Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70079 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cynthia Kemalawati
"Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan deskripsi mengenai dasar pemilihan padanan verba bahasa: Indonesia di dalam novel Korupsi ke dalam verba beraspek tertentu di dalam bahasa Prancis dalam novel Corruption. Metode yang digunakan adalah metode penelitian korpus. Penelitian dilakukan pada 312 buah data yang berupa verba yang terdapat dalam kalimat bahasa Indonesia dan padanannya yang berupa verba beraspek tertentu yang terdapat dalam kalimat bahasa Prancis. Teori yang digunakan terdiri dari teori semantik dan teori terjemahan. klasifikasi atas verba bahasa Indonesia berdasarkan atas verba yang bermarkah unsur leksikal, verba yang bermarkah unsur morfologis dan verba tanpa pemarkah keaspekan. Adapun kesimpulan-kesimpulan yang didapatkan setelah menganalisis verba bahasa Indonesia dan padanannya dalam bahasa Prancis adalah sebagai berikut: keaspekan dalam bahasa Indonesia dinyatakan dengan unsur leksikal dan morfologis ter- (22,43%). Sedangkan pada verba bahasa Indonesia yang tidak bermarkah unsur leksikal maupun morfologis diterjemahkan ke dalam verba beraspek tertentu dalam bahasa Prancis berdasarkan makna inheren (unsur semantis) yang terkandung dalam verbanya (77,577). Verba bahasa Prancis beraspek perfektif pada umumnya merupakan padanan dari verba bahasa Indonesia yang secara semantis merupakan verba bercara tindakan pungtual dan verba yang menyatakan peristiwa telis, dan verba bahasa Prancis beraspek imperfektif pada umunnya merupakan padanan verba bahasa Indonesia yang secara semantis merupakan verba bercara tindakan duratif, repetitif dan verba yang mengungkapkan peristiwa atelis. Selain itu konteks wacana menentukan pula pemilihan padanan. Verba bahasa Indonesia yang menyatakan peristiwa latar depan berpadanan dengan verba beraspek perfektif dalam bahasa Prancis dan verba bahasa Indonesia yang menyatakan peristiwa latar belakang berpadanan dengan verba beraspek imperfektif dalam bahasa Prancis."
Depok: Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni S.
"Hasil analisis skripsi ini memungkinkan kita menjawab pertanyaan bagaimana menerjemahkan verba kopula etre dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasaa Perancis verba kopula etre bersama nomina yang mengikutinya berfungsi sebagai predikat dalam suatu kalimat inti. Sedangkan dalam sistem bahasa Indonesia, verba kopula dapat dihilangkan dalam suatu kalimat. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari dua buah novel bahasa Perancis yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Dari keseluruhannya ditemukan 148 kalimat yang menggunakan verba kopula etre. Sebagai dasar analisis, dikemukakan teori terjemahan, dan sintaksis. Dalam menganalisis, pertama-tama diiakukan pengklasifikasian verba etre menjadi empat kategori: verba etre yang diikuti oleh frase nominal, frase preposisional, frase ajektival dan Erase adverbial. Kemudian dianalisis perpadanan dan pergeserannya. Dan yang terakhir, dihitung probabilitas perpadanannya. Dapat disimpulkan bahwa semua verba kopula etre dapat teralihkan amanatnya dalam bahasa Indonesia, walaupun demikian, terkadang amanat tidak teralihkan sepenuhnya karena adanya perbedaan sistem bahasa Indonesia dan Perancis. Oleh sebab itu, amanat yang diterima dalam bahasa Indonesia dapat tidak sama dengan amanat dalam bahasa Perancis. Untuk menyelesaikan masalah tersebut dalam penerjemahannya, sering dilakukan parafrase."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusi Lian Piantari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemaparan verba modal di dalam bahan ajar bahasa Inggris. Permasalahan tersebut diperinci dengan pertanyaan: modalitas apa saja yang diungkap oleh verba modal sebagai pengungkap modalitas dan sejauh mana teori linguistik mengenai aspek semantis verba modal dapat dimanfaatkan dalam penyusunan bahan ajar tentang modalitas. Data diambil dari buku ajar yang digunakan di LBPP LIA yaitu Basic 2, Basic 3, Basic 4 , dan Intermediate 3. Verba modal yang dianalisis adalah must, can, could, may, might, should, will, would; have (got) to, dan ought to. Verba modal tersebut dianalisis untuk mengetahui modalitas apa saja yang diungkap oleh verba modal dalam bahan ajar.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga kategori modalitas yang diungkap verba modal yaitu modalitas epistemis, modalitas deontis, dan modalitas dinamis. Makna semantis yang diungkap adalah makna perintah dan larangan (modalitas deontis); makna kemungkinan, kepastian, dan prediksi (modalitas epistemis); makna keharusan, kemungkinan, dan kemauan (modalitas dinamis). Walaupun verba modal sudah mengungkap ketiga jenis modalitas, aspek semantis verba modal belum dipaparkan secara menyeluruh di dalam bahan ajar. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa teori linguistik mengenai aspek semantis verba modal sebagai pengungkap modalitas dapat dimanfaatkan dalam penyusunan bahan ajar bahasa Inggris.

The purpose of this research is to find out how the modal auxiliaries are presented in the English teaching material. The specific questions of this research are what kinds of modality are expressed by the modal auxiliaries in the English teaching materials and to what extent the linguistic theory of the semantics of modals can be used in the English material development. The data was taken from LBPP LIA English Course books. There are four books used as the source of data: Basic 2, Basic 3, Basic 4, and Intermediate 3. The analyzed modals are must, can, could, may, might, should, will, would; have (got) to and ought to. The modal auxiliaries from the data were analyzed semantically to find out what kinds of modality are presented in the materials. The data also analyzed to know how the semantic aspect is applied in the materials.
The result shows there are three kinds of modality presented in the materials: epistemic modality (possibility, certainty, and prediction); deontic modality (obligation, necessity, and prohibition); and dynamic modality (volition, ability, necessity, and possibility). Although the modals have expressed some meanings but semantically, the modals have not been presented adequately in the English teaching materials. The result also shows that the linguistic theory can be very useful to be applied in the English teaching materials.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria F. Pranadi
"Dalam skripsi ini saya membahas masalah verba ergatif dengan prefiks ter-, konfiks ke-an dan dengan kata kena dalam Bahasa Indonesia. Adapun tujuan penulisan ini ialah melihat lebih jelas bahwa Bahasa Indonesia, yang bertipe akusatif, mempunyai bentuk verba : ergatif, yang berbeda dengan verba pasif. Dari penelitian ini pun diharapkan adanya deskripsi verba ergatif dengan prefiks ter-, konfiks ke-an, dan kata kena. Metode penelitian yang dipakai ialah metode induktif yaitu penelitian yang dimulai dari observasi-observasi atas fenomena-fenomena yang bersifat individual menuju pada sebuah generalisasi. Dasar pemikiran teori yang digunakan adalah gabungan pendapat-pendapat dari:1). Bernard Cowrie dalam bukunya yang berjudul Language Universals and Linguistic Typology.2). Ellen Rafferty dalam tulisannya yang berjudul Discourse Structure of The Chinese Indonesian of Malang,.3). Harimurti Kridalaksana dalam artikelnya yang berjudul Ergativitas.Ergativitas yang diperkenalkan oleh B. Comrie dan E. Rafferty menunjukkan bahwa satu bahasa dapat merniliki 2 ciri tipe bahasa sekaligus dengan memperhatikan masalah _pelatardepanan' dan 'pelatarbelakangan' dalam satu wacana. Selain itu Harimurti menambahkan bahwa sebuah verba pun dapat membentuk klausa ergatif. Hasil penelitian membuktikan bahwa verba-verba dengan prefiks ter-, konfiks ke-an, dan dengan kata kena memang membentuk klausa ergatif, yang berbeda dengan klausa pasif. Perbedaan-perbedaan dibuktikan melalui analisis sintaksis dan semantis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987
499.222 FAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, R. Mawarni
"meniliti bilamana verba majemuk dapat di pisahkan dan bilamana tidak dapat dipisahkan..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S15838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ririen Ekoyanantiasih
Jakarta: Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional, 2007
499.222 RIR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Erlin Rissa Ariyani
"Skripsi ini membahas mengenai kehiponiman verba bahasa Jawa. Bertujuan untuk mendapatkan deskrispsi makna kata, komponen bersama dan komponen pembeda yang terdapat dalam verba bergerak dalam bahasa Jawa, yang ditunjukkan melalui analisis komponen makna baik melalui metode subtitusi maupun menggunakan metode yang disarankan oleh Cruse (1996).
Hasil akhir dari penelitian ini juga mengetengahkan hierarki bercabang dari verba bergerak yang diteliti. Dengan adanya hierarkhi bercabang tersebut maka dapat dibuktikan bahwa leksem-leksem yang terdapat pada verba bergerak tersebut terdapat hubungan kehiponiman. Pun pada akhirnya penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi perkembangan dunia perkamusan bahasa Jawa.

The focus of this study is about the hyponymy of verbs of motion in Javanese language. The purpose of this study is to get the description of the words, about the common component, and diagnostic component verbs of motion in Javanese language, which is used to Componential Analysis of Meaning Theory with substitution method of Cruse (1996).
The final result of this research is to get the hierarchy of hyponymy in verbs of motion. With the branches of hierarchy in the verbs of motion, we can show you about the fact that lexical words in the verbs of motion have the hyponymy relation. The researcher hope this research is having suggestion and should improve for the development of the information literature of Javanese dictionary."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11704
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Umar Muslim
"Tulisan ini menyoroti empat hal yang berkaitan dengan klausa bersubyek verba dalam bahasa Indonesia: jenis verba yang mempunyai kemungkinan menduduki fungsi subyek; jenis klausa yang bersubyek verba; perilaku struktural klausa bersubyek verba; dan analisis klausa bersubyek verba.
Data yang didapat dari beberapa surat kabar/majalah dan dari intuisi penulis setelah dianalisis rnenghasilkan beberapa kesimpulan: dengan memakai pembagian jenis verba dari Kridalaksana (1986) diketahui bahwa verba intransitif, transitif, aktif, pasif, antiaktif, antipasif, resiprokal, nonresiprokal, refleksif, nonrefleksif, dan ekuatif mempu_nyai kemungkinan menduduki fungsi subyek, hanya verba kopulatif yang tidak mempunyai kemungkinan tersebut; berdasarkan pembagian jenis klausa dari Kridalaksana dan Tim Peneliti Linguistik FSUI (1987) ternyata delapan jenis klausa verbal (yaitu klausa verbal intransitif, transitif, aktif, pasif, antiaktif , antipasif, ekuatif, dan kopulatif) dan tiga jenis klausa nonverbal (yaitu klausa nominal, ajektival, dan klausa berpredikat frase preposisional) da_pat bersubyek verba; klausa bersubyek verba menunjukkan perilaku struktural yang berbeda dengan klausa bersubyek nomina, misalnya dalam pemasifan; verba yang menduduki fungsi subyek dapat dianalisis sebagai klausa terikat yang berkategori nomina."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
S11159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembangan linguistik Jawa pada saat ini cukup pesat, terbukti dengan banyaknya penelitian-penelitian yang telah dilakukan terhadap sejumlah aspek linguistik Jawa. Penelitian terhadap suatu aspek linguistik selalu relevan dan berguna, sepanjang penelitian tersebut menghasilkan suatu perkembangan atas penelitian sebelumnya. Demikian pula dengan masalah valensi yang cukup sering disinggung dalam buku-buku Tata Bahasa jawa.Pembahasan kembali mengenai hal tersebut dirasa masih sangat berguna karena merupakan perkembangan lebih lanjut dari penelitian-penelitian terdahulu. Valensi dalam Kamus Linguistik Harimurti Kridalaksana adalah gramatika dependensi. Hubungan sintaksis antara verba dan unsur-unsur di sekitarnya, mencakup ketransitan dan penguasaan verba atas argumen-argumen di sekitarnya. Verba adalah inti atau pusat kalimat. Makna verba menentukan pendamping kiri dan kanannya dalam sebuah kalimat. Selain makna leksikal, verba juga ditentukan oleh makna gramatikal, yang ditandai antara lain dengan wujud morfologi berupa afiks. Hal ini panting karena seperti contoh kata dasar lungguh jika diberi afiks N-i menjadi nglungguhi akan mengubah jenis pendamping dari agentif menjadi agentif dan lokatif."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S11708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>