Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122903 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teuku Cemal Hussein
"D'apres le theorie de la Sociologie du Groupe Minoritaire, une societe heterogene se compose de plusieurs groupes ethniques minoritaires. Parmi ces groupes, it y a des migrants (formes par le proces migratoire) et ceux des natives (dans la societe francaise, l'example de ces derniers est le Basque). Dans ce type de societe, la position d'un groupe ethnique minoritaire est evidenment definie par le niveau de similitude des traits principaux avec le groupe majoritaire; cette position dans la hierarchie sociale peut etre relativement haute pour certain (ou certains) groupe ethnique minoritaire ayant les traits principaux (c'est-a-dire son apparence physique, sa culture, sa religion, sa langue et ses valeurs) considerablement similaire a ceux du group majoritaire. A cause de 1'esprit de clan (in-group feeling), la majorite, etant controleur des sources economiques, a toujours une tendance de donner 1'opportunita a celui (du ceux) qui est le plus similaire d'e11e. Par consequence, cette tendance peut ameliorer le niveau economique du groupe choisi et alors le met dans une meilleure position dans la hierarchie sociale.Cette petite recherche essaye d'appliquer cette theorie dans le cadre de la societe francaise qui est sans aucune doute heterogene: it y a plusiers groupes ethniques comme celui qui vient de 1'Asie, de l'Afrique, de 1'Europe Centrale et cetera. Le sujet du recherce est le groupe ethnique minoritaire maghrebin (les algeriens, les tunisiens et les maroqains). Cet auteur demontre que les membres de ce groupe minoritaire est souffert de discrimination et d'exploitation par la majorite de la societe francaise. Cette situation influence leur vie economique jusqu'a ce qu'ils ne peuvent pas ameliorer leur niveau de vie et puis elle leur met clans une position relativement plus bas que les autres groupes clans la hierarchie sociale francaise. Cette conclusion est obtenu par une comparaison du niveau de similitude des traits principaux du frangais des quelques groupes ethniques minoritaires principaux dans la societe francaise. Cette comparaison montre que lee groupes qui viennent de 1'Europe sont situes aux places les plus hautes clans la hierarchie sociale francaise, puis les groupes qui viennent de 1'Asie et lee derniers, aux places les plus bas, sont les maghrebins et ceux qui viennent de l'Afrique."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S14569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Asad Talas
"buku ini menceritan tentang biografi al-Syakh Abd al-Qadir al-Maghribi"
Kairo: Jami'at al-Duwal al-Arabiyyah, 1958
ARA 923.664 TAL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Purnomo
"Kandungan Chemicals Oxygen Demand (COD) dan logam Cadmium pada air laut di Indonesia, dalam kisaran 123-398 ppm dan 0,024-0,044 ppm berada di luar batas yang diizinkan (COD ² 40 ppm dan Cd ² 0,01 ppm). Masyarakat Teluk Lampung setiap hari terpajan dengan ikan Kurisi (Nomipterus hexodon), ikan Kembung (Rastrelliger neglectus), dan ikan Tongkol (Auxis thazard) dengan kadar rata-rata kandungan cadmium 0,146; 0,144; dan 0,137 mg/kg. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis risiko dampak pencemaran cadmium pada ikan terhadap kesehatan masyarakat Pulau Pasaran yang berada tepat di hadapan Kota Bandar Lampung di Teluk Lampung. Disain studi yang digunakan adalah disain cross sectional dengan jumlah sampel 284 orang. Hasil
penelitian menemukan besar risiko gangguan kesehatan bagi masyarakat pulau Pasaran di Kota Karang-Bandar Lampung yang mengkonsumsi ikan tiga kali sehari adalah 0,574. Disamping itu, secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara besar risiko itu dengan faktor-faktor konsentrasi cadmium dalam ikan, laju asupan ikan, durasi pajanan, dan berat badan responden. Faktor yang berhubungan paling erat adalah konsentrasi cadmium dalam ikan dan durasi pajanan. Masyarakat pulau Pasaran kota Karang-Bandar Lampung telah berisiko mengalami gangguan kesehatan akibat keracunan cadmium kronis yang dapat menyebabkan kerusakan sistem urinaria, respiasi, sirkulasi darah, jantung, kelenjar reproduksi, sistem penciuman dan kerapuhan tulang
This is a risk analysis research of the health impact of cadmium contamination in fish among the community in Pasaran Island. The Pasaran Island lies right across the Bandar Lampung City in the Lampung Bay. On average, the community in the island consumed fish 3 times a day. Study in 2004 reported three types of fishes that were regularly consumed and caught by the community around the Lampung Bay were contaminated by cadmium. Those contaminated fishes were the Kurisi fish (Nomipterus hexodon), Kembung fish (Rastrelliger neglectus), and Tongkol fish(Auxis thazard). In their daily life the community in the Pasaran Island were posed to the risk of exposure to cadmium from the fish (risk agent). This cross-sectional study on 284 samples of the population verifies that the health risk for the community at the Pasaran Island in the Karang-Bandar Lampung City is 0.574. Besides, statistical analysis showed that the risk is significantly related to factors such as concentration of cadmium in fish, rate of fish consumption, duration of exposure, and respondents body weight."
2008
03-17-913711446
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Hikmat Ramdhan
"Penelitian genom yang mengkaji kaitan antara setiap gen dengan suatu penyakit sekaligus mekanismenya untuk mendapatkan pengetahuan yang menyeluruh dalam pengobatan, telah membawa perubahan besar dunia kedokteran dalam mengobati berbagai penyakit. Namun demikian, penelitian genom seharusnya tidak hanya dimanfaatkan untuk pengobatan tetapi juga untuk pencegahan penyakit. Artikel ini membahas masalah kesehatan masyarakat dan peluang pemanfaatan penelitian genom dalam pencegahan penyakit. Penelitian genom yang dapat dimanfaatkan pada bidang kesehatan masyarakat adalah toksikogenomik dan nutrigenomik. Penelitian toksikogenomik mengkaji respons gen akibat pajanan toksikan yang berdampak pada kesehatan manusia. Penelitian nutrigenomik mengkaji respons gen terhadap makanan yang berdampak pada kesehatan manusia. Penelitian toksikogenomik dan nutrigenomik dapat mengungkap mekanisme molekuler suatu penyakit. Selanjutnya, pada gen yang mengalami perubahan ekspresi dapat dijadikan target molekuler untuk pencegahan. Dengan demikian, perkembangan penelitian genom memberikan tantangan bagi pengembangan ilmu kesehatan masyarakat untuk dalam pencegahan penyakit.

Genome research which examines association of each gene with a disease and its mechanism to explore comprehensive knowledge in disease treatment, has brought about great changes in medicine in the treatment of diseases. However, genomic research should not only be applied in treatment but also in disease prevention. This article discusses public health problems and opportunities of genomic research application in disease prevention. Genome research that can be utilized in the field of public health is toxicogenomics and nutrigenomics. Research toxicogenomics investigate gene responses due to exposure to the toxicant that impact on human health. Nutrigenomics research examines gene response to food that affect to hu- Penelitian Genom dan Implikasinya dalam Kesehatan Masyarakat di Indonesia Genome Research and Its Implication in Public Health in Indonesia Doni Hikmat Ramdhan man health. Toxicogenomics and nutrigenomics research can uncover the molecular mechanisms of disease. Furthermore, the gene expression changes that may be used as molecular targets for prevention. Thus, the development of genome research provides a challenge for the development of public health sciences to be used in the prevention of disease."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Umi Lutfiah
"Peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) hingga tahun 2010
mencapai 76,4 juta jiwa mencakup masyarakat miskin dan tidak mampu,
sedangkan peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) mencapai 31,6
juta jiwa. Secara prinsip, program Jamkesda dibentuk untuk memfasilitasi
masyarakat miskin dan kurang mampu di luar kuota Jamkesmas yang dibiayai
oleh pemerintah daerah. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau
ketepatan sasaran peserta program Jamkesmas berdasarkan kriteria
miskin Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS). Sumber data yang
digunakan adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun
2012. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh rumah tangga di Indonesia
tahun 2012. Sampel penelitian adalah rumah tangga terpilih dari masingmasing
blok sensus. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat, bivariat
hingga multivariat dengan regresi logistik. Masih terdapat 12,4% penduduk
yang mendapatkan Jamkesmas, tetapi tidak miskin atau hampir
miskin. Selain itu, masih terdapat 56,4% penduduk yang hampir miskin dan
41,1% penduduk miskin yang belum terjangkau pesertaan Jamkesmas.
Layanan gratis merupakan faktor yang paling menentukan apakah penduduk
dapat menjadi peserta Jamkesmas atau tidak. Mereka yang memiliki
layanan kesehatan gratis berpeluang 5,462 kali mendapatkan layanan
Jamkesmas dibandingkan mereka yang tidak memiliki layanan gratis.
Perbaikan basis data, pengawasan, evaluasi serta sistem alokasi yang baik
sangat diperlukan untuk mengurangi ketidaktepatan sasaran. Penyesuaian
data antara Kementerian Kesehatan dan dinas kesehatan daerah berguna
dalam penanganan peserta yang belum terdata.
Participants of Public Health Insurance (Jamkesmas) up to 2010 reached
76.4 million including poor and disadvantaged people, meanwhile participants
of Regional Health Insurance (Jamkesda) reached 31.6 million people.
In principle, Jamkesda program is made to facilitate the poor and disadvantaged
people outside Jamkesmas quota funded by local government.
This study aimed to review the accuracy of Jamkesmas participant target
according to the poor criteria of Data Collection for Social Protection
Program. Data source used was National Socio-Economic Survey 2012.
Population of this study was all households in Indonesia within 2012.
Sample of this study was households selected from each census block.
Analysis conducted was univariate, bivariate, and multivariate with logictic
regression. There were 12.4% people receiving Jamkesmas, but they were
not poor or almost poor. Moreover, there were 56.4% the almost poor and
41.1% the poor not yet having access to Jamkesmas. Free service is the
most determining factor whether people can be Jamkesmas participants or
not. People having free health services had 5.462 times opportunity to get
Jamkesmas service compared to people who did not. Database improvement,
surveillance, evaluation as well as good allocation system are needed
to reduce the inaccuracy of target. Adjustment of data between Health
Ministry and local health agency is useful in handling uncovered participants."
Universitas Indonesia, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Karolus Ngambut
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan faktor lingkungan dan
perilaku masyarakat tentang malaria di Kecamatan Kupang Timur
Kabupaten Kupang. Dengan desain studi potong lintang, populasi peneli-
tian adalah seluruh rumah tangga di Kecamatan Kupang Timur dengan
metode simple random sampling dan diperoleh 185 rumah tangga yang di-
jadikan sampel. Hasil penelitian menunjukkan prevalens malaria klinis
adalah 108 (14,4%) pada satu tahun terakhir. Gambaran faktor lingkungan
rumah penderita malaria yaitu dinding rumah terbuat dari bebak dan papan
masing-masing 43,6% dan 7,9%. Selain itu, atap rumah terbuat dari alang-
alang atau daun lontar (21,1%). Sementara letak rumah dekat dengan bred-
ing places nyamuk anopheles, yaitu sawah dan lagoon sebanyak (84%).
Gambaran perilaku masyarakat dalam mencegah menceggah malaria me-
nunjukkan 5,7% masyarakat tidak melakukan apapun untuk melindungi diri
dari gigitan nyamuk. Sebanyak 74,4% masyarakat kadang-kadang meng-
gunakan kelambu. Dalam hal perilaku pencarian pengobatan, sebanyak
49% masyarakat menggunakan obat tradisional, membeli obat di warung
terdekat dan ada yang tidak melakukan apapun. Selain itu, sebagian besar
penderita mencari pertolongan kepada tenaga kesehatan setelah lebih dari
empat hari mendapat gejala. Disimpulkan bahwa kondisi fisik rumah dan
lingkungan sekitar rumah serta perilaku berisiko masyarakat merupakan
faktor determinan penting terjadinya terjadi malaria di wilayah Kabupaten
Kupang. Disarankan upaya preventif dengan perbaikan lingkungan rumah
dan promotif untuk perubahan perilaku perlu di perhatikan secara serius.
The aims of this research was to identify the environment factors and
the behavior factors related to the malaria in the. Using cross-sectional
study design, the population was all households in the Kecamatan Kupang
Timur Kabupaten Kupang. Used a simple random quota sampling method,
the number of 185 households were as a respondents. The results showed
the malaria prevalence was 108 (14.4%) in the past year. The environment
a condition which were consists of the homes of people with malaria were
made of bebak and boards 43.6% and 7.9% respectively. Besides that, the
Roofs house were made of palm leaves (21.1%). The location of the res-
pondent?s house was close to the breeding places which is rice fields and
lagoon are 155 (84%). In terms of the community behavior in control mala-
ria showed 5.7% of the community was not did anything to protect them-
selves from mosquito bites and 74.4% occasional community used mos-
quito nets have been distributed. Whereas in the case of treatment-seeking
behavior shows 49% people used a traditional medicine, bought drugs at a
nearby shop and there was not do anything. In addition, most of the mala-
ria suferer looked after the health care after more than four days have symp-
toms. We concluded that the physical and the environment factors as well
as behavior is an important determinant factors of malaria in Kupang.
Recommended preventive efforts with environmental improvements to the
house and promotif for behavior change is important."
Bidang Kajian Kesehatan Lingkungan Pusat Studi Kesehatan Poltekkes Kementerian Kesehatan Kupang, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Novirsa
"Salah satu dampak negatif industri pabrik semen terhadap kesehatan
masyarakat adalah peningkatan risiko penyakit saluran pernapasan. Risiko
tersebut banyak disebabkan oleh pajanan partikulat di udara, khususnya
partikulat berukuran di bawah 2,5 mikron (PM2,5). Penelitian ini bertujuan
menganalisis risiko pajanan PM2,5 di udara ambien siang hari pada
masyarakat di kawasan industri semen. Risiko dihitung dengan metode
Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan berdasarkan metode Louvar yang
menghasilkan nilai Intake pajanan yang diterima individu per hari
berdasarkan nilai konsentrasi pajanan, pola aktivitas individu, dan nilai
antropometri. Konsentrasi PM2,5 di lingkungan diukur pada 10 titik dengan
radius 500 meter antartitik dari pusat pabrik, sedangkan pola aktivitas dan
nilai antropometri diukur dengan menggunakan kuesioner pada 92 respon-
den dewasa di kawasan pabrik. Hasil perhitungan risiko yang diterima seu-
mur hidup (lifetime) menunjukkan terdapat tiga area berisiko dengan nilai
RQ > 1, yaitu Ring 2 (500 ? 1.000 m), Ring 4 (1.500 ? 2.000 m), dan Ring
5 (2.000 ? 2.500 m). Daerah paling aman yang dapat dihuni oleh
masyarakat di kawasan industri semen adalah di atas 2,5 km dari pusat in-
dustri dengan konsentrasi paling aman 0,028 mg/m3.
creased risk of respiratory disease. These risks are caused by exposure to
particulate matter in air, especially fine particulate matter which is smaller
than 2,5 microns (PM2,5). This study aimed to analyze the risks of PM2,5
exposure in ambien air at noon on people around cement industry. Risk was
calculated using Environmental Health Risk Analysis Method that generates
value of individual exposure intake received per day. This value was ge-
nerated based on the concentration of exposure, individual activity patterns,
and anthropometric values. PM2,5 concentrations in the environment was
measured at 10 points (Ring) from the center of plant with radius of 500 me-
Analisis Risiko Pajanan PM2,5 di Udara Ambien Siang
Hari terhadap Masyarakat di Kawasan Industri Semen
Risk Analysis of PM2,5 Exposure in Ambien Air at Noon towards
Community in Cement Industrial Estate
Randy Novirsa* Umar Fahmi Achmadi**
*Research Center for Climate Change Universitas Indonesia, **Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
ters each point. The activity patterns and anthropometric values were mea-
sured using questionnaire to 92 adult respondents around the factory. The
calculation of lifetime risk showed that there are three risked area: Ring 2
(500 ? 1.000 m), Ring 4 (1.500 ? 2.000 m), and Ring 5 (2.000 ? 2.500 m).
The safest area was over 2,5 kilometers from the center of the industry with
the safest concentration was 0,028 mg/m3."
Research Center for Climate Change University of Indonesia, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Emeridial Ulza
"ABSTRAK
Dibukanya pasar bebas yang kini merambah wilayah ASEAN dan Asia Pasifik menjadi sebuah tantangan sekaligus momentum bagi Indonesia untuk bisa menunjukkan eksistensinya dalam dunia internasional melalui berbagai bidang seperti sumber daya manusia, perluasan pangsa pasar, dan lain-lain dengan menawarkan produk domestik
yang inovatif. Latar belakang inilah yang menjadi dasar diadakannya pengabdian masyarakat ini. Secara spesifik, tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah menumbuhkan semangat berwirausaha mandiri pada masyarakat. Metode dalam pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini terpadu dari perencanaan dalam perkuliahan dan juga penumbuhan keinginan untuk berwirausaha dalam pengaplikasian pada lingkungan. Luaran (outcome) yang diperoleh dari kegiatan ini adalah pengembangkan usaha nasi uduk salah seorang warga."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2018
300 SYU 1:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Widiastuti
"Tikus liar dan domestikasi mempunyai potensi faktor risiko bagi kesehatan
masyarakat. Mereka dapat membawa mikroorganisme yang dapat ditrans-
misi melalui kontak dengan urine maupun feses atau melalui ektoparasit
yang ada di tubuh mereka. Pada penelitian ini, diamati prevalensi mikro-
organisme zoonotik pada tikus yang tertangkap di Pasar Kota Kabupaten
Banjarnegara. Bakteri Salmonella paratyphi B dan Salmonella paratyphi C
menunjukkan prevalensi yang paling tinggi (masing-masing 20%). Spesies
bakteri lain yang ditemukan antara lain Salmonella typhimurium, Citroto-
bacter, Citrotobacter frendii, Enterotobacter cloacae, Escherichia coli (E.
coli) dan Proteus miriabilis. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa tikus
yang berada di pasar dapat berperan sebagai reservoir untuk berbagai
bakteri zoonotik seperti Salmonella dan E.coli.
Commensal as well as wild rats and mice may present a potential risk to
public health. They may harbour microorganisms that can be transmitted
either through contact with infected rodent urine or faeces, or through
ectoparasites. Prevalence of zoonotic microorganism in house rat (Rattus
tanezumi) was studied in City Market of Banjarnegara Regency. Salmonella
paratyphi B and Salmonella paratyphi C showed the highest prevalence in
faecal material of Rattus tanezumi (20%). The other species of bacteria
such as Salmonella typhimurium, Citrotobacter, Citrotobacter frendii,
Enterotobacter cloacae, Eschericia coli (E. coli) and Proteus miriabilis were
also found in this study. These results indicated that house rat may act as
reservoir for zoonotic bacteria such as Salmonella and E.coli."
Balai Penelitian dan Pengembangan Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>