerina pesan adalah sama. Dengan demikian pombicara dan lawan bicara terlibat. Dalam situasi yang sama. Hal tersebut berbeda pada bahasa Lulisan. Situasi antara penulis dan pembaca berbeda. Dengan demikian dan pembaca tidak terlibat pada situasi yang sama. Hal itu dalam bahasa lisan terdapat unsur-unsur prosodi yang, menyertai parole ucapan' seperti intonasi , jeda, tekanan suara. Sedangkan dalam bahasa tulisan unsur tersebut berupa tanda-tanda bacaa seperti koma dan tanda tanya. Dengan demikian bahasa yang merupakan Fenomen dan parole yang merupakan penggunaan bahasa secara individual tersebut menyebabkan masyarakat membentuk kode linguistik yang sama. Tetapi berdasarkn observasi, kenyataannya bahasa bersifat tidak tetap sehingga sering menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda dari tiap individu, misalnya penyampaian pesan oleh A, diterima dengan interpretasi yang berbeda oleh B sebagai penerima pesan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunitri Wita Sundari
"Salah satu sarana untuk mempelajari bahasa adalah ka_rnus. Bila sebuah kamma mencakup sseuruh kosakata dari suatu bahasa maka kamus tersebut merupakan kamus ureian, sedangkan kamus yang hanya menceakup seluruh kosakata yang berasal dari satu bidang saja disebut kamus khusus. Kamus Istilah Pariwisata (selanjutnya disingkat menjadi KIP) merupakan kamus khusus karena kosakata yang dimuat dalam kamus ter-sebut terbatas satu bidang saja yaitu bidang pariwisata. Dalam KIP ditemui adanya beberapa entri yang berasal dari Bahasa Prancis yang memiliki definisi yang tidak memadai. Bertitik tolak dari kenyataan tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti definisi yang diberikan pada en_tri-entri tertentu yang berasal dari bahasa Prancis di_tinjau dari segi semantis. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan definisi yang diberikan KIP pada entri.-entri yang di jadikan korpus_"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Geni Ria
"Dalam penerjemahan pronomina demonstratif bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia, jarang dijumpai keejajaran bentuk. Karena itu ingin diselidiki apa saja padanan pronomina demonstratif tersebut dalam bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ialah untuk membuat deskripsi urnum terjemahan pronomina Indonesia .Metode yang dipakai ialah metode penelitian korpus, Korpus terdiri dari 5 buah karya Prancis heserta terjemahannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S14377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Pitaloka Tidarwati
"ABSTRAK
Dewasa ini kegiatan penerjemahan yang menyangkut karya naratif banyak dilakukan. Karya naratif adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi suatu peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu ( Gf. Keraf, 1985 : 136). Ciri-ciri utama suatu suatu karya naratif menurut Nida der l_aber (1969:163) adalah banyaknya tindakan dan hubungan temporal. Salah satu cara untuk memperlihatkan hubungan temporal adalah dengan menggunakan ungkapan waktu bahasa Prancis (BP) dalam bahasa Indonesia (BI).
Untuk melakukan penelitian ini, dalam skripsi yang berjudul Padanan Ungkapan Waktu Bahasa Prancis Dalam Bahasa Indonesia, digunakan konsep-konsep: satuan-satuan yang berupa ungkapan waktu, ungkapan waktu, dan teori terjemahan.
Hasil analisi menunjukkan bahwa ungkapan waktu BP semuanya mendapat padanan dalam BI. Padanannya adalah berupa nomina waktu, adverbial temporal, frase nominal, frase adverbal, dan frase preposisional (sejumlah 97,2 %); dan berupa padanan zero sejumlah 2,8 %. Dalam proses perpadanan tersebut banyak terjadi pergeseran. Pergeseran itu adalah pergeseran struktur, kelas, tingkatan, dan intrasistem.
Dalam hubungannya dengan verba, ungkapan yaitu BP sangat erat kaitannya dengan bentuk verba yang menyertainya. Bentuk verba dalam BP berperan menentukan rujukan ungkapan waktunya. Sebaliknya dalam BI, verba tidak ada hubungannya dengan penggunaan ungkapan waktu. Hal ini dapat dimengerti mengingat dalam BI tidak dikenal system kala.
Akhirnya, analisis ini diharapkan menjadi masukkan dalam bidang terjemahan dan sintaksis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S14392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianawaty
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S14280
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mitia Muzhar
"Dalam menetapkan ujaran yang hendak digunakan, penutur suatu bahasa tentu mempertimbangkan berbagai faktor. Penutur harus melihat tempatnya berada untuk menataakan gaya bahasa yang sesuai, kepada siapa berbicara, dan ba-gaimana cara menyampaikan ujaran (Halliday 1968: 152). Semua faktor tersebut diperhatikan karena tiap penutur ba-hasa hidup dan bergerak dalam sejumlah lingkungan masya-rakat yang adat istiadat atau tata cara pergaulannya ber-beda (Moeliono 1979: 19). Perbedaan tersebut tercermin da-lam pemakaian bahasa, karena suatu ujaran yang mungkin sesuai untuk suatu situasi kurang taat untuk situasi lain (Platt & Platt, 1975: 2).
Perbedaan bahasa itu tercermin baik dalam bahasa li_san maupun tulisan. Fungsi pembentuk kalimat bahasa tulisan harus jelas dan cermat, karena ujaran bahasa tulisan tidak disertai gerakan anggota tubuh yang dapat memperjelas pesan penulis. Ujaran dalam bahasa lisan dapat disertai ge_rak isyarat , tatapan, atau menggunakan yang menandakan pene_gasan dari pihak penutur atau pemahaman dipihak pendengar (Moeliono 1979: 21)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S14301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leimena, Poppy S.I.
"Kamus dan fungsinya. Sejak berkembangnya ilmu pe_ngetahuan, peranan kamus turut berkembang sebagai alat komunikasi yang informatif di dalam maeyarakat. Selain merupakan daftar kata-kata dengan masing-masing uraian maknanya yang disusun secara alfabetis, kamus juga memberikan informasi tentang ilmu pengetahuan. Hal ini terutama terlihat dari fungsi kamus itu sendiri yang menurut Dubois (1971, 7) adalah sebagai berikut _ Untuk mendapatkan padanan kata dari suatu ba_hasa dalam bahasa lain. Hal ini berguna untuk menterjemahkan pesan-pesan dari suatu masyarakat lingguistik asing, sehingga dapat terjadi kontak kultural ataupun komersial, dan ini merupakan obyek dari kamus bahasa bilinque 'dal bahasa', misalnya kamus bahasa Prancis-Inggris/Inggris~Prancis French-English/English-French (Larousse), atau kamus plurilinque 'mul_ti bahasa', misalnya kamus Inggris-Prancis-Jerman-Itali-Spanyol-Swedia-Yahudi Webster's Third New International Dictionary and Seven Lanquage Dictionary..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14416
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Wardani Mangunrahardjo
"Di dalam komunikasi, ada kecenderungan penutur untuk menghemat pemakaian kata. Penutur tidak perlu selalu mengulang kembali kata, kalimat, atau ujaran-ujaran panjang yang sudah diutarakan. Bahkan dalam komunikasi secara langsung, di mama Para pelaku tuturan saling bertatap muka, seringkali mereka menggunakan suatu kata tertentu yang dapat dipakai untuk menggantikan atau menunjuk secara langsung obyek yang ada di sekitar mereka. Dengan demikian, mereka tidak perlu lagi menyebut nama obyek tersebut..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14339
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Basuki
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S14771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paula Rinawati
"Penelitian ini dilakukan karena adanya perbedaan kebudayaan dan ekologi antara Perancis dan Indonesia yang antara lain menimbulkan perbedaan sistem peralatan hidup. Perbedaan ini dapat menjadi hambatan bagi penerjemah untuls menentukan padanannya di dalam bahasa sasaran bila ia menemukan istilah-istilah peralatan hidup di dalam bahasa sumber.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penerjemahan istilah peralatan hidup dari bahasa Perancis ke dalam bahasa Indonesia. Untuk itu, dipakai beberapa konsep yang meliputi wawasan kebudayaan, semantik, penerjemahan dan sintaksis.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengartukan istilah peralatan hidup dalam bahasa Perancis dan padanannya dalam bahasa Indonesia. Sumber datanya adalah 2 buah fiksi, yaitu Fantastigue Fantomette dan terjemahannya Fantomette yang gagah berani serta Le Noeud de Viperes dan terjemahannya Jalinan ular berbisa. Kemudian data tersebut dianalisis deagan menggunakan analisis komponen makna dan dilihat bentuknya.
Hasilnya menunjukkan bahwa 69.23% (81 data) merupakan padanan yang memadai, 22.22% (26 data) merupakan padanan yang kurang memadai dan 8.55% (10 data) merupakan istilah yang tidak diterjemahkan. Bentuk-bentuk yang diperoleh adalah monem, sintem dan sintagma.
Persentase terbesar untuk padanan yang memadai menunjukkan bahwa faktor hambatan untuk penerjemahan istilah peralatan hidup dalam kedua fiksi tersebut kecil. Ini disebabkan sebagian besar peralatan hidup yang ditemukan dalam kedua fiksi tersebut dikenal oleh masyarakat bahasa sasaran.
Padanan yang kurang memadai muncul karena ada beberapa istilah peralatan hidup dalam bahasa sumber tidak dikenal ol.eh masyarakat bahasa sasaran atau kalaupun dikenal, padanannya belum ada.
Di antara istilah peralatan hidup yang tidak mendapat padanan di dalam bahasa sasaran, ada yang diberi penjelasan. Penjelasan tersebut pada umumnya bermanfaat dalam penyampaian pesan."
Depok: Universitas Indonesia, 1989
S14316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>