Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162879 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novida Setiawan
"Tulisan ini akan mencoba menganalisa secara kontrastif sistem jamak yang terdapat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dengan tujuan untuk mendapatkan sedikit gambaran yang sebenarnya mengenai struktur dan sistem jamak dari kedua bahasa tersebut, sehingga dapat memberikan sumbangan sekedarnya pada bidang penterjemahan, khususnya dalam hal mengalihkan struktur jamak bahasa inggris ke ba_hasa Indonesia. Bahasa pertama yang akan dianalisa, yakni bahasa Inggris, termasuk dalam kelompok bahasa-bahasa sebelah Barat dari rumpun bahasa Indo-Eropa. Rumpun bahasa Indo-Eropa terdiri dari sub-rumpun bahasa-bahasa Indo-Iran, Armenia, Hellenik, Albania, Italik, Keltik, Germanik, Balto-Slavik, dan Tokharia. Sub-rumpun bahasa-bahasa ini dikelompokkan lagi menjadi dua kelompok berdasarkan bunyi dari konsonan awal dalam kata yang berarti seratus dalam bahasa-bahasa itu. Kedua kelompok itu disebut.kelompok centum dan kelompok satem. Yang termasuk dalam kelompok centum ialah sub-rumpun bahasa-bahasa Hellenik, Tokharia, Italik, Keltik dan Germanik. Kelompok satem terdiri dari sub-rumpun bahasa-bahasa Indo-Iran, Armenia, Balto-Slavik dan Albania. Bahasa Germanik terbagi lagi atas tiga bagian, yaitu Germanik Timur, Germanik Utara, dan Germanik Barat."
Depok: Universitas Indonesia, 1978
S14189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tutuk Himayanti Suharsa
"Menurut Robert Lado, seorang penutur suatu bahasa tidak dapat dengan mudah mengucapkan bunyi bahasa asing walaupun is tidak mempunyai kerusakan pada alai-alert bi_caranya. Lebih dari itu is bahkan tak dapat menangkap bunyi-bunyi bahasa asing tersebut walaupun is tidak meng_alami kerusakan pandengaran. (Lado, 1975: 11). Bahasa Inggris-Amerika (selanjutnya disingkat BIA) dan bahasa Indonesia (selanjutnya disingkat BI) memang mempunyai sis1 oils bunyi yang berbeda. Akibatnya dalam pro_ses mempelajari ataupun melafalkan :13IA atau BI, penutur asli masing-raasing bahasa, tersebut cenderung mengganti sistem bunyi BI atau BIA dengan sistem bahasanya sendiri, dengan mentransfer fonem atau alofon, pola-pola titinada dan pola-pola intonasi bahasanya sendiri. (Ladd, ibid.). Atas dasar itulah (mengapa) analisa fonologi kontrastif_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutadjulu, Jean Friesda
"Setiap kelompok masyarakat di dunia memiliki su_atu kebudayaan tertentu yang berbeda satu dengan yang lain. Kebudayaan ini menyangkut beberapa unsur yang oleh para ahli antropologi dibagi menjadi tujuh, satu di antaranya adalah sistem bahasa (Koentjaraningrat, 1974:77). Bahasa yang merupakan alat utama untuk berfikir dan sarana terpenting sebagai alat komunikasi antar manusia adalah dasar masyarakat manusia yang paling awal dan paling berakar. Bahasa adalah tanda yang jelas daripada kepribadian yang baik maupun yang buruk; tanda yang jelas daripada keluarga dan bangsa; dan tanda yang jelas daripada budi kemanusiaan (Samsuri, 1978:k). Kominikasi antar manusia dapat berlangsung dalam lingkungan yang paling kecil, yaitu keluarga, dan dalam lingkungan yang paling luas, yaitu kominikasi antar bangsa di dunia. Dalam usaba memajukan taraf hidup, masing-masing bangsa merasa perlu untuk menja_lin hubungan dengan dunia luar, baik dalam bidang politik, ekonomi maupun dalam bidang kebudayaan, ilmu pengetahuan dan lain-lainnya..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14120
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjie, Tjin Siang
"Seringkali terjadi pemindahan aspek bahasa antara bahasa ibu dnegan bahasa asing, sehingga perlu diadakan suatu analisis kontrastif. Mengingat luasnya permasalahan dan terbatasnya waktu, maka skripsi ini bertujuan memberikan suatu deskripsi mengenai perubahan morfologis dan struktur gramatikal dari tingkat perbandingan kata sifat bahasa Inggris dan bahasa Indonesia yang dilihat dari konstruksi atributif dan konstruksi konektif. Sebagai dasar analisis kontrastif digunakan wawasan sintaksis Bloomfield yang mengatakan bahwa kalimat dapat dianalisis berdasarkan konstituen langsung.
Untuk mencapai tujuan ini maka suatu kriterium dipakai secara konsisten baik untuk bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia. Dari penerapan kriterium tersebut didapat persamaan dan berbedaan kedua bahasa. Dalam konstruksi atributif, struktur tingkat perbandingan kata sifat bahasa Inggris berupa kata sifat mendahului kata benda. Sama pula dalam bahasa Indonesia namun pada umumnya kata sifat mengikuti kata benda. Dalam konstruksi konektif, struktur tingkat perbandingan kata sifat bahasa Inggris berupa kopula mendahului kata sifat. Sama pula dalam bahasa Indonesia namun penggunaan kopula tidak perlu selalu ada."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Ariani
"Proses nominalisasi merupakan salah satu cara membentuk nomina yang terdapat di dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia. bahasa Jerman membedakan pemakaian istilah nominalisasi, yaitu Nominalisierung untuk tatatran frase dan kalusa, dan substantivierung untuk tataran kata; bahasa Indonesia hanya memiliki satu istilah untuk tataran kata, frase dan klausa yaitu nominalisasi.
Berdasarkan penelitian, terdapat perbedaan penggunaan alat pembentuk, yaitu afiks. Dalam bahasa Jerman hanya sufiks yang dapat mengubah kelas kata, sedangkan bahasa Indonesia dapat dilakukan oleh prefiks, sufiks, konfiks dan kombinasi afiks.
Kedua proses nominalisasi tersebut masing-masing diuraikan dan dianalisis secara terpisah, baik dari segi bentuk maupun dari segi makna semantis. Hasil analisis yang didapat digambarkan dalam bentuk tabel.
Pada analisis kontrastif diperlihatkan perbedaan dan persamaan bentuk serta makna semantis dari hasil proses nominalisasi.
Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa pada proses nominalisasi dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia walaupun berbeda bila ditinjau dari segi bentuk tetapi memiliki persamaan dari segi makna."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Dharma Susena Suyasa
"Penelitian ini mencoba memperlihatkan bagaimana penerjemahan konsruksi terbelah dalam bahasa Inggris ke dalarn bahasa Indonesia dapat menunjukkan konstruksi terbelah dalam bahasa Indonesia. Data dalam penelitian ini diambil dari dua novel dan dua teks akademis dalam bahasa Inggris berikut terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah (I) pemerian struktur, (2) pembandingan struktur, (3) dan pemerian perbedaan yang ada di antara konstruksi terbelah bahasa Inggris dan konstruksi dalam bahasa Indonesia yang menjadi padanannya. Untuk menganalisis konstruksi terbelah bahasa Inggris digunakan pendapat Biber et al. (1999), Brinton (2000), Huddleston dan Pullum (2002), dan Griffiths (2006). Untuk menganalisis terjemahannya digunakan pendapat Haim (1984), Suparno (1993), Alwi et al. (1998), dan Stoel (2005). Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa dalam bahasa Indonesia ada beberapa jenis konstruksi terbelah. Selain itu, diperlihatkan juga gambaran tentang struktur topik-komen dan fokus dalam konstruksi terbelah bahasa Indonesia.

This research attempts to show how the translation of English cleft-construction into Indonesian can elucidate Indonesian cleft-construction. Two novels and two academic texts including their translation in Indonesian are employed to provide the data. The analysis methods used in this research are (l) to describe the structure, (2) to contrast the structure, and (3) to formulate the differences between the English cleft-construction and Indonesian construction used as its equivalence. The description of English cleft-construction is based on Biber et al. (1999), Brinton (2000), Huddleston and Pullum (2002), and Griffiths (2006). In Indonesian, Halim (1984), Supamo (1993), Alwi et al. (1998), and Stoel (2005) are used as a ground to analyze the construction used as English cleft-construction equivalence. It is revealed that there are some constructions called cleft-construction in Indonesian. Topic-comment structure and focus of Indonesian cleft-construction are also explained in this research."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T17622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Ekaputra
"ABSTRAK
Bahasa apa saja di dunia ini tentu mempunyai masalah dan kesukaran dalam usaha pengajarannya. Hambatan-hambatan itu bisa berupa kesukaran dalam pengucapan, maupun dalam struktur gramatikanya. Bahasa Arab yang merupakan salah sa_tu bahasa yang terpenting saat ini (dipakai diforum UNESCO PBB),tentu tidak luput dari hambatan-hambatan tersebut.A.S. Tritton (1978) tidak mengingkari bahwa bahasa Arab me_rupakan bahasa yang sukar di pela jari :
Arabic is not an easy language to learn; both the script and the ,structure are quite unlike that of any European language
Untuk .itu kami mencoba menganalisis secara kontrastif sistem jamak dalam bahasa Arab (bA) dan bahasa Indonesia (bI) sekadar untuk menambah masukan bagi mereka yang ingin mempelajari dan mendalami pengetahuan bahasa Arab dan untuk men_dapatkan perbandingan yang jelas dengan sistem jamak yang terdapat dalam bahasa Indonesia.
Walaupun kedua bahasa ini mempunyai asal-usul yang berbeda, namun penelitian dapat dilakukan berdasarkan unsur-unsur...

"
1985
S13438
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyogo Jatmiko
"Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang dapat menghubungkan dua satuan gramatikal yang memiliki status sintaktis yang sama. Konjungsi ini dapat menghubungkan klausa dengan klausa, frasa dengan frasa dan kata dengan kata. Penelitian terhadap konjungsi koordinatif pada skripsi ini dimaksudkan untuk mencari persamaan dan perbedaan konjungsi tersebut dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia.
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan sintaktis dan pendekatan semantis. Pendekatan sintaktis dimaksudkan untuk menunjukkan unsur-unsur apa saja yang dapat dihubungkan oleh konjungsi koordinatif, sedangkan pendekatan semantis untuk menunjukan pertalian makna yang ada antara unsur-unsur yang dihubungkan.
Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai ciri-ciri sintaktis dan semantis konjungsi koordinatif dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia. Hasil deskripsi tersebut kemudian dibandingkan secara konstrastif untuk menunjukkan persa_maan dan perbedaan antara kedua pokok bahasan tadi.
Baik dari segi sintaktis maupun segi semantis diperoleh kesimpulan bahwa antara konjungsi koordinatif dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia terdapat persamaan dan juga perbedaan. Dari segi bentuk, keduanya dapat dibagi menjadi bentuk sederhana, gabungan dan bentuk terpisah. Dari segi fungsi, keduanya sama-sama digunakan untuk menghubungkan satuan grammatikal yang memiliki status sintaktis yang sama. Begitu pula dalam hal posisi, kedua_nya menempati tempat yang sama, yaitu berada di antara dua satuan gramatikal yang dihubungkannya.
Dari segi semantis, baik dalam bahasa Jerman maupun dalam bahasa Indonesia, konjungsi koordinatif mempunyai fungsi yang sama, yaitu untuk menyatakan hubungan makna tertentu. Dan apabila mempunyai ciri-ciri sintaktis dan semantis yang sama, konjungsi koordinatif baik dalam bahasa Jerman maupun dalam bahasa Indonesia, dapat saling dipertukarkan penggunaannya dalam suatu konstruksi kalimat. Perbedaan antara konjungsi koordinatif dalam kedua bahasa tersebut terletak pada jumlah dan macam satuan gramatikal yang dapat dihubungkan oleh suatu konjungsi.
Dalam bahasa Jerman terdapat 26 jenis konjungsi, sedangkan dalam bahasa Indonesia hanya 24 jenis konjungsi koordinatif. Dalam bahasa Jerman dikenal adanya satuan gramatikal berupa Worttei1, dalam bahasa Indonesia tidak. Demikian pula secara semantis, ada beberapa hubungan makna yang dalam bahasa Jerman dinyatakan dengan konjungsi, tapi tidak dalam bahasa Indonesia, dan demikian pula sebaliknya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14755
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995
499.222 5 SIS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Depdikbud, 1995
499.222 5 SIS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>